Mengintai

Melihat Widya yang tampak kebingungan Andre langsung turun dari mobilnya dan mencari informasi pada petugas yang ada di loket itu tanpa sepengetahuan Widya karena Widya langsung duduk di kursi yang ada di samping loket.

Berdasarkan informasi yang diterima Andre bahwa bus untuk ke kampung Widya sudah habis karena bus terakhirnya baru saja berangkat. Setelah tidak ada harapan untuk mendapatkan bus pulang, kemudian Widya berjalan keluar dari terminal.

Sampai di depan gerbang terminal Widya melirik ke kanan dan ke kiri mencari tempat penginapan. Terlihat area di dekat terminal penuh dengan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat sedangkan rumah penduduknya hanya ada beberapa saja.

Widya langsung menanyakan pada salah seorang pedagang kaki lima yang ada di situ dan pedagang itu menunjuk ke suatu perumahan yang tidak jauh dari terminal dan Widya langsung berjalan ke sana.

Andre meninggalkan mobilnya di terminal itu dan dia mengikuti langkah Widya dengan berjalan di belakangnya. Tiba di depan sebuah rumah penduduk Widya berhenti karena lelah berjalan sambil memandang ke jalanan. Andre pun menghentikan langkahnya dan berdiri di belakang Widya.

“Aku bersyukur dengan masalah yang dihadapi anak kita telah mempertemukan kita kembali,” ucap Andre.

Walaupun sudah cukup lama Widya tidak mendengarkan suara itu, tapi suara itu masih selalu terngiang di telinganya. Begitu Widya menoleh ke arah suara itu dia seperti tidak percaya sehingga dia mengusap matanya untuk meyakinkan bahwa apa yang dilihatnya tidak salah. Ternyata apa yang sedang dilihatnya membuat Widya sangat terkejut. Jantungnya sempat terhenti sesaat ketika melihat sosok seorang lelaki yang berdiri di hadapannya. Rasa terkejutnya berubah menjadi rasa rindu sekaligus benci yang menghinggapi perasaannya sehingga Widya tidak dapat mengontrol emosinya.

Andre langsung tersenyum walaupun perasaannya sangat sakit, begitu juga dengan Widya. Dia tidak menyangka bahwa setelah empat belas tahun lamanya berpisah kini keduanya dipertemukan kembali dalam keadaan sudah jauh berbeda dan keduanya sudah berkeluarga dan mempunyai anak.

Widya tidak dapat menahan tangisnya dan kemudian dia buru-buru memalingkan wajahnya agar kesedihannya tidak terlihat oleh Andre yang sedang menatapnya. Andre juga merasakan kesedihan yang mendalam ketika empat belas tahun lamanya mencari Widya dan baru sekarang dia menemukannya. Keduanya merasakan kesedihan yang mendalam ketika bertemu dengan orang yang sangat dicintainya. Dada Widya turun naik menahan isak tangisnya dan kemudian cepat-cepat ditutup mulutnya supaya tangisnya tidak terdengar oleh Andre. Walaupun Andre tidak melihat jelas wajah Widya yang sedang menangis tapi Andre bisa merasakan bagaimana kesedihan yang dirasakan Widya sama seperti kesedihan yang dirasakannya

Ada perasaan senang sekaligus kecewa mengingat kenangan terakhir bersama Andre. Terakhir bertemu Andre keduanya telah berjanji akan menikah setelah tamat kuliah. Tapi rencana keduanya harus kandas sebelum semuanya terwujud.

Andre tidak mengikuti wisuda karena dia harus kembali ke Jakarta karena pada saat itu ayahnya meninggal dunia sedangkan Widya langsung dibawa keluarganya pindah ke Bengkulu. Pada saat itu mereka belum mengenal yang namanya ponsel sehingga keduanya kehilangan jejak.

Begitu Andre kembali lagi ke Medan untuk mencari Widya, ternyata Widya sudah pindah dan Andre tidak mengetahui alamat yang baru Widya. Dengan perasaan kecewa dia kembali ke kampung halamannya yaitu ke kota Jakarta. Semua teman kuliahnya dihubungi untuk menanyakan alamat Widya tapi tidak satu orang pun yang tau keberadaan Widya hingga akhirnya Andre bekerja di perusahaan swasta milik pak Atmaja.

Pak Atmaja mempunyai seorang putri yang bernama Shinta. Shinta juga bekerja di perusahaan papanya. Shinta yang melihat Andre baik, sopan dan tekun langsung jatuh hati pada pria itu. Begitu juga dengan pak Atmaja yang menyukai pekerjaan Andre karena selain tekun dia juga orangnya jujur.

Hingga akhirnya pak Atmaja menjodohkan putrinya dengan Andre. Pada saat itu Andre tidak langsung menerima perjodohan itu karena dia masih mengharapkan Widya yang merupakan cinta pertamanya. Dia masih mencari keberadaan Widya tapi tidak diketemukan juga hingga akhirnya ibunya yang pada saat itu sakit-sakitan dan menginginkan agar Andre segera menikah. Di saat sedang bingung dan harapan untuk menemukan Widya sirna akhirnya Andre menerima perjodohan anak pemilik perusahaan itu.

Begitu Andre menikah ibunya langsung meninggal dunia. Walaupun Andre merasa sedih tapi di dalam hatinya dia juga merasa puas karena keinginan terakhir ibunya telah terpenuhi.

***

Setahun menikah Andre dikaruniai seorang putra yang diberi nama Bastian. Awal pernikahannya rumah tangga Andre bahagia apalagi ketika anak pertamanya lahir ke dunia. Istrinya juga sudah tidak bekerja lagi di perusahaan papanya. Kegiatannya hanya mengurus anak.

Andre juga begitu sibuk mengurus perusahaan mertuanya apalagi mertuanya sudah sakit-sakitan sehingga perusahaan dikelolanya sendiri membuat Andre hampir tidak punya waktu buat anak dan istrinya. Istrinya yang dari latar belakang keluarga berada sering shopping dan pergi bahkan sampai ke luar negeri hanya untuk bersenang-senang.

Suatu ketika istrinya ketauan berselingkuh ketika pergi ke luar negeri membuat Andre langsung tidak bersimpati. Cintanya langsung hilang yang ada hanya rasa penyesalan dan sakit hati. Sejak saat itu rumah tangganya mulai retak.

Andre yang berasal dari keluarga susah sehingga dia sudah terbiasa bekerja keras bahkan untuk mengelola perusahaan mertuanya dia harus bekerja keras sementara istrinya hanya banyak menghabiskan uang untuk berfoya-foya. Perbedaan keduanya sering membuat mereka ribut. Andre selalu menanamkan hidup hemat sedangkan istrinya kebalikannya. Karena malas selalu ribut Andre hanya banyak diam bahkan belakangan ini kalau istrinya pergi Andre sudah tidak perduli lagi. Rasa cemburunya sudah tidak ada lagi bahkan dia tidak takut kehilangan istrinya. Sekarang yang dipikirkan adalah bagaimana membesarkan anaknya agar kelak anaknya dapat meneruskan perusahaan kakeknya yang sekarang dikelolanya.

Ternyata didikan mama dan kakeknya yang terlalu memanjakan Bastian membuat Bastian menjadi anak yang tidak mandiri bahkan dia terlalu sepele dengan temannya yang ekonominya di bawah dia.

Saat masih SD bastian juga pernah melukai teman sekelasnya karena teman sekelasnya berasal dari keluarga yang tidak mampu. Bastian selalu mengejek dan menghinanya sehingga suatu saat temannya yang sering diejeknya marah dan melawan. Bastian kemudian dipukul oleh temannya itu membuat Shinta sangat marah. Tapi Andre yang tau bagaimana kelakuan anaknya bukan membelanya, dia bahkan semakin memarahin anaknya. Hal ini tentu membuat Shinta marah sehingga terjadi pertengkaran yang hebat antara Andre dan istrinya.

Bastian di sekolahnya selalu menganggarkan kekayaan kakeknya apalagi dia tau kakeknya salah satu pemilik modal di pesantren itu dan setiap tahun kakeknya selalu menyumbangkan uang yang cukup besar untuk kemajuan pesantren membuat Bastian merasa bangga dan selalu pamer pada teman-temannya.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

i hope that Andri Will marry you, widya

2023-02-28

0

Uthie

Uthie

Itulah kalau anak diberlakukan dimanja dengan kekayaan... sehingga merendahkan yg kurang dr pada nya

2023-02-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!