"Ibu"
"Putramu bersalah lagi padamu. Aku tidak berbakti... Aku harus meninggalkanmu untuk sementara waktu."
"Namun ibu tenang saja, saat sudah cukup mengumpulkan uang. Aku akan kembali memperbaiki makammu... Membangun sekolah untuk anak yatim piatu itu."
Di ujung desa tepatnya di sebuah pemakaman umum, Cao Shun sedang duduk didepan makam yang bertuliskan (Wang Yuzheng) sesekali dia akan memasukan kertas pemakaman kedalam api yang menyala.
Cao Shun terus bercerita kepada Almarhum Ibunya, Cao Shun terdiam sebentar ketika sebuah ingatan melintas di kepalanya.
Sebuah ingatan yang dimana ketika dia masih kecil ayahnya pergi meninggalkannya bersama sang ibu yang tengah jatuh sakit.
"Suamiku"
"Aku memakan Batu Es Li setiap hari, Penyakit ku akan segera sembuh. Katanya Batu Es Li bisa menyembuhkan semua penyakit."
"Kau jangan pergi."
Kata-kata bernada lemah keluar dari mulut Wang Yuzheng, dengan wajah penuh akan urat-urat hitam dikarenakan penyakit yang tidak diketahui. Dia terus memohon pada suaminya untuk tidak pergi meninggalkannya.
Cao Shun yang masih berusia 5 tahun hanya bisa menangis di samping ibunya. "Ayah" Hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut kecilnya.
!
"Shun..!"
Tarikan yang dilakukan Dagou pada tangannya mampu membuat Cao Shun kembali dari ingatan masa lalunya.
"........................." Dengan lirikan santainya Cao Shun melepaskan tangan Dagou yang terus menariknya.
"Shun. Bajak Laut Jepang demi mencarimu.... Mereka.... Mereka..." Dagou tidak sanggup menyelesaikan kalimatnya. Dia hanya menarik-narik Cao Shun untuk ikut dengannya kembali ke Desa.
"Shun. Mereka mulai membunuh irang. Ayo, cepat kembali!"
"Dagou!. Untuk apa aku harus kembali, mereka selalu ingin mengusir ku! Aku tidak perlu mati untuk mereka!." Sentak Cao Shun.
"Kau, ikut denganku saja nanti"
"Mudah bagimu untuk mengatakannya! Shitao dan Lizi mereka... Mereka mati sia-sia."
"Shun... Mereka... Shitao dan Lizi mereka... Demi kau... Mereka..." Dagou kembali menangis ucapannya tersangkut di tenggorokan membuatnya terbata saat berbicara.
"Apa yang terjadi dengan mereka?!"
"... Mereka..."
"Katakan dengan jelas! Apa yang terjadi dengan mereka!" Cao Shun mencengkram kerah baju Dagou dengan kuat.
"Mereka... Satu hari tidak menemukan mu, mereka akan membunuh 5. Shitao dan Lizi... Demi melindungi mu, mereka mati hiks..."
"Sialan!."
"Siapa!"
!!
"Cepat pergi!"
"Berhenti!"
Cao Shun dan Dagou pergi dari kejaran para bajak laut, mereka saling kejar di tengah gelapnya malam. Cai shun mengambil batu-batu dan melemparkan pada mereka, Dagou mengambil apapun dan melemparkannya.
"Dagou. Sebelah sini!"
"Disana!"
"Gawat!" Cao Shun merakin Dagou untuk bersembunyi dibalik tumpukan jerami. Badan keduanya bergetar ketika para bajak laut mendekat ke arah mereka.
"Gawat... Kita tidak bisa kabur lagi..." Guman Dagou dengan keringat mengucur.
Keduanya saling berdempetan dan menahan nafas, mereka hampir ketahuan tatakala salah satu dari bajak laut mengayunkan pedangnya dan menebas tumpukan jerami di samping Dagou.
!!
"Tidak ada. Kita cari kesana" ucap salah satu dari mereka dan pergi ke arah yang ditunjuk.
Cao Shun menggerakkan giginya dengan suara menahan amarah Cao Shun berkata "Kita hanya bisa membalas dengan caranya."
Di sisi lain para warga desa mereka terlihat sedang berkumpul disatu ruangan. Mereka duduk melingkar dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Mereka sedang membahas bagaimana caranya untuk menemukan Cao Shun.
Wakil kepala Desa mengatakan bahwa mereka hanya bisa mengambil keberuntungan. Cari orang untuk menyamar sebagai Cao Shun.
"Pelankan suaramu!. Menyamar? Siapa yang menyamar maka dia akan mati." Bantah kepala Desa.
-"Benar"
Kepala Desa melanjutkan ucapannya "Yang mereka cari adalah Makam Raja Agung. Aku dengar, di dalam sana ada 3.000 prajurit alam baka. Arwah mereka gentayangan. Banyak jebakan di dalam makam...
Berapa banyak perampok makam yang akhirnya mati? Apa lagi kita menyamarnya. Jika mereka tahu, semua orang akan ikut menderita."
"Lalu, apa yang bisa kita lakukan?" Tanya salah satu warga.
"Kita tidak bisa mati untuknya, lebih baik menangkap dan memberikannya pada Bajak Laut Jepang. Semua orang akan aman." Timbal wakil kepala Desa.
"Benar"
"Ini..."
"Ayah. Meski si Cao itu adalah penipu, tapi ini masalah hidup dan mati." Lin ZhiZhi yang sedari tadi duduk mendengarkan di samping kepala Desa mengutarakan pendapatnya.
"Ini..."
"Kepala Desa..."
Wakil kepala Desa menghela nafas dengan lelah "Kepala Desa, jangan ragu lagi, putuskanlah."
Semuanya hening memikirkan mana yang lebih baik sampai mereka dikejutkan oleh suara orang tertawa di atas atap. Ketika mereka lihat disana terdapat Cao Shun yang sedang melihat mereka dengan santai. Dia duduk dengan menyandar pada tihang dengan kaki yang ditumpang.
!
"Heh. Disana! Tangkap dia!"
"Jangan bergerak! Tangkap dia!"
Mereka bersiap untuk menangkap Cao Shun namun sebelum itu terjadi Cao Shun terlebih dahulu berdiri bersiap pergi. "Jika bergerak. Aku akan kabur!" Ucapnya mengancam.
"Cao Shun. Bagaimana kau tega meninggalkan warga desa?" Tanya kepala Desa.
"Bukannya aku datang untuk menyerahkan diri? Namun, aku akan segera mati. Aku harus mendapatkan uang" ucap Cao Shun dengan santai.
!
"Baik. Kami akan menyediakan belasan tael untukmu, bagaimana?"Ucap kepala desa.
"Cih. Setidaknya 500 tael!"
"Lima ratus tael?"
"Aku sudah hampir mati. Hanya ingin mengganti nyawa malang ku dengan uang. Untuk memperbaiki makam ibuku,
Membangun sekolah untuk anak yatim piatu." Balas Cao Shun.
".........Baik"
"Selama kamu bisa membantu kami mengusir Bajak Laut Jepang, kami akan melakukan apapun untuk mengumpulkan uang nya untukmu" lanjut Kepala desa.
"Tunggu" Cao Shun melompat turun kebawah "Sepakat.
Dengan tangan yang memilin poni depannya Cao Shun berkata "Namun, aku bukanlah perampok makam yang asli."
"Heh dia bukan yang asli?" Bisikan warga
"Jika ketahuan oleh mereka, pasti akan membunuh kalian semua." Cao Shun berkata dengan nada yang penuh akan mengancam ketakutan.
!
"Tida bisa" bantah Lin ZhiZhi
"Apakah Nona Besar tahu ada makam kosong satu kilometer dari utara desa?" Tanya Cao Shun.
"...... Cao Shun. Ada hantu wanita di sana, setiap malam ada suara hantu" balas wakil kepala desa dengan penuh ketakutan.
Cao Shun yang mendengarnya berbalik dan berkata"Tempat itu adalah tempat pemakaman bagi para Bajak Laut Jepang"
"Haih kau membual saja" Lin ZhiZhi
"Heh! Tempat yang semakin berhantu, akan menjadi tempat yang lebih baik untuk memfitnah dan membunuh orang." Cao Shun berjalan kedepan dan berbalik, tangannya menunjuk tepat pada Lin ZhiZhi.
"Nona Besar, jangan khawatir karena aku berani menerima uang ini, aku bisa melakukannya
Mulai hari ini, jika kalian ingin hidup, kalian harus mendengarkan perintah ku."
"Jangan menunda lagi, mulai bekerja malam ini!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments