"Coba Tante pingin lihat aplikasinya," ujar Mamah, karena ia sangat penasaran dengan aplikasi tersebut.
Lalu, Auryn memberikan ponselnya kepada mamahnya Jessica.
"Ganteng-ganteng kan, Tante?" tanya Auryn.
"lya ganteng-ganteng," kata Mamah.
"Lebih ganteng mana sama papah?" tanya Papah.
"Ya jelas lebih ganteng papah dong," jawab Mamah sambil mengembalikan ponsel Auryn.
Mamah bertanya kepada Jessica tentang kapan Jesicca memainkan aplikasi tersebut dan Jessica menjawab jika dia baru kemarin memainkan aplikasi tersebut. Jessica juga memberitahu bahwa Auryn yang lebih sering memainkan aplikasi tersebut.
"Ryn, bukannya kamu udah punya pacar ya?" tanya Mamah Jessica, lalu Auryn hanya mengangguk.
"Terus kenapa main aplikasi itu?" heran Mamah Jessica.
"Soalnya gabut aja, Tante. Lagian Auryn niatnya cuma buat berteman kok," jelas Auryn.
"Itu cuma ada cowok doang?" tanya Papah Jessica, lalu Auryn menjawab bahwa bukan hanya cowok, tetapi cewek juga menggunakan aplikasi tersebut.
Spontan Mamah menatap tajam kearah Papah saat Papah bertanya tentang hal itu.
"Jadi papah mau main aplikasi itu?" tanya Mamah.
"Enggak kok, Mah. Papah kan cuma bertanya doang."
"Awas aja ya kalau main!" ancam Mamah.
"Enggak kok, Mah. Papah kan setia orangnya," ujar Papah.
...****************...
Setelah menggosok gigi, Jessica dan Auryn tiduran di kasur. Keduanya sangat bosan karena yang satu tidak mempunyai pacar sehingga tidak ada yang mengirim pesan. Sedangkan yang satunya, pacarnya sedang sibuk karena bermain game.
Karena bosan, akhirnya Auryn memainkan ponselnya dan membuka aplikasi give love. Sedangkan Jessica, ia hanya melihat saja karena sejujurnya ia trauma karena kejadian tadi.
"Tipe aku banget," tunjuk Auryn pada layar ponselnya. Spontan Jessica menatap Auryn dan mengatakan bahwa lelaki tersebut juga tipenya Jessica.
"Gue pingin kenalan dong sama dia," canda Jessica.
"Enak aja! lebih baik kamu cari sendiri pakai handphone kamu," kata Auryn.
"Ryn, kamu gak ada niatan selingkuh, kan?" tanya Jessica, lalu Auryn meyakinkan Jessica bahwa dia tidak akan selingkuh dari pacarnya.
Jessica menghembuskan nafasnya, entah kenapa ia tiba-tiba merindukan Bryan. Biasanya pada jam segini, Bryan sering mengirim pap atau menelpon Jessica.
"Kenapa? kangen sama Bryan ya?" tanya Auryn, lalu Jessica mengangguk.
"Mau gue telepon gak? nanti aku pura-pura pinjam catatan."
"Tapi jangan bilang kalau kamu lagi sama aku ya."
"lya, aku gak akan bilang kok."
Kemudian, Auryn segera menelepon Bryan. Tak lama, Bryan menjawab panggilan telepon dari Auryn.
"Ada apa, Ryn?" tanya Bryan.
"Bryan, aku boleh pinjam buku catatan kuliah gak?" tanya Auryn. Namun Bryan menyarankan agar Auryn
meminjam ke Felly saja, karena dia sering menulis materi yang dijelaskan oleh dosen.
"Oh iya, katanya kemarin kamu sama Jessica putus ya?" tanya Auryn, lalu Bryan mengiyakannya karena memang dirinya dan Jessica telah putus.
"Kenapa putusin sahabat gue sih? kasihan tahu dia," kata Auryn.
Bryan bertanya apakah Auryn tahu tentang ini karena Jessica memberitahunya atau Auryn tahu dari orang lain. Dan Auryn menjawab kalau dirinya tahu dari Jessica, karena Jessica saat itu ke rumahnya dan bercerita sambil menangis gara-gara diputusin Bryan.
"Kapan ya dia dewasanya?" tanya Bryan.
"Bryan, Jessica itu sayang banget sama kamu. Harusnya kamu mengerti kenapa dia cemburu kayak gitu," kata Auryn.
"Tapi kalau cemburu juga ada batasannya. Masa tiap main sama temen cewek dikatain selingkuh. Sedangkan giliran dia main sama cowok, aku gak pernah tuh menuduh dia selingkuh," kata Bryan.
"Maklumi aja, soalnya kan kamu cinta pertamanya. Jadi dia pasti takut kehilangan kamu," kata Auryn.
Jessica segera merebut ponsel Auryn, karena ia merasa bersalah sebab sering menuduh Bryan selingkuh.
"Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu. lya, aku salah. Aku selalu nanyain kabar kamu terus-menerus saat kamu sibuk, aku sering ngelarang kamu main sama cewek dan aku juga sering buat malu kamu kalau lagi bareng temen-temen kamu." Jessica menangis tersedu-sedu.
"Maafin aku," lirih Jessica.
Jessica mematikan panggilan teleponnya dan ia mengembalikan ponsel Auryn
"Jess, udah lah cari cowok yang lain aja. Kan kamu bilang katanya mau dikenalin sama Kenny," kata Auryn.
Jessica pergi keluar untuk menenangkan dirinya, karena jika ia masih berada di kamarnya, kemungkinan Auryn akan terus mengoceh.
"Mau kemana?" tanya Papah saat melihat Jessica hendak keluar.
"Ke taman."
"Lebih baik kamu tidur, lagian udah malam."
Jessica tidak memperdulikan perkataan Papahnya, ia langsung pergi menuju taman rumahnya.
Saat di taman, perkataan Bryan tadi terus terngiang-ngiang ditelinga Jessica. Dan karena itu, Jessica terus menangis karena sepertinya Bryan memang sudah benci kepada Jessica.
Tiba-tiba Auryn datang menghampiri Jessica. Dia duduk disamping Jessica tanpa berbicara apapun, karena dia tahu jika Jessica sedang sedih.
"Kenapa kesini?"
Auryn menoleh kearah Jessica. "Aku takut di kamar sendirian, makanya aku kesini," bohong Auryn, padahal ia ingin memastikan apakah Jessica baik-baik saja atau tidak.
"Oh iya, besok kamu kan pemotretan. Aku boleh ikut gak?"
"Boleh kok."
Tap! Tap!
Terdengar suara langkah kaki seseorang dan sontak membuat Jessica dan Auryn langsung menatap satu sama lain. Pasalnya tak ada satupun orang yang sedang berjalan, dilirik kearah luar juga tidak ada siapapun.
Dengan begitu Jessica dan Auryn buru-buru masuk kedalam rumah.
"Kenapa lari-lari kayak gitu?" tanya Papah.
"Ada hantu, Pah."
Papah tertawa terbahak-bahak. "Jangan mengarang deh, mana ada hantu di rumah ini."
"Serius, Pah. Tadi kita mendengar suara langkah kaki."
Karena sepertinya Jessica dan Auryn berhalusinasi, akhirnya Papah menyuruh mereka berdua untuk tidur. Dan akhirnya keduanya menuruti perkataan Papah.
"Tadi kamu lihat ada orang gak diluar?" tanya Auryn.
"Gak lihat."
"Berarti memang benar kalau itu hantu. Kalaupun itu manusia, pasti ada wujudnya," kata Auryn.
"Selain kejadian tadi, pernah gak mengalami kejadian horor lainnya?" tanya Auryn.
Jessica mengatakan bahwa ia pernah mengalaminya. Pada saat itu dirinya berada di rumah sendiri dan tiba-tiba ada seseorang yang menekan bel rumahnya. Dan ketika Jessica melihat keluar, ternyata tidak ada siapa-siapa.
"Berarti rumah kamu angker ya?"
"Iya, cuma menurut aku gak terlalu menakutkan. Karena warga perumahan disini banyak."
"Mungkin menakutkannya cuma malam hari doang ya?"
"Iya, cuma kalau malam Minggu disini ramai banget. Soalnya banyak bapak-bapak yang nonton bola."
Setelah berbincang-bincang, keduanya memutuskan untuk tidur. Karena Jessica tidak ingin kesiangan, sebab besok ia harus bekerja.
"Kalau besok kamu bangun duluan, nanti jangan lupa bangunin aku ya. Awas aja kalau sampai ninggalin aku sendirian disini," kata Auryn. Lalu, Jessica mengatakan bahwa ia akan membangunkan Auryn dan tidak akan meninggalkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments