Bab 04. Bajak laut Jepang

"Cepat!"

Segerombolan pasukan berzirah tengah berjalan menuju sebuah Desa di kaki gunung yang sialnya jalan itu menuju Desa yang Cao dan Dagou tempati. Barisan terdepan terlihat memegang sebuah bendera merah. Sedangkan di tengah-tengah pasukan seorang pria besar tengah duduk di atas kuda. Baju zirahnya yang terbuat dari Emas begitu menyilaukan ketika terkena sinar matahari.

!?

Cao dan Dagou yang melihatnya dari balik semak-semak saling pandang dengan ekspresi keterkejutan, keringat membasahi dahi mereka, nafas keduanya tidak beraturan. Mereka tidak mungkin salah lihat jika pasukan berzirah yang baru saja melintas adalah pasukan Bajak Laut Jepang yang baru mereka bicarakan.

                         _oOo_

Kini di Desa Taji terlihat para pasukan yang sedang mengumpulkan semua warga di tengah alun-alun. Mereka dipaksa untuk berkumpul di sana.

Para warga ketakutan ketika melihat siapa tamu yang baru saja memasuki Desa mereka. Para anak-anak di peluk oleh masing-masing orang tua, disana juga terlihat Lin ZhiZhi yang tengah memeluk seorang gadis kecil.

"Di Desa kalian. Dimanakah keturunan perampok makam generasi ke-46?"

"Berdasarkan peta harta karun kami, bantu kami menemukan harta karun di makam Raja Agung. Hadiahnya sangat banyak" sang jendral pasukan mengutarakan kedatangan mereka ke sini.

"Tuan Penjabat, kami semua adalah pengrajin yang miskin mana ada perampok makam?" Jawab sang Kepala Desa.

"Kepala Desa. Kau jangan membohongi ku. Aku dengar penerus perampok makam itu, berusia sekitar 20 tahun" Ketua Bajak Laut Jepang berkata dengan malas.

"Serahkan dia, maka kau akan dapat keuntungannya" Lanjutnya.

?

Di balik tembok jerami Cao Shun dan Dagou mengintip pembicaraan Bajak Laut Jepang dengan para warga. Dagou yang mengetahui siapa pemuda yang tengah di cari oleh Bajak Laut Jepang menengokan kepala melihat Cao Shun di sampingnya.

"Apakah mereka mencari mu?"

"Kita harus segera pergi meninggalkan tempat ini" Cao Shun yang menyadarinya juga bersiap untuk pergi.

Dagou hanya melihat ke arah Cao Shun dengan tatapan rumit. Cao Shun yang melihatnya kembali buka suara "Nanti, kau datang cari aku, kita kabur bersama"

"Shun.." Dagou hanya bisa bergumam melihat saudaranya itu pergi. Dia kembali mengintip pada kerumunan orang di alun-alun.

"Namun, kami benar-benar tidak memiliki Perampok makam disini" Kepala Desa terus berusaha meyakinkan ketua Bajak Laut.

Sang Jendral yang mendengarnya mendengus dengan tidak suka, dia menuruni anak tangga dan bertanya pada seorang gadis kecil di pelukan Lin ZhiZhi.

"Anak kecil. Apakah kau tahu?"

Dengan ketakutan anak kecil itu menjawab bahwa dia tidak tahu. Namun, jawabannya tidak memuaskan sang Jendral.

!!

Dengan tarikan kuat anak kecil itu di hempaskan kebelakang oleh sang Jendral.

"Zitao!" Semuanya panik, Lin ZhiZhi berusaha mendekati Zitao yang terlempar. Namun dirinya ditahan oleh para pengawal. "Sialan!" Lin ZhiZhi hanya bisa mengumpat dengan marah.

Salah seorang anak kecil yang terbesas segera mendekat dan mengigit tangan Jendral yang telah melempar saudaranya.

Dengan kesal sang Jendral menarik pedang dan membunuh anak kecil yang telah berani menggigit tangannya. Dia melirik pada Zitao yang berusaha merangkak pergi, dengan sekali ayunan pedang, dia menebas leher Zitao.

"Ahk!" Dagou yang melihatnya begitu kaget. Dia berusaha menahan emosinya, tubuhnya bergetar antara marah dan ketakutan.

"Dasar kalian serigala yang membunuh orang seenaknya!" Kepala Desa berusaha melawan namun tenaganya tidak bisa di bandingkan dengan para pengawal, apalagi dengan usianya yang telah tua.

Sebuah senyuman di sudut mulut sang Jendral ketika melihat darah mengalir di bilah pedangnya "Sehari perampok makam tidak muncul, aku akan membunuh dua orang. Sampai dia muncul" Dia terus melihat darah di pedangnya dan tidak menghapusnya, seakan sengaja untuk memperlihatkan pada para warga bahwa dia tidak main-main akan ucapannya.

!!

Semua orang kaget dan ketakutan, mereka sulit membuat keputusan. Sampai sebuah tangan terangkat di tengah-tengah kerumunan.

"Jen-jendral. Aku wakil kepala Desa. Aku tahu dia di mana" ucapnya mengejutkan para warga.

"Dasar penghianat!" Kepala Desa tidak percaya bahwa wakilnya berani berbicara sembarangan.

Wakil kepala Desa berusaha kebarisan terdepan "Orang yang kau cari bernama Cao Shun. Dia seorang perampok makam. Namun, dia sangat kuat dan sering berpergian. Kami tidak tahu kapan dan bulan berapa dia akan kembali" Lanjutnya tanpa menghiraukan ucapan Kepala Desa.

"Kalau begitu, bunuh lima orang setiap hari. Lihat mau bunuh berapa banyak orang untuk menantikan dia kembali"

!!

"Terus memperluas lingkup. Temukan dia bagaimanapun caranya!"

Dagou, segera pergi dari sana. Dia mencari-cari di mana Cao Shun berada.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!