My Sad
Gelapnya malam baru saja berlalu, dan saat ini berganti dengan cahaya mentari yang menandakan di mulainya hari baru, hidup baru dan kisah baru di dalam kehidupan ku ini,
Aku mengeliat pelan saat merasakan benda kenyal menempel di kening, aku tersenyum kecil dan setelahnya membukakan mata ku dengan perlahan, dan hal yang pertama kali menyambut ku salah Seornag pria tampan,
seperti biasa pagi hari ku akan di sambut dengan pemandangan mahluk yang indah, dia adalah pria yang selama ini menjadi penerang kehidupan ku, dan dunia ku, ia adalah suami ku, pernah yang sangat aku cintai seumur hidup ku
Seperti biasa ia akan menyambut pagiku dengan senyum hangatnya, Namanya Angga Wijaya, seorang pria tampan yang merupakan seorang pengusaha cukup sukses di jakarta ini,
Saat ini umurnya sudah bahkan sudah menginjak angka 29 tahun, sedangkan aku?, Ah baiklah mari berkenalan nama ku adalah Cika Pratina Wijaya wanita cantik yang beruntung karena menjadi istri dari seorang Angga Wijaya, umur ku 27 tahun dan sampai saat ini bahkan aku masih berprofesi sebagai model, ternyata perkenalan ku sedikit kaku, baik lah kali ini aku akan dengan perlahan menceritakan perjalanan hidup ku.
Usia pernikahan kami bahkan susah sudah mencapai angka ke tujuh dalam beberapa hari lagi, namun rumah kami bahkan masih begitu sepi, tak ada satupun anak yang lahir dari rahim ku selama tujuh tahun ini, meski begitu aku tak akan mengeluh dan kecewa, aku normal begitupun dengan Angga saat ini bahkan hanya perlu lebih berusaha dan terus berusaha sampai tuhan mempercayakan Seornag anak pada kami
Meskipun Angga bahkan tak pernah mempermasalahkan itu, namun aku merasa menjadi istri tak becus jika terus seperti ini, angga mencintai ku, dan aku tau itu, ia menerima ku apa adanya,walaupun meski tampa anak kami tetap memiliki kehidupan yang bahagia, dia percaya pada ku dan aku percaya padanya, pondasi rumah tangga kami sudah lengkap di dasari dengan cinta dan di hiasi dengan kasih sayang dan kepercayaan,
"Pagi" Bisiknya dengan begitu lembut, dan tentu saja mengelus rambutku dengan penuh kasih
"Hmm" Gumam ku pelan, aku masih belum sepenuhnya sadar, lagi lagi kurasakan benda kenyal itu mengecup tengkukku, aku mengeliat karena kegelian, namun ciuman itu malah beralih ke telinga dan ia menggigitnya dengan pelan dan tentu saja cara ini berhasil membawaku kembali ke alam sadar, aku menggembungkan pipi dengan kesal, aku hanya ingin beristirahat lebih lama namun?, Mahluk ini bahkan menganggu ku
"Ngga, aku ngantuk banget, nanti aja ya bangunnya" Ucap ku dengan nada serak khas bangun tidur, aku menarik selimut ku dan menutup seluruh tubuh ku agar Angga tak bisa mengerjai ku
"Sayang, udah pagi loh"
"Aku masih ngantuk banget ngga, aku baru aja tidur" dengan nada serak, aku bahkan baru saja tertidur
"Bangun Dulu nanti baru lanjut lagi tidurnya, kamu ngak mau nemanin aku sarapan?, Ngak mau ngantar aku ke kantor?" Bisiknya dengan nada nan begitu lembut, aku menghela nafas pelan sembari dengan malas membukakan mata
"Selamat pagi sayang, gimana tidur kamu?, Nyenyak?" Dengan senyuman lebar dan Kini kecupan singkat itu mendarat di bibir ku, kecupan singkat sebagai sapaan selamat pagi dari suami tercinta ku,
Angga, sudah bertahun tahun berlalu namun Angga bahkan tak pernah berubah, ia masih selalu saja seromantis dulu, menyambut pagi ku dengan sebuah kecupan hangat itu, hal ini membuat semua orang mengatakan jika aku adalah manusia yang bahkan mahluk paling beruntung, memiliki suami yang begitu tampan, mencintai ku dan selalu ada untuk ku, suami yang begitu hangat dan sangat mengerti apapun tetang diri ku,
Tak jarang orang orang akan mengatakan bahwa ia merasa iri dengan ku dan aku bahkan memilih untuk tak berkomentar apapun, aku memilih diam dan hanya melihat apapun yang mereka katakan, toh semua yang mereka katakan adalah sebuah kenyataan dikatakan mereka adalah sebuah kebenaran, setelah tujuh tahun menikah bahkan sifat Angga pada ku tak berubah, bahkan aku selalu merasa jika Angga menjadi semakin manis dan semakin romantis dari hari ke hari, dan hal ini jugalah yang membuat ku jatuh cinta lagi dan lagi padanya,
Bersyukur, tentu saya, aku bahkan sangat bersyukur pada Tuhan karena telah memberikan kehidupan sempurna seperti ini, memiliki suami yang tampan, kaya, sangat hangat dan penuh kasih sayang,
Ia aku sampai melupakan hal penting ini saat perkenalan tadi, baiklah aku akan dengan senag hati kembali mengulanginya, aku dan Angga sudah menjalin hubungan semenjak Duduk di bangku SMA tepatnya saat masa orientasi siswa, dan yah kami saling suka menjalin hubungan selama 3 tahun dan akhirnya memilih untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, dan bahkan kami bahagia sampai sekarang, beberapa hal yang perlu di ingat, meski aku menikah di usia muda tentu saja pendidikan selalu di utamakan,
Setelah menikah aku memilih untuk melanjutkan studiku, bagi ku tidak ada yang lebih penting dari pendidikan dan Angga tentu saja akan mendukung itu,
Bahkan Angga menjadi sosok yang selalu membakar semangatku untuk belajar dengan lebih tekun, setelah kuliah beberapa tahun kuliah aku mendapat gelar sarjana itu
"Pagi"
aku berucap dengan nada pelan, sembari menenggelamkan tubuhku dalam pelukanya, terasa sangat hangat dan nyaman, rasanya aku ingin kembali ke dalam dunia mimpi, rasanya aku tak ingin ke mana mana, hanya menghabiskan hari di dalam pelukan hangat suami tercinta ku
"Apakah ingin melanjutkan kegiatan semalam?" Bisiknya dengan sensual di telinga ku, oh jika seperti itu lebih baik aku menghindar, tubuhku masih terasa sakit setelah gelutan panas semalam, belum lagi bekas merah yang menyebar luas di sekujur tubuh ku, bagai manapun aku masih ada pemotretan nanti siang, bagai mana bisa membiarkan tubuhku seperti ini, dari itu bukankah lebih baik aku jika menghindar, aku memiliki pekerjaan dan tentu saja aku harus profesional
"Dasar mesum, kau bahkan tak pernah puas, bahkan kita melakukanya hampir setiap hari" terdengar baku, namun itulah kenyataanya, Angga bahkan selalu saja membuat ku kewalahan menghadapinya, Angga selalu bersemangat dalam hal hal intim seperti ini
"Sayang, tentu saja, sampai kapan pun ku tak akan pernah puas bersama mu, aku tak akan pernah merasa jenuh apa lagi bosan dengan mu, kau ratu ku, cinta ku dan kesayangan ku, jangan kan tujuh tahun aku bahkan akan melakukannya sampai kapanpun, sampai aku mati aku akan tetap menjadi suami yang sangat menyayangi mu dan memanjakan mu'' dan tentu saja memper erat pelukanya, aku terkekeh pelan sembari menggeleng
"Kamu ngak percaya" sembari menatap ku dengan tatapan lekat
"Dasar Angga" Aku sembari terkekeh pelan
"Apa sayang" Bisiknya sensual, tubuh telanjang kami masih di baluti dengan selimut, membuat ku terkekeh geli,
"Mesum" bahkan hanya di balas dengan senyuman lebar dari Angga
"Tentu saja sayang" Ucap angga kembali mengecup bibir ku dan beranjak menggendong ku ke kamar mandi
"Aku bisa sendiri ngga" Ucap ku pelan, Angga bahkan sangat bersemangat membawa aku ke kamar mandi
"Mari mandi bareng"
"Ngak ah, kamu pasti bakal ngambil kesempatan dalam kesempitan lagi" Ucap ku sembari menggembungkan pipiku pelan, Angga terkekeh pelan sembari meletakan ku ke bathtub
"Itu karena aku cinta banget sama kamu" Ucapnya sambil menujukan sebuah senyuman penuh arti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments