LDM - Gossip And Starla

Starla masih merasakan sakit yang tidak nyaman di sekujur tubuhnya yang masih berkeringat. Baru pertama kali disentuh tapi tidak membuatnya bahagia. Kedua netra hitamnya berurai air mata dan dia membuang pandangannya dari suaminya.

"Akhirnya pria tua itu melakukannya padaku. Mungkinkah aku bukan istri pajangan lagi? Sakit rasanya ketika dia menikahiku dan bersumpah hanya ingin sesaat, ini tidak jauh dari kontrak pernikahan," batin Starla.

Wanita yang masih telanjang itu tidak mampu bergerak cepat meski hanya beranjak. Mungkin saking aktifnya Raga menyentuh dan menggerayangi tubuh mulusnya menjadikan Starla semakin lemas dan lelah. Dia menoleh pada Raga yang sudah tertidur pulas. Memang tampan tapi menyebalkan.

Pagi hari tiba, sayup-sayup matanya terbuka. Dengan cepat Starla beranjak dan dia menutupi tubuhnya dengan seprei menuju toilet. Dia membiarkan Raga tidur lebih lama agar tidak mengganggunya saat mandi.

Starla mendapati noda merah di dadanya lalu dia mengucurkan air untuk membasahi tubuhnya.

Tok!

Tok!

Tok!

"Star, buka pintunya! Aku mau buang air!" teriak Raga.

"Raga, bisa izinkan aku mandi dulu sebentar?" sahut Starla.

"Sudah tidak tahan!"

Starla pun membuka pintu toilet itu. Dia masih malu-malu meski yang masuk adalah suaminya sendiri.

"Aku keluar dulu, ya?" pintanya.

Dalam kondisi tubuh yang basah, Starla menunggu di depan pintu toilet. Tapi tak lama kemudian, Raga keluar sambil mengikat tali piyama kimononya. Tanpa pikir panjang, Raga menggendong Starla lalu membawanya ke atas ranjang, namun kali ini dia memperlakukannya lebih lembut.

"Aku mau mandi," ucap Starla.

"Tidak! Kamu harus di sini, temani aku," pinta Raga.

"Kamu munafik, ya? Mau tapi malu," sindir Raga.

Raga hanya tersenyum kecil. "Dasar wanita!"

"Kenapa aku pasrah dengan perlakuan suamiku yang menyebalkan ini? Tidak!" batin Starla.

Usai terlampiaskan hasrat yang menggebu itu, Raga tidak lantas melepaskan istrinya. Dia malah menindih Starla yang tengkurap kelelahan akibat melayani gairah yang luar biasa.

"Aku mau mandi," pinta Starla. Dia pun menuju ke toilet dan tidak lagi mengingat sesuatu yang menyedihkan. Air hangat dia kucurkan untuk membersihkan dirinya hingga benar-benar bersih.

****

Dua bulan yang lalu, Raga Axelion adalah seorang pria berkebangsaan Indonesia-Inggris. Ayahnya dulu adalah duta besar Inggris untuk Indonesia.

Raga menjadi duda dengan dua anak setelah ditinggal mati oleh istrinya 6 tahun silam karena kecelakaan yang menimpanya.

Dia juga disegani oleh banyak pebisnis Asia. Sosoknya yang tampan, kaya, berwibawa mampu memesona para wanita dan sekali mengedipkan netra cokelatnya pasti saja mereka tidak mampu melayangkan pandangannya kepada yang lain.

Raga yang kini berusia 40 tahun memiliki sekretaris pribadi bernama Cello yang selalu menemaninya bekerja. Sebenarnya, Cello adalah seorang pegawai biasa namun naik pangkat karena kejujurannya. Dia tidak pernah absen menemani majikannya ke mana pun dia pergi.

Saat ini, mereka sedang berada di kantornya yang bergerak di bidang keuangan dan mengurus bisnis pertambangan.

"Tuan Raga," sapa Cello.

"Kita ada jadwal untuk mengunjungi rumah sakit yang menjadi yayasan Tuan di Perusahaan Axelion Corp, di kelas VIP ada keponakan Tuan yang masih dirawat karena menderita typus," ucap Cello.

"Flo masih sakit? Setelah adikku pergi dia jadi anak yang lemah imun, di mana ayahnya sekarang, si Aslan itu?" Tanya Raga.

"Tuan Aslan bukannya sedang membintangi sebuah film dan kabarnya proyeknya segera rampung, apa saya perlu memanggil adik ipar anda, Tuan? Tapi menurut saya di situasi seperti ini bukan hal yang tepat," ucap Cello.

"Buat apa!" sahutnya ketus.

"Aku muak, kalau saja tidak ada perselingkuhan itu mungkin saja adikku Jasmine masih ada di sini. Dia tega meninggalkan kakaknya berusaha sendirian. Dan istriku mati 6 tahun lalu karena kecelakaan dan masih misteri, kedua anakku labil karena mereka punya ayah yang bodoh sepertiku."

Raga duduk sesaat di kursi putarnya. Dia teringat pada gosip yang melanda adiknya satu tahun yang lalu yaitu gosip perselingkuhan adik iparnya dengan gadis yang bekerja sebagai guru di TK.

"Cel, aku penasaran dengan gadis itu tapi kita temui saja dulu si Aslan di lokasi shooting, aku ingin membuat kerusuhan di sana!"

Tiba di lokasi shooting di sebuah hotel yang megah, ada beberapa wartawan yang hendak menyambut sang bintang yang berparas tampan dan menarik.

Raga ditemani oleh empat orang bodyguard menjadi pusat perhatian banyak orang ketika melewati kerumunan wartawan.

Kemudian seorang gadis manis berambut warna cokelat emas, memakai baju kuning dan blazer merah dan bawahan celana jeans abu melintas di depannya. Dia membawa seikat bunga mawar putih dan sebuah kamera menggantung di lehernya.

Raga terkejut. Gadis itu begitu menawan meski tidak memakai gaun mewah. Senyumnya merekah yang menunjukkan gigi putihnya tanpa jarak.

"Tuan Raga, lihat gadis itu yang memakai blazer merah, dia adalah orang yang digosipkan menjadi selingkuhan adik ipar anda," ucap pria berambut cepak dan serius itu.

Raga menyipitkan netranya.

Lantas, dia membuka smartphone dan mencari berita soal perselingkuhan adik iparnya dengan gadis lain. Dan ternyata foto yang dia temukan di internet sangat mirip dengan gadis yang sedang dia perhatikan.

"Kamu ajak dia, aku ingin bicara dengan dia di lantai dua," pinta Raga.

Cello mematuhinya. Lalu mendekat pada gadis manis yang memegang seikat bunga mawar putih.

"Permisi, kamu pasti Starla, 'kan?" tanya Cello dan gadis itu tersenyum padanya.

Gadis itu terkesima. "Kok bisa tahu namaku?"

"Kamu 'kan digosipkan jadi selingkuhannya Tuan Aslan, buktinya foto-foto kamu sedang berdua dengan Tuan Aslan menyebar di media sosial," ucap Cello.

"Oh, itu bukan perselingkuhan!" Sangkal Starla.

"Kamu ikut saya sekarang juga!" pintanya.

Lalu, Cello menarik tangannya dengan paksa, dia membawa Starla ke lantai dua sesuai arahan atasannya.

"Hei, apa-apaan ini! Ini pelecehan, kita tidak kenal tapi kamu sudah kasar begini, dasar jahat!" teriak Starla.

Gadis itu sudah melakukan perlawanan dengan memukul tangan Cello. Tapi, tetap saja kekuatannya tidak mampu mengalahkan cengkraman pria itu. Cello berambut cepak dengan perawakan yang cukup atletis itu seperti menyeretnya hingga ke lantai dua.

Tiba di sana, Cello mempertemukan Starla dengan Raga yang sedang berdiri menghadap dinding kaca.

"Tuan Raga, ini adalah orang yang ingin anda temui," lapor Cello yang belum melepaskan genggamannya.

Lantas, Raga menoleh padanya. Pesona tatapan netra cokelat yang bersinar membuat netra hitam Starla terbelalak. Raga mulai melangkahkan kakinya untuk menghampiri, gerakannya yang lambat tapi elegan, namun dia tidak menampakkan senyum sedikit pun.

"Oh, jadi ini gadis kelas bawah yang menjadi selingkuhan Aslan? Nona, siapa kamu sebenarnya? Dan kenapa kamu berani mendekati suami dari Jasmine?" tanya Raga sambil menampakkan netra yang membelalak.

“Ih, aku kira mau menghadap idolaku tapi ternyata pendekar sihir," gumam Starla sambil menggaruk kepalanya.

Glek!

Starla baru bisa melepaskan genggamannya dari tangan Cello. Kemudian dia berkata," Starla, mohon menjawab dengan sejujurnya, beliau adalah kakak ipar dari Tuan Aslan dan juga Presdir."

"Apa!" Starla terkejut. "Sebenarnya aku tidak pernah jadi selingkuhan siapapun, aku yakin itu gosip. Jika kamu orang berakal sehat pasti berpikir positif pada adik ipar kamu itu. Tentang Jasmine, aku juga kenal dia waktu di acara interview Aslan di gedung bioskop."

"Jadi, kamu kenal Jasmine juga?" tanya Raga.

Lanjut ya guys!! So, dukungannya yuk!!! GASKEUN!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!