PART 03

Bel istirahat berbunyi, siswa-siswi satu persatu keluar kelas. Guna menghilangkan sejenak ketegangan di otak mereka, setelah dua jam mengikuti pelajaran.

Tapi ada juga yang tetap didalam kelas dan sudah pasti itu si Budi dan pacar nya si Tina.

"Huh, kalian tu ya gak bosen-bosen nya tiap hari pacaran. Gak di rumah, gak di taman, gak di bioskop, gak di sekolah, gak di kafe, di mana-mana selalu ada kalian berdua. Jangan-jangan kalian juga sering di kamar ya?" kata si Dadang mengejek.

"Tau tu kayak dunia ini milik mereka berdua aja," menyela si Adit.

"Emang kalau iya kenapa?. Iri, bilang bos... udah sana pada keluar, ganggu aja." kata Budi.

"Udahlah Dang ayo kita keluar, dari pada entar kamu ngiler liat mereka. Apa kamu mau berduaan sama saya, dimana?, di parkir, dibelakang kelas, apa di toilet?" kata Adit bercanda.

"Huh, najis!" seru Dadang sambil keluar kelas.

Adit juga mau ikut keluar, tapi dia menyapa Tania dan Meri dulu yang masih di dalam kelas.

"Hai Mer, Tan, kalian gak keluar?"

"Ni baru mau keluar," jawab Meri.

"Ehm, aku mau tanya, kira-kira tipe cowok idaman kalian tu yang gimana to, kok cowok-cowok yang nembak kalian pada ditolak semua.

Apa lagi kamu Mer, dari kelas satu sampai sekarang kelas tiga udah berapa kali kamu nolak aku. Emang aku kurang apa sih Mer.

kamu juga Tania, kemaren aku nembak kamu juga kamu tolak," kata Adit menggerutu.

"Jujur ya Dit, sebenarnya kamu tu ganteng, tinggi, putih, kaya, pokoknya sempurna deh" kata Meri.

"Tapi kamu tu kurang nya satu Dit," menyela Tania.

"Kurang apa?" tanya Adit penasaran.

"Kurang waras!" seru Tania dan Meri berbarengan sambil tertawa-tawa. Yang membuat Adit menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Udahlah, mending keluar. tambah mumet ndasku neng kene." gerutu Adit sambil keluar.

Wajar saja kalau Adit dibilang tidak waras sama mereka, karena hampir semua cewek disekolah itu sudah pernah dia tembak. Bisa dibilang dia itu cowok super duper play boy.

"Tina, kita duluan ya!" seru Tania dan Meri sambil bergegas keluar kelas.

"Ok!" jawab Tina.

"Mereka itu cantik-cantik tapi kok gak ada yang punya pacar ya," kata Budi.

"Kalau Tania wajar gak punya pacar. Papanya tu anti banget kalau Tania punya temen cowok. Ih! kok bilang-bilang mereka cantik sih, emang aku gak cantik?" gerutu Tina pada Budi.

"Sayang... jangan ngambek dong, biarpun aku dikelilingi beribu-ribu wanita cantik, tapi tetap saja hati dan cintaku buat kamu seorang," kata Budi berusaha menepis rasa cemburu Tina. Dan tentu sambil memberikan satu ciuman di pipi Tina yang membuat gadis itu tersenyum manis.

Sore itu Meri pergi ke rumah Tania. Dan begitulah dua sahabat itu setiap harinya, saling bergantian berkunjung. Kadang-kadang mengerjakan PR bersama, bikin makanan bersama atau sekedar ngobrol-ngobrol saja. Bahkan Meri sering menginap di rumah Tania kalau papa Tania sedang tidak dirumah.

"Tania!" seru Meri dari depan pintu rumah Tania.

"Masuk Mer!" jawab Tania dari dalam.

Tapi Meri tidak masuk, dia duduk di kursi teras rumah Tania. Mereka memang sering belajar di teras ketimbang didalam, karna sekitar rumah Tania banyak ditanami bunga dan beberapa pohon. Yang membuat suasana menjadi sejuk, sehingga lebih nyaman saat belajar.

Tania keluar membawa buku-buku nya lalu masuk lagi mengambil beberapa cemilan dan minuman.

"Huh, susah banget ya soalnya tadi," ucap Tania.

"Makanya aku kesini, mau ngerjain soal bareng biar otak ku agak rileks."

"Ehm, wis tak tebak." ucap Tania.

Mereka mulai mengerjakan PR bersama, yang tentu sambil ngobrol. Dalam hal pelajaran Tania jauh lebih baik ketimbang Meri. Itu sebabnya, hampir setiap ada tugas sekolah selalu Meri yang mengajak belajar bersama.

"Mer, menurut mu mas Al itu gimana orang nya?" tanya Tania yang tiba-tiba membahas tentang Aldi.

"Yang jelas dia itu cowok playboy," jawab Meri.

"Tapi menurut ku, walaupun mas Al playboy dia cowok yang menyenangkan,"

"Iya kamu benar, apalagi dengan candaan nya yang konyol itu, bikin orang selalu happy kalau didekat dia". Dan obrolan tentang Aldi terputus karena mereka beralih membahas pelajaran lagi.

Sudah satu jam mereka belajar bersama, tepat jam lima sore akhirnya tugas sekolah selesai dikerjakan.

"Tan, aku pulang dulu ya dah sore nih,"

"Oke, jangan lupa mandi, bau tu ketek,"

"Ye... enak aja ketek harum gini dibilang bau,"

"Tapi gak pa-pa kok, bau juga. kamu tetep sahabat terbaik yang aku punya di dunia ini,"

"lebay..." ucap Meri.

Lalu mereka membereskan buku-buku mereka. Dan begitulah dua sahabat ini, mereka selalu kompak dalam hal apapun. Tidak pernah sekalipun mereka berselisih apalagi bertengkar. Tania sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti Meri, karna selama ini hanya ada papa nya yang menemani dia. Meri juga beruntung mempunyai sahabat yang baik, jujur dan penyayang seperti Tania.

"Tapi besok kesini lagi ya Mer," ucap Tania.

" Ogah ah, bosen liat kamu terus," jawab Meri.

"Ya udah, kalau kamu gak mau kesini biar aku aja yang ketempat kamu besok. Karna aku belum bosen liat kamu." ucap Tania yang membuat kedua nya tertawa terbahak-bahak.

Selesai mandi Meri duduk-duduk santai di teras rumah. Tiba-tiba datang Aldi mengendarai motor nya, sambil membawa sesuatu di dalam plastik, Entah kenapa Meri terlihat agak gugup.

"Sore Mer,"

"Sore mas, tumben kesini,"

"Ini mau ngasih titipan mama buat Tante Lina."

Lalu keduanya masuk kedalam. Dan ternyata keluarga Aldi dan Meri memang sudah kenal baik. Hubungan keluarga mereka sudah lama terjalin sejak mereka masih kecil. Bahkan keluarga mereka sudah seperti saudara.

"Eh, nak Aldi," sapa mama Meri.

"Ini Tante ada titipan dari mama" ucap Aldi sambil memberikan bungkusan itu.

"Bilangin terimakasih ya sama jeng Rima, udah repot-repot ngasih oleh-oleh.

"Iya Tante," jawab Aldi.

Lalu mereka ngobrol bertiga. Tidak lama kemudian mama Meri masuk lagi kedalam. Dan tinggal Meri dan Aldi yang pasti ngobrol nya lebih seru. Dari mulai membahas masa kecil mereka, membahas pelajaran, dan tiba-tiba Aldi membahas tentang Tania.

"Mer, papa Tania sudah pulang belum ya?" tanya Aldi

"Belum, emang kenapa? mas Al mau main?"

"Iya, mumpung papanya belum pulang."

Meri terdiam mendengar ucapan Aldi, raut wajahnya berubah muram seketika. Tiba-tiba di hati nya timbul rasa cemburu, mendengar Aldi ingin main ke rumah Tania. Namun dia berusaha menepis perasaannya itu, dan dia berusaha meyakinkan dirinya bahwa perasaannya itu salah.

"Kayaknya udah mau Maghrib ni, aku pulang dulu ya. Kalau aku lama-lama disini nanti ada yang cemburu,"

"Tenang aja mas, Meri gak punya pacar kok, dulu pernah sekali pacaran tapi di duain. Jadi takut mau pacaran lagi,"

"Memang benar, cewek itu harus pandai-pandai memilih pasangan. Dan cewek juga gak boleh gonta-ganti pacar, gak baik dan juga gak pantas."

"O...jadi yang boleh gonta-ganti pacar cuma cowok. Contoh nya seperti mas Al ini,"

"Ya gak gitu, lagian cowok juga gak bisa gonta-ganti pacar kalau cewek nya gak mau. Tapi dalam agama dijelaskan bahwa seorang lelaki yang sudah beristri diperbolehkan memiliki pasangan lebih dari satu. Dengan salah satu syaratnya, mampu bersikap adil kepada setiap istri nya,"

"Kira-kira kalau Mas Al menikah, ada niat poligami gak?" tanya Meri serius.

"Gak tau ya, tapi kalau satu saja sudah bisa membahagiakan buat apa cari lagi." jawab Aldi.

Sepulangnya Aldi, Meri malah semakin memikirkan Aldi. Entah apa yang membuat Meri jatuh cinta pada Aldi, setelah sekian lama dia menutup hatinya untuk laki-laki. Namun kini dia malah membuka pintu hati nya untuk laki-laki yang belum tentu mencintai dia.

Terpopuler

Comments

Lukman Hakim

Lukman Hakim

kayanya Aldi milih tania ni..

2023-04-16

1

Embun

Embun

iya dan kebanyakan playboy begitu haha udh jd jurus andalan buat mikat cewek

2023-04-14

2

🥀

🥀

ini konsep nya cinta segitiga kah??? 🤣 wes wes mak jadi oenabuh gendang aja🤣🤣🤣🏃‍♀️

2023-04-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!