"Apa yang kamu bilang, bertanggung jawab, memangnya dengan cara apa kamu bertanggung jawab, tidak mungkin kan kamu menikahi aku."
"Iya, kalau seperti itu tidak masalah, aku akan menikahi kamu saat ini juga," ucap sang pria misterius.
"Apa!" jerit Dara kembali karena syok mendengar ajakan menikah dari pria tersebut, tentu saja Dara tidak mungkin bisa menikah dengan dia karena masih menjalin hubungan dengan Alex.
"Enak saja, mana bisa seperti itu, sedangkan aku sedang menjalin hubungan dengan kekasihku, bahkan sampai saat ini cinta ku untuknya tidak akan pernah padam!" sambung Dara.
Mendengar ucapan Dara, sang pria misterius hanya bisa tertawa saja, sebab dia tahu kalau sampai saat ini kekasih nya yaitu Alex selalu beralasan untuk menikahi Dara.
"Oh iya, aku tidak percaya kalau kekasih mu itu mau menikahi seorang wanita yang sudah bekas pria lain, jangan kan bekas saat kau masih perawan saja dia selalu beralasan untuk menikahi kamu, pokoknya habis ini aku akan menjumpai kedua orang tua mu, untuk meminta restu pernikahan kita berdua!" ucapnya dengan dingin dan nada yang terlihat tegas.
"Deg" jantung Dara berpacu dengan sangat cepat mendengar ucapan sang pria misterius. Sebenarnya tidak ada kata-kata aneh yang terlontar di bibir pria itu, hanya saja ada rasa kegundahan di hati Data setelah dia mendengar beberapa bait kalimat yang dia ucapkan, sebab Dara semakin penasaran, siapa pria ini yang sudah berani berkata seperti itu dan tampaknya pria ini sepertinya tahu akan kehidupan percintaannya, ralat maksudnya adalah kehidupan pribadinya.
"Dari mana kamu tahu kalau kekasihku selalu beralasan saat aku menanyakan pernikahan, apa jangan-jangan selama ini kamu selalu mengikuti aku dengan diam-diam!"
"Hmm, untuk apa aku selalu mengikuti kamu, seperti tidak ada kegiatan lain saja yang lebih bermanfaat," kilahnya.
"Benar juga, iya sudah intinya aku enggak mau menikah denganmu dan oh iya kesalahan satu malam ini, aku anggap sebagai angin lalu saja," imbuh Dara yang kemudian mencoba memakai pakaian miliknya kembali.
"Tidak semudah itu, aku tetap akan menikah denganmu, kalau kamu tidak mau menikah denganku, maka aku akan memakai segala cara baik itu secara halus atau dengan kekerasan agar kamu menurut."
Setelah itu, si pria misterius menarik tangan Dara sampai keluar dari hotel tersebut. Bahkan saat ini Dara tengah naik mobil dengan pria misterius itu dengan hati dan perasaan kesal bercampur was-was karena dirinya takut kalau ternyata pria itu adalah sindikat penjahat buronan penjualan organ manusia. Membayangkan saja sudah membuat Dara bergidik ngeri, apa lagi kalau sampai pemikiran nya saat ini benar, tentu saja dia hanya bisa pasrah saja.
Masih di Perjalanan.
"Oh iya aku lupa menanyakan sesuatu, di mana alamat rumah kedua orang tua kamu, biar kita sekarang langsung saja meminta restu ke mereka."
"Ternyata kamu benar mau menikahi aku rupanya, sudah lah aku sudah mengatakan kalau aku tidak mau menikah denganmu," kukuh Dara.
"Kalau aku mengatakan menikah ya menikah, oh apa perlu aku mengancam kamu dengan memakai kedua orang tua kamu itu, kalau memang perlu biar aku sekap saja mereka atau bila perlu menghabisi nyawanya!"
"Apa, jangan gila kamu yang benar saja, gara-gara aku tidak mau menikah denganmu, sekarang kamu berani mengancam kedua orang tuaku, baiklah aku mau menikah denganmu sekarang, puas kan!" pungkasnya untuk mengakhiri percakapan dirinya dengan pria tersebut.
Dara pikir sekarang dirinya malah bertambah masuk ke dalam jurang masalah lagi, gara-gara minuman laknat itu. Bukannya meringankan masalah, malah minuman itu semakin membuat Dara bertambah masuk ke dalam masalah baru lagi.
"Sial, tau begitu aku tidak meminum air laknat itu, bukannya meringankan masalahku, malah semakin banyak masalah yang ada di dalam hidupku ini," batin Dara.
Sesampai di Kediaman rumah orang tua Dara.
"Ayo ikut aku masuk ke dalam."
"Hmm."
Tok.
Tok.
Tok.
Bunyi suara pintu yang baru saja di buka oleh Dara.
"Ayah Mama, aku pulang!"
"Bagus, baru pulang kamu ya, semalam kamu ke mana, Ayah sudah menanyakan kamu ke beberapa sahabat mu Dara, tapi satu pun tidak ada yang menjawab kalau kamu ada bersama dengan mereka!" ucap Pak Yuda.
"Maaf Yah, kemarin malam Dara hanya menginap saja kok di hotel."
"Benar kah, lalu siapa laki-laki yang ada di belakang kamu itu!"
"Dia itu," terpotong.
"Perkenalkan Om, saya adalah Reno Sebastian dan maksud kedatangan saya ke sini adalah untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kami!" ucapnya dengan dingin bahkan terlihat kalau Reno tidak memiliki rasa bersalah sedikit pun dihadapan kedua orang tua Dara.
"Apa kau bilang, tanggung jawab!"
"Benar Om, kemarin malam kami sudah melakukan hubungan suami istri, jadi sekarang saya meminta restu Om dan juga Ibunya Dara untuk mengizinkan saya menikahi Putri kalian."
Ucapan demi ucapan Reno yang terlihat mulus itu, langsung membuat Pak Yuda selaku Ayah Dara langsung memegang dadanya. Entah kenapa saat ini rasanya perbuatan Putri satu-satunya sudah kelewat batas. Memang dirinya ingin segera agar Dara menikah, tapi bukan dengan cara seperti ini yang dia inginkan.
"Apa benar yang dikatakan laki-laki ini Dara, kalau kamu sudah melakukan hubungan terlarang dengannya."
Dara yang mendengar ucapan sang Ayah, hanya terdiam sambil menunduk dan menganggukkan kepalanya saja tanpa berani menatap pria yang selama ini sudah mengurusnya sedari lahir.
"Astaga, ternyata benar apa yang laki-laki ini katakan, memangnya dosa apa yang sudah aku lakukan sampai-sampai anakku sendiri berani berbuat hal yang rendahan ini, bahkan dari kecil dia sudah mendapatkan pendidikan agama," imbuh Pak Yuda seraya berlinang air mata karena tidak sanggup menerima kenyataan tentang Putri satu-satunya ini.
"Baiklah karena kalian sudah berbuat jauh sampai melakukan hubungan suami istri, maka kalian harus menikah hari ini juga, nanti setelah ibumu pulang dari pasar Dara, Ayah akan meminta untuk Ibumu membelikan kamu kebaya untuk gaun pengantinnya, sedangkan kamu Nak Reno, Kami segera mendaftarkan pernikahan kalian ke KUA segera mungkin!"
"Baiklah Yah, Reno segera mendaftarkan pernikahan kami," ucapnya kemudian beralih menyentuh kepala Dara dengan lembut, setelah itu berpamitan untuk pergi mengurus administrasi pernikahan dirinya dengan Dara.
Di luar rumah.
"Akhirnya selangkah lebih maju, rencana yang sudah aku susun berjalan dengan begitu sempurna, bahkan pria tua itu langsung setuju kalau aku menikah dengan anaknya, lihat saja setelah selesai dengan pernikahan ini, maka aku buat penyiksaan untuk anaknya itu, pokoknya balas dendam ini harus berjalan dengan sukses tanpa ada hambatan apapun," ucap Reno dengan senyuman sinis seraya membayangkan pernikahan neraka ini untuk hadiah Dara anak dari pria tua yang menjadi sasaran balas dendamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
apakah ada kejahatan yang dilakukan oleh orang tua Dara sehingga Reno nak balas dendam.... jangan sampai menyesal Reno...
2024-11-12
0
Sery
nikah saja Dara, mau bertanggung jawab.. kebelakangnya... terima nasib
2023-04-02
0
🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀
walah bakal menderita nih si Dara🤔🙉
2023-03-02
1