Zahra :
Di dalam mobil kol ini santri yang dapat beasiswa ada 5 orang santri.
Setiap teman ku mereka didampingi orang tuanya. Sedih ku bukan hanya karena itu, karena juga kehilangan nenek dan rupanya kemarin adalah pertemuan terakhir ku dengan nenek.
Kesedihan ku berkali-kali lipat rasanya.
Tapi air mata ku terasa sudah habis. Yang ada wajah ku datar tanpa emosi.
4 orang teman ku mencoba menghibur ku dengan segala cara. Tapi aku tidak tertarik, aku hanya memandangi jalanan dikaca jendela mobil ini.
*Pelabuhan Tri Sakti Banjarmasin
Akhirnya pun kami sampai. Kami diberi pak kiayi masing-masing karcis/tiket untuk masuk.
Kami belum berangkat, masih menunggu jam jadwal keberangkatan.
Ku lihat langit begitu cerah, dengan hilir mudik burung burung mengitari kapal yang sangat besar. Kapal Kumala.
*Tuuuuuuutttttttttttt......
Tuuuuuuuuutttttttt*.....
Bunyi peringatan bagi penumpang untuk memasuki kapal.
Kami mengiringi kiayi dan ustadzah yang mendampingi kami beserta orang tua teman-teman ku yang memang mempunyai jatah mengantar anaknya sampai ke pulau jawa.
Sayang nya aku tidak didampingi oleh ibu ku.
Sedih !
Ya. Jelas aku sedih.
Kami pun berdesakan dengan penumpang lainnya, lalu menaiki anak tangga untuk masuk ke bagian tempat istirahatnya.
Kelas ekonomi.
Tempatnya seperti kasur, ada 2 tingkat. Aku mendapat bagian tempat di atas dengan 1 orang teman ku. Linda namanya.
Ku susun tas besar ku , lalu ku ambil tas selempang ku yang memang untuk menyimpan dompet dan barang berharga lainnya dan ku selempangkan. Ini tas tidak boleh aku lepas dari tubuhku dimana pun berada, bahkan ketika masuk toilet. Bahkan ketika tidur pun.
Sebenarnya segala persiapan pun sudah ibu ku siapkan. Bahkan baju lapisan dalam ku mempunyai kantong rahasia. Ibu ku bilang disini lah tempat menaruh catatan atau dokumen penting terlebih yaitu uang. Jadi uang yang di dompet hanya lah sebagian saja. Cukup untuk perjalanan.
Itulah tips perjalan jauh dari ibu ku. Sehingga tidak perlu khawatir dengan tas besar itu karena isinya hanya perlengkapan baju dan keseharian ku.
"Zahra, kita ke atas dak yuk. Katanya bisa lihat lumba-lumba . Kalo kita beruntung sih. " ucap linda dengan antusias.
"Ayo, tapi ajak yang lain juga" ucap ku. Yah hitung-hitung menghibur hatiku yang lara ini. Apalagi ini pengalaman baru. Baru kali ini aku naik ke kapal besar ini.
Setelah meminta izin dengan kiayi kami ber lima didampingi ustadzah anna untuk mengelilingi kapal.
Aku berdiri dan memegang pagar kapal.
Tuuuuutttttttttttt.....
Tuuuutttttttttttt..........
Bunyi peringatan kapal untuk berangkat.
Bunyi kapal menderu memecah ombak dan kapal pun bergerak perlahan meninggalkan dermaga.
Teman-teman ku melambaikan tangan tanda perpisahan dengan keluarga yang ditinggalkan.
Aku pun melambaikan tangan, entah siapa yang ku lambaikan tangan ku. Aku hanya sekedar melambai agar seolah-olah ada yang melepas ku. Bodohnya aku...
Aku meninggalkan tanah kelahiran ku dan menuju pulau yang belum pernah ku kunjungi.
Angin menerpa jilbab ku. Ku rapikan kembali.
Kapal Kumala pun meninggalkan dermaga. Semakin menjauh, dan semakin mengecil orang-orang di dermaga. Kecil... kecil dan menghilang.
Sekarang hanya lautan lepas dan ombak yang menemani perjalanan kami. Hati ku membiru...
"Hey teman-teman ada lumba-lumba! " Sorak aya kepada kami. Sambil melambaikan tangannya memanggil kami agar menghampirinya.
Kami pun berjalan perlahan dan menyaksikan iring-iringan lumba-lumba mengiringi kapal.
sekawanan lumba-lumba berenang bahkan sesekali melompat-lompat keluar dari air laut.
Dan mereka merubah arah nya dan menghilang...
Ombak yang terpecah dan menjadi buih...
"Zahra, ada yang memperhatikan mu tuh. Dari tadi ku lihat dia selalu menatap mu!" kata linda sambil melirikkan mata nya ke arah kiri.
Ku ikuti arah mata linda, ternyata tertuju dengan seorang laki-laki. Mungkin dia lebih tua dari ku 2 atau 3 tahunan.
Ku perhatikan bajunya, sepertinya dia bekerja di dalam kapal ini sebagai awak kapal.
Sadar dia diperhatikan, lalu dia menghampiri aku dan linda.
Sambil memegang pagar besi yang dicat putih. Dia tersenyum.
"Mau kemana? " dia bertanya.
"Ke jawa" kata ku singkat.
" Iya tahu, lebih tepatnya. Emm dengan siapa? " tanya nya balik.
"Ke gresik, rombongan sama pak kiayi" ucap ku.
"Ooh gitu. Kenalin aku Roy. Aku kerja dulu yaa". Ucapnya sambil berlalu, tidak juga menyodorkan tangan untuk bersalaman.
Linda hanya senyum-senyum sambil menyikut bahu ku.
" Cieeeee cieee...... baru aja naik kapal, sudah ada yang naksir sama kamu za. " ucap linda mennggoda ku.
Aku hanya tersipu malu. Lalu kami kembali menikmati pemandangan laut.
Perjalanan ku ke pulau jawa dengan kapal ini akan memakan waktu 1 hari 1 malam.
Sekitar 10 menit kami santai menikmatinya.
"Yuk kita ke kantin, katanya disana ada jual bakso dan lain-lain. Tapi yaa cukup mahal, tidak sama saat di darat." ucap linda.
Aku pun mengangguk dan mengikuti langkah kakinya menuju kantin.
"Heyy mau makan? " tanya seorang laki-laki ke pada ku.
Aku pun menoleh terkejut.
💐💐💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments