Ketemuan

Keesokan harinya, Jessica menunggu Felix di cafe the parlor. Ia terus berharap jika lelaki yang bernama Felix itu menepati janjinya.

"Jessica!" panggil seseorang.

Spontan saja Jessica menoleh kebelakang. Seketika ia melamun karena ternyata lelaki yang berlari menghampirinya begitu tampan. Dia tampan, tetapi Jessica tetap memilih Bryan sebagai lelaki tertampan di Bandung menurut versinya.

"Jessica, kan?" tanya Felix, lalu Jessica mengiyakannya.

Mereka berdua masuk kedalam cafe. Lalu memesan makanan dan minuman.

Felix menatap wajah Jessica dan ia tak percaya bahwa Jessica ternyata sangat cantik jika dilihat aslinya.

"Cantik."

Sontak Jessica menoleh kearah Felix dan ia tersenyum saat Felix memujinya.

"Gak mau memuji balik gitu?"

"Gak mau!" tolak Jessica sambil tertawa kecil.

"Oh iya! kamu gak punya pacar, kan?" tanya Jessica karena ia takut jika menjadi perusak hubungan orang.

"Aku gak punya sih. Emang kenapa tanya kayak gitu?" tanya Felix, lalu Jessica menjelaskan bahwa ia takut jika pacarnya Felix melabrak Jessica.

Felix meyakinkan bahwa dirinya tidak mempunyai pacar. Dan juga tujuan dia download aplikasi give love karena ia ingin mendapatkan pacar.

"Udah pernah pacaran berapa kali?"

"Mungkin 7 kali."

"Itu semua gara-gara aplikasi give love?"

"Ya enggak. Dari aplikasi give love cuma pernah jadian sama satu orang."

Felix penasaran dengan Jessica yang katanya baru putus dengan pacarnya.

"Katanya kamu kemarin baru putus. Btw, putusnya gara-gara apa?"

"Gara-gara aku terlalu cemburuan katanya."

"Itu cuma alasan aja. Kayaknya cowok kamu selingkuh tuh. Soalnya masa cuma gara-gara kamu cemburu, dia langsung putusin kamu. Lagipula biasanya cowok suka sama cewek yang cemburuan,

apalagi kalau ceweknya secantik kamu. Jadi harusnya dia gemes lihat kamu."

"Masa sih dia selingkuh," ujar Jessica tak percaya.

Setelah dari cafe, mereka jalan-jalan disekitar Bandung dengan mengendarai mobil Felix.

Didalam mobil, Jessica terus-menerus mendengar dering telepon. Ia mengira bahwa sebenarnya Felix sangat sibuk, hanya saja karena dia ingin sekali bertemu dengan Jessica, jadi dia terpaksa datang untuk menepati janjinya.

"Kenapa gak dijawab aja teleponnya?"

"Soalnya gak penting."

Trining...trining!

"Angkat aja, Lix!" perintah Jessica. Namun Felix kembali mematikan panggilan teleponnya.

"Loh! kok dimatiin lagi."

"Soalnya lebih penting kamu dibandingkan sama

orang yang telepon."

"Emang yang telepon siapa?" tanya Jessica, lalu Felix mengatakan bahwa yang menelpon adalah sahabatnya.

Jessica bertanya dari kapan Felix menggunakan aplikasi give love. Kemudian dia menjawab kalau dia menggunakan aplikasi tersebut dari tahun lalu sampai sekarang.

"Berarti kamu sering ketemu sama cewek-cewek dong?" tanya Jessica, lalu Felix mengiyakan pertanyaan Jessica.

"Jadi kamu cemburu ya?"

"Enggak! aku cuma tanya aja."

Tiba-tiba ada mobil yang menyalip mobil Felix dan otomatis Felix mengerem mobilnya.

Cekit!

"Sialan! siapa sih itu orang" kesal Felix.

Sontak Jessica menoleh kearah Felix. Ia sedikit takut karena melihat Felix marah. Memang bukan Jessica yang dia marahi, tetapi tetap saja itu membuat Jessica ketakutan.

Tiba-tiba orang yang menyalip menghampiri kearah Jessica dan Felix.

Felix menoleh kearah Jessica. Raut wajahnya menjadi pucat setelah melihat seorang perempuan yang tadi menyalip mobilnya.

Perempuan itu mengetuk kaca mobil dengan keras.

"Buka pintunya!" teriak perempuan itu. Lalu, Felix membuka pintu mobilnya.

"Dia siapa?" tanya perempuan itu sambil menunjuk Jessica.

"Dia teman aku," kata Felix.

"Dia pasti selingkuhan kamu ya?" tanya perempuan itu, lalu Felix membantahnya.

Perempuan itu menyuruh Jessica untuk turun dari mobil. Dan akhirnya Jessica menuruti perkataannya.

"ku kan udah bilang kalau dia cuma teman aku. Dia itu pacarnya Galang," bohong Felix.

Jessica menatap Felix dengan ekspresi sinis. Ia sangat kesal kepada Felix karena dia membohongi Jessica.

Jessica hendak pergi, namun perempuan itu mencegah Jessica untuk kabur.

Ketika Jessica hendak menelepon Auryn, tiba-tiba perempuan itu menampar Jessica.

Plak!

"Aww!"

"Kamu apa-apaan sih!" kata Felix.

"Kamu lebih milih dia daripada aku?" tanya perempuan itu.

"Bukan gitu," kata Felix

Perempuan itu pergi meninggalkan Felix dan Jessica.

"Jess, are you okay?" tanya Felix.

Sudah tahu Jessica sedang tidak baik-baik saja, tetapi Felix malah berkata seperti itu. Dan itu membuat Jessica semakin muak dengan lelaki itu, seharusnya lelaki itu yang ditampar, bukan malah Jessica yang ditampar.

"Aku mau pulang."

"Ya udah aku antar kamu pulang ya," kata Felix.

"Gak usah! lagipula aku gak mau diantar pulang sama lelaki bajingan kayak kamu."

Akhirnya Jessica segera pergi dengan menaiki taksi.

Saat berada didalam taksi, seseorang mengirim pesan kepada Jessica dan tidak lain orang itu adalah Felix.

Felix meminta maaf kepada Jessica atas kejadian tadi dan juga dia mengakui bahwa dirinya benar-benar salah. Dia juga menjelaskan bahwa dia melakukan kencan dengan Jessica karena ia ingin membalas dendam ke pacarnya. Sebab, Felix mengetahui bahwa pacarnya selingkuh. Maka dengan itu Felix juga melakukan hal tersebut.

Tetapi, Jessica sama sekali tidak peduli dengan alasannya. Jika benar, seharusnya Felix tidak membalas dendam dan jika pacarnya selingkuh seharusnya Felix langsung saja memutuskan hubungan dengannya.

Trining! Trining!

Auryn menelpon Jessica, lalu ia langsung menolak panggilannya. Karena sejujurnya ia sedikit kesal sebab Auryn lah yang menyuruhnya untuk kencan dengan lelaki itu. Dan alhasil dugaan Jessica benar bahwa lelaki yang ia kencani itu tidak baik.

Tiba-tiba ada satu pesan masuk dari teman lelaki Jessica yang bernama Devano. Ia mengatakan bahwa tadi dijalan ia melihat Jessica sedang bersama lelaki dan seorang perempuan. Dan sudah dipastikan bahwa orang yang dimaksud Devano adalah Felix dan pacarnya.

Trining! Trining!

Kali ini yang menelpon adalah Devano, spontan Jessica menjawab panggilannya.

"Jess, tadi sebenarnya aku mau samperin kamu. Cuma karena kamu lagi sama teman kamu, akhirnya aku gak jadi samperin kamu karena aku malu," jelas Devano.

"Mereka bukan teman aku."

"Terus mereka berdua siapa?"

"Oh iya, Dev. Sinta masih deketin kamu gak?" tanya Jessica untuk mengalihkan pembicaraan, karena jujur ia malas membahas tentang dua orang itu.

Lalu, Devano mengatakan bahwa Sinta telah menjauhinya dan dia tidak lagi mengejar-ngejar Devano lagi.

"Makasih ya, itu semua berkat kamu," kata Devano.

"Iya sama-sama."

"Ya udah kalau gitu kapan-kapan kita ketemu ya, soalnya kita kan udah lama gak ketemu."

"Oke deh, tapi kalau aku gak sibuk ya."

Karena Devano sedang buru-buru, akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri teleponnya.

Ting!

Auryn mengirim pesan kepada Jessica dan dia meminta maaf karena tadi dia tidak segera menjawab panggilan Jessica.

Dia juga berkata bahwa dirinya akan datang ke rumah Jessica untuk membahas soal kencan Jessica bersama Felix, karena dengan Jessica menelpon Auryn sudah dipastikan ada sesuatu hal yang membuat Jessica tidak nyaman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!