Jodoh Florence
"Perjodohan?" Mata Florence membulat sempurna mengetahui apa yang baru saja didengarnya tepat di depan pintu kamar orang tuanya. Dia mendekatkan telinganya supaya lebih jelas mendengarkan yang sedang dibicarakan Mama dan Papa.
'Siapa yang bakal dijodohin? Hari gini masih ada jodoh - jodohan! Apa Abang yang bakal dinikahin ya? Tapi kan, bang Gerald udah ada mbak Yola. Mama sama Papa juga tahu itu, nah terus?' Gumam Flo lirih, hanya dirinya sendiri yang terus bertanya - tanya.
"Tapi dia masih kecil, Mah! Baru juga 3 bulan lalu dia ngerayain ulang tahunnya yang ke 17. Masa iya anak gadis Papa udah mau dikasih ke orang?" Ujar Papa tak terima sambil mendekapkan kedua tangannya di dada.
"Papa nggak takut tingkah anak muda jaman sekarang? Apalagi dia perempuan, Pah! Mama nggak mau dia salah pergaulan dan dapat pasangan yang nggak bener. Mama takut, Pah! Tolong dong Pah, ngertiin kekhawatiran seorang ibu. Mama pengen yang terbaik buat anak kita, Pah! " Mama serius dengan ucapannya membuat Papa yang berada disampingnya pun hanya diam sesekali melirik Mama.
" Degg" Jantung Flo berdetak semakin kencang.
"Baiklah kalau begitu. Jika itu memang yang terbaik untuk anak kita Flo. Papa akan mendukung usul Mama. Tapi, ingat ya, Mah. Kita harus bicarakan baik - baik sama Flo supaya tidak ada kesalahpahaman nantinya." Akhirnya Papa menyetujui usulan Mama dan menyudahi perdebatan mereka meskipun hati kecilnya belum benar - benar merelakan anak gadisnya akan dijodohkan.
" Gila! Ini bener - bener gila. Parah nih! " Umpat Flo dalam hati. Setelah mencuri dengar pembicaraan Mama dan Papa, ia segera bergegas menuruni anak tangga dengan cepat.
"Brukk"
Flo menabrak seseorang setelah menginjak anak tangga terakhir. Pikirannya melanglang buana entah kemana. Saat pikirannya telah kembali, ia baru sadar telah menabrak tetangga sekaligus teman kecilnya, Kyo. Di tangan kanan Flo terlihat membawa majalah otomotif. Kyo menatap Flo heran sambil mengernyitkan dahi.
"Udah nabrak bukannya minta maaf malah melototin gue kayak gitu!" Ucap Kyo pada Flo, ia melenggang begitu saja lalu mengetuk pintu kamar Gerald tepat di samping tangga, dan segera masuk ke dalam.
"Gitu aja sewot! Kayak cewek lagi PMS aja!" Gerutu Flo dalam hati.
***
Flo teringat bahwa dia akan ke rumah Aiko (Saudara kembar Kyo). Aiko bercerita pada Flo tentang novel terbaru yang ia beli beberapa hari lalu. Mereka berdua memiliki kesamaan hobi, yaitu membaca. Bahkan sedari kecil mereka lebih senang mengunjungi perpustakaan daripada Mall.
"Oh iya, buruan lah ke tempat Aiko. Lagian ngapain juga gue dirumah terus, suntuk banget dah!" Flo beranjak dari tempat tidurnya, merapikan sebentar barang - barang yang ia anggap berantakan. Ia memang sangat menyukai kerapian. Rambut panjangnya yang terurai pun segera ia cepol supaya lebih praktis dan membuatnya nyaman. Ia segera keluar dan berjalan menuju rumah Aiko yang tepat berada di samping rumahnya.
Dalam perjalanan menuju rumah Aiko, Flo bergumam sendiri. 'Kenapa Aiko punya saudara kembar seperti Kyo ya? Aiko orangnya ceria, asik lah pokoknya. Sedangkan, Kyo itu jutek setengah mati, dingin sama ketus pula kalau diajak ngomong. Aneh ya, kok banyak yang suka sama Kyo? Pada merem kali ya itu ciwi - ciwi?' Flo terkekeh geli dengan pikirannya.
Tak terasa Flo sudah sampai di depan pintu rumah Aiko setelah melewati gerbang dan menyapa asisten rumah tangga sahabatnya , Pak Dadang.
"Halo Pak Dadang! Aiko dirumah kan?" tanya Flo basa - basi sembari tersenyum ramah.
"Eh, si eneng, ada kok neng di dalem. Masuk aja neng." Pak Dadang menghentikan pekerjaannya menyapu teras depan.
"Iya, Pak." Flo membuka pintu rumah Aiko dan kaget mendapati saat dirinya membuka pintu ada Kyo yang akan keluar rumah.
Kyo menatapnya dengan pandangan yang tak terbaca, entah malas bertemu atau apapun itu. Flo tak mau memusingkannya.
"Loh kok lo ada disini?" Pertanyaan konyol Flo pertama kali saat melihat Kyo.
"Ya iyalah, ini kan rumah gue. Lain kali kalau mau nanya, dipikir dulu, aneh tahu nggak?" Ucap Kyo lalu pergi meninggalkan Flo yang masih belum beranjak dari tempatnya berdiri. Masih di depan pintu kemudian ia tutup perlahan. Kyo kembali masuk ke dalam rumah.
"Kirain masih di rumah gue. Ya elah, gitu aja ketus! Cepet tua baru tahu rasa! Kebanyakan makan sambal apa ya, tuh mulut pedes amat!" Gerutu Flo pelan, namun masih bisa didengar Kyo.
"Ngomong apa lo barusan?" Kyo mendelik tajam seakan bersiap memangsa korban yang ada di hadapannya lalu memperhatikan Flo dari atas sampai bawah lalu pergi ke dapur.
"Hai Flo...." Sapa Aiko dari dapur sambil membawa dua gelas jus Alpukat di tangan.
"Hemmm.." Flo hanya berdehem sambil melirik Kyo dan beralih ke Aiko. Aiko tersenyum melihat Flo.
"Udah biarin aja, kan emang kayak gitu orangnya. Gitu - gitu dia kan kembaran gue. Jangan dimasukin ke hati ya. Nih, diminum dulu biar adem." Ucap Aiko sambil memberikan segelas jus pada Flo.
"Yang gue nggak habis pikir nih ya, kalian itu kembar tapi sifat kayak bumi dan langit. Heran aja ngelihatnya. Ah udah ah, ada yang mau gue omongin nih. Yuk ah..." Flo menarik Aiko menuju kamar sahabatnya.
"Hey, yang punya kamar siapa? Yang bertamu siapa? Pakek narik - narik segala! Tarik tambang kali ah..." Gerutu Aiko sambil mengerucutkan bibirnya pura - pura sewot.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Mampir thor..nyimak
2024-10-23
0
🔵ᴹᴿˢ᭄Ney Maniez●⑅⃝ᷟ◌ͩ ⍣⃝ꉣꉣ
mampit
2022-06-16
0
Fira Ummu Arfi
pembaca setiaaa hadirrr 💃💃💃💃
tinggalin jejak jg di Novel ku ya ASIYAH AKHIR ZAMAN
2021-04-17
0