LDM - Cry Allano's

Sebelumnya, Allano berlari melewati lobi ketiga, dia terisak-isak dan orang sekitar menganggapnya itu hal biasa dilakukan anak-anak yang masih labil. Putra sulung Raga yang tampan itu berhenti di ruang UGD lobi tiga kemudian dia duduk sendirian di kursi tunggu.

Ceklek!

Pintu ruang UGD terbuka, muncul Starla yang baru saja memasang perban di bagian tangan kanannya yang sedikit luka karena menahan diri saat didorong oleh Raga. Kedua netra hitam bersinarnya melirik ke anak yang sedang menangis. Suaranya mengkhawatirkan seperti seorang ibu yang sedang merasakan sakit ketika melahirkan.

"Sayang kenapa menangis? Orang tuanya mana?" tanya Starla.

Sepasang mata bak malaikat itu menatap Starla. Lalu anak itu memeluknya dengan erat dan menangis di dekapan dadanya. Starla tidak mampu menolak tapi dia amat keheranan.

"Kita nangis di ruang UGD saja, yuk! Bagaimana?" ucap Starla membujuknya, tapi anak itu masih belum bisa menghentikan suara tangisnya.

"Aku kesal sama daddy, aku benci dia!" keluhnya.

"Siapa namamu, nak?"

"Aku Allan!"

"Sudah, sudah, jangan nangis lagi, tante yakin pasti daddy kamu nanti baik lagi, terus mommy ke mana?"

Allano mendongak dan menatap wajah Starla. Lalu, pikirannya menjelajah pada berita yang telah ditemukannya di Internet. Allano mengingat gosip yang menimpa pamannya yang digadang-gadang selingkuh dengan gadis bernama Starla dan otaknya mengingat wajah wanita yang ada di media.

"Benar, tante orangnya."

"Apanya?"

"Selingkuhan Om Aslan, kan?"

Sial!

Starla terbelalak, dia membuang wajah dari Allano yang fokus mengamatinya. Anak itu sangat kritis pada berita gosip yang pernah santer terdengar.

"Sebenarnya itu tidak benar," ucap Starla, dia bingung harus menjelaskan bagaimana sedangkan di depannya hanyalah anak kecil.

Tak lama kemudian, muncul Raga dan Cello menghampiri. Mereka terkejut karena Allano tengah bersama Starla, pemandangan yang tidak disangka sebelumnya.

"Allan, kamu nakal sekali!" bentak Raga.

"Tunggu! Sabar dulu! Aku tidak suka ada orang tua yang suka bentak anak, itu menyakitkan!" sahut Starla.

Raga mengerutkan keningnya, mengapa anaknya bertemu dengan gadis yang dianggap menyebalkan di matanya, ada rasa malu tapi juga muak.

"Allan, kita pulang sekarang juga!" pinta Raga.

"Aku mau pulang sama Om Cello saja!" sahutnya sambil menarik tangan Cello, dan mereka berdua berlalu dari hadapannya.

Raga dan Starla menghela napas. Namun, Raga yang arogan sedikit kesulitan dan gengsi untuk meminta maaf dan mengucapkan terima kasih pada gadis yang ada di depannya. Kemudian dia menatap Starla dengan tatapan sinis tapi sayu.

"Barusan anakku menangis," ucap Raga.

"Iya, katanya dia benci daddy-nya. Dan ternyata daddy-nya adalah kamu sendiri. Aduh, aduh, itu memalukan!

Kamu ini orang kaya masa tidak ahli menjadi orang tua? Kalau tidak bisa urus anak lebih baik anaknya kasih saja ke panti asuhan. Bagaimana mau jadi pewaris tahta yang handal tapi mendidik anak saja seperti ke anak kucing, tapi di mana mommy-nya? Apa dia juga tidak ahli mengurus anak seperti suaminya ini?" sindir Starla.

"Istriku meninggal 6 tahun lalu dan kamu jangan pernah menuduhku sebagai daddy yang tidak becus mengurus anak!" tegas Raga.

"Oh, iya satu lagi, kalau ada berita menimpa kamu di media soal perselingkuhan itu, aku tidak mau ikut campur, kamu yang harus tanggung sendiri!"

Raga berlalu dari hadapannya dan Starla menelan kekecewaan karena sikap arogan Raga yang seenaknya saja. Tidak sempat minta maaf dan mengucapkan terima kasih membuat Starla tersulut emosi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!