CEO & DOLL
Malam yang panjang dimulai, sebuah pesta kalangan kelas atas terselenggara begitu meriah.
Para tamu nampak senang dengan pesta mewah ini, tumpukan kado tersusun rapi, mereka bergantian mengucapkan selamat kepada Gabriel Rowen untuk ulang tahunnya.
"Selamat ulang tahun tuan Rowen, aku selalu berharap yang terbaik untukmu" ucap salah satu tamu undangan.
"Terima kasih ,silahkan menikmati sajian yang ada dan bersenang-senanglah" .
Gabriel bersama sahabatnya Medi bergantian menyambut tamu ,sampai saatnya tiba tamu undangan spesial itu datang .
Penyanyi terkenal Amber withe menghampiri keduanya.
wanita **** itu hendak mencium Gabriel dengan maksut menggoda dan memberi selamat, namun tangan gabriel menepisnya.
Hal itu membuat Amber malu dan merasa canggung, namun dia sudah tahu sikap dingin lelaki didepannya itu .
Melihat ketidaknyamanan itu Medi dengan cepat mencairkan suasana.
" amber ... kamu benar-benar luar biasa, aku sangat terharu kamu bisa datang , aku tahu jika jadwalmu sangat padat, dan apa ini kamu sungguh sempurna malam ini, aku bahkan tidak bisa mengalihkan pandanganku darimu" Medi terus membual dan membuat gabriel merinding mendengar gombalan yang terucap dari mulut sahabatnya itu.
Sementara itu Amber nampak tersanjung .
" Gab ... aku sungguh minta maaf , aku tahu kamu tidak nyaman dengan sikapku " ucap Amber dengan memasang wajah sedih.
"Tidak masalah ... mari kita duduk dan menikmati pesta ini " . Gabriel diikuti Amber dan Medi berjalan ketempat duduk.
Pelayan dengan sigap melayani mereka dan menuangkan anggur ke gelas masing-masing.
Sebelum pukul 12 Amber memberikan hadiah spesial dengan menyanyikan lagu terbarunya spesial hanya untuk Gabriel.
Suara lembut Amber mengalun kesuluruh ruangan, para tamu tersihir dengan lirik dan keindahan suaranya.
"Kamu bagaikan salju yang begitu dingin namun membahagiakan ....
Aku seperti perapian yang menghangatkan..."
Semua tamu bersorak dan bertepuk tangan setelah lantunan lagu berakhir.
Gabriel yang memerah karena mabuk seperti tak mendengarkan lagu yang dinyanyikan untuknya.
Setelah pesta berakhir Medi menghampiri Gabriel dan berbisik ditelinganya.
"Aku telah menyiapkan kejutan besar untukmu"
Medi tersenyum misterius lalu meninggalkan tempat pesta.
Gabriel berjalan sempoyongan, pengawal hendak membantu namun ditepisnya.
Sesampainya dirumah Gabriel segera mandi dan tidak menyadari sesuatu yang ada ditempat tidurnya.
Setelah mandi dan berganti pakaian Gabriel hendak tidur namun langkahnya terhenti, Sosok cantik berbaring diranjangnya.
Gabriel memijat keningnya yang berdenyut akibat mabuk.
"Apa ini kejutan besar yang dimaksud Medi, si ber*ngsek itu benar-benar akan mati!!" . kemarahan gabriel memuncak .
Dengan berjalan sempoyongan dia menghampiri gadis yang berbaring itu , namun Saat hendak membangunkannya Gabriel merasa ada yang tidak beres dengan gadis ini.
Ketika dia memandang wajahnya Gabriel tiba-tiba terpesona dan menyentuhnya, tidak ada kehangatan dikulit halusnya.
Saat tak sengaja pandangannya berhenti didada besar dan indah gadis itu gabriel menyadari jika gadis itu tak bernafas
"Apa dia sudah mati !" panik Gabriel segera memberi nafas buatan namun tidak ada perubahan.
Dia memandangi bibir gadis itu yang basah karenanya .
Tiba-tiba wajahnya memerah sadar telah melakukan kesalahan.
"Sial apa yang barusan aku lakukan " . Gabriel menyesali perbuatannya dan dengan marah segera mengambil ponsel dan menelepon Medi.
Dering ketiga Medi menjawab panggilannya.
"Kamu benar-benar siap mati Medi " Teriak Gabriel membuat Medi tertawa dari sebrang telepon .
"Tenanglah aku hanya mengkhawatirkanmu"
"Dengan mengirimiku gadis yang telah mati, aku benar-benar akan membunuhmu dengan tanganku sendiri " Gabriel mencengkram ponselnya dengan marah.
"Gadis mati?? ayolah kawan , kamu sepertinya benar-benar mabuk , dia hanya sebuah boneka ". Medi lantas tertawa karena kekonyolan Gabriel
"Persetan dengan itu , kenapa kamu mengirimi aku hal tak berguna macam itu" Gabriel menuntut penjelasan.
" Aku takut kamu kesepian brother, dan gosip diluar sana sungguh menggelikan, aku tahu kamu normal dan terimalah hadiah itu , aku sangat tulus untuk itu" . Medi terus meyakinkan Gabriel namun Gabriel nampak tidak senang.
"Enyahlah ke neraka" !!! Gabriel lalu menutup teleponnya.
Kepalanya semakin sakit dan sepertinya sudah tidak ada energi yang tersisa untuk membereskan boneka ini.
Gabriel lalu tidur disamping boneka itu sepanjang malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Galuh Faisal
setelah brp tahun malang melintang sbg reader (saaelahh)..br kali ini lho baca ttg CEO ky gni..ini mnurut aku keren lho thor...pdhal aku br baca sinopsis ma bab 1 nya doang lhoo
2023-05-27
1