Dan hari ini hari Sabtu, bel pun berbunyi tanda pelajaran disekolah telah usai. selesai berdo'a siswa siswi berhamburan keluar dari kelas masing-masing.
Tania dan Meri mengeluarkan motor Scoopy mereka dari parkiran sekolah.
Setelah melewati gerbang sekolah ada Aldi diseberang jalan melambai-lambaikan tangan.
"Mer itu ada mas Al, kayaknya manggil kita deh," ucap Tania sambil menunjuk kearah Aldi.
"Iya itu mas Al, ayo kita samperin"
Meri dan Tania pun menghampiri Aldi yang menunggu mereka.
"Ada apa mas?" tanya Meri sambil mematikan motornya supaya obrolan mereka tidak terganggu.Tania pun ikut mematikan motornya.
"Kira-kira kalau aku main ke rumah kalian boleh gak?, Sekalian mau ngajak kalian nonton ke bioskop. Besok kan hari libur, begadang dikit bolehlah."kata Aldi
"Kalau aku sih boleh banget," dengan cepat Meri menjawab
"Kalau ke rumah kamu boleh gak Tania?" tanya Aldi
"Boleh ya Tan, mumpung Papamu gak ada dirumah" pinta Meri pada Tania.
"Oke...boleh juga tuh" Tania mengangkat jempol tangannya tanda setuju.
"Kalau gitu deal ya, jam tujuh kalian aku jemput" kata Aldi penuh semangat.
Selepas magrib Aldi menjemput kedua gadis cantik itu dengan mobilnya. Aldi memang berasal dari keluarga yang cukup berada. Oleh karena itu Aldi bisa dibilang cowok sempurna, sudah ganteng orang berada pula.
"Tok-tok, Assalamualaikum ..."
"Wallaikumsalam..." seorang wanita paruh baya membukakan pintu.
"Cari siapa ya mas?" tanya wanita itu.
"Tania nya ada bik?"
"Suruh masuk aja mbok, itu teman Tania." seru Tania dari dalam rumah.
"Monggo mas masuk, silahkan duduk.
Simbok ambilin minum dulu."
Aldi pun duduk di kursi sambil memandangi sekitar ruangan.
Aldi melihat foto keluarga yang terpasang didinding yang ukurannya cukup besar.
Dalam foto itu terdapat seorang lelaki bule dengan pakaian lengkap adat Jawa, begitupun seorang wanita yang ada disebelahnya dan seorang lagi anak perempuan yang kira-kira masih duduk di bangku TK. Dan sudah jelas anak kecil itu Tania.
Banyak hal yang ingin dia ketahui tentang Tania, tapi dia memilih menyimpan dulu pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalanya karena waktu yang kurang tepat.
"Monggo diminum mas tehnya." kata wanita paruh baya itu sambil menaruh secangkir teh hangat di meja.
"matur suwun mbok" jawab Aldi.
Tak lama kemudian Tania keluar dengan pakaian sederhana tapi kekinian. Aldi menatap Tania agak lama lalu berkata:
"Wah...cantiknya"
"Ah mas Al bisa aja,Tania GR nih." ucap Tania sambil duduk di dekat Aldi.
"Memang papamu gak ada kemana?" tanya Aldi sambil menyeruput lagi teh hangat nya.
"Papa lagi keluar kota dalam beberapa hari, ada urusan pekerjaan."
"O... kalau gitu kita langsung berangkat aja ya keburu malam."
"Iya, aku bilang dulu ya sama Simbok."Tania masuk kedalam menemui Simbok.
"Mbok, Tania mau pergi nonton sama mas Al, sama Meri juga. Tapi jangan bilang-bilang papa ya mbok," kata Tania memohon.
"Iya non, Mbok ndak akan bilang sama papa non" jawab Simbok.
Setelah menjemput Meri mereka langsung berangkat ke bioskop. Beda dengan Tania yang belum tentu bisa pergi kalau ada papanya, tapi Meri justru dengan mudahnya berpamitan dengan orang tuanya. Karena orang tua Meri sangat terbuka dan memberi kebebasan pada Meri untuk bergaul dengan temannya, Selama temannya itu menunjukkan sikap yang baik dan sopan.
Setelah sampai Aldi langsung membeli tiket dan beberapa cemilan serta minuman. Saat mau masuk mereka bertemu dua orang cewek yang menyapa Al dengan nada sinis.
"Hai mas Al, o...ini gebetan-gebetan baru kamu ya mas. Kira-kira ini stok untuk berapa hari, dua hari, tiga hari, atau cuma buat malam ini doang?" kata salah satu cewek itu.
Belum sempat Aldi menjawab,cewek satunya pun menyela.
"Udahlah Din ayo kita pergi, maaf ya mas Al kita duluan."ucap cewek itu sambil menyeret tangan Dina yang ternyata mantan pacar Aldi.
"Siapa itu barusan mas?" tanya Tania
"Ehm,cuma mantan" jawab Aldi
"Duh-duh baru diluar bioskop aja udah ketemu mantan, gimana kalau masuk, bisa jadi didalam isinya mantan mas Al semua." ucap Tania mengejek
"Ehm, dasar cowok playboy." menyahut Meri.
lalu keduanya masuk kedalam sambil tertawa-tawa. Aldi mengikuti dari belakang dan hanya tersenyum tak bisa berkata-kata.
"Aku di tengah dong duduknya biar nontonnya lebih seru," kata Aldi sambil mengatur posisi duduk mereka.
Meri dan Tania hanya bisa tersenyum menuruti permintaan Aldi.
"Sebelumnya kalian berdua udah pernah nonton belum?" tanya Aldi pada Tania dan Meri.
"Kalau aku sih udah pernah beberapa kali, tapi kalau Tania kayaknya belum pernah,ya kan Tan?"
"Huh, boro-boro nonton punya temen cowok aja gak boleh,"
"Berarti papa kamu benar-benar ofer protektif ya",ucap Aldi
"Ya gitu deh kira-kira, maklum udah orang tua tunggal punya anak satu-satunya cewek lagi." kata Tania
"Iya mas, mama Tania udah meninggal sejak dia masih di kelas dua SD. Jadi wajar kalau papa Tania bersikap seperti itu, karena cuma Tania yang dia punya di dunia ini" jelas Meri.
Film horor pun mulai diputar dan waktu pun terus berjalan. Dengan suara lirih Aldi berkata kepada Meri dan Tania.
"Tenang saja kalau kalian takut kalian bisa peluk aku kok. Dengan senang hati aku bersedia dipeluk kalian." ucap Aldi sambil merentangkan kedua tangannya di kursi Meri dan Tania.
"Gak usyah ya," jawab Meri dan Tania sambil keduanya memindahkan tangan Aldi.
Dan bukan Aldi namanya kalau tidak usil, dari mulai menyandarkan kepalanya di bahu Tania dan Meri bergantian sambil menutup wajah berlagak ketakutan, yang membuat dia didorong ke kanan ke kiri oleh kedua gadis itu.
Dan tiba-tiba Aldi memeluk Tania, membuat Tania kaget dan langsung mendorong Aldi dengan kuat sambil berteriak.
"Ih, mas Al apa-apaan sih peluk-peluk Tania!"
Orang-orang disekitar menoleh ke arah mereka dan salah satu dari mereka berkata:
"Woi, jangan berisik dong, kalau mau ngobrol di luar sana!"
"Iya mas maaf, sekali lagi maaf." ucap Aldi.
"Mas Al sih usil sama Tania" ucap Tania.
"Ya gimana namanya juga takut, aku kan kalau takut pengennya dipeluk."
"Aduh, kok nyubit sih Tan!" seru Aldi sambil memegangi lengannya yang kesakitan.
"Sorry mas, Tania juga kalau sebel pengennya nyubit" ucap Tania sambil tersenyum.
Dan Meri pun hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua temannya itu.
Tiga jam sudah mereka berada di dalam bioskop.Tepat jam sepuluh malam filmnya selesai diputar.
Sekeluar dari bioskop itu Tania bertanya:
"Masih ada yang jual martabak gak ya jam segini?"
"Kamu suka martabak?" tanya Aldi.
"Gak terlalu suka sih, aku mau beliin buat simbok. Soalnya dia favorit banget sama yang namanya martabak."
"Alah bilang aja kamu mau nyogok simbok, biar aman dari papa kamu, iyo to?" kata Meri mengejek
"Ehm, dua puluh persen nya iya, tapi delapan puluh persen nya emang ikhlas mau beliin kok.
"Ya udah aku ambil mobil dulu ya, setelah itu kita beli martabak, kayaknya jam segini masih ada. Sekalian aku mau beliin buat mama" kata Aldi.
Setelah mengantar Meri, Aldi pun langsung mengantar Tania sampai depan pintu rumah nya.
Tapi sebelum pulang Aldi menatap Tania.
Tania hanya tersenyum sambil berkata:
"Ada apa mas, lagi mikir ya besok mau bawa cewek yang mana lagi buat diajak jalan."
"Emang kalau aku bawa cewek lain kamu gak marah?" tanya Aldi
"Ya enggaklah, kan aku bukan pacar mu atau istri mu"
"Tapi kalau aku anggap kamu pacar ku atau istri ku, mau bilang apa kamu?, mau bilang papamu, bilang aja kalau berani." kata Aldi.
Tania tertawa terbahak-bahak.
"Dasar wong gendeng" ucap Tania.
Aldi mendekati Tania dan menatap wajah gadis itu. Lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Tania.
Tania berdebar,dia mengira Aldi akan nakal minta cium.Ternyata Aldi cuma mengucapkan selamat malam doang.
Setelah Aldi pulang,Tania mengunci pintu rumah dan memanggil simbok.
"Mbok, ni Tania beliin martabak"
"Wah, matur suwun non. Non tau aja mbok suka martabak." kata simbok sambil mengambil martabak yang dibawa Tania.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
💜Bening🍆
jiaaahh modusnya si aldi... pinter banget dah speak2 iblisnya buat ngerayu cewek😂
2023-04-17
1
🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️
hahahah Tau aja
2023-04-17
2
Lukman Hakim
memang benar2 play boy si aldi ini.
2023-04-16
1