Tuan Yang Aneh

Violeta membereskan kamar mandi memungut pakaian Tuan Rey yang tergeletak di lantai kamar mandi.

Violeta bermaksud menaruh pakaian itu ke ruangan lundry di lantai atas.

Baru saja dia hendak membuka pintu kamar, Tuan Rey bertanya

“Mau kemana kamu?”

“Aku mau membawa pakaian ini ke ruang laundry di lantai atas “

“Siapa yang menyuruhmu melakukan itu?”

Mendengar ucapan Tuan Rey Violeta segera membalikan tubuhnya raut wajahnya tampak bingung

“tadi bukankah Tuan menyuruh saya membereskan ini semua?”

“Iya memang benar tapi aku tidak menyuruhmu menaruh pakaian itu dia ruang laundry, di kamar mandi ada keranjang pakaian kotor kumpulkan saja di situ besok sore baru taruh semua di ruang lundry.”

“Baik Tuan.”

Violeta kembali ke kamar mandi lalu melakukan semuanya sesuai perintah Tuan Rey.

“Sekarang kesini pijit punggungku lagi.”

Violeta menghampiri Tuan Rey yang sedang duduk berkutat di depan laptopnya. Tangan Violeta lincah memijit punggung Tuannya itu.

“Ingat ya jangan pernah melakukan sesuatu kalau bukan atas perintah ku?”

“Baik Tuan.” Violeta menarik nafas panjang menghadapi keunikan Tuannya.

Jam sudah menunjukan pukul dua belas malam tetapi Tuan Rey masih tetap menatap layar laptopnya.

“Ambilkan aku kopi!” perintah Tuan Rey memecah kehilangan malam.

Violeta segera turun ke dapur membuatkan Tuan Rey kopi dia juga mengambil cemilan untuk menemani dirinya menemani Tuannya yang masih saja bekerja.

Violeta meletakan kopi pesanan Tuannya di meja sebelah Tuan Rey.

Sementara dia sendiri menarik kursi duduk di pojok ruangan menikmati cemilan dan coklat panas.

“Kamu tidak mengambilkan ku cemilan juga?”

“Bukankah tadi Tuan hanya menyuruh saya mengambil kopi? Tadi Tuan bilang aku tidak boleh melakukan sesuatu kalau bukan atas perintah Tuan?” jawab Violeta bingung.

“Haduhhh.....dengar ya Vi, gak mungkin aku merincikan semuanya, kalau aku bilang ambil kopi sudah pasti dengan temannya, sana ambilkan aku cemilan buat teman kopi!”

Violeta kembali menuruni tangga pergi ke dapur mengambil beberapa cemilan karena dia tidak tahu cemilan apa yang Tuannya mau

“biar nanti Tuan Rey pilih sendiri dia mau yang mana supaya aku tidak perlu naik-turun, huhhhh...kaki ku pegal.” Keluhnya.

Ketika dia kembali ke kamar dia tidak menemukan Tuan Rey di manapun “Tuan Rey....Tuan Rey....anda di mana?”

“ apakah dia menghilang secara ajaib? Atau secara ajaib dia masuk ke dunia laptop seperti cerita novel hehee....hehee?” gumamnya dalam hati.

Tetapi tiba-tiba tembok di sebelah ranjang Tuan Rey bergerak lalu terbuka munculah Tuan Rey dari balik tembok.

“Bagus ternyata masih bisa berfungsi.” Ucap Tuan Rey dengan wajah ceria.

“Nah...Vi kamu tidak usah tidur di ruang belakang, kamu tidur di kamar sebelah ini ada pintu rahasia yang menghubungkan kedua ruangan jadi kalau aku perlu kamu aku tidak perlu berteriak seperti tadi.”

“Baiklah Tuan, Tuan ini cemilannya.” Violeta meletakan cemilan di meja.

“Simpan saja aku sudah mengantuk, ini kunci pintu kamar sebelah tetapi sekarang lebih baik kamu mencoba pintu penghubung ini.”

Tuan Rey memberikan kunci pintu kamar itu kepada Violeta.

“Ahhh....dasar tuan yang aneh tadi katanya mau cemilan sekarang bilang mau tidur arrgghhhh.”

Meskipun sempat mengerutu tetapi Violeta bersyukur akhirnya dia dapat tidur.

Violeta mengikuti usul Tuan Rey dia masuk melalui pintu rahasia itu. Penghuni terdahulu ruangan itu jelas seorang wanita karena di sana ada meja rias kecil yang sederhana, lemari pakaian sederhana.

Size ruangan yang lebih kecil dari kamar Tuan Rey, perabot yang sederhana sangat kontras dengan perabot di kamar Tuan Rey. Entah siapa yang pernah menempati kamar ini.

Violeta hanya bisa menarik nafas panjang karena sepertinya kamar ini sudah lama di tinggalkan penghuninya debu ada dimana-mana.

“Astaga mengapa tidak sejak siang dia menunjukan ruangan ini? Aku lelah tetapi tidak bisa tidur dengan kondisi ruangan seperti ini.”

Dengan terpaksa Violeta membersihkan kamar terlebih dahulu, satu jam kemudian baru selesai dia pun langsung tertidur dengan pulas.

...****************...

“Vi.....Vi..... bangun.....”

Violeta merasakan seseorang menusuk-nusuk pipinya.

“Aku masih ngantuk kak sebentar lagi ya hari ini aku kuliah siang.” Violeta menarik selimutnya kembali.

“Vi......ayo bangun....”

Kali ini Tuan Rey menjewer telinganya.

“Aawww.......sakit......”

Violeta pun segera membuka matanya.

“Aaaaa........” dia sangat terkejut melihat tuan Rey berdiri di sampingnya.

“Tuan Rey .....maafkan saya....”

“Ayo cepat bangun temani aku lari pagi dasar tukang tidur?”

Violeta mengambil jam tangan nya “apa? ini baru jam lima pagi astaga aku hanya tidur beberapa jam saja, hoammmmm.”

Tetapi Violeta tidak berani membantah dia segera mencuci wajahnya, menyikat giginya, merapikan rambutnya lalu segera bergegas menyusul Tuan Rey yang sudah berada di halaman.

Dia mengikuti Tuan Rey dari belakang sambil berusaha mengingat jalan di perumahan itu. Sepanjang jalan banyak wanita yang melirik Tuannya karena memang Tuan Rey sangat tampan.

Setelah puas lari pagi mereka kembali ke rumah.

“Aku mau mandi, siapkan kaos dan celana pendek saja aku ke kantor agak siang.”

Dengan sigap Violeta segera pergi ke kamar Tuan Rey untuk mempersiapkan segala sesuatunya sementara Tuan Rey menghilangkan keringat di teras.

Baru saja Tuan Rey selesai mandi kehebohan terjadi di lantai bawah.

“Morninggg......morning......kami kembali....”

“Siapa itu Tuan?” tanya Violeta penasaran.

“Papi, Mami dan adik perempuanku ” jawab Rey singkat.

Violeta mencium dirinya yang sudah bau keringat.

“Tuan apa masih memerlukan saya di sini? Kalau tidak saya mau mandi dulu.”

“Tunggu sebentar aku akan minta baju-baju adik perempuanku yang sudah tidak terpakai lagi, sepertinya size-nya sama dengan kamu.”

“Ayo ikut aku ke bawah.”

Violeta mengikuti Tuan Rey menemui keluarganya yang baru saja pulang dari Hawai.

Keluarga Eagle baru saja pulang dari Hawai bersama keluarga White. Sepertinya ini adalah cara keluarga White mendekati keluarga Eagle untuk kepentingan bisnis.

“Tha ....kumpulin baju-baju yang sudah tidak kamu pakai lagi kasih ke mbak Vi.”

“Ohhh.....ini mbak Vi? Pelayan barunya kak Rey?”Agatha melihat Violeta dari ujung kepala hingga ujung kaki.

“Yuk ikut aku ke kamarku.”

Violeta mengikuti Agatha dari belakang menuju kamarnya.

Beberapa menit kemudian Violeta sudah membawa satu tas besar berisi pakaian yang sudah tidak di pakai oleh Agatha.

“Rey....Tuan Ariel White ingin bertemu dengan mu dia ingin menjalin kerjasama dengan mu.” Ucap Tuan Hendra

Tuan Hendra Eagle adalah Papinya Rey karena usianya yang sudah lanjut dia menyerahkan perusahaan ke tangan Rey Putra sulungnya.

“Temuilah dia Rey, dia sudah bersusah payah mengajak kita jalan-jalan ke Hawai sekeluarga, hargailah dia sedikit.” Ucap Nyonya Yunita.

Nyonya Yunita adalah maminya Rey, dia berkata seperti itu karena dia tahu kalau Rey sebetulnya tidak mau bertemu dengan Tuan Ariel White.

“Hah ...siapa suruh kalian menerima tawarannya padahal aku juga bisa membawa kalian ke Hawai.” Rey sangat kesal.

“Sudahlah temui dia, ehhh.....dia punya putri yang cantik loh baru lulus kuliah dari luar negeri mungkin nanti kalian berdua cocok.” Nyonya Yunita berusaha merayu Rey.

Karena maminya terus saja mendesaknya akhirnya Rey membuat janji bertemu dengan Tuan Ariel White.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!