Gabriel yang memutuskan tidur dikamar lain kemarin malam harus kembali ke kamarnya untuk bersiap ke kantor.
Pintu terbuka , Gabriel berdiri ditengah pintu melihat langsung ke arah gadis boneka yang terlihat menggigil .
Dia terus memperhatikan dengan heran, "bukankah kemarin dia tertembak dan baik-baik saja, kenapa sekarang dia terlihat kesakitan , aku benar-benar kehabisan akal !!"
Merasa sedikit kasihan dan bersalah ,Gabriel menghampirinya.
Mata gadis boneka terbuka dengan sayuh.
"Tolong aku" pintanya tak berdaya.
Sedikit terkejut karena ini pertama kalinya dia mendengar suara lembut boneka ini dengan canggung Gabriel bertanya apa yang bisa dia lakukan untuk membantunya .
"Peluk aku" Suaranya bergetar tak berdaya.
Gabriel yang mematung mendengar permintaannya seakan menjadi gila saat itu juga .
"Apa dia seorang mes*m ???" pikir Gabriel berjalan mengabaikannya, dia benar-benar tidak tertarik jika harus bersentuhan dengan wanita.
Setelah mandi dan bersiap untuk berangkat Gabriel berhenti melangkah karena tubuh gadis itu berguncang hebat, wajahnya yang pucat semakin memucat, peluh membasahi keningnya.
Rasa kemanusiaan Gabriel muncul begitu saja dan tanpa berfikir lagi dia mendatangi boneka itu dan memeluknya dengan erat.
Hampir satu menit dia memeluknya , guncangan di tubuh gadis boneka itu meredah.
Gabriel melepaskan pelukannya ketika tubuhnya sudah tidak berguncang lagi dan pergi begitu saja.
Di Kantor sekretaris memberitahu Gabriel jika Amber white datang kesini untuk membicarakan kontrak untuk iklan produk milik perusahaannya.
Setelah menyelesaikan beberapa dokumen di meja, Gabriel menginstruksi sekretarisnya agar segera membawa Amber memasuki ruangan.
Ketika memasuki ruangan Amber terus menatap wajah tampan Gabriel.
"aku tidak suka ketika orang terus menatapku !" Kata Gabriel ketika menyadari sedang diperhatikan diam-diam.
seperti di pukul palu tepat di kepalanya , Amber menundukan kepalanya dengan perasaan malu.
" silahkan duduk " . ucap Gabriel yang melihat Amber berdiri dengan canggung.
"kamu terus membuatku malu Tuan Rowen !" kata Amber mengeluh sembari mengambil posisi duduk.
"Lalu ??" Gabriel memperhatikan Amber dengan tatapan dingin.
"Tidak bisakah kamu memperlakukanku dengan sedikit lebih baik?" pinta Amber tulus.
"aku tidak suka berbicara omong kosong, kalau kamu tidak suka dengan sikapku , silahkan keluar, aku bahkan tidak berminat denganmu , Medilah yang bersikeras untuk kamu diproduksi kali ini "
Mendengar ucapan Gabriel yang sangat terus terang Amber bangun dari kursinya dan meninggalkan ruangan dengan amarah tertahan
"Buang-buang waktu saja" . Gabriel kemudian duduk santai dikursinya , bersandar sebentar namun pikirannya tiba-tiba teringat pada kejadian tadi pagi lalu memutuskan untuk menyelesaikannya sesampainya di rumah nanti.
Sebelumnya Gabriel meminta kepada asistennya yang bernama Hanna untuk membelikan beberapa potong pakaian wanita untuk dikirim ke rumahnya.
Dari sejak kejadian itu Gadis boneka itu hanya mengenakan lingerie seksi dari perusahaan yang membuatnya.
itu membuat Gabriel merasa sesak dan tak nyaman.
Di rumah mewahnya Gabriel menyelesaikan makan malamnya dan segera menemui gadis boneka di kamarnya dengan tas besar berisi pakaian ditangannya .
"Ganti pakaianmu" perintah gabriel saat sampai di kamarnya.
Gadis boneka mendongak ke arah gabriel yang berdiri di sampingnya.
"Aku tidak tahu caranya" ucapnya polos
Gabriel menghela nafas dengan berat. "kamu bisa memahami ucapanku dan bisa menjawabku, lalu apa kamu sengaja melakukan ini??
"aku tidak tahu" jawabnya lagi.
kesal Gabriel keluar dari kamar dan turun ke bawah mencari kepala pelayan .
"Daisha ikuti aku" perintah gabriel setelah menemukan kepala pelayan di rumahnya, dengan patuh dia mengikuti tuannya.
Sesampainya di lantai dua Gabriel bersama Daisha masuk ke dalam kamar.
Betapa terkejutnya daisha melihat gadis cantik di tempat tidur .
"Bantu dia berpakaian " ucapnya meninggalkan kamar menuju ruang kerjanya di samping kamarnya.
Daisha tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya mengetahui Gabriel diam-diam membawa kekasihnya ke rumah.
Selesai membantu Gadis boneka berpakaian daisha segera melapor ke tuannya.
Tak lama kemudian Gabriel kembali ke kamar dan duduk di samping gadis boneka di tepi tempat tidur.
"Mari kita selesaikan malam ini !" ucap gabriel tegas.
Gadis boneka hanya diam dan memandang Gabriel tanpa ekspresi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments