Episode 5

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Aku pun langsung mendahului Azka dan sempat menabrak nya.

Setibanya di kelas aku langsung duduk di kursi ku.

"Eh Nay,kamu kenapa?" ucap Eka langsung menghampiri ku.

"Aku sedang kesal saja,"

"Eh bentar deh,kamu kok bisa mendapatkan buku ini. Setahu aku,kan kamu belum buat kartunya."

"Iya ini aku dapat pinjam dari seseorang....."

Tepat saat aku mengatakan 'seseorang' itu Azka masuk ke dalam kelas dan sempat melihat ke arah ku.

"Seseorang siapa maksud kamu,kalau ngomong tuh yang jelas Nay."

"Adalah, orang aneh yang tidak sengaja aku temuai tadi. Kalau aku tidak butuh-buruh banget sama buku ini,tidak mau aku minta bantuan dia." ucap ku kesal.

Azka tampak ingin bangkit dari duduknya saat aku berbicara seperti itu. Namun Dika dan Farhan keburu datang dan Azka pun mengurungkan niatnya itu.

"Udah ah, aku pusing. Aku tidak tahu seseorang yang kamu bicarakan itu."

Eka pun kembali duduk di kursinya karena memang bel tanda masuk pun berbunyi.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Sepulang sekolah,aku menunggu Eka di dekat parkiran. Karena dia tengah ada urusan sebentar,harus ke ruang osis untuk menemui sepupunya.

"Eh Nay, kami sendirian aja." ucapan Dika cukup buat aku terkejut karena tengah fokus dengan HP ku.

"Ah itu, aku sedang menunggu Eka. Dia lagi ada urusan dulu sebentar," balas ku.

Azka sendiri dia malah asik dengan HP nya dan tak sekalipun melihat ku.

"Kamu tinggal di mana sih,kalau boleh tahu."

"Di komplek Ardana,"

"Bukannya itu salah satu komplek perumahan yang terkenal elit bukan sih."

"Wah hebat juga yah kamu,atau jangan-jangan kamu emang terlahir dari keluarga kaya lagi." lanjut Dika.

"Ayolah kita pulang, aku harus segera pulang." ajak Azka memotong pembicaraan ku dengan Dika.

"Iya....."

"Ya udah yah Nay, aku duluan." ucapnya.

"Iya......"

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Sepeninggal Dika dan Azka,tidak lama kemudian Eka pun datang dan langsung mengajak ku pulang.

"Kamu lihatin apa sih?" tanya nya.

"Enggak tadi aku tidak sengaja ketemu Dika."

"Dia baru aja pergi,"

"Ah aku kira apaan."

Eka pun langsung tancap gas melajukan motornya.

"Eh iya aku mau cerita," ucap Eka saat kami tengah di perjalanan.

"Cerita apa?"

"Tadi waktu aku pergi ke ruangan osis itu, aku tidak sengaja mendengar pembicaraan guru-guru. Kalau tidak salah yah, aku dengar dalam waktu dekat ini kita akan mengadakan kunjungan ke salah satu museum di Bandung." jelas Eka.

"Aku memang pernah mendengarnya sih,dari anak-anak juga beberapa hari yang lalu."

"Ya bangus dong,"

"Tentu saja,aku paling senang kalau udah ada acara kunjungan seperti ini tuh."

'Itu mah mau kamu," balas ku.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Tanpa terasa aku pun telah sampai di rumah,aku sangat terkejut karena mendapati sebuah motor yang warnanya aku suka.

"Bu....."

"Ibu....."

"Iya nak...." balas ibu dari arah dapur.

"Itu di depan aku lihat ada motor,"

Ibu pun langsung tersenyum mendengar ucapanku barusan.

"Iya itu hadian dari ayah nak, katanya supaya buat kamu lebih semangat lagi."

"Ya ampun bu, aku sangat terharu sekali. Padahal aku kan bisa saja pakai motor yang sudah ada."

"Kalau motor itu,akan di gunakan sama pegawai ayah."

"Pegawai?"

"Iya nak,sekarang ada pegawai baru yang bantu untuk membersihkan halaman belakang itu. Dia juga bertugas untuk membantu ibu dan ayah memelihara ikan-ikan peliharaan ayah." jelas ibu.

"Ah aku mau cobain dulu motornya,boleh kan bu?"

"Gimana yah,"

"Tapi ingat,kamu bawanya jangan ngebut-ngebut oke."

"Siap bu,"

Karena kesenangan,aku pun langsung menyimpan tas ku di atas kursi dan langsung menuju garasi depan. Tanpa menunggu lama aku langsung mengeluarkan motornya dari dalam garasi.

"Wah sepertinya ini akan jadi motor kesayangan aku di sini." ucap ku sambil mendorongnya.

Tanpa menunggu lama aku langsung menyalakan mesinnya dan tancap gas.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Tanpa aku sadari, aku sudah mengendari motor itu jauh dari dalam komplek perumahan. Aku sendiri kebingungan dan melihat ke sekeliling ku.

"Ini di mana yah? Gimana kalai aku ke sasar."

"Sebentar deh,sebaiknya aku cari tempat untuk melihat maps dulu."

Aku pun langsung memarkirkan mobil ku di bawah pohon dekat dengan sebuah toko kue. Tadinya aku berharap akan ada orang yang lewat dan bisa meminta bantuan. Namun sayangnya sudah hampir 10 menitan aku menunggu tidak ada satupun orang yang lewat.

Sampai akhirnya aku melihat ada seseorang yang baru saja keluar dari toko kue itu dengan seorang ibu-ibu. Mata ku langsung tertuju pada anak laki-laki yang barusan keluar,karena tidak lain adalah Azka.

"Ibu tidak senang yah,kamu sering berkunjung ke sini. Bagaimana kalau nanti keluarga dari suami ibu melihat kamu Azka."

"Tapi bu, aku ke sini hanya ingin sekedar menemui ibu saja. Aku tidak akan meminta apa pun juga," balas Azka.

"Kamu sebaiknya pulang sekarang dan urus saja kehidupan kamu itu. Ibu sibuk," bentak wanita itu.

Aku sendiri di buat kaget dengan ucapan ibu itu,bagaimana bisa seorang ibu mengatakan hal yang bisa menyakiti hati anaknya sendiri.

Aku pun bertanya dalam hati, bagaimana bisa hubungan Azka dan ibunya berakhir seperti ini.

"Apa ibu hanya memikirkan perasaan keluarga ibu saja. Lalu bagaimana dengan aku bu? Aku juga anak ibu,darah daging ibu."

"Aku sengaja ke sini, karena ingin bertemu dengan ibu. Itu saja,"

"Ibu mungkin sudah tidak mengingatnya,hari ini merupakan hari ulang tahun ku. Apa aku salah ingin merayakannya bersama ibu kandung ku sendiri?"

"Apa aku salah bu?" lanjut Azka sambil menahan tangis.

Perempuan itu pun langsung terdiam mendengar ucapan Azka barusan,seketika raut wajahnya langsung berubah yang tadinya marah langsung terlihat kaget.

Dengan raut wajah yang tampak kecewa,Azka pun turun dari tangga dan berjalan menuju ke arah dimana motor miliknya di parkirkan.

Aku pun langsung turun dari motor ku dan bersembunyi di balik pohon. Aku khawatir Azka akan terganggu kalau mendapati aku di sini.

Terlihat jelas dia sangat terpukul dan sedih,tangisnya pun pecah dan hanya mencengkram tangannya erat.

Ibunya pun langsung masuk kembali ke dalam tokonya. Sedangkan Azka masih berdiri di samping motor nya sambil terisak.

"Mas Azka......" ucap seseorang yang baru saja datang dari dalam mobil.

Azka pun buru-buru menghapus air matanya dengan kasar.

"Iya pak Udin,"

"Mas di cariin bapak di rumah."

"Ah iya,"

Azka pun kemudian menaiki motornya dengan wajahnya yang tampak sembab. Aku merasa terenyuh melihat kondisi Azka barusan,sikapnya sangat berbanding terbalik saat dia di sekolah.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Lanjuttttt Thor 🙏🤺🥰🥰

2023-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!