Taringnya menciut, kekuatannya menurun, kecepatannya tidak cepat dari seekor kelinci dan wujud mengerikannya langsung berubah menjadi kepanikan disertai ekspresi takut akan kematian sebab darah dalam tubuhnya telah terkontaminasi racun mematikan.
Namun, Sebastian masih berusaha sekuat tenaga terus berjalan di Hutan Nuerune menuju Kastil.
[Merinding]
Bulan berubah menjadi merah dengan suasana hening disertai hembusan angin terasa sangat dingin hingga terdengar suara lolongan serigala membuat bulu kuduk merinding.
Tiba-tiba hembusan angin bertiup kencang membuat daun berjatuhan dari tangkai pohon kemudian berputar di satu titik dengan memunculkan sosok Vampir.
Kemunculannya diikuti oleh dua serigala dari sisi kanan dan kiri. Sebastian dapat mengetahui bahwa dihadapannya itu adalah Vampir darah murni.
"Hormat saya sebagai pelayan utama Keluarga Hista. Tolong maafkan penampilan saya yang tidak pantas untuk diperlihatkan depan anda!" ucap Sebastian dengan nada gemetar disertai napas terengah-engah tapi masih memperlihatkan kelayakannya sebagai pelayan
[Menutup Hidung]
Tisu putih diambilnya dari kantong pakaian lalu digunakan untuk menutup hidung sambil menjaga jarak sedangkan dua serigala menunjukkan sifat agresif atau sedang mempertahankan diri karena mencium aroma tubuh Sebastian.
"Aroma tubuhmu sangat berbahaya. Ini peringatan untuk tidak mendekati Kastil!" ancamnya sambil menatap tajam
Sebastian terintimidasi oleh tatapan tersebut tapi untuk bisa bertahan hidup dirinya tetap bergerak maju. Namun, hanya satu langkah saja yang Sebastian lakukan langsung mendapatkan hasil dari perlawanannya berupa dua lengan.
[Menggigit]
Tanpa Sebastian sadari ternyata dua serigala sudah mengambil kedua lengannya dengan menggigit kuat disertai suara menggeram.
"Ini peringatan terakhir. Selanjutnya adalah kepalamu!" ancamnya sekali lagi
"Tolong dengarkan saya!" minta Sebastian dengan ekspresi lemas
[Kesakitan]
Tiba-tiba dua serigala menunjukkan keanehan dengan melepaskan lengan Sebastian hingga duduk lemas tanpa bisa berdiri disertai suara rintihan.
"Bicaralah!" teriaknya dengan ekspresi marah
Kemarahan itu terwujud karena dua peliharaannya sedang menderita sehingga Sebastian melihat kesempatan untuk membuat kesepakatan agar bisa selamat.
Namun, kedatangan majikannya dari balik kegelapan hutan membuat Sebastian terkejut hingga lupa akan tujuannya.
"Tuan Eden Hista." ucap Sebastian sambil menundukkan kepalanya ke permukaan tanah
"Grey Vallen sebagai sesama pelayan Raja Vampir tolong maafkan pelayan saya yang telah membawa racun mematikan mendekati Kastil!" ucap Eden Hista sambil meminta maaf dengan sopan
"Apa! Maksudmu pelayan ini membawa darah Chain Blood?" tanya Grey dengan nada tinggi disertai ekspresi marah
[Aroma Mawar]
Hembusan angin dengan aroma mawar berusaha mengusir aroma mengerikan yang keluar dari tubuh Sebastian seketika Eden dan Grey menunduk sedikit akan kedatangannya.
"Biarkan pelayan itu mati dengan sendirinya!" ucapnya sambil mengelus dua serigala peliharaan Grey dengan lembut dan penuh kasih sayang
Sembari mengelus serigala itu, dia melukai urat nadi tangannya memakai kuku jari telunjuk kemudian memberikannya seketika peliharaan Grey Vallen sembuh.
"Saya mengucapkan terima kasih banyak karena sudah menolong mereka berdua, Nona Sela Rosewein!" ucap Grey dengan nada sopan dan lembut
Tiga Vampir dari keluarga yang berbeda-beda tapi bersama-sama melayani Raja Vampir sedang menggelilingi Sebastian.
Sela Rosewein adalah Vampir perempuan mempunyai rambut panjang bergelombang, tubuh mungil, aroma mawar dan berpakaian maid serta rambut berwarna merah merupakan ciri khas Keluarga Rosewein.
Grey Vallen adalah Vampir pria mempunyai rambut sedikit panjang dengan model Mullet, tinggi ideal, berpakaian Style Tuxedo dan rambut berwarna putih merupakan ciri khas Keluarga Vallen.
Eden Hista adalah Vampir pria mempunyai rambut pendek dengan model Two Block Haircut, tinggi ideal, berpakaian dengan Style Kemeja Lengan Pendek dan rambut berwarna hitam merupakan ciri khas Keluarga Hista.
[Takut]
Mencengkeram rumput hingga menyentuh tanah, gemetar dan sentuhan kematian sudah tampak dihadapan. Sebastian tidak kuasa menahan rasa takutnya hingga rela mengangkat kepala demi tetap bertahan hidup.
"Tolong, tolong, tolong saya Tuan Eden! Saya tidak mau mati." teriak Sebastian sambil menangis
[Tertawa]
Grey tertawa terbahak-bahak melihat Vampir tua menangis sedangkan Sebastian sendiri tidak peduli akan harga dirinya.
"Sebastian seharusnya pelayan sepertimu sudah mengetahui kalau racun Chain Blood tidak bisa dihilangkan atau disembuhkan." balas Eden di depan Sebastian dengan tatapan dingin
"Apa itu artinya 250 tahun melayanimu diriku mendapatkan imbalan seperti ini, ha!" teriak Sebastian sambil menatap marah tertuju untuk majikannya
Sebastian menunjukkan sikap tercela dihadapan majikannya.
"Terima kasih untuk waktumu, Sebastian. Nona Sela tolong dilakukan!" minta Eden sambil menatap Sela
Tatapan itu bermaksud meminta Sela Rosewein untuk memberikan upacara kematian yang mana dapat mengurai seluruh tubuh Vampir agar racun Chain Blood ikut terurai.
Sela menerima permintaan Eden dengan mendekati Sebastian dan sekali lagi melukai urat nadinya sedangkan Grey berhenti tertawa karena ingin melihat ekspresi yang akan Sebastian perlihatkan ketika mendapatkan harapan palsu.
"Sebastian ada cara untuk menghilangkan racun Chain Blood dalam tubuhmu yaitu dengan meminum darahku!" hasut Sela agar Sebastian menelan darahnya
Mendengar akan diselamatkan membuat Sebastian mencaci maki Eden sebagai majikan yang telah melahirkan keturunan terkutuk karena melakukan perbuatan tabu hingga tertanam Kutukan Chain Blood.
"Eden Hista, hari ini Sebastian mengundurkan diri karena sekarang nama saya adalah Sebastian Rosewein!" ucap Sebastian sambil menyeringai
[Tersenyum Lebar]
Satu tetesan darah yang keluar dari urat nadi langsung ditelannya. Saat Sebastian membuka kedua mata tiba-tiba wajah Grey tampak dihadapannya sedang tersenyum lebar.
"Aku menikmati ekspresi menyeringaimu itu, Sebastian." ungkap Grey
[Deg-Degan]
Jantungnya berdetak kencang, darahnya mendidih, tubuhnya mati rasa dan muncul bunga mawar yang perlahan mekar. Sebastian terbaring di rumput dengan melihat senyuman puas dari Grey, senyuman datar dari Sela dan tatapan dingin dari Eden.
Dalam sekejap seluruh tubuh Sebastian dipenuhi mawar merah kemudian terurai menjadi debu. Sebuah upacara kematian yang berasal dari Keluarga Rosewein bernama Peti Mawar.
Grey terhanyut dalam kepuasannya sendiri dengan tertawa terbahak-bahak ketika melihat ekspresi putus asa dari Sebastian.
"Eden, keturunanmu yang dia maksud itu akan saya beritahu kepada Raja. Apa dirimu keberatan?" tanya Sela dengan nada lembut dan senyum datarnya
"Namanya adalah Lenora Hista!" jawab Eden sedikit menunduk hormat
"Grey cukup tertawanya dan cari keberadaan Lenora Hista!" ucap Sela dengan nada lembut
"Baiklah, Eden mau ikut?" tanya Grey sambil mengulurkan tangannya
Eden mengabaikan Grey dengan balik bersama Sela menuju Kastil.
"Ku anggap itu sebagai penolakan dasar pria dingin." ucap Grey bersama dua serigalanya pergi menuju kediaman
lama Keluarga Hista
Di lain sisi, Lenora membawa Sasaki menuju tempat Vampir yang pernah merawatnya sejak dibuang oleh seluruh Keluarga Hista.
Hutan Neurune sisi timur adalah lokasinya dan rumah kurcaci menyerupai warna rumput adalah tempatnya.
[Ketukan Pintu]
Lenora dengan ekspresi panik dan khawatir karena tangan Sasaki yang terputus tidak dapat tersambung kembali sedangkan darah terus menetes. Dia mengetuk rumah kenalannya dengan keras hingga dilakukan berkali-kali sampai pintu terbuka.
"Bella, aku butuh bantuanmu!" minta Lenora dengan ekspresi memohon
Tubuh mungil, rambut pendek berwarna merah dan perawakan seperti bocah perempuan memasang ekspresi terkejut melihat Lenora kembali ke rumahnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments