"Lo?" Seru Sanum sembari menunjuk orang itu.
Seorang pemuda tampan tengah berdiri tegak menatap rentina Sanum, mata Sanum membulat, bibirnya tertutup rapat enggan mengeluarkan suara. Pikirannya bercambuk aduk, antara kaget dan takut! Yah takut, sebab pemuda ini sangat berbisa, seperti ular cobra.
Pemuda itu tersenyum miring, "kenapa? Kaget? Terpesona?" Ucap Alex, seraya mengedipkan satu matanya dengan genit pada Sanum.
Sanum menepuk-nepuk kedua pipinya dengan kedua tangannya, berualang kali. Berharap ia segera bangun dari mimpi buruknya, bangun Sanum bangun woy!
Sreettt!
Seketika Ali menarik tangan Sanum, hingga dahi Sanum mebentur dada bidang Alex. Sanum pun mendongak, wajah merekapun sangat dekat, kira-kira sejengkal Sangat jelas, Alex bisa menatap rentina Sanum, mengunci pandangan diantara mereka, tangan kekar Alex mulai melilit pinggang ramping Sanum. Oh no! Ini mimpi paling buruk seumur hidupku.
"E'hemmm." seseorang bersuara, membuat adegan romantis ini terselesikan, oh tidak! Menganggu saja, Sanum pun langsung mendorong tubuh Alex dengan keras agar Alex menjauh darinya.
Mata Sanum pun beralih pada seorang yang sedang berdiri di belakangnya, oh tidak, seorang itu adalah papa dan mama Sanum! Mampus lo Sanum, bisa jadi rujak buah nanti loh.
"Pah, mah, tadi itu ngak seperti apa yang kalian pikirkan, sumpah! Sumpah Sanum sumpah, ini ngak bener," Sanum bersuara, ia melipat kedua tangannya sembari memohon ampun pada sang papa dan mama, pasti sang papa tidak akan memaafkan kesalahannya ini, karena papa Sanum sangat tak suka jika Sanum berpacaran, beliau sangat menjaga ketat kepada putrinya.
Wajah Sanum memelas, Papa Sanum melangkah mendekat ke arah Sanum, membuat jantungnya seakan berhenti, pliss tuhan! Bangun kan aku dalam mimpi buruk ini. Tangan Papa Sanum mulai naik ke atas hendak menampar Sanum, raut wajahnya sangat datar tak menampakkan expresi apapun. Sanum terdiam dan memejamkan matanya, ia sudah pasrah jika harus ditampar oleh sang papah.
Bugh!.
"Suaranya ada! Tapi kok aku ngak ngerasa apa-apa yah?" Batin Sanum berguman. Ia masih memejamkan matanya, takut akan kemarahan sang papa.
Sa!" Seru sang mama, sembari mengelus pundak Sanum dan membuatnya terkejut, iapun membuka kedua matanya. "Mah," lirih Sanum dan menoleh ke arah Alex.
Mata Sanum membulat sempurna, pasalnya papa Sanum sudah terlihat sangat akrap dengan Alex, akrap? Sejak kapan? Mimpi apaan ini?' Guman Sanum.
Papa Sanum menepuk-nepuk bahu Alex, sesekali ia tersenyum kepada Alex mereka pun duduk di sofa bersama. Nampak Sanum masih terdiam enggan mengeluarkan suara apapun, Ia belum bisa mencerna semua adegan yang sejak tadi ia lihat!
Alex tersenyum puas, sesekali ia melirik Sanum dengan tatapan sulit di artikan. "Baiklah nak Alex, jadi kapan kalian akan menikah?" Papa Sanum memulai pembicaraanya.
Lagi-lagi Snum terkejut mendengar ucapan sang papa, " Apa? Menikah? Siapa?" Tanya Sanum gugup.
"Aku dan kamu," ucap Alex enteng.
Sanum duduk di dekat sang mama, tentunya ia tak mau dekat-dekat sama si Alex "N**rr.. emang siapa yang mau nikah sama lo? Gua mah ogah," sahut Sanum ketus.
Tangan sang mama mengelus rambut Sanum lembut, "ngomong yang sopan sayang, sama calon suami kok gitu bicaranya sih," seru sang mama.
'Gila! Calon suami? Tahu bulat limaratusan, digoreng dadakan! Omg hellow? Gua mimpi apa sih ini?' Omel Sanum dalam hatinya.
Alex melirik tajam Sanim, refleks membuat Sanum sedikit takut. "Om, tante, boleh saya ngomong berdua sama Sanum?" Tawar Alex mama dan papa Sanum menganguk.
Alex menarik tangan Sanum tanpa permisi, ia menyeret Sanum ke luar rumah.
"Apa-apaan sih loh!" Seru Sanum, dan menarik tanganya dari genggaman Alex.
Alex memegang kedua bahu Sanum, dan mendekatkan wajahnya. "Lo bilang apa tadi? Ngak mau nikah sama gua?" Tanya Alex dengan tatapan mematikan.
Tatapan itu membuat Sanum berbidik ngeri, sumpah. "Gu__ gua," ucap Sanum gugup.
"Lo masih inget kan? sama kata-kata gua dulu, gua akan hancurkan lo dan juga keluarga lo, jika lo main-main dengan gua," ucap Alex, nampaknya kali ini ia tak bermain-main dengan ucapannya.
Alex pun melepas bahu Sanum, bukannya Sanum lupa, tapi Sanum ingat sangat ingat dengan semua perkataan Alex, dengan sangat berat hati Sanum pun menganguk pasrah.
"Ya, gua ingat, apa yang lo inginkan dari gua?" Sanum mulai berbicara, nampaknya sekarang ini ia mulai bangun dari mimpi buruknya. Wajah dan expresinya mulai atusias.
Alex memutar badannya dan membelakangi Sanum, ia menatap bintang-bintang dilangit lepas, cantik! Sangat cantik bintang-bintang itu.
Alex tersenyum miring, "gua mau, Drama dalam pernikahan," ucap Alex.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments