Bukan tanpa Alasan

Widya tiba di pesantren Bangunan yang cukup luas dan megah, apalagi ini adalah pesantren modern terkenal do kotaku, siswa ya g masuk kesini juga harus melewati persaingan yang cukup ketat,

Widya terus berjalan masuk untuk menemui ustadzah Tami yang merupakan wali kelas Noval.

“Assalamualaikum Bu, bisa saya ketemu dengan ustadzah Tami?” tanya Widya pada salah seorang guru yang sedang berjalan di depan kantor guru.

“Waalaikumsalam Ibu. Mari Bu biar saya antar ke ruang ustadzah Tami.” Wanita itu kemudian membawa Widya menuju ruang BK.

Sampai di ruang BK ternyata ustadzah Tami sedang ngobrol dengan guru bimbingan konseling Noval yang bernama bu Nani.

“Assalamualaikum...” ucap Widya saat sudah berdiri di depan pintu ruang BK.

“Waalaikumsalam. Mari Bu silakan masuk.” Bu Nani yang merupakan guru BK Noval terlihat sangat ramah dan mempersilahkan Widya masuk.

“Terima kasih Bu.”

Widya langsung menyalami ustadzah Tami dan Bu Nani. Setelah dipersilakan duduk, Widya langsung duduk.

“Maaf Bu sebelumnya, sebenarnya gimana kejadiannya sehingga Noval bisa memukul teman sekelasnya?” tanya Widya pada kedua guru yang duduk di depannya.

Kemudian ustadzah Tami menjelaskan awal kejadiannya.

“Tadi setelah apel pagi murid-murid langsung masuk ke ruangannya. Tiba-tiba kami guru yang masih berada di kantor mendengar kalau ada keributan di kelas Noval yang kebetulan bersebelahan dengan kantor guru. Saat kami pergi ke kelas Noval semua siswa sudah ribut karena menyaksikan perkelahian antara Noval dan Bastian. Kaki Bastian berdarah sehingga kami buru-buru membawanya ke rumah sakit. Menurut informasi dari teman sekelasnya, Noval menendang kaki Bastian dengan kursi. Pemicunya apa belum diketahui. Tapi menurut informasi dari temannya mereka yaitu Raka dan Dimas yang melihat kejadian bahwa tiba-tiba Noval menendang kaki Bastian dengan kursi yang didudukinya,” jelas ustadzah Tami.

“Ya Allah, kenapa Noval bisa senekat itu,” ucap Widya pelan.

“Hal ini perlu kita telusuri lagi Bu. Kita cari tau penyebabnya, kenapa Noval bisa berbuat senekat itu. Pasti ada alasannya dan hal inilah yang perlu kita cari tau,” jelas bu Nani guru BK Noval.

“Tapi saya nggak habis pikir, kenapa Noval bisa berbuat seperti itu, padahal setau saya Noval itu orangnya penakut,” ucap Widya kesal.

“Biasa Bu anak-anak kan seperti itu di depan orang tuanya kelihatan baik, tapi ketika di belakang orang tuanya belangnya baru kelihatan,” jelas bu Tami ketus.

Mendengar penjelasan bu Tami perasaan Widya semakin tidak karuan. Dia merasa tersudut dengan ucapan bu Tami yang menyalakan Noval sepenuhnya.

“Ustadzah Tami maaf ya. Ibu nggak bisa berbicara seperti itu. Kita harus selidiki dulu dan mencari tau apa penyebabnya. Saya yakin Noval berbuat seperti itu pasti ada alasan yang jelas, apalagi yang saya tau Noval itu anaknya baik, penurut dan tidak banyak omong. Sementara ibu kan tau sendiri Bastian dan teman-temannya selalu membuat keributan. Kelompok mereka itu orang-orang berada sehingga selalu sepele dengan teman lainnya,” jelas bu Nani.

“Ibu harus hati-hati bicara Bu jangan sampai ucapan Ibu terdengar oleh kepala sekolah.” Ustadzah Tami mengingatkan.

“Memangnya kenapa Ustadzah?” tanya bu Nani heran.

“Ibu kau tau penanam modal di pesantren kita yang paling besar itu dari keluarga Bastian. Kakek Bastian salah satu pendiri pesantren ini bahkan orang tua Bastian sering memberikan sumbangan yang begitu besar terhadap pesantren ini,” ucap ustadzah Tami.

Hati Widya semakin sedih mendengar penjelasan wali kelasnya Noval. Ternyata Bastian dari keluarga berada, bahkan keluarga Bastian merupakan pemilik modal di pesantren ini dan sering memberikan sumbangan. Sementara Novel dari keluarga yang tidak mampu karena ibunya hanya seorang pramuniaga yang gajinya tidak terlalu besar.

“Tapi kita harus bersikap adil ustadzah Tami. Jangan karena pemilik pesantren ini bisa sesuka hatinya terhadap teman-teman lainnya,” jelas bu Nani.

“Maksud bu Nani gimana?” tanya ustadzah Tami.

“Maksud saya kita harus menegakkan keadilan. Siapa yang bersalah harus ditindak meskipun keluarga anak itu telah berjasa pada pesantren ini contohnya Bastian. Kalau Bastian bersalah maka Bastian harus ditindak begitu juga kalau Noval yang melakukan kesalahan ini, Noval harus ditindak secara adil dan kita juga harus mendengarkan penjelasan dari keduanya. Kita tidak bisa mendengar hanya dari satu pihak. Contohnya kita hanya mendengar dari teman dekat Bastian, tentu teman dekat Bastian akan membela Bastian kalau Bastian salah. Jadi kita harus mencari informasi juga dari teman-teman yang lain yang menyaksikan kejadian itu,” jelas bu Nani.

Widya yang berada di antara mereka hanya bisa terdiam dengan pikiran yang sedang kacau. Dia khawatir kalau Noval harus pindah dari pesantren ini karena menurut penjelasan ustadzah Tami, kepala sekolah sangat marah dan menginginkan agar Noval pindah dari sekolah ini supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan .

“Bu.... bisa saya ketemu dengan anak saya Noval? Saya ingin menanyakan langsung,” pinta Widya.

“Sebentar ya Bu akan saya panggil,” jawab bu Nani keluar ruang itu.

Tidak lama kemudian Noval pun datang bersama bu Nani. Melihat wajah ibunya yang tampak sedih Noval hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia merasa kasihan terhadap ibunya karena telah membuat ibunya khawatir bahkan harus pergi ke pesantren ini sementara jarak rumah dengan pesantren sangat jauh.

Noval langsung menyalam tangan ibunya. Widya yang melihat kesedihan di mata anaknya tidak dapat membendung air matanya. Dia langsung menangis di depan anaknya sambil mengelus kepala Noval. Melihat ibunya menangis Noval langsung memeluk ibunya.

“Maafkan Noval ya Bu kalau telah mengecewakan Ibu.”

Widya berusaha tegar walau hatinya sangat sedih dan sakit.

“Sekarang ibu mau mendengarkan dari mulut kamu Noval. Sebenarnya gimana kejadiannya sampai kamu bisa mencelakai Bastian,” tanya ibunya.

Noval tidak dapat menjawab, dia hanya menangis sedih.

“Kenapa kamu diam? Kamu harus menceritakan pada ibu kejadian yang sebenarnya Noval.”

Akhirnya Noval mulai bercerita. “Noval diejek-ejek sama Bastian Bu.”

“Kalau dia mengejek kamu balas dengan ejekan juga. Tidak perlu dengan kekerasan,” jelas ibunya.

“Tapi Bastian sudah beberapa kali melakukan hal ini Bu. Bahkan semalam dengan sengaja dia menumpahkan isi nasi yang ada di piringnya ke baju Noval, katanya tidak sengaja sehingga baju Noval semuanya kena saus dan sambal,” jelas Noval.

Widya merasa sedih mendengarkan cerita anaknya.

“Jadi kenapa tadi sampai kamu tendang kakinya Bastian sehingga kakinya terluka?”

“Tadi saat Noval sedang membaca buku pelajaran tiba-tiba kursi yang Noval duduki ditariknya dan Noval hampir terjatuh Bu.”

“Tapi Noval belum sampai terjatuh kan?”

Noval langsung menggelengkan kepalanya.

“Kalau Noval belum sampai terjatuh nggak perlu emosi seperti itu Nak. Noval harus ingat ibu. Noval kan tau gimana ibu bersusah payah mencari uang supaya Noval bisa sekolah, jadi Noval jangan melakukan hal seperti ini lagi ya. Kamu harus bisa tahan emosi kamu.”

Mendengar ucapan ibunya tangis Nova semakin menjadi. Begitu juga dengan bu Nani yang duduk di dekat mereka merasa sedih karena bu Nani tau sendiri bagaimana kelakuan Noval. Noval terkenal anak yang baik, rajin dan juga pintar. Dia juga anak yang pendiam makanya bu Nani tidak yakin kalau Noval mencederai Bastian kalau tidak ada alasan yang jelas.

Terpopuler

Comments

Aqil Aqil

Aqil Aqil

br bc sdh bngt kasian noval

2024-04-19

0

Widayati

Widayati

baru baca udah ga bs nahan air mata, pengalaman anak d pesantren 🥺🥺

2023-08-09

0

Henny Haerani

Henny Haerani

saya setuju dengan pendapat bu Nani, klw kita harus adil dlm bertindak, jangan sampai kayak bu Widya yg berat sebelah. yg salah harus dihukum sesuai dengan kesalahannya jangan sampe malah orang yg di bully yg kena hukuman.

2023-03-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!