Noktah Merah Buku Nikah
"Kak, ini dasi sama kemeja kamu aku taruh di meja yah," Jia berjalan keluar dari kamar setelah mendengar sahutan dari suaminya.
Setelah selesai menyiapkan pakaian kantor untuk suaminya, Jia langsung kembali ke dapur untuk membuat sarapan.
"Mama, Mama hari ini masak apa?" Suara anak kecil membuat Jia berbalik.
Sesosok tubuh pendek berseragam paud itu menghampiri Jia yang membuat Jia langsung menggendongnya dan mendudukkannya di kursi. "Hari ini, Mama masak nasi goreng, kayak biasa."
"Asik! Cepet Ma, Alea udah gak sabar," ujar Alea Gao Dreantama ~Anak Jia.
Jia tersenyum, ia kembali ke rutinitasnya membuat sarapan untuk dirinya, anak dan suaminya.
Adlina Jia Cyarich, seorang Designer yang sudah memasuki umur tiga puluh tahun, di umur yang sudah kepala tiga ini, wanita dengan darah Chinese ini masih terbilang awet muda dengan satu anak.
Dia menikah muda dengan suaminya, sama-sama keturunan Chinese, tapi mereka baru dikaruniai anak di pernikahan mereka yang ke-empat tahun tepat saat ia dan suaminya memilih menikah di usia dua puluh tahun.
Alea Gao Dreantama, itulah anak pertama mereka, seorang anak perempuan yang sedang dalam masa aktif-aktifnya, Kini usia Alea, sudah enam tahun dan masuk ke PAUD, usia pernikahan mereka sudah berjalan sepuluh tahun dan semuanya baik-baik saja di antara mereka, mereka harmonis dan suaminya selalu memperlakukan Jia dengan baik.
"Jia! Tas Kakak, mana?" tanya sang suami yang membuat Jia mematikan kompor listriknya.
Dreantama Adfey Gao, seorang General Manager di perusahaan milik Almarhum ayahnya, walaupun dia dan Jia terlahir dari keluarga yang sama-sama kaya, tapi awal pernikahannya tidak semudah.
Gao dan Jia menikah, disaat keduanya sedang mengejar semester terakhirnya dan sibuknya skripsi, memang keputusan yang nekat, bermodalkan pekerjaan sebagai Staff biasa yang diberikan almarhum ayahnya, Gao mampu menghidupi Jia.
Walaupun biaya awal kuliah mereka ditanggung orang tua, tapi mereka bisa memulai hidup mandiri setelah pernikahan, semua keadaan berubah ditahun ketiga pernikahan, dimana karir Gao sedang bagus-bagusnya dan Jia mengeluarkan brand pakaian yang sangat laku di pasaran.
Sekilas tidak mudah, tapi semua itu tidak akan berubah diantara mereka, jika saja, sikap Gao tidak berubah.
"Bentar Kak," Jia berjalan menuju kamar, setiap pagi, Jia sudah harus direpotkan dengan segala urusan rumah tangga yang membuat Jia sedikit kewalahan. "Kak Gao mau langsung berangkat kerja."
Gao, hanya mengangguk kemudian berjalan keluar dari kamar menuju meja makan, dia mencium kening Alea sejenak.
"Kakak, gak mau sarapan dulu, aku udah masak nasi goreng itu," ujar Jia yang membuat Gao melirik nasi goreng buatan Jia.
"Gak, bosen, kamu masaknya itu-itu terus, Kakak makan di kantor aja," jawab Gao menjulurkan tangannya yang langsung di Salami oleh Jia. "Kakak ke kantor dulu yah!"
Jia hanya mengangguk dan diam, sudah seminggu ini Gao, tidak pernah sarapan di rumah, Jia merasa ada perubahan sikap yang sangat mencolok dari Gao, selama ini Gao selalu bersikap baik padanya, tapi akhir-akhir ini, sikap Gao benar-benar berubah.
"Ma? Papa gak sarapan sama kita yah?"
Jia terhenyak dalam lamunannya sendiri saat Alea memanggil namanya, mendengar itu membuat Jia tersenyum dan mengambil nasi goreng untuk Alea.
"Gak, sayang, Papa lagi sibuk, kamu makan aja, biar Mama aja yang temenin kamu, cepet makan, nanti telat loh ke sekolahnya," jawab Jia pada Alea.
Alea mengangguk kemudian memakan nasi goreng tersebut. "Mama ke kamar dulu yah, nanti kalau sudah selesai panggil Mama yah."
Jia berjalan menuju kamar, sejujurnya perasaan dan hatinya sedang tidak baik-baik saja, sekarang, karena sikap Gao yang tidak biasanya.
Sesampainya didalam kamar, Jia langsung duduk di meja riasnya dan memandangi wajahnya di depan cermin, di usia segini, Jia sebenarnya masih sangat cantik dan awet muda.
"Kak Gao, kenapa yah?" tanya Jia dalam hati, dia meraih foto pernikahan mereka yang masih terbingkai rapih.
Jia dan Gao menikah bukan karena dipaksa, dijodohkan ataupun semacamnya, mereka menikah atas dasar suka sama suka setelah dua tahun pacaran, tapi dia tidak mengerti kenapa setelah sepuluh tahun, sikap Gao malah berubah.
"Apa, Kak Gao, selingkuh? Astaga Jia, kamu gak boleh mikir gini, Kak Gao ga mungkin selingkuh," ujar Jia berusaha berpikir positif.
Jia ingin beranjak dari tempatnya namun matanya menangkap laptop Gao yang masih terbuka, Gao ternyata lupa membawa laptopnya.
"Astaga, Kak Gao, kebiasaan deh, suka lupa kalau kerja di kamar pasti lupa di beresin," Jia merapihkan laptop Gao, namun saat Jia membukanya dia mendapati dekstop laptop tersebut menampilkan riwayat searching. "Bagaimana, cara mengajukan gugatan perceraian?"
Jia terdiam, kenapa Gao mencari hal semacam ini.
•
•
•
TBC
Assalamualaikum
Ini adalah Karya Baru Author, semoga suka yah, dan Makasih supportnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Sky Blue
D tunggu klanjutnnya, please kax😣😣😣
2023-05-06
0
Kendarsih Keken
aq mampir
2023-03-26
0
pembaca 🤟
mmpir satu satu ke karyamu de ridz...
2023-03-21
0