"Ah by emh."
Suara merdu antara merintih dan mendesahh, Hawa mencekram erat lengan Mario yang basah oleh keringat.
"Engh, rasanya tetap sama, tidak pernah berubah." Mario menatap wajah istrinya yang basah oleh keringat terlihat begitu seksi.
"Emh, milikku penuh by ahh." Hawa tidak berhenti merancau, suara yang tadinya dia tahan agar tidak lepas kontrol dan mengganggu putrinya yang sedang terlelap, tapi suara lacnut itu tidak bisa Hawa tahan saat Mario terus menghunjamnya dengan cepat dan dalam.
"Ck, jangan menjepitnya kuat sayang, aku jadi tidak tahan untuk meledak ahh."
Mario terus saja bergerak dengan suara rancauan keduanya yang saling bersahutan terdengar begitu menggema didalam ruangan kamar yang kedap suara.
Beruntung bayi dua bulan itu begitu tenang saat tidur yang penting perutnya sudah kenyang terisi nutrisinya.
Mario terus bergerak cepat saat milikinya mulai berkedut kuat, Mario menghentakkan miliknya kuat hingga Mario mengerang panjang dan disusul dengan desahann Hawa yang begitu keras.
"Arrghh..Hawaa..!!"
Mario ambruk di atas tubuh sang istri yang basah, keduanya berpelukan dengan napas sama-sama tersengal, pertarungan yang baru saja terjadi membuat keduanya meleburkan rasa cinta yang begitu menggelora.
Apalagi Mario yang memiliki gairah tinggi saat bercinta dengan sang istri, pria itu hanya bisa menahan nafsunya jika sang Istri memang benar-benar tidak bisa melayaninya. Seperti datang bulan satu Minggu setiap bulan, dan dalam kondisi nifas setelah melahirkan seperti ini, jika hari biasa tidak ada kata libur untuk Mario bercinta. Karena tubuh istrinya adalah candunya melebihi nikotin.
Mario mengecup kening Hawa dan menggeser tubuhnya ke samping, kepalanya mendongak untuk melihat baby Elga yang ternyata masih terlelap tanpa merasa terganggu meksipun tadi ada gempa lokal.
"Terima kasih Mom, milikmu selalu menggigit." Ucap Mario tersenyum sambil mengusap kening Hawa yang basah dan menyingkirkan anak rambut Hawa yang menutupi sebagian wajahnya.
"Hm." Hawa hanya bergumam dengan merasakan bagian sensitifnya terasa perih. "Padahal ratusan kali, tapi kenapa milikmu selalu membuatnya terasa perih." Gumam Hawa dengan mata terpejam, bahkan tubuhnya meringsek memeluk tubuh suaminya.
"Kalau tidak ada jejak yang ditinggalkan nanti kamu tidak akan puas sayang." Kata Mario sambil mengulum senyum.
Bagaimana tidak, jika sang Istri selalu mengadu setelah mereka bercinta. Hawa akan mengatakan apa yang dia rasakan saat itu juga, dan yang selalu Hawa keluhkan adalah miliknya yang selalu membuat intinya lecet dan perih.
"Hm, rudal import memang bukan kaleng-kaleng."Ucap Hawa dengan pelan.
Mario tergelak keras, sampai tubuh Hawa yang memeluknya ikut terguncang.
"Hm, dan kamu salah satu wanita yang beruntung." Kata Mario dengan sisa tawanya.
Hawa tidak menjawab, melainkan menyertakan peluknya pada Mario.
Pertama kali Hawa melihat rudal Mario membuat wajahnya pucat, bahkan saat melakukan untuk pertama kali saja Hawa sampai demam. Dan hal itu cukup membuat Mario merasa bersalah hingga dirinya memutuskan untuk memberi waktu pada istrinya agar terbiasa.
Entah pasangan seperti apa sebutan bagi mereka karena dulu Mario tidak pernah memakai pakaian saat tertidur, dikarenakan agar Hawa merasa terbiasa dengan miliknya. Usianya yang masih belia membuat Mario harus ekstra sabar menghadapi kelabilan istirnya.
"Sayang kita sudah punya anak 3, kenapa kebiasaan kamu tidak berubah." Mario menelan ludahnya kasar saat merasakan tangan sang istri merayap menyentuh rudalnya.
"Kamu yang ngajarin By, membuat aku terbiasa seperti ini." Kata Hawa dengan mata terpejam tapi bibirnya menyunggingkan senyum.
"Tapi jika kamu begini terus, maka jangan salahkan aku jika dia bangun dan berontak kamu yang akan kembali menjadi sasaran." Ucap Mario memperingati.
"Tidak takut, karena aku sudah terbiasa." Hawa tersenyum menatap suaminya.
"Okay, if you want to be like that, we will continue the second round."
Mario langsung mengangkat tubuh sang istri ke atas tubuhnya.
"Women on top."
Keduanya kembali melakukan percintaan ronde kedua, seperti tidak ada hari esok, dan sepertinya Mario begitu kehausan setelah puasa selama dua bulan, pria itu tidak melewatkan setiap inci tubuh istirnya yang membuatnya semua terasa candu.
"Yes baby, ini terlalu nikmat." Mario merancau saat gerakan tubuh Hawa yang cepat dan tidak beraturan, dan itu membuat miliknya terasa ngilu dan nikmat secara bersamaan.
"Ah, by aku sudah tidak tahan... Arrghh."
Mario yang melihat Hawa mencapai pelepasannya pria itu langsung mengambil alih untuk kembali membuat Hawa di bawah kuasanya.
"Ah, yeahh sayang sebentar lagi.." Mario menyentak keras miliknya membuat Hawa melolong panjang bersamaan semburan hangat memenuhi rahimnya.
"My love, my wife."
Keduanya berpelukan di dalam satu selimut yang menutupi tubuh basah keduanya. Percintaan dua ronde yang memakan waktu dua jam membuat keduanya kelelahan, dan kini keduanya terlelap setelah bermandikan keringat.
.
.
Uhhhah uuhhh hah.. Pedas🥵
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Sandisalbiah
baru jemput si twins, berarti masih siang kan ya.. udah ngebut kejar setoran aja si babang Mario... 🤦♀🤦♀
2024-02-11
0
Lutfie Wachad
Mario lembur....setelah dua bulan libur 🤣🤣
2023-11-24
0
Ita rahmawati
hah rudal import 😂😂
2023-11-10
0