Aiko berjalan mondar mandir di dalam kamarnya sambil mencari ide. Tergambar jelas di otaknya saat ini seperti nyala lampu yang berpijar, akhirnya ia mendapat ide dan tersenyum penuh arti. Gadis manis itu bergegas menuju kamar Kyo.
Di dalam kamar Kyo, lelaki itu sedang memetik gitar kesayangannya sembari bernyanyi di tepi tempat tidurnya.
"Tok" "Tok" Aiko mengetuk pintu.
"Masuk aja, nggak dikunci." Mendengar sahutan dari dalam si empunya kamar, Aiko segera masuk.
"Eh, Kyo. Hehehe." Aiko senyam senyum sendiri sambil meremas- remas tangannya. Mencoba mengolah kata yang akan keluar dari bibir tipisnya.
"Nggak usah basa - basi. Ada apa?" tanya Kyo dengan ekspresi datarnya. Kyo menyeruput Cappuccino hangatnya lalu menatap heran Aiko yang masih cengengesan.
"Kyo, gue lagi pengen banget Tomyam seafood. Tolong beliin dong. Sekalian lo anterin Flo kesananya. Mendadak Randy bilang mau kesini. Nggak enak dong gue, masa Randy dateng terus gue tinggalin. Please banget ya.." pinta Aiko sambil mengatupkan kedua tangannya pada Kyo. Jurus yang sama dilakukannya pada Flo tadi.
"Pakek aplikasi online kan bisa, praktis!" usul Kyo beranjak dari posisinya hendak menaruh gitarnya di sofa kamar.
"Ya elah, nggak mau nolongin saudara sendiri sih. Gue bilangin Mami loh." Ancam Aiko pada Kyo.
"Lah lo yang pengen kenapa harus gue yang beliin? Perut - perut lo..." Belum selesai Kyo bicara, langsung diserobot Aiko.
"Lo nggak kasihan sama hubungan gue dan Randy? Itu sohib lo siapa tahu hari ini bakal ada keberanian buat nembak gue. Dari kemarin - kemarin belum ada kejelasan. Gue kan pengen dikasih kepastian. Cewek mana sih yang mau digantung kayak gini? Tolong banget saudaramu ini, ya Kyo sayang yang paling ganteng, gantengnya nggak habis - habis malah makin hari makin nambah. Untung saudara, kalau nggak gue embat juga dah. Hehehe. " Rayu Aiko.
" Ogah! " Kyo tetap menolak.
" Oh gitu, ya udah deh. Nggak bakal maksa juga. Mending minta tolong sama si Kevin ajalah, pasti dia dengan senang hati nganterin Flo. Wah, pasti nanti Flo tersentuh hatinya jadi bisa jadian sama Kevin. Pinter banget dah ah gue, bakal ada pajak jadian juga nih. Lah buat Kevin, makanan kayak gitu nggak ada artinya, kecil men. Keren kan ide gue, Kyo? " Aiko ngomong asal panjang lebar dengan ide gila yang tidak tahu darimana ia dapatkan sambil melirik Kyo, lalu mengalihkan pandangannya supaya Kyo tidak curiga.
"Konyol banget ide lo! Ya udah deh, gue juga mau ke bengkel Boim sekalian. Searah sama tempat langganan lo kan?" Kyo mendadak berubah pikiran, Aiko sudah bisa menebak. Tak mau Kyo berubah pikiran lagi, Aiko menyuruh Kyo bergegas.
"Iya, seberang toko kue nyokapnya Flo. Buruan gih, nanti lo bilang aja sama Flo yang udah gue bilang tadi. Ok? Makasih ya, Kyo ganteng deh."
"Ngerayu kalau ada maunya! Gue jitak juga lo!" Kyo rasanya ingin menjitak kepala saudarinya yang saat itu segera berlari keluar dari kamarnya.
Aiko keluar dari kamar Kyo dan berlari kecil menuju kamarnya. Sampai di kamar, Aiko tertawa puas karena idenya berhasil. Segera ia ambil ponsel dan mencari nomor kontak seseorang. Siapa lagi kalau bukan lelaki pujaan hatinya, kakanda Randy.
***
Flo hendak membuka pintu gerbang rumahnya. Ia heran mendapati Kyo yang berada di depan rumahnya sambil menduduki motor sport hitam miliknya. 'Mau kemana dia?' Gumam Flo dalam hati.
"Ayo buruan naik." Perintah Kyo seraya memberikan helm cadangan pada Flo.
"Hah?" Flo kebingungan.
"Randy mau ke rumah. Aiko nyuruh gue nganter lo kesana. Mumpung searah, cepetan!" Kyo paham situasi Flo yang bingung langsung memberikan penjelasan.
"Oh gitu, iya, iya. Sabar napa!" Flo menerima helm dari Kyo dan segera memakainya lalu berpegang pada pundak Kyo untuk menaiki motor.
Kyo mengernyitkan dahi melihat Flo, ia melepas jaket yang dipakainya pada Flo. Flo heran sendiri.
"Ini apa?" tanya Flo.
"Jaket!" Jawab Kyo singkat.
"Gue tahu ini jaket, yang bilang ini kambing juga siapa?" Flo kesal dengan jawaban Kyo.
"Pakek itu buat nutupin paha lo. Di jalan anginnya dingin, biar nggak masuk angin." Jelas Kyo sekenanya.
Flo yang sudah naik di motor segera menutupi kedua pahanya dengan jaket jeans milik Kyo.
"Terus lo pakek apa?" Tanya Flo lagi.
"Pakek baju!" Jawab Kyo sambil menyalakan motornya. Kyo hanya mengenakan kaos putih dan celana pendek selutut berbahan jeans warna navy.
"Lo nggak takut masuk angin?" Flo mencoba mencairkan suasana yang terasa beku antara keduanya.
"Udah biasa. Lo kan cewek, apa nggak sayang itu paha dilihatin cowok - cowok di jalan?" Kini giliran Kyo yang mulai buka suara.
"Niatnya mau ngajakin Aiko naik taksi online kok. Lah, lo kan juga cowok, ngapain ngelihatin?"
"Nah gue bersyukur udah dikasih mata sama Tuhan buat ngelihat yang indah - indah. Yah gue kan cuma bilangin lo aja, nggak ada maksud apa - apa."
"Oh gitu..." Flo kembali diam setelah mendengar penjelasan Kyo. Flo sadar dirinya masih menggunakan hotpant yang tadi ia pakai dengan kaos putih bergambar teddy bear ukuran besar, saat ini hanya dilapisi cardigan berwarna dark grey. Mungkin orang - orang di jalan yang melihat mereka bisa saja berpikiran mereka adalah pasangan muda mudi yang sedang pacaran. Karena entah disengaja atau tidak, kaos yang mereka gunakan sama - sama berwarna putih. Seperti gaya pacaran anak gaul sekarang, apa - apa harus Couple. Padahal seingatnya tadi Kyo memakai kaos berwarna hitam.
'Ah, mungkin perasaan gue aja kali ya kalau tadi kaos yang dia pakek warna hitam bukan putih. Apa iya dia sengaja ganti? Aduh, apaan sih. Absurd banget dah pikiran gue.' Lagi - lagi ini hanya gumaman Flo dalam hati. Ia berusaha menepis pikiran yang nggak banget lah menurutnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Kyo kenapa gak jujur aja kalo suka Flo,Gengsi aja di gedein..😂
2024-10-23
0
Adriana Nugraheni
cie cie
2023-01-21
0
Ney Maniez
😁
2022-06-16
0