Keluarga selalu mendukung setiap tindakannya, pasangan setia menemani langkah kakinya, teman siap meluangkan waktu untuk menghiburnya dan sahabat selalu datang di saat dirinya membutuhkan pertolongan. Kehidupan pria dewasa yang terlalu sempurna itu telah hancur ketika mengetahui kenyataan dibalik dukungan mereka.
Simbiosis parasitisme sungguh ada dalam kehidupan manusia. Setelah dikabarkan mengidap penyakit mengerikan muncul sebuah kenyataan pahit mulai dari keluarga mengambil setiap aset pentingnya, pasangan setia sudah berpindah hati, teman tidak lagi menghiburnya dan sahabat berhenti untuk menolongnya.
Hidup sebatang kara dengan menunggu kematian tapi masih berusaha untuk tidak mati sia-sia sehingga nyawanya diberikan untuk menyelamatkan nyawa Vampir. Tenggelam di lautan merah tanpa dasar dengan kedua mata tertutup sembari mengingat Vampir yang diselamatkannya.
"Paras cantik, rambut hitam pendek dengan style menawan dan mata seperti permata ruby sungguh kecantikan murni. Aku bersyukur telah menyelamatkannya jika nyawa ini masih ada, tolong berikan kesempatan untuk melihatnya!" ucapnya dalam hati sambil membuka kedua matanya
"Minumlah!"
Rantai darah melilit jantungnya langsung menarik ke atas permukaan air hingga melihat cahaya seketika membangunkannya di ruangan apartemen dengan berlinang air mata karena masih dapat bernapas.
Lenora terbangun di sisi kiri tempat tidur ketika manusia yang dicintainya menangis tanpa pikir panjang langsung mengusap air mata memakai jari telunjuknya. Itoru Sasaki umur 22 tahun mengidap kanker hati stadium akhir seharusnya kemarin malam, kematian sudah mendatanginya.
"Apa ada yang sakit?" tanya Lenora dengan ekspresi cemas
Sasaki menggelengkan kepalanya secara perlahan sebanyak dua kali.
"Tidak ada! Aku hanya bahagia karena mendapatkan kesempatan untuk menjalani hidup ini." jawab Sasaki sambil tersenyum
Sinar pagi hari mencoba menembus gorden jendela dengan memotong gelap dan terang menjadi dua sisi yang berbeda seperti Itoru Sasaki.
"Oh, baguslah. Kamu boleh panggil aku Lenora!" ucap Lenora merasa tenang dengan jawaban Sasaki
"Itoru Sasaki itulah namaku. Salam kenal Lenora!" balas Sasaki sambil mengelap air matanya sendiri
"Hum, salam kenal Sasaki!" balas Lenora dengan menampilkan ekspresi senang
Tiba-tiba ekspresi Lenora berubah menjadi sangat serius membuat Sasaki menyadari bahwa yang didapatkannya saat ini mempunyai bayaran tinggi.
"Aku akan memberitahumu hal penting yang berkaitan dengan nyawa kita berdua." ucap Lenora dengan nada serius
Rantai darah pada dada kirinya terhubung di posisi yang sama pada Lenora dan ada sebuah rantai terasa jelas sedang melilit jantungnya. Detak jantung seakan-akan seirama dengan rantai yang siap menghancurkan kehidupan keduanya.
"Kemarin malam tidak salah lagi kalau Sasaki sudah tewas melindungiku!" ucap Lenora terus terang dengan apa yang terjadi kemarin malam
"Lalu apa yang terjadi?" tanya Sasaki berusaha menerima kenyataan
"Seperti yang Sasaki lakukan, aku menyelamatkanmu. Chain Blood adalah perbuatan tabu yang sangat dilarang untuk digunakan Ras Vampir yaitu memberikan darah Vampir ke manusia akibatnya aku sendiri membuatmu menerima sebuah darah kutukan yang dapat membasmi Vampir." jawab Lenora sambil duduk di kasur dengan mendekati posisi gelap
"Tunggu dulu bukannya itu berarti Lenora bisa dianggap sebagai pengkhianat? Kenapa melakukannya?" tanya Sasaki dengan ekspresi bingung akan tindakan Lenora
"Untuk menyelamatkanmu!" jawab Lenora tanpa menyesali perbuatannya
Sasaki masih bingung dengan kedua tangannya mencengkeram kuat dua sisi pundak Lenora seperti ingin memintanya untuk jujur.
"Aku adalah manusia lalu kenapa, kenapa kamu ingin menyelamatkan manusia?" tanya Sasaki dengan tatapan tajam di depan wajah Lenora
"Seharusnya aku juga bertanya soal itu, Sasaki! Kenapa kemarin malam kamu menyelamatkanku?" Lenora balik bertanya membuat Sasaki terdiam untuk beberapa detik
Tapi Sasaki sudah menemukan jawabannya ketika menyelamatkan Lenora dari tusukan belati perak.
"Aku hanya ingin menyelamatkanmu!" jawab Sasaki tanpa ada keraguan
"Begitu pun denganku!" balas Lenora langsung memeluk Sasaki dengan lembut seperti sudah tidak tertahankan lagi untuk melakukannya.
Sasaki dapat merasakan ketulusan Lenora untuk menyelamatkannya.
"Terima kasih Sasaki karenamu aku menemukan hal berharga untuk dilindungi!" ucap Lenora merasa nyaman saat memeluk Sasaki
"Lenora beritahu aku tentang Chain Blood!" minta Sasaki sambil memasang ekspresi serius
"Chain Blood itu adalah kutukan dan informasi tentangnya sangat rahasia tapi aku mengetahui syarat penting yang tidak boleh dilanggar. Sasaki tidak boleh berpisah dariku sejauh 20 meter begitu pun sebaliknya untukku! Jantung kita terlilit sebuah rantai darah yang siap meledak jika melanggar syarat penting tersebut." ucap Lenora sambil memegang dada kirinya
"Jadi, itu adalah persyaratan penting dan akibat jika melanggarnya." balas Sasaki sudah memahami sedikit tentang Chain Blood
Lenora tidak ingin menyembunyikan rahasia dari Sasaki dengan terus terang akan membuka semuanya.
"Sasaki, keberadaan Chain Blood bisa menyulut pertumpahan darah. Jika Chain Blood diketahui oleh Pemburu Vampir maka Sasaki akan ditangkap lalu dijadikan senjata pembasmi Vampir karena darah kutukan sekarang ada dalam dirimu!" ungkap Lenora
"Lalu apa yang terjadi denganmu, Lenora?" tanya Sasaki menunjukkan rasa khawatirnya
"Karena mengkhianati ras sendiri maka aku akan dieksekusi! Itu saja yang aku ketahui tentang Chain Blood." jawab Lenora sambil menguap
Sasaki tiba-tiba ikut menguap bahkan merasa kantuk.
"Sasaki, aku lupa memberitahumu soal Vampir selalu tidur sampai malam tiba." ucap Lenora tidak bisa menahan kantuknya
Lenora tidur dengan posisi duduk sambil bersandar di tembok apartemen sedangkan Sasaki langsung ambruk tidur di kasur. Sore menjelang malam tiba-tiba Sasaki terbangun karena lapar dan masih berpikir dia adalah manusia sehingga pergi keluar apartemen membeli makanan cepat saji.
[Mengunyah]
Entah, kenapa Sasaki baru sadar setelah mengunyah hamburger. Tubuhnya tidak mengalami keanehan ketika menelan makanan bahkan sinar matahari di sore hari sama sekali tidak menyakitkan.
"Jarak 5 meter dari...."
[Deg-Degan]
Jantungnya terasa sakit bukan karena masalah jarak tapi sesuatu yang memberitahu Sasaki harus segera kembali. Larinya masih seperti manusia normal sehingga membutuhkan stamina lebih sampai tubuhnya keringatan ketika sudah mencapai lantai lima, ada orang berpakaian jubah hitam lagi berdiri di depan pintu apartemennya.
Seketika rasa sakit pada jantungnya menghilang.
"Hey, kamu kenapa berdiri di depan pintu apartemenku?" tanya Sasaki dengan nada teriak sambil menghampirinya
"Maaf mengganggu tuan. Saya ingin bertanya soal serangan tadi malam mungkin anda mendengarnya?" jawab sekaligus tanya balik pria jubah hitam itu dengan menatap tajam Sasaki
Mendapatkan pertanyaan seperti itu sudah membuat Sasaki yakin kalau pria dihadapannya ini adalah Pemburu Vampir. Satu kali meneguk air liur berusaha menenangkan diri ternyata Sasaki baru sadar tidak ada mayat padahal Lenora membunuh satu kemarin malam.
Tidak peduli apa pun itu karena saat ini Sasaki harus berbohong untuk melindungi Lenora.
"Maaf saya tidak tahu. Jadi, tolong pergi dari sini!" jawab Sasaki sekaligus mengusirnya
[Menggendus]
Tatapan Sasaki langsung melebar ketika pria tersebut tiba-tiba menggendus aroma tubuhnya sambil membelakangi tangan kanan ke sisi pinggang.
"Bau Vampir!" ucapnya sambil memberikan tatapan ingin membunuh
"Celaka!" ucap Sasaki dalam hati dengan ekspresi panik
Namun, respon Sasaki sangat lambat sedangkan Pemburu Vampir sudah menggenggam belati perak yang siap menusuk jantungnya.
[Mendobrak Pintu]
Sebelum ujung belati perak mengenai jantungnya tiba-tiba dorongan kuat berasal dari dalam apartemen mengakibatkan pintu terhempas bersamaan menghantam Pemburu Vampir ke tembok luar apartemen dengan sangat kuat.
"Sasaki kita pergi dari sini!" teriak Lenora sambil menarik tangan kanan Sasaki
Tubuh Sasaki terbawa seperti angin saking kencangnya lari Lenora menuju jendela apartemen lantai lima yang mana itu adalah salah satu kemampuan dari Ras Vampir.
"Sasaki pegangan!" teriak Lenora sambil terjun lewat jendela lantai lima
Pecahan kaca dari jendela yang diterobos Lenora membuat Sasaki memasang ekspresi panik.
"Lenora ini lantai lima, loh!" Sasaki teriak histeris melihat permukaan bawah
Saking takutnya, Sasaki menutup kedua mata.
"Sasaki buka matamu!" minta Lenora dengan nada lembut di telinganya Sasaki
Saat membuka mata dirinya diperlihatkan suasana Tokyo memasuki suasana malam yang mana sangat indah membuat Sasaki terpukau dalam posisi digendong Lenora layaknya putri.
"Kita akan pergi ke rumahku. Jadi, pegangan yang kuat!" ucap Lenora sambil melayang lurus dengan kecepatan luar biasa
"Lenoraaa!" sekali lagi Sasaki teriak histeris
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
anggita
cukup serem jg💀😈👹
2023-02-15
0