Dia?

Tidak lama kemudian datang pak Doni yang merupakan guru olahraga di pesantren itu.

“Assalamualaikum...”

“Waalaikumsalam....” jawab ustadzah Tami, bu Nani dan Widya secara bersamaan.

“Bu Nani, saya dipesankan sama bapak kepala sekolah agar orang tua Noval menghadap kepala sekolah sekarang karena orang tua Bastian sudah menunggu disana.”

“Oh iya Pak, terima kasih atas informasinya.”

Kemudian Widya dengan diantarkan bu Nani pergi ke ruang kepala sekolah. Jantung Widya berdetak sangat kencang dan dadanya seakan sesak karena merasa takut kalau anaknya harus pindah sekolah. Karena bagaimana pun yang namanya pindah sekolah pasti akan membutuhkan biaya yang tidak kecil, sementara ekonomi Widya sangat pas-pasan.

“Itu Bu ruang kepala sekolah yang pintunya tertutup. Ibu ketuk aja ya .” Bu Nani menunjuk ruang yang tertutup pintunya itu.

“Terima kasih Bu,” ucap Widya.

Bu Nani langsung menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

Widya langsung mengetuk pintu itu.

“Tok, tok.... Assalamualaikum.”

Terdengar sahutan dari dalam.

“Waalaikumsalam, silakan masuk.”

“Ceklek.” Widya langsung membuka pintu dan berjalan mendekati meja kepala sekolah.

“Silakan duduk Bu,” ucap kepala sekolah.

Terlihat orang tua Bastian yaitu ayahnya sudah duduk di depan kepala sekolah. Tapi Widya yang merasa takut kalau anaknya harus dipindahkan sehingga dia tidak berani menatap ayah Bastian. Dia langsung mengambil posisi duduk di samping ayah Bastian dengan menundukkan kepala.

“Maafkan atas kesalahan anak saya Pak,” ucap Widya sambil tetap menunduk.

Mendengar suara Widya yang tidak asing di telinga Andre, dia langsung menoleh ke arah wanita yang duduk di sampingnya.

Andre terkejut, napasnya memburu hingga membuat dadanya terasa sangat sesak dan jantungnya berdetak sangat kencang. Wanita disampingnya adalah wanita yang selama ini hadir dalam mimpi-mimpinya berada di sampingnya. Wanita yang telah coba ia lupakan, namun takdir mempertemukan mereka kembali, dalam situasi seperti sekarang ini.

Muncul perasaan sedih mengingat kejadian empat belas tahun yang lalu. Kemudian Andre buru-buru keluar dari ruang itu karena dia tidak sanggup untuk bertemu dengan wanita itu.

"Loh Pak,' tegur kepala sekolah namun Andre tidak menghiraukan nya.

Dengan perasaan sedih dia keluar ruangan dan berjalan ke ruang perpustakaan untuk menemui bu Rina yang merupakan pengelola pesantren ini.

“Ibu sudah tau kan apa yang telah dilakukan anak Ibu pada anak bapak tadi?” tanya bapak kepala sekolah pada Widya

“Iya Pak, saya tau,, dan saya minta maaf atas nama.anak saya” jawab Widya sambil tetap menundukkan kepalanya.

Karena dia sadar anaknya memang bersalah sehingga dia tidak berani menatap wajah bapak kepala sekolah.

“Sya tau anak saya bakal tapi pak saya mohon dengan kerendahan hati Bapak agar memaafkan Noval dan tetap memberikan izin pada Noval untuk tetap belajar di pesantren ini.”

Menurut penjelasan ustadzah Tami bahwa kepala sekolah sangat marah dan menginginkan agar Noval pindah dari pesantren ini.

“Tapi bisa Ibu lihat sendiri kan, orang tuanya Bastian sangat marah sehingga ayahnya tadi langsung keluar. Ibu pasti sudah tau bahwa keluarga Bastian adalah salah satu pemilik pesantren ini.”

“Maaf Pak. Bolehkah saya langsung meminta maaf pada ayah Bastian agar anak saya tidak dipindahkan dari pesantren ini,” pinta Widya.

“Gimana Ibu mau menemui ayahnya Bastian sementara Ibu lihat sendiri barusan kalau ayahnya Bastian sangat marah sehingga dia tidak menginginkan bertemu dengan Ibu. Makanya ayahnya Bastian tadi langsung keluar melihat kedatangan Ibu.”

Perasaan Widya sangat sakit dan sedih mendengar penjelasan bapak kepala sekolah. Widya hanya bisa terdiam dan meneteskan air mata membayangkan harus mencari uang agar Noval bisa pindah dari pesantren ini dan masuk ke sekolah yang lain.

“Saran saya, coba dari sekarang Ibu cari sekolah yang bisa menerima Noval. Setelah sudah pasti Noval dapat pindah di sekolah itu baru Ibu kemari lagi mengurus surat pindahnya,” jelas kepala sekolah.

Perasaan Widya yang sangat sakit akhirnya dia bertekad untuk tetap kuat dan tegar dalam menghadapi masalah ini.

‘Aku harus kuat dan aku tidak boleh cingeng menghadapi masalah ini semua. Akan aku lakukan demi kebaikan Noval,’ batin Widya dengan perasaan berat.

Dia langsung bangkit dari duduknya. Tiba-tiba bu Rina pengelola pesantren masuk.

“Assalamualaikum...”

“Waalaikumsalam. Ada apa bu Rina?” tanya bapak kepala sekolah.

Melihat kedatangan bu Rina, Widya langsung permisi.

“Kalau begitu saya permisi dulu ya Pak,” ucap Widya dan akan membalikkan badannya tapi langsung dihalangi oleh bu Rina.

“Maaf Bu, Ibu duduk lagi aja karena ada yang harus saya bicarakan,” ucap bu Rina.

Widya langsung menatap bu Rina dengan pandangan heran. Begitu juga dengan kepala sekolah merasa heran dengan ucapan bu Rina barusan.

“Ada apa bu Rina?” tanya bapak kepala sekolah.

“Begini Pak. Tadi papinya Bastian menemui saya di ruang perpustakaan. Dia menyuruh saya untuk menyampaikan kepada Bapak dan juga kepada ibunya Noval agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” jelas bu Rina.

“Maksud bu Rina apa?” tanya bapak kepala sekolah heran.

“Sesuai dengan permintaan papinya Bastian agar Noval jangan dikeluarkan dari sekolah ini dan pesan papinya Bastian kepada ibunya Noval agar ibu jangan terlalu memikirkan masalah ini.

Mendengar penjelasan bu Rina Widya Langsung menangis.

“Terima kasih Bu, terima kasih atas pengertian Bapak dan Ibu di sini. Kalau boleh saya ingin ketemu dengan ayahnya Bastian Bu dan saya ingin minta maaf langsung atas kesalahan yang telah diperbuat oleh anak saya,” ucap Widya.

“Maaf ya Bu, papinya Bastian baru saja pulang. Dia hanya berpesan pada saya untuk menyampaikan hal ini pada Ibu dan bapak kepala sekolah,” jelas bu Rina.

“Kalau begitu saya permisi dulu ya Pak, Bu.” Widya langsung pamit dari hadapan bapak kepala sekolah dan bu Rina.

Kepala sekolah langsung menggangguk sambil tersenyum.

“Hati-hati Bu dan Ibu harus tetap sabar,” ucap bu Rina sambil menepuk pundak Widya.

Widya langsung berjalan keluar menuju gerbang depan perasaannya yang sempat kecewa dan sedih berubah menjadi senang karena papinya Bastian ternyata telah memaafkan anaknya.

Sampai di gerbang Widya berdiri tepat di pinggir jalan menunggu becak yang lewat sedangkan Andre dari kejauhan memperhatikan Widya dari dalam mobilnya. Perasaan Andre sangat sedih melihat kehidupan Widya saat ini. Berdasarkan informasi yang diterima Andre dari bu Rina bahwa Widya telah bercerai dengan suaminya tiga tahun yang lalu dan sekarang Widya harus banting tulang untuk menghidupi Noval putra satu-satunya.

Mendengar kehidupan Widya seperti ini Andre merasa sangat bersalah bahkan Andre sepertinya tidak berani untuk bertemu dengan Widya. Tapi perasaan cintanya yang terlalu dalam membuat dirinya ingin selalu berada di sampingnya seperti saat empat belas tahun yang lalu dimana keduanya sangat dekat di mana ada Widya pasti selalu ada Andre. Semboyan itu selalu diucapkan oleh teman kuliah Andre.

Begitu Widya naik becak Andre mengikutinya dari belakang sampai tiba di suatu terminal terlihat Widya turun dari becak dan langsung menuju loket ke arah rumahnya. Tapi ternyata bus terakhir baru saja berangkat.

“Maaf Mbak busnya sudah berangkat barusan saja.”

“Memangnya jam berapa bus terakhir berangkat Pak?” tanya Widya pada petugas penjual karcis.

“Bus terakhir berangkat jam dua Mbak. Mbak sudah terlambat 5 menit,” jelas petugas bagian karcis.

Widya langsung kebingungan. “Ya Allah, kenapa aku bisa seperti ini. Kenapa tadi aku tidak buru-buru. Kalau tadi aku cepat sampai kemari, pasti aku tidak terlambat. Aku harus ke mana sekarang?” batin Widya sambil memegang keningnya berpikir keras.

Terpopuler

Comments

Mur Wati

Mur Wati

kepala sekolah yg cari. muka belum tahu kebenaran tapi demi profesi mata hati nya buta

2025-03-03

0

Neulis Saja

Neulis Saja

behinde the difficulties there is ease believe me

2023-02-27

0

Rovie

Rovie

lanjut 👍🏻

2023-02-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!