( Rachel POV)
Aku membaringkan tubuhku di atas tempat tidur yang cukup empuk itu. Aku mencoba menutup mataku, namun bayang-bayang fotoku yang ada di mobil Arga memenuhi pikiranku. Apa yang sebenarnya diinginkan lelaki itu. Dia bahkan tidak pernah peduli padaku 4 tahun lalu, namun bagaimana bisa Ia melakukan hal seperti itu sekarang.
Dibandingkan Arga yang menyebalkan dan suka seenaknya, Jeno jauh lebih baik. Meskipun sudah sedikit lama Kami dekat satu sama lain, Ia tidak pernah memaksaku untuk menjalin hubungan denganku. Ia bahkan masih begitu baik, ketika Aku menolaknya dengan alasan tidak ingin berpacaran terlebih dahulu. Aku tidak tau mengapa, namun setelah Aku menghabiskan waktu 4 tahun untuk melupakan Arga. Aku memutuskan untuk tidak jatuh cinta lagiku. Bagiku untuk apa Aku harus membuka perasaanku, ketika Aku justru akan menutupnya rapat-rapat suata saat nanti. Aku hanya takut lelaki lain sama seperti Arga, jujur saja Aku tidak siap jika harus mengalami hal itu kembali.
Just stay with me,’till end~
Ponselku berdering, memutar sekilas lagu favoritku akhir-akhir ini.
REA
“Halo,Re? Ada apa? Aku mau Tidur,nih.”
“Eh, jangan Tidur dulu dong,Hel. Kan Kita kesini buat seneng-seneng, Hel bukan tidur-tiduran.”
“Tapi, Aku capek banget Re. Mana pernah Aku naik mobil gini ke Bali.”
“Yah, kapan lagi coba Kamu rasain travelling kaya gitu. Tapi, sekarang Kamu paham kan alasan Aku nyuruh Kamu berangkat sama Arga.”
“Sialan Kamu,Re. Sengaja ya Kamu, gamau capek-capek jadi Kamu berangkat duluan naik pesawat dan nyuruh Aku buat nemenin pacar Kamu itu.”
“Ya, habisnya mana mau Arga berangkat sendiri naik mobil kesini. Tuh anak beneran ga bisa lepas dari mobil kesayangannya itu, Aku juga bingung kok dia sampe kepikiran buat bawa mobil ke Bali."
“Memang Aneh pacar Kamu,Re. Udah ah, Aku mau tidur aja asli capek banget.”
“Yaudah sih, tapi yakin Kamu tuh? Kita mau ke Jimbaran loh makan Lobser kesukaan Kamu waktu itu.” seperti biasa, Rea tidak pernah kehabisan cara untuk memaksaku.
“Yaudah, iya Aku siap-siap dulu kalian nunggu aja di teras depan. Awas aja pergi tanpa Aku.”
“Iya, Tuan Putri. Udah sana dandan yang cantik biar Jeno makin cinta.”
“Sengaja Kamu tuh ya, Andrea Veranda.”
***
Keluarga Andrea adalah salah satu orang terkaya di Surabaya. Mamanya adalah keturunan tiongkok, tak heran Andrea mewarisi wajah asia ibunya yang begitu cantik. Kehidupannya nyaris terbilang sempurna, menjadi teman Andrea adalah impian setiap gadis seusia mereka. Namun, sayangnya Andrea memilihnya sebagai sahabat terdekatnya.
Rachel tidak mengerti apa yang dilihat Rea darinya, ia tidak berasal dari keluarga yang terpandang, tidak begitu cantik dan populer pula. Rea adalah anak yang lugu dan sedikit manja, namun Ia sebenarnya begitu kuat dan cukup keras kepala. Ia ingat 2 tahun yang lalu, ketika ia pertama kali bertemu Rea, gadis itu menyelamatkannya dari sekelompok senior wanita yang mencoba menindasnya. Sejak itulah akhirnya mereka dekat, hampir tidak ada rahasia antara mereka berdua. Kecuali, tentang Arga yang sengaja Rachel sembunyikan dari siapapun sejak lama.
Rachel menatap dirinya di cermin yang hampir sepanjang tubuhnya itu. Ia tampak cantik dengan baju kaos lengan pendek berwarna putih, dan celana jeans baby blue. Ia memang tidak terlalu suka menggunakan Dress, ia merasa nyaman dengan pakaian kasual yang sudah menjadi bagian dirinya.
“Hel, Kamu dimana lama banget sih dandannya? Jeno ga bisa ikutan nih, katanya ada urusan penting di kantor.”
“Lah, yang bener aja. Kok dia ga ngasih tau Aku?”
“Jadi, Aku ke Jimbarannya bareng siapa?”
“Ya bareng Kitalah, makanya buruan ini si Arga udah kesel nunggu lama banget.”
“Iya iya, Aku ke depan nih.”
“Huuh,buruan.”
( Rachel POV)
Ah yang benar saja, mengapa hari ini begitu buruk. Aku bahkan harus pergi bersama mereka berdua.
Aku memasuki mobil Arga dengan malas, duduk di bangku tengah membuatku dapat melihat dengan jelas Arga dan Rea yang tengah asik bermesraan meskipun Aku sudah masuk ke dalam mobil.
“Ehem.”
“Eh, Kamu udah dateng Hel,hehe.”
“Huuh.”
“Udah ga sabar ya makan Lobster di Jimbaran?”
“Iya nih, makanya cepet suruh pacar Kamu nyetir. Bengong terus tuh dia.”
“Ah iya,Sayang. Cepetan,hehe.”
Apakah bermesraan di depanku bisa membuat mereka secanggung itu? Bukannya mereka memang suka pamer Kemesraan di depan umm?
Aku benar-benar menyesalinya. Kesepakatanku dengan Rea satu tahun yang lalu benar-benar menyakitiku perlahan. Awalnya Aku hanya meminta gadis itu untuk membuatku kembali dekat dengan Rachel, namun Rea malah mengajukan syarat agar Aku menjadi kekasihnya. Hanya agar bisa melihat Rachel dalam jangkauanku, Aku rela mengikuti semua kemauan Rea selama menjadi pacarku. Seperti saat ini misalnya, bagaimana bisa gadis itu memintaku menciumnya ketika Ia tau bahwa Rachel akan masuk ke mobil, Aku benar-benar takut Rachel salah paham namun mau bagaimanapun Rea saat ini adalah kekasihku, bukankah Rachel akan sedikit memakluminya?.
Aku tau bah Rea juga sedikit tidak enak pada Rachel, mau bagaimanapun mereka adalah sahabat dekat. Ia sudah tau bahwa Rachel pernah menyukaiku, tentu saja ada sedikit rasa bersalah di hatinya. Aku tau bahwa ia memintaku melakukan hal tersebut di depan Rachel, hanya untuk menguji seberapa besar perasaanku dan Rachel.
Rachel Kiana Larasati, gadis itu sudah banyak berubah sejak 4 tahun yang lalu. Dulu ia adalah gadis yang ceria dan menyenangkan, tidak seperti sekarang ia dulu selalu mengungkapkan apa yang dipikirkannya. Namun kini, ia begitu dingin dan tidak banyak bicara. Hanya wajah cantik dan menggemaskannya lah yang membuatku cukup yakin bahwa ia adalah Rachel yang Aku kenal.
“Re, kok tiba-tiba Kita ke Jimbaran sih? Katanya tadi mau ke Harvest Moon.” tanyaku pada Rea.
“Si Rachel suka banget Lobster disana, kapan lagi coba bawa dia main kesana lagi. Ini juga kalau ga Aku paksa, mana mau dia jauh-jauh ke Bali. Terakhir juga 3 tahun yang lalu kita kesini.”
“Hah, siapa bilang? Aku mau-mau aja tuh main ke Bali, cuma males aja kalau sama Kamu,huu.” sangat menyenangkan mendengar nada bicara khas Rachel ketika ia sedang kesal.
“Yee, kalau ga Aku ajak Kamu kemarin itu Kamu juga ga akan pernah ke Bali kan, Kamu tuh suka sok sibuk, kerjanya diem aja dirumah, mana demen travelling kaya gini.”
“Terserah Kamu deh,Re. Besok-besok kalau Kamu ajak Aku keluar Kota. Aku ga kan ikutan lagi deh ya?”
“Woahh jangan ngambek dong,Mba. Wkwk.”
***
Akhirnya mereka bertiga sampai di Jimbaran, salah satu restoran tepi pantai yang begitu terkenal di Bali. Citarasa makanan yang mereka sajikan begitu menggugah lidah dan membuat siapapun yang mencobanya akan rindu untuk kembali kesini. Angin malam cukup kencang malam ini, Rachel benar-benar salah kostum. Kaus putih tipisnya tidak dapat melindungi kulitnya dari terpaan angin malam yang dingin, ia sedikit kedinginan namun berusaha menyembunyikannya, terlebih ada Rea dan Arga disini.
Setelah memesan makanan, mereka duduk di sebuah kursi untuk tiga orang dan berbincang-bincang sejenak. Namun, tubuh Rachel terus menggigil. Ia tidak tahan dingin, kulitnya juga tampak memerah meskipun tidak terlihat karena lampu yang remang-remang.
“Kamu kedinginan,Hel. Ini pake jaket Aku aja.” Jika kalian pikir itu Rea, kalian salah. Itu Arga.
“Aku gapapa,Kok. Biasalah salah kostum kayanya Aku.” Rachel sedikit tidak enak pada Rea, mau bagaimanapun Arga kini kekasihnya. Bagaimana mungkin ia membiarkan kekasihnya memberikan jaket pada gadis lain.
“Kebiasaan nih sin Rachel, suka sok-sok an gapapa. Udah sana pake aja jaketnya Arga. Aku ga akan cemburu kok, lagian Kamu alergi dinginkan.”
Dengan enggan Rachel mengambil jaket milik Arga, ia tau bahwa mungkin Rea tengah mengutuknya saat ini. Yang iya saja ia tidak cemburu, jika itu Rachel ia mungkin akan memarahi Kekasihnya jika berani memberikan perhatian pada gadis lain.
"Kamu selalu pantas buat perhatiannya Arga,Hel. Ga ada alasan buat Aku cemburu." batin Rea.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Papi Suho❤️💦
aku mampir.
2020-07-18
1
Ani you
lanjut
2020-07-01
0
Virzaura
Dear Author aku udah mampir Dan like. paling suka di episode ini saat arga kegirangan mendengar suara khas Rachel yang lagi kesal. Author merhatiin perubahan perasaan. Keren. Suka. Habits NACA komenku review lagi novelku Impian Kembar ya. Tengkyu
2020-07-01
0