BAB 04. Istriku, Akhirnya Berubah

Obrolan singkat yang hampir saja menghancurkan pernikahan Sepuluh tahun itu berakhir, Gao masuk ke dalam kamar meninggalkan Jia di ruang tamu.

Tampaknya Gao hari ini sangat lelah, sedangkan Jia, dia memilih berjalan ke kamar Alea, anaknya, malam ini dia akan tidur di kamar Alea, terlalu berat rasanya seranjang dengan Gao setelah percakapan mereka.

"Ya Allah, jika memang pernikahanku hanya retak bukan hancur, maka berikanlah aku jalan keluarnya," Jia merutuk hatinya sendiri menatap keluar jendela kemudian menutup gorden jendela tersebut.

Jia duduk di meja belajar putrinya, dia kemudian mengambil sebuah buku tebal dengan sampul yang masih rapih, dia menuliskan sebuah Diary bertajuk Empat Belas Hari mempertahankan pernikahannya, besok adalah hari pertamanya.

Lantas hal apa yang akan Jia lakukan untuk besok, haruskan dia terlihat mengemis-ngemis kepada Gao, untuk sebuah keutuhan rumah tangga.

Jia tidak akan pernah berpikir untuk mempertaruhkan harga dirinya seperti itu. "Bagaimana jadinya, jika istrimu Berubah, Kak?"

Jia menutup buku itu kemudian berjalan ke ranjang tidur Alea, dia menarik bantal dan tidur dengan mengusap rambut Alea.

"Maafkan Mama yah sayang, sepertinya semuanya akan sedikit berubah kedepannya," bisik Jia kemudian tertidur di samping Alea.

•

•

•

"Jia! Mana Dasi dan Kemejaku?" teriak Gao dari dalam kamar, tidak terdengar suara sahutan dari Jia yang membuat Gao berdecak. "Kemana sih?"

"Jia!" panggil Gao yang membuat Jia yang ada di depan pintu menerima pesanan makanan membalikkan badannya. "Kamu kemana aja sih?"

Jia menatap Gao sejenak. "Kamu kenapa, Kak?"

"Dasi sama Kemeja, aku mana!?" tanya Gao lagi yang membuat Jia membentuk huruf O pada mulutnya kemudian menutup pintu rumah. "Denger gak sih?"

"Denger Kak, Bukannya Dasi dan Kemeja Kakak ada di lemari yah, coba cari aja sana," jawab Jia yang membuat Gao mendecih.

"Cariin dong, biasanya juga kamu nyariin, kamu kenapa sih hari ini?" tanya Gao pada Jia.

"Aku gak kenapa-napa, aku lagi sibuk ngurusin Alea, kamu cari aja sendiri, Kak," jawab Jia berjalan ke meja makan meninggalkan Gao di ruang tamu.

Gao hanya mendesah kesal, kemudian masuk ke dalam kamar mencari Dasi dan Kemejanya, sedangkan Jia sedang menyiapkan makanan yang dia pesan.

"Dia kenapa sih? Gak kayak biasanya dia begini!" Gao merasakan ada perubahan yang mendasar pada diri Jia yang membuat Gao sedikit risih dan resah.

Setelah mendapatkan kemejanya, Gao merasakan bahwa kemejanya itu sedikit kusut dan butuh di setrika, Gao membawa Kemeja itu dan berjalan ke arah Jia yang ada di meja makan bersama Alea.

"Jia! Setrikain ini, ini masih kusut masa aku mau pake, kerja!" ujar Gao yang membuat Jia menghela napas panjang.

Jia mengambil setrika di lemari penyimpanan barang samping counter dapur kemudian memberikannya kepada Gao. "Kamu bisa sendiri, Kan Kak? Aku lagi sibuk ngurusin Alea."

"Sibuk? Biasanya, juga kamu ngerjain, kenapa sekarang malah sibuk?" tanya Gao yang membuat Jia tidak menjawab.

Gao merasa benar-benar aneh dengan Jia, dia berjalan menuju papan setrikaan yang ada di dalam kamar, untuk pertama kalinya, dia menyetrika sendiri bajunya dimana, seharusnya Jia yang menjalankan semua itu.

"Dia benar-benar berubah, apa karena kejadian semalam, jika dia ingin berusaha mempertahankan pernikahan, seharusnya dia tidak begini!" ujar Gao sembari memaju mundurkan setrikaan.

Rasa-rasanya Gao benar-benar akan frustrasi jika Jia bertingkah seolah tidka peduli secara terus menerus kepada Gao.

•

•

•

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***