"Sekali lo masuk dalam hidup gua, gua ngak akan lepasin lo." Alex Alessandro.
Sanum langsung masuk kedalam mobilnya.
Ia pun ingat kalau pemuda tadi masukakan sesuatu kedalam saku celana belakangnya, dengan cepat Sanum mengambil dan membacanya.
"Alex Alessandro , Ceo Grub Alessandro," Sanum membaca kartu nama itu dan terkejut. "Tungu tunggu.. Alex Alessandro? Bukan kah dia pemilik prusahaan terbesar se Indonesia? Oh tidak mungkin ini mimpi? Guman Sanum dan mencubit tangannya. "Awwhh.. ini nyata jadi Gua gak mimpi? Gila gila.. mimpi apaan sih gua tadi malam bisa ketemu sama orang kaya raya itu." Gumannya tak percaya, ia menenggelamkan wajahnya di lipatan kedua tangannya.
Alex Alessandro? Adalah seorang pemuda tampan yang kini berusia 25 tahun, ia adalah ceo Alessandro yang grub prusahaan terbesar dan termaju se Indonesia.
"Bukan kah dia sudah bertunangan? Beritanya sudah tersebar di koran, di tv pun juga sudah tersebar, jadi ngapain dia nawarin gua untuk jadi istrinya.. ah mungkin ia hanya bercanda, dasar orang kaya mentang-mentang banyak uangnya lalu berbuat se enaknya. Cih basi!" Sanum bermonolog sambil lalu menyetir mobilnya untuk pulang.
Setelah beberapa menit ia pun sampai kerumahnya dan langsung masuk ke dalam.
"Sayang kamu dari mana saja?" Tanya Mira (mama Sanum) ia sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Sanum tadi habis ngambil bukunya temen di kampus mah, jadi pulangnya agak telat, yaudah Sanum langsung ke kamar dulu yah ma," Sanum tanpa menunggu jawaban dari Mirna iapun langsung melangkah menuju kamarnya.
Nampak sebuah kamar yang tak begitu luas namun sangat rapi dan bersih, ya bersihlah namanya juga kamar cewek! Kalau kamar cowok pasti brantakan wkwk. Nampaknya Sanum sangat lelah, ia pun merebakan tubuhnya diatas kasur dan memejamkan matanya.
"Dasar lelaki baj**gan.. " guman Sanum, nampaknya ia masih kesal dengan kejadian tadi.
Alex duduk di kursi kebanggaanya sebagai Ceo Nero, nampak ia sangat tampan dan sangat berwibawa sekali memang pantas ia menyandang sebagai status Ceo.
"Tuan.. ini file yang anda Minta," ucap seorang karyawan cantik dan menyodorkan sebuah File ke meja Alex.
.
"Buatlah berita besar besaran untuk pernikahanku dan gadis tadi, dan aku mau melaksakan pernikahan ini dalam 2 hari," ucap Alex tegas.
Nampak karyawan itu kaget mendengar perkataan bosnya, bagaimana tidak! Dia akan melaksanakan pernikahan dalam dua hari? Sungguh gila kan? Apa lagi dia juga sudah punya tunangan! Mungkin otak bosnya ini sudah kegeser, jadi dia agak bego dikit kali!
Baik tuan. Saya akan menjalankan perintah tuan," ucap Sekar. Yah karywan itu adalah Sekar yang tak lain adalah asisten Alex atau tangan kanan Alex. Ia tak bisa mengganggu gugat perintah Alex karena ia sangat paham dengan sifat dan karakter yang Alex miliki, jadi ia tak brani membantah.
"Tapi tuan.. tuan besar tak akan menyetujui hal ini," tambah Sekar.
.
Nampak Alex tersenyum sinis. "Justru itu aku ingin lihat bagaimana reaksi Wibowo Alessandro nantinya, bagaimana aku menikahi orang lain dan bukan orang yang sudah dijodohkan denganku" ucapnya. Sekedar info Wibowo Alessandro adalah ayah kandung Alex.
.
"Apa tuan sudah yakin dengan keputusan ini? Bagaimana dengan tunangan tuan?" Tanya Sekar.
"Ya tentu saja keputusan ku sudah bulat. Pertunangan itu palsu, Aku tak menginginkan perjodohan itu." Ucap Alex jelas.
Sebenarnya Alex sudah mempunyai tunangan seorang gadis cantik pilihan Wibowo, namun ia tak menyukai wanita pilihan Wibowo itu, dan sesungguhnya Alex merasa jijik dengannya karena ia sudah lebih tau latar belakang dan kelakuan wanita itu.
"Baiklah tuan, kalau begitu saya keluar dulu." Ucap Seksr kepada Alex, nampak Alex hanya menganguk dan Sekar pun kluar.
'Kelinci kecil Kau akan tunduk padaku,' batin Alex dengan tersenyum sinis.
Seperti biasanya setiap pagi Sanum sudah berpakian rapi dan bersiap untuk brangkat kuliahnya, sebelum brangkat ia bersarapan dulu bersama kedua orang tuanya dan mengobrol sedikit dimeja makan.
"Gimana kuliahnya Sa?" Tanya Sang papa.
.
"Baik kok pa, ngak ada masalah," jawab Sanum dan tersenyum.
"Alhamdulillah kalau begitu," ucap sang papa dan melanjutkan makan.
"Anak kebanggaan mama sama papa mah, pastinya ngak akan buat ulah di kampusnya." Puji sang mama membuat kedua tersenyum.
Ya begitulah rutinitas keluarga mereka sangat Harmonis, keluarga Sanum kluarga yang berkecukupan walau tak kaya. Sang papa hanya karyawan biasa di sebuah prusahaan yang tak terlalu terkenal, namun gajinya cukup untuk biaya sehari hari dan untuk membiayai pendidikan Sanum.
Setelah selesai sarapan Sanum brangkat kampusnya dan tak lupa ia mencium punggung tangan orang tuanya. Setelah itu ia berangkat menuju kuliahnya dengan menggunakan mobil.
Sesampai disana Sanum langung memarkir mobilnya dan melangkah masuk ke dalam kampus dengan langkah santai. Nampak pagi ini ia menjadi pusat perhatian semua maha siswa dan siswi yang ada disana.
Sanum nampak bingung.. tak biasanya ia menjadi pusat perhatian seperti ini. Memangnya ada yang aneh sama gua hari ini? Prasaan gua biasa aja deh! Sanum pun terus melangkah tanpa memperdulikan pandangan itu.
"Oh jadi ini orangnya?"
.
"Bagaimana bisa Tuan Alex mau dengannya, cantikan masih gua,"
.
"Kalau gua sih jadi dia, duh pasti gua bangga banget,"
.
Begitulah cibiran yang Sanum dengar saat berpas pasan dengan mereka. 'Aneh banget hari ini' gumab batin Sanum.
Ia pun melihat banyak siswa bergerombol tepat di papan pengunguman kampus, entah apa yang mereka baca sampai sebegitu hebohnya membuat Sanum sangat penasaran. Iapun melangkah dan berbaur dengan para gerombolan itu.
Seketika Sanum terkejut dan sangat tak menyangka dengan pengumuman itu.
2 HARI LAGI CEO ALEX AlESSANDRO AKAN MENGADAKAN PERNIKAHAN BERSAMA SANUM LAURA DARI JURUSAN MENEJEMEN DAN BISNIS. KALIAN SEMUA DI UNDANG KE ACARA RESEPSI PERNIKAHAN TUAN ALEX ALESSANDRO.
.
Sekar___
Seketika mata Sanum membulat, "sialan, an*ay.. sumpah gua nyesel nabrak tuh orang," umpat Sanum kesal.
"Lo yang namanya Sanum laura?" Tanya Salah seorang murid kepada Sanum.
.
"Ah.. gua.. gua bukan, gua juminten bukan Sanum," ucap Sanum gugup dan berbohong.
Nampak murid itu kaget, " Wajah oke, tapi nama kok ngak ok banget sih," koreksi murid itu.
"Bodo amat, terserah gua.. mau nama gua juminten kek.. sukiem.. sunamin.." terserah gua ucap Sanum ketus.
Terlihat wajah Sanum kini tambah terkejut bukan main, pasalnya banyak wartawan yang mulai masuk ke dalam kampus itu! Tentu saja mereka akan mewawancarai Sanum yang akan menjadi calon istri AlexAlessandro!
"Aduh.. gawat gawat.. sumpah demi langit dan bumi gua nyesel banget punya masalah sama tuh cowok mesum, nyesel banget gua, urusannya jadi panjang begini," guman Sanum dan memegang pipinya dengan kedua tangannya. Nampak Sanum sangat terlihat begitu cemas.
Jujur saja Sanum tak mau berurusan dengan masalah media atau dengan Alex, itu akan merusak ketenangn hidupnya.
.
"Nah.. itu dia Sanum laura," ucap salah satu wartawan dengan menujuk ke arah Sanum yang sedang berdiri meratapi nasipnya saat ini. Sanum pun terkejut akan kedatangan wartawan itu iapun berlari dan di ikuti para gerombolan wartawan itu.
"Apes.. Apes gua harus kabur nih, sialan tuh Alex, gua harus temui dia sekarang," gumannya dan langsung menuju parkiran.
.
"Mbak Sanum tunggu..."
.
"Wah bisa kehilangan gosip hangat nih,"
.
"Kejar... kejar... jangan sampai dia pergi sebelum menjawab semua pertanyaan kita,"
Para wartawan itu terus saja mengejar Sanum beramai ramai, wah sekarang Sanum oh jadi artis mendadak dong! Wkwk
.
Ahirnya Sanum sampai di sebuah parkiran dengan segera ia masuk kedalam mobilnya dan mengeluarkan mobilnya dari area kampus, dan lagi-lagi wartawan itu menghadang jalan Sanum, membuat Sanum sangat kesal. Wartawan yang lain mengetuk ngetuk luar kaca mobil Sanum. Sungguh ini hal ini membuat Sanum tak betah, ingin rasanya ia melepar Alex ke kutup utara.
Setelah ada celah Sanum pun tancap gas menuju prusahaan Alex. Nampak ia sangat kesal dan marah, ia menjalankan mobilnya sangat cepat.
Setelah sampai disana Sanum turun dari mobilnya dengan wajah yang sudah merah padam, nampak lah sebuah prusahaan yang sangat mengah dan tinggi. Klik! Ia membuka pintu kantor megah itu dan langsung masuk kedalam.
"BAJIGAN.. KLUAR LO.. SINI HADAPIN GUA KALAU BRANI," Sanum berteriak membuat semua karyawan di kantor terkejut dan menyangka Sanum orang gila! Cantik cantik kok orang gila?
Braaakkkk!...
Sanum menendang kursi yang ada disna dengan sangat keras ia mengamuk bagaikan orang lagi kesetanan, 5 orang pun datang dengan memakai baju warna hitam dan langsung menyeret Sanum untuk kluar dari dalam prusahaan.
"GUA MAU KETEMU SAMA BOS KALIAN.. WOII BA**GAN KLUAR LO.. JANGAN JADI PENGECUT, SAMPAH!" Jerit Sanum dengan tangan yang sudah di seret sama petugas keamanan disana.
Sanum meronta dari cengkraman mereka namun apa daya tenaga lebih kuat darinya.
"LEPASIN DIA." Ucap Alex dengan senyuman sinis.
"Tapi tuan, dia ini tadi ngamuk ngamuk kayak orang gila," ucap salah satu orang itu.
"Tutup mulut kalian, dia ini Sanum Laura yang akan menjadi Nyonya Alessandro," ucap Alex dengan sinis. Membuat mereka terkejut dan ketakutan.
Nampak Sanum sangat kesal ia pun melangkah cepat ke hadapan Alex dan brusaha untuk meninju wajah Alex namun dengan sigap tangan Sanum berhasil di tangkis oleh Alex.
"Sayang.. kangen yah? Baru aja kemarin ketemu sekarang udah kangen lagi ya?" Goda Alex dengan senyuman membuat Sanum jijik dan murka. Ia pun hendak memukul Alex lagi namun dengan cepat Alex menggenga erat tangan Sanum dan melipatnya keblakang.
.
"Sakit be*o," rintih Sanum.
"Sensitif sekali hari ini kmu sayang.. kita ngomong di dalam yah," ucap Alex Dengan cepat Alex pun menggendong Sanum menggunakan bahunya dan memasuki rungannya. Nampak Sanum meronta. "Gila lo.. gua punya kaki be*o, turunin gua," rintih Sanum kesal dan memukul-mukul punggung Alex. Mereka pun hilang di ambang Lif.
"Wah ternyata mereka romantis yah,"
"Bukannya Tuan Alex punya tunangan kenapa ia mau menikah dengan orang lain?"
Begitulah cibiran para karyawan yang ada disana, sejak tadi mereka menonton drama yang dimainkan Sanum dan Alex.
Kira kira apa ya yang mereka bicarakan di dalam ruangan Alex?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments