5. Dia Hanya Sekedar Angan

Perasaan Alia sedikit terganggu ketika tiba di rumahnya. Alia merasa pernah bertemu dengan Damara, tapi tidak tahu mereka pernah bertemu di mana.

"Kenapa matanya pengusaha itu aku pernah menatapnya? Apakah aku pernah bertemu dan bicara padanya? rasanya mata tajam itu tidak asing bagiku.

Tapi di mana aku pernah bertemu atau bicara dengannya? Dan kenapa juga dia menatapku begitu dalam? apakah aku mirip dengan seseorang yang dia kenal?"

Alia mengeratkan pelukan pada bantalnya. Hatinya merasakan kerinduan mendalam pada Damara. Ingin rasanya ia bertemu lagi dengan Damara.

Tapi itu tidak mungkin karena dia adalah seorang pengusaha hebat, mana mungkin berusaha meliriknya seorang gadis miskin yang masih memakai seragam sekolah sepertiku. Itulah yang ada dipikirannya Alia saat ini.

Alia memejamkan matanya berusaha menenangkan pikirannya untuk tidak lagi menautkan hatinya pada Damara.

"Dia hanya sekedar angan bagiku untuk menghibur jiwa jomblo ku." Batinnya.

Keesokan harinya, hujan yang tidak begitu deras membuat mobil Damara terlihat sangat kotor. Damara yang sengaja membawa mobilnya sendiri saat bekerja, membuat ia mulai kesal dengan keadaan cuaca hari ini yang hujannya datang dan pergi tapi tidak merata.

Karena merasa malu mobilnya kotor, Damara mampir di sebuah tempat cucian mobil yang disambut langsung oleh ayahnya Alia, pak Hadi.

MARA turun dari mobilnya dan mengambil tempat duduk di ruang tunggu untuk tamu.

Pak Hadi begitu semangat mencuci mobil MARA karena mobil itu sangat mewah membuatnya bangga untuk membersihkan benda mewah itu dengan hati-hati.

Saat ayahnya sudah finishing, Alia datang membawa bekal untuk ayahnya yang belum sempat sarapan pagi . Ia menghampiri ayahnya untuk salim. MARA melebarkan matanya saat melihat kedatangan Alia yang membuatnya salah tingkah sendiri.

Kebetulan mobil itu sudah rapi, jadi pak Hadi punya waktu untuk menyicipi makanannya. Ia mengajak putrinya untuk duduk tidak jauh dari MARA duduk.

MARA membalikkan tubuhnya agar tidak terlihat oleh Alia. Jantungnya mulai kacau berdetak saat ini. Hanya melihat Alia saja hatinya mulai gelisah dan sulit di kendalikan.

Alia mengusap keringat ayahnya dengan sapu tangan miliknya. Ayahnya tersenyum saat membuka ransum yang dibawa oleh anaknya adalah ayam opor kesukaannya.

"Tumben neng masak ayam, biasanya bawanya sayur labu dan tahu." Goda pak Hadi.

"Oh, kemarin Alia dapat rejeki ayah saat bantu bibi Ida karena ada pesanan di perusahaannya dan rupanya bos-nya suka dengan masakan aku. Aku di kasih bonus lebih dari bibi Ida jadi Alia bisa masak makanan enak untuk ayah." Ucap Alia sambil tersenyum.

"Memang masakan kamu tidak ada duanya, sayang. Sangat lezat dan nikmat. Tanganmu punya keajaiban tersendiri saat kamu memasak sesuatu." Puji pak Hadi pada putri kesayangannya.

Damara yang mendengar obrolan keduanya, baru menyadari kalau selama ini Alia yang sudah membantu ibu Ida pemilik kantin yang jualan di kantin perusahaannya.

MARA begitu bahagia mengetahui si cantik ini yang sudah memanjakan lidahnya setiap kali ia menikmati makan siang.

"Oh, jadi Cinderella ku sendiri yang memasak makanan itu. Pantas hatiku langsung konek dengan makanan itu." Batin MARA.

"Tuan...! Mobilnya sudah siap." Ucap mas bagian kasir pada MARA dan MARA hanya mengangkat satu tangannya.

MARA bangkit berjalan menuju kasir dan membayarnya. Ia juga menitipkan uang yang lumayan banyak untuk pak Hadi dengan sebuah amplop.

"Berikan amplop ini pada bapak yang duduk sama putrinya itu dan ini uang untukmu."

"Tapi Tuan...! Ini banyak sekali untuk pak Hadi takutnya beliau tidak terima uang sebanyak ini." Tolak mas kasir itu.

"Bilang saja untuk jajan anak-anaknya dari Allah. Kalau bilang rejeki ini Allah yang titipkan melalui aku, beliau tidak akan menolaknya." Ucap MARA.

"Terimakasih tuan ...! Semoga sukses selalu." Ucap mas kasir itu.

MARA masuk ke mobilnya lalu memperhatikan lagi Alia yang terlihat sudah pamit pada ayahnya. MARA berencana untuk mengikuti motor Alia.

MARA menunggu Alia yang lebih dahulu jalan agar ia bisa menguntit motor gadis itu dari belakang. Di tengah jalan, rupanya motor Alia mogok dan gadis ini segera turun untuk memeriksanya.

"Astaghfirullah. Kenapa harus mogok sih." Keluh Alia sambil melihat di sekitarnya untuk mencari bengkel.

Iapun menuntun motornya sambil mencari bengkel yang sudah ia tahu tempatnya, walaupun itu lumayan jauh. MARA segera menghampiri Alia dengan membuka jendela mobilnya.

Alia melihat wajah tampan Damara yang sudah ada di sampingnya.

"Astaga...dia ..? Kenapa harus ketemu dia ..?" Gugup Alia.

"Kenapa dek motornya? Tanya Damara pura-pura tidak tahu.

"Mogok tuan." Ucap Alia dengan gugup.

"Ya Allah, ini sialnya dua kali. Kenapa harus bertemu dengan orang ini lagi saat aku menuntun motorku." Keluh Alia sambil berjalan.

"Adek, tunggu..! Aku ingin membantumu." Ucap MARA lalu menepikan mobilnya.

"What....? Dia mau membantuku..? Mau benarin motor atau mau nuntun motornya?" Batin Alia makin panas dingin perasaannya saat ini.

Rupanya MARA menghubungi montir langganannya untuk mengambil motornya Alia di bawa ke bengkel mereka. Ia pun turun dan meminta Alia untuk menunggu di dalam mobilnya.

"Adek ..! Tunggulah di dalam mobilku, aku sudah memanggil montir untuk memperbaiki motormu." Ucap MARA.

"Tapi Tuan....! saya sedikit lagi nyampe bengkel. Jadi, tidak usah repot-repot." Ucap Alia.

"Masuklah..!"

"Tidak...! Saya tidak mau...!"

"Bukankah kamu yang kemarin berdiri di antara wartawan melihat aku sedang wawancara? Berarti kamu tahu siapa aku bukan?" Tanya MARA.

"Iya, benar. Tapi karena kamu di sini membuat aku ingin pingsan. Mimpi apa aku semalam bisa bertemu lagi denganmu padahal aku kemarin hanya berangan-angan saja, kenapa jadi nyata bisa bertemu kamu lagi." Batin Alia sambil bengong.

"Adek...! Kamu dengar nggak....?" Bentak MARA membuyarkan lamunan Alia.

MARA menarik tangan Alia untuk masuk ke mobilnya karena matahari sudah mulai terik. Alia yang nampak berkeringat begitu merasa sangat adem saat berada di dalam mobil itu.

MARA memberinya air mineral yang selalu tersedia di dalam mobilnya. Saking gugupnya tangan Alia begitu gemetar saat minum air gelas itu, membuat MARA mengulum senyumnya. Wajah Alia makin memerah saat ditatap lebih dalam oleh MARA yang memperhatikan wajah cantik Alia.

"Kamu dari mana...?" Tanya MARA pura-pura tidak tahu.

"Antar makanan untuk ayah."

"Ayahmu bekerja di mana..?"

Tanya MARA ingin menguji kejujuran gadis ini karena tidak semua gadis seusia Alia mau mengakui pekerjaan orangtuanya.

"Di tempat cucian mobil tidak jauh dari sini." Sahut Alia.

"Kamu tidak kegerahan dengan membiarkan rambutmu tergerai seperti itu?"

"Itu...! karet rambut ku sepertinya jatuh di jalan tadi."

"Baiklah. Sekarang kamu berbalik biar aku yang mengikat rambutmu!"

"Emangnya tuan punya ikat rambut wanita?" Tanya Alia dengan polosnya.

"Balik saja tubuhmu..!" Titah MARA.

Alia menuruti permintaan MARA. Pria tampan ini mengeluarkan sapu tangannya membentuk segitiga tiga lalu mengikat rambutnya Alia.

Leher jenjang milik Alia yang begitu putih mulus membuat darah MARA seketika berdesir.

Tidak lama montir pesanan MARA datang. MARA turun dan meminta motor itu dibawa oleh mobil milik montir.

"Nanti antar ke alamat gadis ini." Ucap MARA.

"Alamatnya di mana nona..?" Tanya petugas montir itu sambil menyodorkan buku dan pena agar Alia menulis alamatnya sendiri.

Tidak lama motor itu sudah dibawa oleh dua orang montir ke atas mobil mereka.

"Sekarang...! Biar aku yang mengantarkan kamu pulang." Ucap MARA membuat Alia tersentak.

Degggg...

Terpopuler

Comments

Lavender twins

Lavender twins

aq yg baca juga degg... degg an...
arrggg.... koq jadi salting deh gue
hahahaha

2023-05-28

1

Amalia Khaer

Amalia Khaer

ya ampun Mara.. bener2 lgi falling in love ya ahahahaha

2023-03-14

1

suti markonah

suti markonah

jujur aku suka sm karya mu yg ini thor~ alur ceritanya ga bertele tele,mudah²an kedepan seperti ini

2023-02-13

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!