"Lo mau ngapain ke sini?" Amel menengadah menatap gedung tinggi itu, saat ini keduanya sedang berada di depan sebuah pusat perbelanjaan
"Mau main bola, ya mau belanja lah lo kira ngapain oon" Aku berucap dengan nada pelan, aku sedang merasa bosan dan apa salahnya jika ke mall, dalam beberapa waktu ini Amel selalu sibuk dengan bekerja, bahkan tak memiliki waktu untuk mengabarinya, dan kali ini, tentu saja ia harus menggunakan waktu singkat ini sebaik mungkin, hal seperti ini sangat jarang ia dapati dan ia tak boleh menyia-nyiakannya
"Gue harus nabung, ngak bisa belanja banyak kayak lo nyonya Sultan"
Amel berucap dengan nada malas, aku tau jika Amel adalah mahluk yang begitu hemat dan selalu mencinta dan menjaga uang uangnya, ia bahkan selalu berfikir jika lebih banyak hal yang lebih di butuhkan dari sekedar berpoya poya, kehidupanya yang sulit membuatnya mengerti bagai mana susahnya mencari pundi pundi itu, dan jika sudah berada di tangannya tentu saja ia harus menghargainya dengan baik
"Is Lo mah Mel, gue ngajak ke mal aja udah kayak di ajak ke akhirat aja tau ngak" Aku berucap dengan nada pelan, aku tau dengan jelas, sejak perusahaan ayahnya jatuh bangkrut Amel berubah dengan begitu drastis, ia yang merupakan gadis manja nan boros seketika berubah menjadi gadis yang begitu hemat dan selalu menghargai apa yang ia punya, saat mereka jatuh seketika Amen menjadi mahluk yang dewasa, pada dasarnya semua gadis akan suka berbelanja, namun ke adaan membuat Amel menjadi lebih menyayangi uangnya dan bahkan menggunakannya hanya untuk
"Berhubung hari ini gue ulang tahun gue traktir dah, yuk gue udah laper ni" Ucap ku menarik Amel untuk segera masuk ke dalam mall, karena sudah siang akan lebih baik jika kami menuju restoran untuk mengisi perut yang memang sudah keroncongan, aku harus menggunakan dalih ini agar amel ngak nolak,
Meskipun memiliki kehidupan yang sulit Amel bukan orang yang mau menerima rasa simpati dari orang lain, ia akan marah jika ada berani mengasihaninya, dari itulah aku hanya bisa membiarkannya melakukan apapun yang ia inginkan, meski jatuh ia akan bangkit sebuah proses selalu ia hargai, da aku hanya bisa membantunya dari kejauhan
"Yaudah kalo gitu Lo pesan aja duluan, gue ke toilet dulu, lo tau lah apa yang bisa kita makan " Setelah mengatakannya Amel berjalan cepat meninggalkan ku, hal ini hanya akan aku menghela nafas pelan dan beranjak menuju restart, tapi sayang bahkan saat ini kami belum sampai masuk ke dalam restoran tubuh tubuh ku terjepit di depan pintu, pria datar di depan sana tak berniat untuk mengalah, begitupun dengan ku dan yang merasa jika diri ku lebih Benat, kalian tau kan bagai mana jadinya jika dua orang yang tak mau mengalah bertemu, saling bersikeras dan hanya akan berakhir dengan sebuah cekcok ringan
"Minggir saya buru buru" Ucap Si pria dengan nada nan begitu datar dan jangan lewatkan tatapannya yang begitu tajam tapi tatapan itu tak akan membuat aku takut, toh aku tak melakukan kesalahan, ia yang tak mau mengalah, aku ingin masuk dan ia ingin keluar hingga pada akhirnya karena tak ada yang mau mengalah kami malah menjadi tontonan semua orang karena keributan ini, lagi pula ini pintu untuk umum, dan apa itu?, bahkan dia sama sekali tidak terpesona pada wanita secantik diri ku?, yang benar saja?, ada orang yang tak terpesona dengan ku, apakah usia tua ini membuat wajah cantik ku menjadi tak menarik lagi?
"Lo yang minggir, Gue kejepit banget ni, dan satu lagi jangan nempel nempel sama gue, lo mau nyari kesempatan ya" Ucap ku dengan nada nan begitu sewot, ia pikir hanya dia yang punya urusan?, aku juga kali aku juga memiliki urusan yang penting, malahan urusan ku amat sangat penting, urusan perut adalah urusan yang sangat penting dari sekian banyak urusan yang ada di dunia ini, jika perut tak di isi dengan baik maka semua hal akan menjadi tak di selesaikan
"Tidak berminat" Ucap si pria yang bahkan masih setia memasang expresi datarnya, ganteng enggak nyebelin ia, dasar manusia aneh, ucapannya tuh, ngena banget tau ngak, walaupun cuma dua kata per kalimat udah bikin harga diri gue sebagai wanita cantik melorot, bayangkan saja, ia tak berminat?, pada ku?, hey di dunia ini siapa yang sanggup menahan pesonaku?, pria salju ini adalah satu satunya
"Lidah lo lemes bener mau ngajak gelut lo, sini sini gue ladenin, udah bikin orang kejepit malah sewot, sekarang mundur, gue mau lewat" Ucap ku emosi, hey sebagai pria harusnya mengalah kan pada ku, aku ini wanita loh, perempuan, cantik lagi masak ia ni mahluk ego banget, biarin gue yang cantik jelita cetar membahana kejepit pintu gini, malu kan gue jadinya
"Wanita stres," Ucapnya lagi, hey tu lidah beneran deh, pengen deh aku potong potong trus kasih sama ikan lele, dengan mudah ia mengatai ku sebagai wanita stres, apakah ia tak punya mata cewek secantik ini di ledek dengan begitu kejam
"Enak aja lo, lo yang gila, gue kejepit ni, Lo ngak liat apa, lo mundur kek, ngalah ngapa?, gue cewek loh, masak ia Lo ngak mau ngalah sama cewek" Ucap ku dengan nada yang masih sewot, pria ini, jika ia mundur selangkah maka semua akan selesai dengan cepat, namun lihat lah?, insiden memalukan ini membuatnya merasa sangat di rugikan
"Merepotkan" Ucap si pria datar mundur selangkah dan akhirnya tubuh cantik ku bebas dari keterjepitan yang menyiksa
"Gini kek dari tadi, kan ngak habisin banyak waktu, cowok nyebelin, kulkas, manusia salju, jangan pernah tunjukin wajah jelek lo lagi didepan gue" Omel ku setelah berhasil lepas dari jepitan pintu dan tubuh pria datar itu, si pria hanya diam dan beranjak pergi, hey apa itu?, seorang cika pratina Wijaya di abaikan?, yang benar saja
"Dasar cowok nyebelin, ganteng ngak ngeselin ia" Teriak ku dengan kesal, setelah selesai berteriak segera beranjak menuju meja memesan makanan sembari menunggu kedatangan amel.
"Kenapa lo ngamuk ngamuk"
Amel yang baru datang langsung menemukan ku yang dalam kondisi yang sangat kesal, bertemu dengan pria menyebalkan seperti itu adalah hal yang paling sial bagi ku
"Ketemu orang gila gue,ah udah lupain aja, ngak penting banget" Ucap ku menyantap makanan ku dengan kesal, ternyata masih ada mahluk sekaku dan menyebalkan itu,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments