Mulai Penyiksaan

Mendengar ucapan Reno, Dara lalu buru-buru mulai membersihkan dirinya.

Tidak memerlukan waktu yang lama, sekarang Dara telah selesai membersihkan seluruh tubuhnya. Setelah itu bergegas memakai pakaiannya dan selanjutnya turun ke bawah, karena suaminya mengajak untuk makan bersama.

"Hmm, cepat juga kamu membersihkan diri, sekarang cepat makan, habis itu ada sesuatu hal yang akan aku katakan," ujar Reno.

Dara kemudian menuruti perintah suaminya dengan memakan makanan yang dibawa Reno. Walaupun makanan itu terlihat sederhana, tapi di mata Dara tampak nikmat saat memakannya. Entah lah, saat ini Dara merasa sangat bahagia sekali walau tidak menikah dengan pacarnya, tapi sekarang setelah merasakan pernikahan dengan pria lain, Dara seperti menjadi punya kebahagiaan lain karena memiliki keluarga baru.

Dara mengakhiri makannya dengan meminum segelas air, setelah itu kembali memandang ke arah sang suami.

"Aku sudah selesai makan Mas, sekarang apa yang mau kamu katakan?"

"Tidak ada."

"Ha, maksudnya tidak ada apa mas?"

"Iya tidak ada yang harus aku katakan, aku sekarang hanya sedang menunggu reaksinya saja," balas Reno santai.

Dara yang tidak mengerti ucapan suaminya hanya menggelengkan kepala saja, setelah itu beranjak pergi untuk membereskan bekas makanan nya.

Saat Dara hendak beranjak dari tempat duduknya, tiba-tiba saja Reno menarik dirinya dengan keras, bahkan sekarang Dara tampak terjatuh akibat tarikan tangan Reno. Walaupun begitu, terlihat Reno seolah-olah tidak peduli melihat keadaan Dara, bahkan saat ini Reno menyeret Dara sampai masuk ke dalam kamarnya.

"Mas Reno, apa yang kamu lakukan," ucap Dara yang kali pertama memanggil suaminya dengan sebutan Mas.

Reno yang mendengar teriakkan Dara hanya diam saja, lalu dirinya langsung melepaskan seluruh pakaiannya tanpa tersisa satu pun karena tampak terlihat kalau sekarang Reno telah di kendalikan oleh pil laknat itu.

Flashback.

Saat Dara sedang asik makan, diam-diam Reno meminum pil Laknat pemberian Roy tanpa sepengetahuan Dara.

Reno sengaja memberikan Dara makan, agar wanita itu jangan sampai mati terlebih dahulu, saat dirinya akan menyiksanya dengan sebuah kepuasan.

Selesai Flashback.

Sekarang, terlihat Reno sudah polos, begitu juga dengan Dara yang pakaiannya ditarik paksa oleh Reno.

Tanpa aba-aba, Reno langsung mencumbu Dara. Sedangkan Dara, wanita itu tampak ketakutan ketika melihat perubahan sang suami yang tiba-tiba saja menjadi buas.

"Mas, tolong lakukan ini dengan pelan-pelan saja ya," imbuh Dara yang tidak di dengar oleh Reno.

Sebab, Reno masih tetap kasar saat melakukan hubungan suami istri itu. Membuat Dara kerap kali menjerit kesakitan bahkan saat ini terlihat Dara sudah pingsan akibat ulah Reno.

Keesokan paginya.

Reno yang tampak bangun terlebih dahulu, langsung meregangkan otot lengannya dan bergegas memakai pakaian miliknya kembali.

Setelah itu, baru dirinya mengecek keadaan Dara. Melihat Dara yang tidak bangun-bangun saat Reno menepuk kasar wajahnya, membuat dirinya khawatir, sebab dalam pikirannya saat ini, jangan sampai wanita itu mati terlebih dahulu karena dirinya belum puas membalaskan dendam.

"Sial, menyusahkan sekali sih wanita ini, mau enggak mau aku akan membawa dia ke rumah sakit," ucapnya yang kemudian memakaikan pakaian Dara, setelah itu membawanya menuju rumah sakit terdekat.

Sementara itu, Pak Yuda yang sekarang tiba-tiba kepikiran Dara, langsung bergegas menelepon nomor Putri satu-satunya itu. Beberapa kali panggilan telepon tampak tidak diangkat hingga terlihat ada sebuah pesan dari Dara.

Isi Pesannya.

"Ayah, jangan menelepon aku terus, sekarang Dara sibuk berbelanja kebutuhan pribadi Dara, tadi Mas Reno menyuruh Dara untuk membeli apa yang Dara inginkan."

Melihat isi pesan tersebut, Pak Yuda tampaknya sudah lega ternyata Reno sangat menyanyi Dara. Tadinya dia pikir, sepertinya Reno bukanlah laki-laki yang baik untuk putrinya. Ternyata instingnya sebagai Ayah jelas sangat salah.

Kembali lagi Di rumah sakit.

Reno yang bolak-balik mendengar ponsel istrinya berdering terus langsung kesal, sebab tiada henti-hentinya Ayah mertuanya menelepon Dara, sehingga Reno ada ide untuk mengirim pesan saja di ponsel istrinya agar mertuanya tidak menelepon lagi.

"Sialan pak tua ini, kenapa harus menelpon terus sih, mana anaknya itu belum sadar-sadar lagi," ucap Reno yang tampak pusing karena baru kali ini dia datang ke rumah sakit untuk menjaga orang lain.

"Lebih baik aku telepon Roy saja lah untuk menjaga wanita ini," sambungnya kembali kemudian langsung menelepon Roy.

"Halo Roy, sekarang aku ada tugas untukmu, sekarang datang ke rumah sakit di dekat jalan Melati, secepatnya!" ucap Reno yang kemudian langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Tidak berlangsung lama, akhirnya Roy bawahan Reno datang juga.

"Bos, kenapa sih menelepon aku pagi-pagi ini."

"Kau lihat dia!"

Roy langsung melihat seorang wanita yang tengah tidur atau lebih tepatnya seperti tidak sadarkan diri.

"Iya, dia kenapa Bos."

"Dia pingsan akibat pil laknat yang kau berikan ke aku."

"Apa pingsan, bukan kah aku sudah mengatakan ke Bos kalau gunakan pil itu setengahnya saja."

"Hey, kau pikir aku tidak menggunakan setengahnya, tentu saja aku menuruti saran mu, tapi lihat apa yang terjadi, ternyata perempuan itu pingsan juga," ucap Reno dengan marah.

"Jangan-jangan, Bos melakukan itu dengan wanita perawan ya, kalau iya tentu saja pasti pingsan Bos."

"Ha, benarkah kalau begitu tidak sia-sia aku memberikan keperjakaan milikku ke wanita itu," ucap Reno santai

"Sekarang Roy, karena semua ini salahmu, maka kamu yang harus menjaga wanita itu," sambung Reno yang kemudian pergi begitu saja.

"Aduh, kenapa yang harus menjaga wanita ini aku sih, dia yang berbuat harusnya dia yang bertanggung jawab, huh karena dia Bos makannya bisa bersikap seperti itu," ucap Roy dengan kesal.

Di luar parkiran rumah sakit, Reno langsung bergegas mengendarai mobil miliknya. Sebab sang pacar yang bernama Amanda baru saja pulang dari luar negeri. Oleh karena itu, mau tidak mau otomatis Reno menyuruh Roy untuk menjaga Istrinya sendiri.

Sepanjang jalan, Reno tampak menyesali perbuatannya. Sebab dirinya sudah berjanji kepada Amanda untuk menjaga tubuhnya dari sentuhan-sentuhan wanita.

"Ah sial, kenapa juga sih aku harus mempunyai rencana itu, tapi biarlah yang penting Amanda tidak tahu keberadaannya Dara, jadi dia tidak tahu juga kan kalau aku pernah menyentuh wanita itu dan untung saja bekas-bekas yang ada di tubuhku sudah ku samarkan dengan bedak," ucap Reno.

Kembali di rumah sakit, tampak Dara sudah mulai membuka kedua matanya.

"Auh sakit sekali tubuhku," desis Dara yang kemudian mencoba untuk duduk. Namun, saat dirinya mencoba untuk duduk, tiba-tiba saja dia mendengar teriakkan dari seseorang yang berada tepat di sebelahnya.

"Eh, jangan banyak gerak dulu, lebih baik kamu tidur saja," ujar Roy.

"Ha, siapa kamu berani-beraninya masuk ke dalam kamarku," kejut Dara.

"Kamar, ini di ruang rumah sakit Nona, bukan dikamar."

"Apa!" teriak Dara, karena lagi dan lagi Dara kembali terkejut, sebab kenapa dirinya bisa berada di rumah sakit.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

jahat sekali kau Reno,punya kekasih lain... sedang kan Dara isteri untuk kau balas dendam... jangan sampai kau menyesal Reno....

2024-11-12

0

Sery

Sery

jgn nyesal nanti lu Reno

2023-04-02

1

neng ade

neng ade

semoga Reno cepat berubah menjadi bucin akut sm Dara

2023-03-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!