Acara pembukaan perhelatan akbar pertandingan antar padepokan pun di buka. Semua perwakilan dari setiap padepokan dan pendamping mereka kini berada di sebuah pendopo milik jantung Kadipaten Gendingan.
Adipati Ranawijaya selaku pemimpin Kadipaten Gendingan pun membuka perhelatan akbar tersebut. Sebagai tuan rumah Adipati Ranawijaya memberikan beberapa peraturan dan seluk beluk mengenai hutan Larangan dan bukit Wono Ageng.
Adipati memperingatkan bahwa hutan Larangan memiliki binatang mistis dan banyak tumbuhan beracun. Para peserta harus hati hati saat melewati hutan tersebut.
Setelah cukup menjelaskan mengenai keadaan hutan yang akan dilewati, adipati menjelaskan mengenai lomba yang siap dimulai. Pertama tama para peserta akan masuk ke hutan untuk mendapatkan token. Token itu berupa sebuah papan kayu kecil berukuran sekitar 15 cm. Pada kayu tersebut terdapat lambang burung elang yang dipahat dan berwarna emas. Dimana lembang tersebut adalah simbol Kadipaten Gendingan.
Namun di hutan tersebut hanya ada 10 token yang asli. Selain pahatan burung elang, di token yang asli juga terdapat sebuah tali yang berasal dari kain sutra. Diberikan waktu 3 hari untuk para peserta mencari token tersebut di hutan Larangan. Jika dalam waktu 3 hari mereka tidak menemukan token tersebut berarti mereka dianggap gagal. Dan mereka yang berhasil bisa langsung menuju ke Bukit Wono Ageng.
" Apakah semuanya sudah mengerti? Apakah para pemimpin dari lima padepokan setuju dengan peraturan yang saya buat dan jelaskan?"
Semua tampak diam. Mereka merasa peraturannya sangat mudah dipahami dan jelas jadi tidak ada lagi yang perlu ditanyakan.
" Maaf adipati, jika token yang asli hanya ada 10. Apakah peserta bisa mengambil milik peserta yang lain?"
Adipati Ranawijaya tersenyum dengan pertanyaan pemimpin dari Padepokan Tombak Emas itu. Dan sebenarnya ia sungguh menunggu nunggu pertanyaan tersebut.
" Tentu saja boleh, pertarungan mereka sudah dimulai saat mereka memasuki hutan Larangan. Siapa yang cepat dan terkuat dialah yang menang. Bukankah begitu para pemimpin padepokan?"
Pandangan Ranawijaya memendar ke satu persatu pemimpin besar padepokan tersebut.
Diadakan acara ini adalah mencari mana padepokan yang dianggap terkuat. Dimana nantinya padepokan yang muridnya memenangkan pertandingan ini akan menjadikan padepokan tersebut sebagai pemegang penuh kekuasaan dan peraturan antar padepokan.
Semua mengangguk paham dengan penjelasan sang adipati. Begitu juga para murid, tidak hanya sekedar paham mereka sungguh antusias dan tidak sabar untuk segera masuk ke hutan Larangan.
" Baiklah, pada hitungan ketiga para murid mulai dengan pertandingan ini. 1 ... 2 ... 3 ... Mulai!!!"
Dua orang prajurit Kadipaten Gendingan mengibarkan bendera. Pertanda bahwa pertandingan dimulai saat itu juga. Dua puluh lima murid dari kelima padepokan mulai berlari memasuki hutan larangan. Mereka harus berlomba dengan waktu dan harus jeli juga. Selain mendapatkan token mereka harus mempertahankan. Siapa yang kuat dia yang menang.
Di dalam hutan tersebut mereka tidak bisa lagi bersantai. Semua dikejar waktu. 3 hari bukanlah waktu yang singkat juga bukan lah waktu yang lama karena mereka tidak tahu dimana token token itu disembunyikan.
" Kakang Mahesa, apakah kakang punya petunjuk dimana kira kira token itu berada?" tanya Wardani kepada kakak seperguruannya sambil melompat dari satu dahan ke dahan yang lain.
Kelima murid dari padepokan pedang sakti itu membagi tugas dalam mencari token. Mahesa dan Wardani mencari dari atas sedangkan Braja, Karendra, dan Lingga mencari dibawah.
" Aku masih belum tahu Wardani dimana token token itu disembunyikan. Kita harus sangat jeli melihat ke segala tempat dan arah," jawab Mahesa.
Wardani pun mengangguk mendengarkan perkataan Mahesa. Selama ini ia begitu mengagumi kakak seperguruannya itu. Mahesa adalah pria yang baik dan suka membantu para murid baru belajar. Ia adalah salah satu murid terbaik dengan kemampuan pedang yang luar biasa. Mahesa dalam kelompok juga merupakan yang paling tua sehingga semua menaruh segan dan hormat kepada pria jangkung dengan hidung mancung dan bibir tipis itu.
" Kakang!" teriakan Karendra di bawah bisa di dengar oleh Mahesa dan Wardani. Keduanya pun saling menatap lalu mengangguk dan langsung melesat turun dari atas pohon.
Syuuuut
Tap
Mahesa langsung bertanya kepada Karendra apa yang terjadi. Namun sebelum Karendra menjawab Mahesa sudah menemukan jawabannya. Di depan mereka kini ada seekor binatang mistis. Binatang itu semacam macan putih setinggi 2 meter namun di kepalanya terdapat sebuah tanduk. Gigi taringnya juga terlihat sangat tajam dan jangan lupakan kuku kuku runcing di keempat kaki nya. Binatang itu memiliki mata merah menyala.
" Binatang apa ini?" Gumam Braja.
" Macan tanduk putih, " ucap Wardani singkat.
Kelima orang tersebut harus waspada. Mereka tidak ingin mati di awal awal pertandingan.
" Wardani, apa kamu bisa mengetahui kelemahannya?" tanya Mahesa.
Wardani pun mengangguk. Ia menunjuk tanduk di kepala binatang itu. Semua mengangguk paham. Mahesa memberi arahan untuk mereka bisa menyerang bersamaan.
" Tapi hati hati. Kuku kuku binatang itu sangat beracun."
Glek
Semuanya menelan saliva masing masing dengan susah payah. Tidak hanya besar tapi ternyata beracun juga.
Ketika keempat pria itu ingin maju tiba tiba Wardani berteriak. Ia menghalau mereka dan meminta semuanya untuk mundur.
Kini gadis satu satunya di kelompok tersebut berada di depan. Ia berhadapan langsung dengan macan bertanduk itu. Wardani tersenyum ke arah si macan. Ia bahkan tanpa ragu mendekat.
" Apakah aku boleh mengambil token yang ada dipunggung mu itu?"
TBC
Haloo readers, karya baru nih. Genre nya agak lain sama yang sudah sudah. karya ini othor buat untuk mengenang drama drama kolosal tempo dulu. Anak 90 an pasti nggak asing deh hehehehe.
Mohon dukungannya ya.Like anda semua adalah dukungan paling berharga bagi othor.
Happy reading teman teman. Terimakasih. Matursuwun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Wan Trado
katanya di kadipaten gendingan tidak ada yg punya kemampuan kanuragan, beladiri ataupun kekuatan spiritual..
lalu bagaimana bisa panitia pelaksana mampu meletakkan token di punggung siluman harimau..??
2024-10-20
1
nandayue
wah wardani sudah dapat satu..
2023-02-18
3
marie_shitie💤💤
kangen Angling darma Joko Tingkir Mak lampir dan serial naga naga khas Indosiar
2023-02-18
2