Jia tidak mendengarkan panggilan Gao lagi, dia masuk ke dalam mobilnya dan menyalakan mesin mobil tersebut, ia mengendarai mobilnya meninggalkan cafe itu.
Matanya pedih menahan tangisnya, Jia membungkam isakannya sendiri dengan telapak tangan kiri, dan telapak tangan kanannya menyetir mobil, saat tiba di lampu merah, Jia berhenti, dia menangis sejadi-jadinya disana.
Gao yang dulu romantis dan memperjuangkannya dihadapan orang tuanya, menepis kalimat nikah muda akan cepat cerai, tapi kenapa setelah sepuluh tahun lamanya, malah dia harus mendapati suaminya sendiri ingin menciptakan kecelakaan perceraian pada pernikahan mereka sendiri.
[Jika kau meminta, aku menjauh, hilang dari seluruh memori indahmu, akan ku lakukan semua, walau tak mungkin sanggup bohongi hatiku, saat ku rindu, ku coba tak rindu, demi bahagiamu, yang tak membutuhkanku]
Sebuah penggalan lagu lewat di sound system yang ada di mobil Jia, kenapa semuanya begitu kebetulan, air mata Jia kembali jatuh, rasanya matanya sudah memerah karena menangis, mengapa takdir mempertemukannya dengan hal yang membuatnya semakin larut di dalam kesedihan.
[Bohongi Hatiku]
•
•
•
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Jia yang sedari tadi diam di rumah langsung mengusap air matanya sendiri, Alea sudah tidur di kamar, kini Jia diam di ruang tamu, sedangkan Gao sendiri belum pulang sedari tadi.
"Kak Gao, kemana yah?" tanya Jia pada hatinya sendiri, walaupun dia sakit hati, tapi dia masih khawatir dengan Gao yang sudah larut tapi belum pulang.
Tok!
Tok!
Tok!
Jia terhenyak, dia berdiri dari duduknya kemudian berjalan ke pintu, suara pintu Berdecit saat Jia membukanya menampilkan visual Gao yang berdiri di hadapannya.
"Baru pulang, Kak?" tanya Jia menyalami tangan Gao.
Tangan dingin Gao, benar-benar sedingin wajahnya malam ini, entah kenapa Jia merasa bahwa dia kehilangan seluruh cinta pada hati Gao, karena sudah jelas bahwa Gao akan menjatuhkan gugatan perceraian kepadanya.
Jia menutup pintu saat Gao sudah masuk ke dalam rumah, setelah menutup pintu, Jia berjalan ke dapur untuk membuat kopi, dia tidak mendengar suara Gao sedari tadi, Jia menuangkan air panas ke gelas berisi kopi, biasanya kalau dalam kondisi begini, Gao akan memeluknya dari belakang, tapi itu dulu.
Setelah selesai, Jia membawa gelas kopi itu ke ruang tamu dimana Gao berada, Jia menaruh kopinya di meja, dia tidak ingin berbicara rasanya, Jia ingin beranjak menuju kamar namun Gao menghentikannya.
"Jia, Tunggu!" Langkah Jia terhenti mendengarkan itu, Jia membalikkan badannya dan mendapati Gao menatapnya dalam. "Kamu sudah mendengarkannya kan, jadi bagaimana?"
Jia menunduk, air matanya kembali jatuh, wanita mana yang ingin diberi pertanyaan menyangkut perceraian. "Kak Gao, ingin bercerai?"
"Maaf Jia, bukannya bagaimana, Kakak rasa semuanya sudah berbeda, kamu sudah menarik lagi untuk kakak," jawab Gao.
Jia membalikkan badannya, dia menatap Gao dalam. "Kak Gao, nikahin aku karena cinta atau karena aku menarik?"
Gao berdiri dia berjalan ke arah Jia, dia menatap Jia. "Kamu kok nanya gitu?"
"Karena ini bukan kak Gao, yang aku kenal, kak Gao udah berubah," jawab Jia pada Gao.
Gao mengusap wajahnya sendiri kemudian memegang kedua pundak Jia. "Gini deh, dulu emang Kakak cinta sama kamu, tapi itu dulu okey!"
Jia mengangkat kepalanya kemudian menampar Gao, Gao memalingkan wajahnya dalam diam, Jia menatap nanar Gao. "Kak Gao sudah benar-benar berubah."
Gao tidak bisa berkutik dia, mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah surat gugatan perceraian. "Ini, tanda tangani, pernikahan kita rasanya cukup sampai disini."
Melihat itu membuat Jia kembali menatap Gao sehingga tercipta kontak mata diantara mereka. "Okey, kalau itu mau kakak, tapi aku punya syarat."
"Apa?"
"Empat Belas Hari, aku minta Empat Belas Hari buat ngeyakinin Kak Gao tentang pernikahan kita," jawab Jia.
Gao diam menimang yang membuat Jia menatapnya lebih intens. "Okey, Empat Belas hari!"
Gao setuju dan masuk ke dalam kamar meninggalkan Jia di ruang tamu, perceraian bagi Jia tidaklah semudah itu, jika saja Jia tidak memiliki anak, mungkin Jia akan meninggalkan Gao yang sudah tidak membutuhkannya, tapi ini bukan tentang dirinya, tapi tentang Alea yang masih muda untuk status broken home.
Ada banyak pertimbangan yang membuat Jia harus memiliki banyak opsi dalam kehidupannya.
•
•
•
TBC
Assalamualaikum
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Sri Puryani
mikir anak dong gao
2025-01-27
0
Cahaya 2
istri tak menarik di hadapan kita.. tp,, ingat di luaran sana.. terkadang banyak yg menunggu jandanya.. karna apa?? karna dia wanita yg istimewa. seperti jia... sesempura itu tp,, selalu kurang di mata gao. klw dah kayu. mau cari yg seger2. sana beli jus,, es t buah.. klw cinta mu hanya sebatas fisik saja.. g akan bertahan lama.. karna semua akan layu pada masanya. ingat itu gao
2023-04-04
1
Kendarsih Keken
wa'alaikumusalam Ritdz
💪💪 Jia kamu pasti bisa
2023-03-26
0