Eps. 4 Sebuah Nama

Inspektur Lucca dan wanita tadi kemudian menuju ke tempat makan terdekat.

Ya, inspektur Lucca sedang bersama dengan wanita itu di saat timnya masih sibuk membereskan targetnya.

“Nona kau mau minum apa ?” tanya Inspektur setelah mereka duduk lebih dari 5 menit lamanya tanpa bicara.

“Apa saja.” jawabnya singkat dan terlihat waspada meskipun tampak tenang.

“Baiklah aku akan pesankan minuman hangat untukmu karena tadi ku lihat kau kedinginan.” Inspektur Lucca kemudian memanggil pelayan yang lewat di sampingnya dan memesan minuman hangat untuk mereka berdua meskipun dia sendiri sebenarnya tidak merasa kedinginan, sekedar menghargai tamunya dengan memesan minuman yang sama.

“Silahkan nona di minum sebelum minuman ini menjadi dingin.” ajaknya setelah pelayan mengantarkan minuman pesanan mereka.

Inspektur Lucca menatap wajah wanita yang tengah menyesap minuman hangat di depannya dengan mata tajam menatap ke sekitar. “Ada apa nona ? Apakah ada sesuatu ?” ia pun ikut menatap ke samping kanan dan kiri.

Kosong tak ada siapapun di sana hanya ada mereka berdua. “Aneh tak tak ada sesuatu yang mencurigakan di sini. Tapi kenapa dia masih saja tidak menurunkan kewaspadaannya ?” batin pria itu menetap kembali wanita di depannya.

“Berani kalian mendekat padaku maka kalian akan tamat.” batin wanita itu memainkan belati kecil yang ada di tangan kirinya di bawah meja sembari ke belakang Inspektur.

“Ehm... nona minuman mu hampir dingin.” Inspektur Lucca kembali mengingatkan untuk yang kedua kalinya setelah wanita tadi mendiamkan minumannya selama 5 menit lebih.

“Oh, ya.” ia pun segera menyesap kembali minumannya sedikit yang memang sudah sedikit lebih dingin daripada sebelumnya.

Inspektur Lucca menatap Intens wanita di depannya yang sedang menyesap minuman hangat tersebut. Ia memejamkan matanya selama 2 detik setelah merekam dan menghafal sosok wanita cantik di depannya.

“Wanita ini... apa aku pernah melihatnya di suatu tempat ?” batinnya mencoba mengingat. Mungkin saja dia adalah teman dari teman-temannya atau kenalan dari kenalan kenalannya.

“Nona boleh aku mengetahui nama mu ?” Inspektur merasa perlu mengetahui nama dari wanita yang menyelamatkan dirinya tersebut. Sungguh tidak sopan bukan memanggil seseorang tanpa menyebut namanya.

“Apa apa aku memberitahukan nama ku pada mu kali ini ? Aku takut kau tidak siap.” batin wanita tadi menatap Intens Inspektur dan tampak berpikir.

“Nona siapa nama mu ? Apa aku tak boleh mengetahuinya ?” ulangnya lagi karena tak ada respon.

“Mungkin tak apa jika aku memberitahukan namaku padanya sekarang. Toh cepat atau lambat dia pasti juga akan mengetahui namaku.”

“Nona--”

“Livia.” potong wanita itu dengan cepat.

“Livia ?” Inspektur mengucapkan nama yang barusan disebut.

“Livia Neve.” ulang wanita itu sembari menambahkan nama belakangnya.

Inspektur masih menatap intens wanita tersebut dan terdiam cukup lama. Terlihat Livia menatap intens pria di depannya seolah menunggu kata selanjutnya yang meluncur dari bibir pria itu.

“Lucca Salvatore.” pria itu memperkenalkan dirinya sembari mengulurkan tangannya.

“Ya, inspektur Lucca.” Livia menyambut jabat tangan inspektur dan tersenyum kecil yang membuat Inspektur terbuka pada senyumnya.

“Rupanya wanita bersuhu tubuh dingin ini bisa tersenyum juga bahkan terlihat lebih baik jika tersenyum.” tentu saja itu Inspektur ucapkan dalam hati saat kembali merasakan tangan wanita itu yang masih dingin seperti sebelumnya.

Jabat tangan berakhir satu menit kemudian. Inspektur Lucca menyesap minuman hangat miliknya yang tinggal separuh.

“Aku harus menghabiskan minuman ini segera.” Livia ikut mengambil cangkirnya kemudian menegok sampai habis minum air hangat tersebut dan menaruhnya kembali ke meja.

“Nona kau tinggal di mana ?” rupanya setelah mengetahui namanya tak membuat rasa penasaran Inspektur hilang malahan membuatnya semakin penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak tentang wanita yang ada di hadapannya.

Entah kenapa Livia tiba-tiba berdiri. “Inspektur aku harus pergi sekarang.” ia pun kemudian berbalik dan berjalan meninggalkan pria tersebut.

“Tidak, nona tunggu !” Inspektur segera berdiri dan mengejar Livia karena merasa pertemuan yang sangat singkat.

“Aku harus menjauh darinya atau dia akan terluka.” Livia sempat berhenti dan menoleh ke belakang namun hanya beberapa saat saja dan dia kembali meneruskan langkah kakinya.

“Nona Livia, apakah kita masih bisa bertemu lagi nanti ?” Inspektur benar-benar tak rela kehilangan sosok wanita itu lagi setelah 4 tahun baru bertemu.

“Ya.” jawabnya sembari berlari.

“Nona bagaimana caranya aku menemui mu ?”

“Pertajam pendengaran mu, maka kau akan bisa menemuiku.” setelah berkata demikian, Livia berlari semakin cepat meninggalkan Inspektur Lucca seorang diri yang tak bisa berbuat apapun untuk menahannya.

“whoosh.” tepat bersamaan dengan hilangnya Livia, inspektur Lucca merasakan ada angin yang berhembus melewati bahu kirinya dengan cepat.

“Angin apa itu ya ?” gumamnya berbalik dengan menarik nafas panjang karena kembali kehilangan Livia.

Dari arah depan salah satu timnya berlari ke arahnya.

“Inspektur mayat target sudah dievakuasi namun ada masalah lainnya. Komplotan target mengamuk di luar dan melukai beberapa pengunjung.” jelasnya dengan panik karena tak bisa menenangkan situasi saat ini.

“Bawa aku tempat itu sekarang juga.”

Inspektur Lucca kemudian beralih bersama lawannya itu menuju ke lokasi tempat terjadi kerusuhan.

“Sekarang tunjukkanlah wujud mu di depan ku !” ucap Livia jauh di luar tempat makan pada sosok bayangan yang mengejarnya.

Sosok bayangan hitam tadi kemudian menampakkan wujud nya. Seorang pria dengan rambut keriting dan tatapan menyeramkan serta penuh codet di tangan dan lehernya tersenyum menyeringai menatap Livia yang berada dalam posisi siaga.

Terpopuler

Comments

Yeni Eka

Yeni Eka

kalau kakak ini adalah perempuan, keren bisa bikin cerita kek begini. Semangat kakak 💪💪

2023-02-14

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!