Berdua Bersamanya

( Rachel POV)

Kami baru saja pulang dari Jimbaran, perutku sangat kenyang karena menyantap begitu banyak hidangan disana. Meskipun bak obat nyamuk diantara Arga dan Rea, Aku tetap menikmati makananku dengan tenang. Entah mengapa, setelah semua yang kulalui perasaanku pada Arga juga ikut meluruh. Rasanya Aku begitu mudah menerima kenyataan bahwa Arga kini bersama Rea. Mungkin memang sudah takdir Tuhan begini, jadi untuk apa Aku harus repot-repot memikirkan hubungan mereka berdua.

“Rachel Buka pintunya dong, Aku takut tidur sendirian.” itu Rea.

“Masuk aja,Re. Ga dikunci kok pintunya.”

“Re, Aku tidur sama Kamu ya malem ini. Kamu taukan Aku ga biasa tidur di tempat asing.” Rea yang membawa sebuah bantal yang cukup besar di pelukannya mengambil tempat di sebelahku.

“Iya boleh,Kok. Tapi Aku tidur duluan gapapa? Cape banget soalnya.” Aku menuju pintu kamar dan menguncinya, sebelum akhirnya kembali ke tempat tidur.

“Jangan dong,Rachel. Aku ga bisa tidur nih, ada banyak hal yang mau Aku ceritain ke Kamu.”

“Besok aja ya cantik, beneran capek banget nih Aku.”

“Tapi Aku beneran mau cerita hal ini ke Kamu, tentang pertemuanku dengan Arga. Aku belum menceritakannya bukan?” Aku sungguh bosan, Arga,Arga dan Arga lagi. Bisakah hariku ini diakhiri tanpa membicarakan Arga.

“Yaudah, cerita aja.” Rea tersenyum dan mulai bercerita, sorot matanya menunjukkan bahwa Ia begitu menyukai Arga. Syukurlah, akhirnya ia menemukan Mr. Right nya.

***

(Rea POV)

Rachel tertidur ketika Aku belum menyelesaikan ceritaku. Aku tau bahwa Rachel benar-benar tidak peduli dengan kisahku dan Arga. Ia selalu merespon dengan baik setiap mendengar ceritaku, namun sepertinya kali ini Rachel benar-benar tidak tertarik.

Sepertinya Rachel benar-benar sudah membenci Arga, sangat disayangkan bahwa Arga begitu mencintai gadis itu saat ini. Akan sulit untuk membuat Rachel kembali jatuh cinta pada Arga. Memacari Arga adalah satu-satunya cara yang kupikirkan untuk membuat Rachel cemburu dan mengakui perasaanya pada Arga. Namun, nyatanya ia memang sudah tidak memiliki perasaan itu.

Melihat Rachel bahagia adalah sebuah janji yang harus kutepati. Kakak lelakinya yang juga merupakan mantan kekasihku memintaku untuk menjaganya. Rachel tidak pernah tau bahwa Aku dan Kakaknya saling mengenal. Sudah sejak lama kami menyembunyikan hubungan itu karena tidak ada restu dari keluargaku. Namun, ketika Samuel, kakaknya akan menghembuskan nafas terakhirnya Aku meminta keluargaku untuk menikahkanku dengannya. Mama,Papa dan seluruh keluargaku menentang, bahkan berniat mengusirku dari rumah. Aku benar-benar mencintai Samuel saat itu, Aku ingin menghabiskan waktuku bersamanya di detik terakhirnya. Namun, Samuel justru mendatangi keluargaku dan mengatakan bahwa Ia tidak mencintaiku. Ia lalu menghilang dan meninggalkanku sebuah surat yang memintaku berjanji untuk menjaga adiknya, sosok yang belum pernah kukenali sebelumnya.

Tepat beberapa bulan setelahnya Aku tau bahwa Samuel sudah tiada. Duniaku seakan runtuh saat itu juga. Namun, Aku ingat janjiku padanya. Itu sedikit memberiku harapan, untuk melakukan sesuatu yang diinginkan Samuel terakhir kalinya. Aku mulai mencari tau soal Rachel, dan sangat mengejutkan bahwa ia begitu mirip dengan Rachel. Jika Samuel begitu tampan, maka Rachel adalah versi perempuan Samuel yang sangat cantik. Wajahnya tampak lugu namun terkesan cerdas dan penuh pertimbangan. Aku tau bahwa Rachel adalah gadis yang baik hanya dengan melihat wajahnya.

Tahun kedua setelah Samuel tiada, Aku mulai memasuki kehidupan Rachel. Aku membuat pertemuan Kami seolah takdir. Ia yang lugu begitu mudah menjadikanku temannya hanya karena Aku menyelamatkannya sekali. Begitulah akhirnya kami menjadi dekat satu sama lain, dan Aku bisa memenuhi janjiku pada Samuel untuk menjaganya.

Namun, sejak kedatangan Arga Aku sedikit ragu. Aku tau bahwa Arga mungkin bisa membuat Rachel bahagia, namun Arga juga luka bagi Rachel. Bagaimana Aku tau semua itu? Tentu saja Aku mencari tau semua tentang Rachel, termasuk masa lalunya. Meskipun Rachel tidak pernah menyebut Arga di depanku, Aku tau bahwa lelaki itu adalah satu-satunya pria yang ada di hati Rachel. Aku bahkan pernah memergoki Rachel menyebut namanya ketika tidur. Semakin membuatku yakin bahwa cinta Rachel pada Arga memang sebesar itu.

Aku mungkin sedikit berlebihan dengan berpura-pura pacaran dengan Arga. Namun, tanpa melakukan ini mungkinkah Rachel membiarkan Arga untuk kembali masuk ke kehidupannya. Jadi, hingga mereka bisa bersama kelak Aku akan terus memerankan peran ini.

( Rachel POV)

Aku menyiapkan sarapan untuk Rea dan Arga, memang hanya ada Kami bertiga di Resort ini. Jeno yang sudah kembali ke Jakarta kemarin tak kunjung balik kesini. Aku menatap nasi goreng yang sudah kutata indah di meja makan. Aku memang tidak begitu pintar memasak, namun untuk hal seperti ini bukanlah hal yang sulit bagiku. Sejak kecil Aku sudah ditinggal Mama, Papa yang begitu sibuk kerja diluar Kota membuatku dan Almarhum Kakakku belajar mandiri. Kami berdua suka berbagi tugas, terkadang Aku yang memasak dan dia membereskan rumah. Namun, sejak kepergiannya 4 tahun yang lalu Aku melakukannya sendirian. Bahkan Papa tidak pernah kembali ke rumah sejak kematian Kakakku, ia hanya akan mengirimu uang setiap bulannya.

Aku mendengar langkah kaki yang menuju ke dapur, Aku tau itu Arga bahkan dari suara langkahnya. Sial sekali ia harus bangun duluan daripada Rea. Akan sulit untuk menghadapinya tanpa Rea.

“Apa Kau membuatkan Sarapan ini untukku?” tanyanya begitu sampai di meja makan.

“Tidak buatmu saja, namun Rea juga.” balasku datar.

“Ya, baiklah Aku akan menikmatinya. Sudah sejak lama Aku tidak makan masakanmu. Bukankah terakhir kali Kau pernah membuatkan cokelat untukku di hari valentine, Aku bahkan tidak sempat memakannya.” Sialan, Apa dia mencoba membahas masa lalu menyebalkan itu?

“Diam, dan makanlah. Aku mau keatas dulu.”

Satu detik, Dua detik...

“Ah, makanan ini asin sekali.”

“Benarkah? Bagaimana bisa...” Aku sangat sensitif jika seseorang mengomentari makananku.

“Ini, cobalah.” Arga tiba-tiba menyuapiku.

“Enak, tidak asin sama sekali.” Apakah lelaki ini mencoba mengerjai dan menghinaku?

“Jika enak, duduklah bersamaku dan nikmati makanan ini. Bukankah Kau sudah susah-susah membuatnya” Seharusnya Aku tau niat lelaki ini hanya dengan melihat ekspresinya, ah mengapa Aku bodoh sekali.

“Jangan harap.”

“Duduklah atau Aku akan membuang makanan ini ke tempat sampah!” Ah yang benar saja, dia benar-benar tau cara membuatku naik darah.

Jam sudah menunjukkan pukul 9, namun Rea tidak kunjung keluar dari kamarku. Aku dan Arga telah menghabiskan makanan kami berdua. Setelah mencuci piring, tanpa pamit pada Arga Aku menuju kamarku di lantai 2. Sedangkan Arga ia hanya menatapku.

Sesampainya di Kamar, Aku melihat Rea yang begitu gelisah. Aku menghampirinya dan memegang keningnya. Instingku mengatakan bahwa Rea mungkin demam, benar saja keningnya sangat panas. Aku mengambil ponsel Rea dan menghubungi Arga. Mau bagaimanapun Arga adalah seorang dokter, ia pasti dapat membantu Rea.

"Halo,Arga?"

“Iya Rachel, kenapa? Kok nelfonnya pake hp Rea? Reanya mana?” Bagaimana ia tau ini Aku.

“Rea demam,ga. Bisa ke kamarku ga?”

“Dia tidur bareng Kamu semalem?”

“Pantesan pas dicariin ke kamarnya semalem ga ada.” Arga sialan.

Arga tiba di kamarku dengan membawa sebuah tas yang tidak kuketahui apa isinya, mungkin alat kedokteran.

“Hel, Kamu keluar dulu boleh ga? Aku mau meriksa Rea.”

“Gapapa, periksa depan Aku aja.”

“Gugup Aku tuh kalau diliatin bidadari pas lagi kerja.”

“Amit-amit. Yakali pas Aku keluar entar Kamu malah macem-macem sama Rea.” Arga tiba-tiba menjitak kepalaku dengan keras.

“Ah sakit, apa-apaan Kamu,Ga!”

“Kamu tuh bandel banget sih dibilangin, apasih yang Kamu pikirin, Hel? Sebejat-bejatnya Aku ga akan kali lakuin hal yang kaya gitu ke Rea, apalagi dia lagi sakit gini. Atau justru Kamu ya yang pengen banget Aku macem-mecemin?”

“Yaudah, Akuuu keluaaarrr!” Arga sialan, lihat saja Aku akan menjitak kepala liciknya itu setelah semua ini.

***

Terpopuler

Comments

Arumb

Arumb

ada dmna bagian cerita rhea dan rachel tlong dikasih tanda thor...

atau bikin , Rhea Pov
Rachel Pov

biar engk pusingg

2020-10-20

1

Ani you

Ani you

menarik

2020-07-01

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!