Give Love

"Jess, kamu mau coba aplikasi ini gak?" tanya Auryn sambil memperlihatkan ponselnya kepada Jessica.

Dan ketika dilihat ternyata itu adalah sebuah aplikasi.

"Aplikasi dating? aku gak mau."

"Coba aja sekali, siapa tahu ada yang cocok. Please! coba ya."

Karena sepertinya tidak ada salahnya untuk mencoba,. jadi Jessica mengiyakan untuk mendownload aplikasi tersebut.

Setelah selesai mendownload, Jessica segera membuka aplikasi tersebut.

Aplikasi tersebut bernama give love dan diaplikasi tersebut juga banyak sekali pilihan untuk dating bersama siapa saja. Selain itu, kita bisa memilih umur lelaki atau perempuan yang kita inginkan.

"Gimana caranya?" bingung Jessica.

"Kamu tinggal pilih aja cowoknya," jelas Auryn.

"Yang mana?"

"Cowok yang kamu suka yang mana?"

Jessica melihat-lihat cowok-cowok tersebut dan ketika dilihat tidak ada yang sesuai dengan kriterianya.

"Gak ada yang aku suka."

"Jess, kamu niat gak sih? katanya mau coba, tapi kok gak ada yang cocok."

"Ya udah deh pilih yang ini aja," ujar Jessica sambil menunjuk foto lelaki yang bernama Felix.

"Ya udah klik fotonya."

Jessica memilih foto Felix dan di menekan tombol love yang berada dibawah foto tersebut.

Tidak lama, Felix juga mengirim tombol love kepada Jessica.

"Wah! dikasih love balik," heboh Auryn.

Tiba-tiba Felix mengirim pesan kepada Jessica.

Ting!

...[Pesan]...

Felix :

Hai. Kamu orang mana?

^^^Jessica :^^^

^^^Hai juga. Aku orang Bandung.^^^

Felix :

Gimana kalau kita ketemuan? soalnya aku juga

orang Bandung.

^^^Jessica:^^^

^^^Mau ngapain ketemu?^^^

Felix :

Mau jalan-jalan keliling Bandung

Felix :

Nanti kalau mau, chat aja ke no ini 085XXXXXXXXX

Jessica menyudahi chatting bersama Felix.

Jantung Jessica berdegup kencang, pasalnya ia takut jika orang itu berniat jahat. Lagipula mana mungkin ada seseorang yang dengan santainya memberikan nomer teleponnya.

"Ryn, aku diajakin jalan-jalan."

"Bagus dong kalau gitu."

"Kalau dia orang jahat gimana?"

"Kalau dia orang jahat, nanti sama lo laporin aja ke polisi."

Memang benar apa kata Auryn, tetapi masalahnya orang itu adalah lelaki dan jika Jessica melawan juga pastinya tenaganya tidak akan kuat.

"Kalau ternyata dia bareng sama komplotannya gimana?"

"Ya ampun, Jess! kamu overthinking banget jadi orang. Kalau misalnya dia jahat, kamu tinggal teriak aja. Lagian orang-orang disekitar pasti bantuin kamu kok."

"Kalau misalnya dia ajak gue ke tempat sepi gimana?"

"Nanti kalau tiba-tiba dia ajak kamu ke tempat yang sepi, kamu tinggal telepon aku aja. Nanti pasti aku

jawab kok teleponnya."

Sesudah selesai berbicara tentang lelaki itu, Jessica berpamitan kepada Auryn karena waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

...****************...

Sesampainya di rumah, Mamah menghampiri dan duduk disamping Jessica.

"Dari mana Jess?" tanya Mamah, lalu Jessica menjawab bahwa tadi ia habis dari rumah Auryn.

"Kirain mamah, kamu habis main sama Bryan."

Jessica memberitahu Mamahnya tentang Bryan yang memutuskan hubungan bersama Jessica.

"Kenapa putus?"

"Bryan gak suka karena Jessica cemburuan, makanya dia putusin Jessica."

"Ya ampun! cuma gitu doang diputusin."

Papah yang baru pulang langsung berjalan kearah Mamah dan Jessica.

"Ada apa ini? kok muka anak papah sedih gini," kata Papah.

"Jessica putus sama Bryan, Pah," jelas Mamah.

"Pantas saja mukanya sedih kayak gitu."

Papah memberikan macaron kepada Jessica agar Jessica tidak sedih lagi.

"Makasih, Pah."

"lya sama-sama. Jangan sedih lagi ya," kata Papah, lalu Jessica mengangguk.

"Pah, Mah! Jessica ke kamar dulu ya," ujar Jessica sambil pergi menuju kamarnya.

...****************...

Jessica menyimpan nomer Felix karena ia penasaran dengan lelaki itu. Saking penasarannya ia langsung mengirim chat kepada Felix.

...[Chat]...

^^^Jessica :^^^

^^^Hi Felix. Ini Jessica^^^

Felix :

Jessica siapa?

^^^Jessica :^^^

^^^Yang tadi di aplikasi Give Love^^^

Felix :

Oh yang tadi. Jadi gimana?

^^^Jessica :^^^

^^^lya, aku mau jalan-jalan sama kamu^^^

Tiba-tiba dering telepon Jessica berbunyi dan panggilan telepon tersebut dari Felix. Otomatis Jessica menjawab panggilan telepon tersebut.

Felix bertanya soal foto profil Jessica dan dia mengatakan bahwa sebenarnya foto tersebut adalah foto Jessica atau bukan. Sebab, Felix mengira bahwa foto tersebut adalah foto palsu. Tetapi Jessica meyakinkan Felix bahwa foto tersebut adalah foto asli Jessica.

"Kamu asli orang Bandung?" tanya Felix.

"Sebenernya aku aslinya orang Jakarta."

"Kirain aslinya dari khayangan."

Jessica tertawa kecil akibat gurauan Felix.

"Kamu punya pacar gak?" tanya Felix, lalu Jessica menjawab tidak dan juga Jessica menjelaskan bahwa dirinya baru saja putus.

"Terus mau cari pacar lewat aplikasi give love?" tanya Felix, lalu Jessica menjawab tidak karena memang ia mendownload aplikasi tersebut gara-gara Auryn yang memaksanya.

"Oh iya! jadi kapan bisanya?"

"Jalan-jalan? terserah kamu aja."

"Kalau besok kita ketemu?" tanya Felix, lalu Jessica menyetujuinya.

"Oke, berarti kita ketemu di cafe The Parlor. Pokoknya jam 3 sore udah harus sampai disana."

Sejujurnya Jessica masih takut jika ternyata lelaki itu membohonginya.

"Btw, kamu gak bohongin aku, kan? soalnya aku takut aja nanti kamu gak datang," kata Jessica, lalu Felix berjanji dan meyakinkan bahwa dirinya akan datang ke cafe tersebut.

"Btw, itu foto asli kamu, kan?" lagi-lagi Felix bertanya seperti itu.

"lya, foto aku. Emang kenapa?"

"Takutnya foto palsu. Soalnya aku gak mau kalau ternyata kamu jelek."

"Dasar mandang fisik."

Felix tertawa dan dia juga menuduh Jessica sebagai seseorang yang mandang fisik. Karena ia yakin bahwa Jessica menekan tombol love diaplikasi tersebut dengan alasan karena Felix tampan.

"Oh iya! umur kamu berapa?"

"Emang kamu gak lihat ya waktu di aplikasi give love?" tanya Felix.

"Lihat sih cuma takutnya umurnya dikurangi."

"Enggak lah! umur aku emang 21 tahun."

Tiba-tiba Felix bertanya tentang pekerjaan Jessica, karena dia melihat story Jessica yang menampilkan bahwa dia sedang mempromosikan pakaian.

"Kamu selebgram ya?"

"Bukan."

"Model?"

"Bisa jadi sih, soalnya aku sering photoshoot buat promosikan pakaian gitu. Dan aku jadi modelnya."

Felix mengatakan bahwa Jessica sangat cocok dengan pekerjaan itu dikarenakan Jessica sangat cantik dan pastinya orang-orang yang melihat fotonya akan membeli pakaian yang dipakai Jessica.

"Kalau kamu kerja apa?"

"Aku kerja di restoran."

"Oh iya, kalau gitu aku tutup ya teleponnya. Soalnya aku pingin istirahat."

"Ya udah kalau gitu."

Akhirnya Jessica mematikan panggilan teleponnya.

Tok! Tok! Tok!

Jessica berjalan kearah pintu dan ia langsung membuka pintu kamarnya.

"Ada apa, Mah?"

"Ini ikat rambut kamu," ujar Mamah sambil memberikan ikat rambut milik Jessica.

"Bryan nya mana, Mah?"

"Dia langsung pulang."

Jessica menghela nafasnya saat mendengar bahwa Bryan langsung pulang. Ia pikir Bryan menunggu Jessica di ruang tamu, tapi kenyataannya dia benar-benar ingin menyudahi hubungan dengan Jessica.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!