Alaric berteriak keras saat melihat Flora di tangannya. Sementara Flora yang terhempas karena kibasan tangan Alaric, tengah memegangi pinggangnya yang terantuk pinggiran meja saat ia terjatuh.
“Aagh, gila ini manusia, aku kira dia bener bisa lihat aku, ternyata malah dilempar” gerutu Flora yang meringis kesakitan.
Sementara Alaric yang histeris setelah melihat sosok peri di depannya, terus berusaha lari menghindari Flora yang mengejarnya terus menerus.
“Si..siapa kamu?” tanya Alaric saat Flora terbang mendekatinya.
Flora akhirnya duduk kembali di depan Alaric sambil melambaikan tangannya. Kini sudah tidak sulit baginya menarik perhatian Alaric karena dia sudah lebih tenang dan fokus melihatnya. Agaknya Alaric juga sedikit penasaran dengannya.
“Hai, siapa namamu Manusia?” tanya Flora, kini suaranya mulai terdengar jelas oleh Alaric.
“Al..Alaric..”
“Baik, Alaric..dengarkan! Aku seorang peri, namaku Flora. Aku terjebak di dalam pohon depan rumahmu. Kau harus membantuku keluar dari pohon itu!” jelasnya.
Alaric masih terdiam, matanya fokus melihat bentuk dan visual Flora. Seumur hidupnya ia hanya pernah melihat sosok peri di dalam film saja. Ia tak pernah menyangka akan ada peri sesungguhnya di dunia nyata. Bahkan perinya memiliki visual yang sangat cantik.
Melihat Alaric tidak menanggapi dan malah melihat dirinya, Flora meneriakinya.
“Hei, Alaric!”
“Ah, i..iya..” jawab Alaric tergagap.
“Waktuku tidak banyak, kamu harus mematahkan satu ranting pohon untukku..”
“..kalau tidak, aku akan dimusnahkan. Hidupku bergantung padamu” lanjutnya lagi.
Alaric terkejut mendengar permintaan Flora. Biasanya peri di dalam film bisa melakukan apapun dengan kekuatannya, kenapa dia malah meminta bantuannya, pikir Alaric. Apalagi ini tentang hidupnya, apa yang manusia bisa lakukan untuk menyelamatkan seorang peri?
“Gimana? Bisa kan?” cecar Flora.
“Ba..baiklah” jawabnya gugup. Kalimat itu lolos begitu saja dari mulutnya.
Flora terbang kegirangan mendengar jawaban Alaric. Sementara Alaric malah membelalakkan matanya saat melihat Flora kembali terbang melesat dan berputar-putar. Ia takjub melihat seorang peri benar-benar ada di depannya.
“Tunggu sebentar!” seru Alaric.
Flora berhenti terbang dan berdiri melayang di depan Alaric, berusaha mendengarkan apa yang ingin dia katakan.
“Apa..kamu punya bubuk itu?” tanya Alaric pelan.
“Bubuk? Bubuk apa?”
“Itu, bubuk ituu..” Alaric memperagakan gerakan menebar bubuk seperti yang ia lihat dalam film Tinkerbell.
Flora mengerjap matanya beberapa kali, mencoba menelaah maksud dari gerakan Alaric. Hingga setelah lima menit berlalu, dia mulai mengerti maksud gerakan Alaric.
“Aaa..bubuk ajaib? Kenapa kamu tanya soal itu?” tanya Flora curiga.
“Ah, ti..tidak..penasaran aja”
“Jangan main-main, cepat putuskan soal permintaanku!” teriak Flora kesal.
Alaric langsung berlari keluar rumah menuju halaman depannya. Ia mengambil sebuah parang yang tergeletak di sekitar pohon itu dan memangkas satu ranting yang paling dekat.
Brukk
Ranting itu akhirnya putus dan jatuh ke tanah. Alaric menghela napasnya lega. Sebenarnya ia sangat takut, tapi sekaligus takjub dan penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sementara Flora yang terbang mengikutinya dan melihat ranting itu jatuh, mendadak terdiam karena menunggu apa yang akan terjadi. Namun setelah menunggu beberapa saat, tidak ada apapun yang terjadi.
“Apa ini? Kenapa sunyi banget, apa Eldora menipuku?” kata Flora.
Flora berteriak kesal setelah melihat tidak terjadi apapun setelah ia berusaha keras menampakkan diri dan menyuruh Alaric mematahkan ranting itu untuknya. Namun kemudian dia merasakan ada sesuatu yang aneh dalam tubuhnya, seperti ada yang masuk dan menyetrum dirinya.
Begitu merasakan kekuatannya seperti kembali ke dalam tubuhnya, Flora mencoba terbang jauh meninggalkan pohon itu dan Alaric yang hanya diam membeku. Di mata Alaric, saat kekuatan Flora kembali, dia melihat sayap peri itu mengeluarkan cahaya terang yang cukup menyilaukan. Karena itulah saat Flora terbang meninggalkannya, dia tak bisa melihatnya karena sibuk menutup matanya yang silau.
Flora sengaja terbang menjauh untuk mencoba kekuatannya. Seorang peri dilarang menunjukkan kekuatannya di depan manusia. Mereka hanya boleh menunjukkan kemampuan terbang yang itupun berasal dari siraman bubuk ajaib yang dimaksud Alaric.
Sebenarnya Flora juga dilarang berbicara dengan manusia. Level dirinya masih jauh untuk bisa melakukan itu. Dan benar saja, dia melihat dari jauh Eldora mendatanginya. Dia pasti akan mendapat hukuman karena telah berbicara dengan Alaric.
“Haish..dia lagi” gerutu Flora.
Eldora yang tahu kekuatan Flora telah kembali, hanya memintanya untuk kembali ke rumah itu dan melakukan satu hal pada Alaric. Dia harus menghapus ingatan Alaric dengan kekuatannya.
“Kau harus segera melakukannya malam ini, tanpa terlihat olehnya” kata Eldora.
Flora mendengus kesal. Menghapus ingatan manusia adalah pekerjaan paling berat bagi para peri. Apalagi harus melakukannya dari jarak dekat dan tanpa terlihat. Para peri menyebut tugas ini adalah hukuman.
“Dan tugas yang harus kamu lakukan selama tiga bulan ke depan, harus segera kau mulai setelah ingatannya terhapus” kata Eldora lagi.
Flora sedikit melupakan tugas terakhirnya, saking fokus dengan upayanya meloloskan diri dari dalam pohon dan mendapatkan kekuatannya. Tugas terakhirnya ini membutuhkan pemikiran yang dalam dan usaha yang sangat besar, sebab dia harus membantu manusia yang memotong ranting pohon itu untuknya, yaitu Alaric.
Dia harus membantunya selama tiga bulan, dengan wujudnya sebagai manusia, mewujudkan tiga keinginannya, lalu meninggalkannya. Tentu saja saat ia pergi, Flora harus menghapus ingatannya lagi.
Tugas itu terdengar mudah namun sebenarnya sangat sulit. Yang lebih membebaninya adalah hidupnya yang menjadi taruhan. Jika ia gagal mewujudkan satu saja keinginan manusia itu, Flora akan langsung dieksekusi.
Eldora sudah kembali menghilang, tapi tidak dengan Flora. Ia masih belum kembali ke rumah Alaric. Ia terbang menuju satu pohon dan merenung di sana. Lagi-lagi ia mengajak bicara dan meminta saran dari hewan-hewan yang ada di sana.
“Hei, Tupai! Apa kau sudah lama hidup di sini?” tanyanya pada seekor tupai yang tengah berlarian di dahan pohon.
Tupai itu tak menjawab dan hanya berlari meninggalkannya dengan acuh. Tapi kini Flora tak lagi mengomelinya. Ia benar-benar sibuk memikirkan tugas terakhirnya.
***
Di rumah, Alaric yang kehilangan perinya, mulai merasa sedikit aneh. Dia yang tadinya takut dan histeris, kini merasa sepi dan kesal karena Flora meninggalkannya begitu saja setelah ia menolongnya. Padahal sebelumnya ia juga sudah merasa kesepian, dan keberadaan Flora juga baru saja ia ketahui. Tapi kini tidak ada lagi perasaannya yang merasa sedang diawasi dari dekat itu.
“Jadi dia kabur setelah aku menolongnya? Tanpa ucapan makasih?” ujarnya kesal.
“Tapi apa benar, ada peri di jaman sekarang?” gumamnya.
Alaric membuka ponselnya dan mulai berselancar di dunia maya untuk mencari tahu soal peri. Ia membaca sebuah artikel yang menuliskan bahwa peri kebanyakan hanya tinggal di jaman dahulu kala. Misal pun ada yang tinggal di jaman modern, biasanya ada di negara-negara Eropa yang paling dekat dengan area hutan. Setidaknya begitulah yang tertulis di artikel itu.
Di saat Alaric sibuk membaca artikel itu, Flora sudah kembali ke rumah itu dan terbang mendekat ke arah Alaric duduk. Ia ingin segera melakukan tugasnya, yaitu menghapus ingatan Alaric.
Tetapi saat dia mendekat dan bersiap melakukannya, tiba-tiba Alaric mengatakan sesuatu yang membuatnya berhenti.
“Hmm..apa dia baik-baik saja tadi? Sepertinya hidupnya benar-benar terancam” ucap Alaric.
Flora tertegun mendengar ucapan Alaric. Tiba-tiba saja dia sangat tersentuh. Biasanya hanya peri yang membantu manusia dan memikirkan mereka. Manusia yang memang tak tahu keberadaan para peri, tak mungkin akan memikirkan mereka.
“Andai dia memintaku untuk mengijinkan dia tinggal disini kayak di film, pasti aku mau” katanya lagi.
Dan tanpa disadari, Flora menghentikan tenaganya yang telah siap menghapus ingatan pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Lyandra Wheeler
😐 dimarahin nanti flor
2023-02-13
1
monocaaa
emmm..
2023-02-12
1