Pelayan Pribadi Tuan Rey

Rey melempar paper bag pemberian Jetta ke atas ranjang begitu saja “dasar aneh perusahaan sedang sulit dia malah membeli barang-barang malah ini.” Ucapnya geram.

“REY...!!! APA-APAAN KAMU INI TIDAK TAHU SOPAN SANTUN!!”

Tiba-tiba Nyonya Yunita masuk ke kamar Rey.

“Ada apa mi? Mengapa marah-marah begitu?”

“Jetta sudah berniat baik datang ke sini untuk silahturahmi dengan keluarga kita tetapi mana sopan santun mu?”

“Aku tidak ada waktu meladeni orang seperti dia pasti ada udang di balik batu, sudahlah mi aku lelah aku mau mandi.” Rey menjawab maminya dengan cuek.

Nyonya Yunita keluar kamar sambil membanting pintu kamar Rey. Suaranya terdengar sangat nyaring.

“Air mandiku sudah siap? Aku mau di pijit sambil berendam.”

“Baik Tuan.”

Violeta segera masuk ke kamar begitu tuan Rey memanggilnya untuk masuk.

“Tuan Rey maaf saya tidak bermaksud ikut campur tetapi sepertinya apa yang dikatakan Nyonya Yunita itu benar.”

...“Aku tidak minta pendapat mu diamlah!”

...

Violeta segera menutup mulutnya tidak berani berbicara lagi. Memang Tuannya ini sangatlah misterius dan aneh.

“Vi ..nanti kamu buang saja paper bag itu ya, gak usah kamu lihat isinya.”

“Baik Tuan.”

Violeta terus memijit kepala dan punggung Tuan Rey sampai dia merasa puas.

Violeta mengira Tuan Rey akan segera tidur setelah selesai mandi tetapi ternyata tidak Rey membuka laptopnya lalu memeriksa beberapa berkas.

...“Ambilkan aku kopi?” ...

Violeta segera pergi ke dapur membuatkan kopi dan mengambil beberapa cemilan.

Violeta sudah sangat lelah karena tadi dia sedikit membantu untuk mempersiapkan makan malam.

Violeta pun tertidur di pojokan ruangan sampai tiba-tiba sebuah pena melayang mulus di kepalanya

“Vi....bangun....kamu tidak boleh tidur sebelum aku tidur, apa tadi kamu ikut membantu mempersiapkan makan malam? Karena sepertinya kamu terlihat lelah?”

“Maaf tuan aku sangat mengantuk. Oh....tidak tuan aku tidak membantu di dapur.” Violeta berbohong karena Rey tidak mau kalau Violeta ikut membantu mempersiapkan makan malam itu.

Violeta melihat jam dinding di kamar Rey “ jam satu pagi, cepatlah tuan aku sudah mengantuk.” Gumamnya dalam hati.

Jam dua subuh akhirnya selesai juga pekerjaan Tuan Rey, Violeta dapat beristirahat dengan tenang.

Sinar matahari pagi menyelinap masuk diantara sela-sela gorden kamar Violeta, gadis mungil itu masih tertidur dengan lelap karena lelah dia lupa kalau dia harus melayani Tuan Rey Eagle yang unik.

“Astaga aku terlambat bangun.” Violeta sangat kaget dia baru terbangun ketika sinar matahari pagi masuk ke dalam kamarnya dan menyilaukannya.

Violeta segera pergi ke kamar Tuan Rey, kamar itu sudah kosong dan sedikit berantakan. Seketika lututnya sangat lemas “Tuan Rey pasti marah, aku tidak mau dikembalikan ke kedua orang itu bagaimana ini?”

Dengan cepat Violeta segera membereskan kamar Tuan Rey, ketika di masuk ke kamar mandi ternyata kamar mandi masih kering “berarti Tuan Rey belum pergi kekantor.”

Violeta segera berlari dia menuju pintu dia ingin mengecek apakah Tuan Rey ada di meja makan atau tidak.

Baru saja tangan Violeta hendak meraih gagang pintu tiba-tiba saja seseorang dari luar telah mendorong pintu untuk masuk

...“Bruk.....” “awwww.....aduh....”

...

Violeta jatuh ke lantai tetapi dia segera mengangkat kepalanya ternyata Tuan Rey

“Tuan Rey....maafkan aku, aku terlambat bangun mohon jangan kembalikan aku kepada kedua orang yang kemarin membawaku ke sini, aku mohon Tuan.” Violeta tersungkur memohon dengan amat sangat kepada Tuan Rey.

...“ Hmmmm.......siapkan aku air mandi cepat!!” ...

...“Baiklah Tuan.” ...

Violeta segera berdiri namun sial karena dia berdiri dengan mendadak kepalanya sedikit pusing dia berjalan agak oleng dan hampir saja terjatuh. Untunglah Tuan Rey segera menangkap Tubuh mungilnya saat itulah kedua mata mereka beradu pandang selama beberapa detik.

“Lain kali berdirilah perlahan jangan terburu-buru!!”

..."Maa...maafkan aku Tuan." ...

Ucapan Tuan Rey membuyarkan lamunan Violeta.

Violeta berusaha menyeimbangkan tubuhnya lalu kembali berjalan menuju kamar mandi.

Jantungnya masih berdetak cepat baru kali ini dia melihat mata Tuan Rey dengan jarak yang sangat dekat.

Setelah Tuan Rey pergi ke kantor Violeta pergi ke dapur untuk sarapan selesai sarapan dia mau mencuci piring ada beberapa piring kotor bekas sarapan keluarga Eagle.

“Vi.....biarkan saja piring kotor itu nanti mbak Lela saja yang cuci, kamu cuci piring bekas kamu makan saja.” Mbak Lela melarang Violeta mencuci piring walaupun Violeta memaksa.

Violeta lalu pergi ke halaman depan Mbak lani sedang membersihkan kolam air mancur hiasan halaman depan rumah ini, Violeta bermaksud membantunya dengan menyapu halaman depan, baru saja dia memegang sapu mbak lani sudah berteriak

“Jangan Vi...nanti aku saja yang sapu sebentar lagi juga selesai nih bersihin kolamnya.”

Tetapi Violeta tidak memperdulikan teriakan mbak lani, dia tetap saja menyapu halaman depan.

Mbak lani segera menghampiri Violeta “Vi...sini aku sudah selesai bersihin kolam aku saja yang lanjutin nyapunya.”

“Oh...oke ....” Violeta sangat bingung mengapa hari ini teman-temannya tidak mau menerima bantuannya biasanya mereka sangat senang mendapat bantuan darinya.

Beberapa jam yang lalu sebelum Violeta bangun Tuan Rey mengumpulkan semua pelayan di rumahnya.

“Dengarkan semua, mulai hari ini aku tidak mengijinkan Violeta melakukan pekerjaan rumah. Violeta adalah pelayan pribadi ku jadi kalau sampai aku melihat Violeta melakukan pekerjaan rumah yang seharusnya kalian lakukan aku akan memotong gaji kalian! Mengerti kalian?”

Itulah sebabnya semua pelayan menolak bantuan dari Violeta.

...****************...

Jetta merasa kesepian dalam kesepiannya itu dia membayangkan karyawan bengkel motor tampan yang dilihatnya tempo hari.

“Sebagai selingan lebih baik aku bermain-main dengan cowo ganteng itu, siapa tahu nanti ada ide untuk meluluhkan hati Rey Eagle.” Itulah ide yang ada di kepala Jetta saat itu.

Jetta tidak pernah melihat Sonny sebelumnya jadi Jetta menebak kalau Sonny adalah karyawan baru dan biasanya karyawan baru akan datang lebih awal dari yang lain jadi jetta memutuskan untuk pergi ke bengkel lagi hari.

Dugaannya benar Sonny sudah datang sedang menyapu bengkel. Melihat ada mobil yang datang ke bengkel Sonny segera menyapa

“Selamat pagi nona maaf bengkel mobil belum buka nona bisa datang lagi beberapa menit lagi atau bisa titipkan ke saya dan bilang saja apa masalah mobil ini.”

...“Mas siapa namanya?” ...

...“Nama saya Sonny nona....?”

...

...“Jetta...nama saya Jetta mas.”

...

“Iya Nona Jetta bagaimana mau di titip saja ke saya atau nanti mau balik lagi?

“Saya ke sini gak mau Service mobil saya mau antar sarapan buat mas Sonny.” Jetta turun dari mobil dan memberikan bingkisan berisi sarapan.

“Nanti siang saya akan kirim makan siang di terima ya mas.” Jetta segera meninggalkan bengkel.

Sonny memandang bungkusan berisi sarapan di dalamnya ada secarik kertas berisi nomer ponsel Jetta. Sonny bingung mengapa wanita di metro City ini rata-rata agresif karena Jetta bukanlah wanita pertama yang memberikan makanan atau berkenalan dengan sonny sudah ada beberapa wanita lain yang melakukan hal itu kepadanya.

Benar saja siang harinya ada ojol yang mengantarkan makan siang untuk Sonny

“Nasib....nasib.....punya wajah tampan.” Begitu gumamnya dalam hati.

Sonny pun mengirim pesan kepada Jetta bahwa dia sudah menerima kiriman makan siangnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!