Part 2

"kenapa kau selalu saja berpura-pura di depan keluarga Tania! Apakah kau tak ingin menunjukkan diri mu yang asli?"

Saddam pun menatap ke arah asistennya yang terus saja mengoceh. Padahal ia tak tahu menahu dengan kebenarannya tapi masih saja menjadi orang yang sok tahu. Saddam pun menarik napas panjang dan kemudian melemparkan pena ke arah asistennya tersebut.

"Jangan terlalu banyak berpikir. Tentu setiap apa yang aku lakukan memiliki alasan, dan kau tak boleh ingin mencari tahu apa alasan ku. Cukup diam dan tak usah menjadi orang yang kepo."

Saddam pun kembali fokus dengan laptopnya dan beberapa wacana kantor. Mungkin orang tak ada yang mengetahui jika Saddam adalah orang yang sangat dingin sebenarnya hanya saja ia berusaha untuk mengubah sifatnya tersebut untuk mencari pendamping hidupnya.

Karena saking dingin dan tak tersentuh ia bahkan sulit untuk mendapatkan seorang jodoh. Sifat gengsi dan juga egois yang dimiliki olehnya membuat tak satu pun wnaita berani jatuh cinta kepada seorang Saddam, terlebih lagi ia selalu saja menyamar menjadi orang yang culun berharap jika tak ada orang yang berani mendekatinya dan hidupnya akan tenang.

Ia sengaja melakukan persyaratan untuk membantu ekonomi salah satu keluarga yang bergantung pada perusahaannya. Apalagi ia mendengar jika mereka memiliki anak perempuan. Saddam yang tak ingin repot-repot lantas memilih anak mereka sebagai calon istrinya nanti.

Ia pikir hal tersebut cukup impas. Karena umurnya yang juga tidak muda lagi dan orang tuanya juga mendesak agar dirinya cepat menikah.

Semoga saja apa yang ia lakukan kali ini berhasil. Walaupun dirinya masih menggunakan penyamaran kepada Kelly, dan belum menunjukkan identitas aslinya kepada wanita itu.

Saddam ingin melihat apakah sifat Kelly sesuai dengan yang diharapkan, namun jika sifat wanita itu sangat bertentangan dengan apa yang ia inginkan maka meski mereka cukup menikah kontrak saja.

Ia sudah bertemu dengan Kelly beberapa hari yang lalu. Akan tetapi ia benar-benar tak menyukai sifat wanita itu yang selalu menganggap remeh dirinya. Namun apa daya karena Saddam yang tidak ingin repot-repot mencari calon istri pun mau tidak mau harus menjadikan Kelly sebagai pilihannya.

Sadap menutup laptopnya dan lalu kemudian membuka kacamatanya. Saat membuka kacamata Aura sadar langsung berubah. Sadam pun tak peduli terlalu kemudian meminjamkan matanya dan ia ingin tidur sejenak karena beberapa hari ini tidurnya terganggu.

Hanya sang asisten yang tahu dengan wajah asli Saddam. Maka dari itu ia merasa heran kenapa ada masih saja menggunakan penyamaran terhadap Kelly, Padahal mereka sebentar lagi akan menikah.

"Tuan! Apakah kau membutuhkan kopi?" Saddam pun menatap ke arah asistennya tersebut dan lalu kemudian membuang wajahnya.

Asisten yang selalu bersama Saddam beberapa tahun ini sudah mengerti dengan apa yang diinginkan oleh laki-laki tersebut. Itu artinya pria tersebut menyetujui ingin meminum kopi.

"Oh Tuhan, apa aku memiliki bos yang seperti kulkas berjalan. Dia benar-benar seperti robot. Apakah hidupnya tidak membosankan seperti itu?" tanya sang asisten yang sedang menggerutu tersebut.

Sadarmu tahu jika asistennya tersebut tengah menggerutu. Maka dari itu ia terus memandang ke arah sang asisten, dan asistennya merasa tak nyaman terus kita tapi seperti itu dan lalu kemudian meminta maaf sembari menyengir.

"Dia benar-benar mengerikan."

Sadam pun memutar bola matanya dan lalu kemudian menatap ke arah jendela dengan tatapannya sangat kosong.

__________

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!