Curhat

Malam hari

Tok! Tok! Tok!

"Masuk aja!" perintah Jessica karena ia tahu bahwa yang mengetuk pintu kamar adalah Auryn.

Auryn membuka pintu kamar Jessica, lalu Auryn menghampiri Jessica. "Jess, gimana kencannya?"

Jessica mengerucutkan bibirnya. "Kencannya sangat buruk. Tadi aku ditampar sama pacarnya Felix."

"Jadi orang itu udah punya cewek?" tanya Auryn, lalu Jessica mengangguk.

Jessica juga menjelaskan bahwa dirinya sangat trauma atas kejadian itu, karena baru kali ini ia mengalami kejadian seperti itu.

"Aduh kasihan banget sahabat aku."

"Gara-gara kamu sih menyuruh aku buat main aplikasi itu."

"Kok jadi nyalahin aku sih," heran Auryn.

"Kan emang gara-gara kamu."

Sebagai permintaan maaf, Auryn menyuruh Jessica untuk kencan bersama teman kuliah Auryn yang bernama Kenny. Lagipula Jessica sebelumnya sudah mengenal Kenny, jadi Auryn tak khawatir jika Jessica dekat dengan teman kuliahnya.

"Mau gak sama Kenny?" tanya Auryn.

"Gak mau!" tolak Jessica.

"Jess, aku yakin kalau Kenny gak punya pacar kok."

Jessica berpikir sejenak, ia tak mau mengulangi kesalahan kedua kalinya.

"Dia kaya loh! ganteng lagi dan yang terpenting kamu kan udah tahu dia."

"Ya udah aku mau deh."

"Oh iya! tadi lo diajak kemana aja sama Felix?"

"Diajak ke cafe, terus habis itu diajak jalan-jalan. Terus habis itu ketahuan sama pacar dia."

Auryn tertawa, ia jadi membayangkan ekspresi lelaki itu ketika bertemu dengan pacarnya.

"Malah ketawa lagi," kesal Jessica.

"Aku gak menertawakan kamu, aku cuma membayangkan raut wajah lelaki itu saat melihat pacarnya. Pasti wajahnya pucat banget karena takut dimarahi pacarnya."

Selesai Jessica curhat tentang Felix, kini giliran Auryn yang curhat tentang pacarnya. Auryn sangat kesel dengan pacarnya lantaran pacarnya lebih

mengutamakan main games dibanding Auryn.

"Ya gak apa-apa lah, daripada main cewek."

"lya sih. Tapi tetap aja aku merasa jadi gak punya pacar kalau dia sibuk main games terus."

"Ya udah kalau gitu putusin, biar lo jadi jomblo."

"Gak mau! mentang-mentang kamu jomblo, seenaknya aja menyuruh aku putus."

Jessica meminta maaf dan ia berkata bahwa dirinya hanya bercanda saat menyuruh Auryn putus.

"Tapi setelah dipikir-pikir, ide kamu oke juga," kata Auryn.

Jessica menatap datar sahabatnya itu, ia pikir sahabatnya marah saat Jessica menyuruhnya untuk putus. Tapi kenyataannya Auryn malah setuju dengan saran Jessica.

"Apa aku main give love lagi ya, biar gak kesepian," kata Auryn.

"Ya main aja, asal niatnya jangan cari selingkuhan.

Soalnya kan kamu belum putus sama pacar kamu."

"lya, gue gak akan selingkuh kok. Oh iya! ka, mau main lagi gak?" tanya Auryn.

"Enggak deh."

Auryn membuka aplikasi give love di ponselnya.

"Ganteng-ganteng banget," gumam Auryn, spontan Jessica melihat ke layar ponsel Auryn.

"Ganteng, kan?" tanya Auryn.

"Gila! itu kok ada om-om," tunjuk Jessica pada layar ponsel Auryn.

"Om-om itu lagi nyari cewek?" tanya Jessica, lalu Auryn mengangguk.

Saat melihat foto profil orang itu, Auryn menduga bahwa orang itu sangat kayak raya.

"Kayaknya om-om nya tajir deh."

"Emang kalau kaya kenapa?"

"Ya kan bisa dimanfaatkan kekayaannya."

Jessica langsung memarahi Auryn karena seharusnya Auryn tidak memanfaatkan uang dari seseorang.

"Bercanda, Jess. Lagian aku takut kalau sama om-om."

Cklek!

Mamah membuka pintu kamar Jessica.

"Ada apa, Mah?"

"Ayo kita makan malam!" perintah Mamah.

Akhirnya mereka segera pergi menuju ruang makan.

Skip

Mamah, Papah, Jessica dan Auryn menikmati makanan makan malam yang telah disediakan.

"Auryn kok tumben baru menginap lagi disini," ujar Papah Jessica.

"Iya, Om. Soalnya kan kuliah lagi libur, jadi Auryn mau menginap disini biar gak bosen," jelas Auryn.

"Liburnya berapa lama?" tanya Papah Jessica.

"1 bulan, Om," jawab Auryn.

Mamah memberitahu ke Jessica karena besok waktunya Jessica untuk photoshoot. Dan tanpa diberitahu juga sebenarnya Jessica mengingatnya karena itu adalah pekerjaan sehari-harinya.

"Mah, Pah! tadi Jess ditampar sama orang," adu Jessica.

"Siapa yang berani tampar kamu?" tanya Mamah.

"Kok bisa ditampar? emang kamu salah apa?" tanya Mamah, lalu Auryn mengatakan bahwa Jessica jalan-jalan bersama pacar orang.

"Ya ampun! ya itu salah kamu! ngapain juga kamu jalan-jalan sama pacar orang lain," kata Mamah.

Jessica memberitahu kalau dirinya tidak tahu kalau lelaki itu udah punya pacar. Karena pada awalnya lelaki itu mengaku kalau dia tidak punya pacar.

"Kamu kenal cowok itu dari mana sih?" tanya Papah.

"Aplikasi Give Love."

"Aplikasi apa itu?" tanya Papah, lalu Jessica menjelaskan bahwa give love adalah aplikasi dating.

"Lagian ngapain sih main aplikasi kayak gitu. Nanti kalau orang yang kenalan sama kamu orang jahat gimana coba."

Auryn meyakinkan orang tua Jessica dengan mengatakan bahwa aplikasi tersebut aman, karena foto orang-orang yang ada di aplikasi itu sesuai dengan wajah asli mereka.

Kedua orang tua Jessica hanya menatap datar kearah Auryn. Mereka bukan mempermasalahkan wajah dari orang-orang itu, tapi yang mereka takutkan jika orang-orang itu melakukan pelecehan terhadap Jessica.

"Maksud saya itu, saya takut jika Jessica dilecehkan atau dimanfaatkan doang sama pengguna aplikasi itu. Buktinya tadi yang bertemu sama Jessica itu kan orang yang punya pacar, jadi pastinya yang lainnya juga sudah punya pacar," kata Papah.

"Itu cuma beberapa orang aja, Om. Dan yang pasti ada juga kok yang benar-benar jomblo," kata Auryn.

"Walaupun asli, tapi kan kita gak tahu sifat asli dia," kata Papah.

Mata Jessica terus melihat kearah Auryn dan Papahnya. Entah kenapa perdebatan mereka sangat seru sehingga membuat Jessica yang tadinya sedang makan, kini jadi menunda makannya karena ingin melihat siapa yang memenangkan perdebatan tersebut.

Dan pada akhirnya Auryn lah yang menang dalam perdebatan tersebut, lantaran Papah tidak sanggup lagi menasehati Auryn yang sangat keras kepala.

Awalnya Jessica tahu pasti bahwa Papah akan menyerah jika berdebat dengan Auryn. Sebab, Papah itu tipe orang yang mengalah. Beda lagi dengan Mamah, dia selalu merasa benar dengan apa yang ia ucapkan.

Tetapi untuk perdebatan soal aplikasi itu memang perkataan Papah benar, karena sebagai manusia itu kita harus selalu hati-hati dengan orang baru, apalagi jika berkenalan lewat aplikasi.

Tetapi, bukan berarti aplikasi tersebut merugikan. Karena bisa jadi aplikasi itu merupakan salah satu tempat untuk bertemu dengan jodoh. Bahkan dari aplikasi tersebut juga katanya sudah menjodohkan ribuan orang.

Entah itu bohong atau tidak, tapi pastinya ada saja yang berjodoh melalui aplikasi tersebut. Karena sebelumnya Jessica juga telah melihat testimoni dari orang-orang yang menggunakan aplikasi tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!