3

Hari sudah beranjak siang tersenyum beranjak menuju lemari besar yang berada di sudut kamar, aku ada pemotretan siang ini, dan yah aku harus berangkat, masih ada jadwal beberapa hari kedepan dan setelahnya aku akan bebas, libur untuk selama selamanya

Setelah memoles wajah dengan make up sederhana aku beranjak menuju garasi dan meninggalkan pekarangan rumah

Tak butuh waktu lama saat ini aku bahkan sudah berada di lokasi pemotretan, semua orang sibuk berlalu lalang untuk menyiapkan semuanya hingga seorang gadis datang menghampiri ku

"Cika akhirnya Lo sampe juga" Ucapnya dengan nada pelan,

"Hm, gimana?"

Ia adalah Celsi asisten yang beberapa waktu ini menemani ku, ia hanya lebih tua beberapa tahun dari ku, namun?, Jika di hitung lagi bahkan ia sudah menemaniku hampir delapan tahun ini, dan yah karena sudah dekat jadi kami bahkan tak terpengaruh dnegan profesi masing masing, bagi ku dia bukan hanya Seornag asisten, ia merupakan orang yang bahkan hampir setiap hari menemani ku, hal yang sangat wajar jika aku memperlakukannya seperti saudara

"Semua sudah di siapin" Ucapnya lagi

"Ah iya, baju Lo udah gue siapin noh, yuk gue bantu ganti pakaian" Ucapnya dengan nada pelan, dan tentu saja aku hanya membalasnya dengan anggukan pelan, dan setelahnya mengikuti langkah menuju ruang ganti

"Kenapa?" Ucap ku dengan nada pelan bagai mana tidak, bahkan aku sudah memperhatikan ya sedari tadi, ia termenung, ia sedang melamun, dan tidak biasanya ia melakukan kecerobohan dalam bekerja

"Ah" ia nampak kaget dan menatap ku dengan tatapan begitu bersalah

"Lo ngelamun?, Ada masalah apa ngomong aja"

"Lo serius mau ngundurin diri?" Ucapnya dengan nada tanya, Celsi, yah selain asisten ia juga manager ku dan ia lah yang mengatur semua jadwal dan kegiatan ku, aku tak terlalu suka keramaian dari itu aku memilih untuk menyatukan dua posisi itu, toh aku juga yakin jika ia sangat mampu dalam hal ini

"Hm, kan gue udah bilang sama lo" Ucap ku sembari menyisir rambutku dengan pelan

"Lo sedang di atas awan loh Cik, masak Lo mau lepasin ini gitu aja" Ucapnya lagi, ia menatap ku dengan tatapan harap, namun?, Aku bahkan sudah mengambil keputusan maka aku akan melakukanya, toh aku memang sudah berencana untuk berhenti Tampa Angga meminta

"Lo tau sendiri kan?, Selama ini kita selalu di atas awan, dan itu membuat kita jadi terhenti di zona nyaman ini, Lo tenang aja gue udah minta temen gue buat ngurusin Maslah pekerjaan Lo, Lo tinggal sebut aja mau kerja sama siapa gue pasti bakal naro Lo di sana" Ucap ku dengan pelan, aku tau kecemasan Celsi, namun?, Ia adalah wanita cerdas, dan aku juga yakin ia akan mendapatkan bos yang bahkan jauh lebih baik dari ku

"Bukan itu yang gue pikirin, cuma yah sayang aja Cik, pak Aimo bahkan udah nawarin perpanjangan kontrak loh, dan kali ini cukup gede" Ucapnya lagi

"Kita kelarin kontrak yang ada aja dulu Chel, terlalu lama di atas awan bikin gue takut tau ngak Lo, gue takut kalo suatu saat gue malah jatuh sejatuh jatuhnya bukan gue ngak udah percaya diri tapi, dari itu gue memutuskan buat turun sendiri, dan selesai secara baik baik" Ucap ku pelan, terlalu lama hidup dengan kejayaan terkadang membuat ku cemas, membuat ku takut jika suatu saat semua malah meninggalkan aku, aku takut saat semua bahkan berbalik dengan mudah dan pada akhirnya aku hanya akan menjadi mahluk yang paling hancur

"Hm, yah, Lo bener"

"Biarin yang muda buat nujukin diri mereka, gue yakin masih banyak anak anak yang memiliki kemampuan, kita cuma perlu ngasih dia kesempatan"

"Iya, Lo emang baik banget deh cik, gue bersyukur banget karena gue bisa kerja sama lo, gue bersyukur banget karena punya bos sebaik dan seasik Lo" Ucap Celsi dengan nada pelan dan aku bahkan hanya membalasnya dengan sebuah kekehan ringan

"Yaudah, udah kelar kan, yuk keluar, pemotretannya bakalan di mulai kan?"

"Iya, yuk keluar"

"Yuk"

"Tapi Cik, pak Aimo masih bersikeras, dan bahkan kali ini dia maksa buat ketemu sama lo"

"Yaudah, pemotretan masih beberapa menit lagi kan?, Kita ngobrol sama pak Aimo dulu aja"

"Hm, yaudah, gue siapin tempat dulu ya, Lo di sini aja dulu, jangan kelamaan di luar, entar item"

"Celah, setiap hari juga gue ngadep mata hari" Ucapku terkekeh pelan

"Yaudah deh, yuk" Ucap Celsi dengan nada pelan dan setelahnya segera bergerak meninggalkan ruang ganti ke tempat pak Aimo yang telah menunggu, aku dan pak Aimo sudah bekerja sama sejak dua tahun terakhir, ia adalah orang yang sangat baik dan sangat profesional dalam bekerja, hanya saja untuk kali ini aku tak bisa melanjutkan kontrak, hal ini tentu saja di karenakan tekat ku yang sudah memutuskan untuk berhenti

"Ah, selamat siang Bu Cika" Ucap pak Aimo dengan senyuman lebar tangannya terulur untuk menyalami ku dan tentu saja ku sambut dengan penuh keramahan

"Selamat siang pak Aimo, silahkan duduk" Ucap ku dengan nada pelan, sebagai rekan kerja tentu saja aku harus beramah tamah padanya

"Ah terimakasih" Ucapnya sembari menujukan diri

Aku pun juga ikut tersenyum dan mendudukkan diri di hadapannya, seperti biasa setiap pertemuan tengu saja harus di awali dengan sebuah basa basi, seperti bagai mana kabar atau apa lah itu, karena kami sudah bekerja sama selama beberapa tahun ini tentu saja kecanggungan sudah perlahan menghilang

"Bu Cika benar benar memutuskan untuk berhenti?" Ucapnya dengan nada pelan, dan hanya ku balas dengan sebuah anggukan pelan, ku lihat ia bahkan menghela nafas dengan pelan

"Apakah sudah mempertimbangkan nya" Ucap pak Aimo dengan pelan dan bahkan lagi dan lagi aku hanya mengguk dalam diam

"Sangat si sayangkan, model berkemampuan seperti anda harus mengundurkan diri di usia muda seperti ini" Ucapnya dengan nada tak rela, aku terkekeh pelan mendengarnya

"Ini adalah sebuah prinsip pak, di masa lalu saya sudah berjanji pada ayah saya, dan seperti yang telah di katakan, toh masih begitu banyak generasi muda yang bahkan aka jauh lebih bersinar dari pada saya" Ucap ku dengan lembut, pak Aimo mengguk pelan pertanda ia menyetujui ucapan ku

"Benar, anda adalah perempuan yang sangat berprinsip dan karena itulah saya sangat mengagumi anda"

"Ah terimakasih pak"

"Hm baik lah, saya memiliki beberapa urusan, karena anda menolak tawaran kali ini saya harus mencari model lain untuk bran ini"

"Mencari model yang fresh bukan hal yang sulit untuk seorang pak Aimo"

"Benar, selamat bekerja dan menikmati setiap detik akhir dari profesi ini" Ucap pak Aimo dengan nada pelan dan bahkan hanya ku angguki dengan pelan dan jangan lewatkan sebuah senyuman manis itu

"Selamat siang" Ucapnya dan setelah saling berjabatan tangan akhirnya kami berpisah

"Cik, ini ada telpon" Ucap Celsi dengan nada pelan sembari mengulurkan ponsel ku, aku tersenyum kecil saat melihat nama yang tertera di sana

"Hallo sayang" Ucap ku setalah telpon berhasil di hubungkan

"Halo, kamu lagi ngapain?, Udah di lokasi pemotretan ya?, Atau masih di rumah" Ucap Angga dari seberang sana

"Udah di lokasi, tinggal nunggu bentar buat giliran aku, aku datangnya kecepatan makanya nunggu gini" Ucap ku dengan nada lembut, benar aku bahkan datang setengah jam sebelum acara pemotretan, hal ini ku lakukan karena aku merasa bosan, toh di rumah aku hanya sendirian, dari pada pusing lebih baik di sini kan, ada Celsi yang biasa di ajak cerita dan ketawa bareng

"Yaudah, kamu semangat ya kerjanya" Ucap Angga dengan suara nan begitu lembut, hal ini jelas saja menerbitkan senyuman lebar di wajah cantik ku

"Iya sayang, eh, ngomong ngomong, kamu udah makan belum?" Ucap ku dengan nada pelan, hari sudah siang dan pastinya sudah masuk jam istirahat makan siang kan?

"Iya, bentar lagi makanannya sampe"

"Kami delivery lagi?" Ucap ku pelan, Angga bahkan sangat suka seperti ini, terlalu sibuk bekerja dan malah suka mengabaikan diri sendiri

"Kerjaan banyak jadi ngak keburu kalo makan di luar, lagian sama aja kan sayang" Ucapnya beralasan, aku hanya menghela nafas, benar, menjadi seorang pemimpin perusahaan tidaklah mudah, banyak hal yang harus ia hadapi, banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan

"Hm yaudah, aku lanjut kerja dulu ya, kamu juga jangan lupa makan" Ucapnya lagi, aku hanya mengguk dan bergumam pelan

"Jawab dong sayang, masak cuma ngangguk doang, kan aku ngak bisa ngeliat" Ucapnya yang membuat ku terkekeh geli

"Iya sayang, semangat kerjanya, semoga ini menjadi keberkahan buat kita" Ucap ku dengan pelan

"Iya sayang, aku tutup dulu yah, as sebenarnya masih pengen lanjut ngomong, tapi kerjaan aku banyak banget"

"Kerja dulu aja, toh di rumah kita juga punya banyak waktu buat ngobrol" Ucap ku lagi

"Hm, yaudah, da sayang I love you" Ucapnya dengan nada lembut dan membuat ku terkekeh geli

"I love you too" Ucap ku dengan nada lembut dan setelahnya tentu saja sambungan telpon di putuskan

"Sekarang udah waktunya, yuk" Ucap Celsi nada pelan, aku mengguk dan segera memulai pekerjaan, aku harus bekerja lebih keras agar semua selesai dengan cepat, aku masih memiliki 2 bulan kontrak lagi, dan tentu saja aku harus melakukan upaya terbaik untuk hasil akhirnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!