Pagi ini saat Karine keluar dari rumah nya, dia bertemu dengan Fedro yang sedang berjalan menuju pintu rumah. Mungkin dia ingin menjemput Papa, pikir Karine dalam hati nya. Tapi seperti biasanya dia sangat cuek dan dingin pada Karine, saat mereka berpapasan Fedro hanya menundukkan kelapanya tanpa ekspresi dan lewat begitu saja.
"Kamu..." belum selesai Karine bicara, Fedro menundukan kepalanya lalu pergi begitu saja.
"Apa? barusan dia mencueki aku" Karine sangat kesal.
"Ayo Queen, nanti kita telat!!" teriak Lulu yang sudah duduk di dalam mobil.
Karine pun berjalan kearah mobil lalu naik kedalam mobil, setelah itu Lulu langsung melajukan mobilnya keluar dari rumah. Mereka akan pergi kekantor hari ini, Karine harus menyelesaikan pekerjaan nya agar lebih cepat selesai karena sore nanti dia ada acara reuni bersama dengan teman-teman SMA nya dulu.
Belum lagi dia harus membeli gaun untuk datang sore nanti, dia tidak mau terlihat kucel didepan teman-teman nya karena dia mau penampilanya sempurna.
"Sebaiknya kita cari gaun dia butik Mama kamu aja Queen, kata nya kemarin banyak barang baru" ucap Lulu saat mereka masih di perjalanan.
"Ide yang bagus, bilang saja kalau Mama nanya nanti kita pergi ke acara reuni biasa dan hanya makan-makan aja" jawab Karine.
"Tunggu...sepertinya kamu nggak perlu ikut Lu. Aku akan pergi sendiri" sambung Karine.
"Tapi Queen aku harus ikut, bagaimana kalau terjadi sesuatu sama kamu?" tanya Lulu yang berusaha merayu Karine agar mau mengajaknya.
"Nggak Lu, ini acara khusus cewek-cewek. Kamu nggak boleh ikut, jangan bilang sama Mama kalau aku nanti ke klub Malam juga. Kalau Mama tau habis kamu!" ancam Karine sambil mengarahkan tanganya ke leher.
"Sebaiknya jangan pergi ke klub malam, ini sangat bahaya Queen. Apa lagi kalau Papa kamu tau?" Lulu terlihat khawatir.
"Stop!! jangan bicara lagi" Karine menutup mulut Lulu yang masih fokus menyetir.
"Dia tidak akan tau kalau kamu tidak memberitahu mereka" sambung Karine dan Lulu pun terpaksa menganggukan kepalanya.
Karine memang sudah berencana untuk makan malam bersama nanti di sebuah restoran, lalu malam hari nya mereka akan pergi ke klub malam. Karine yang memang belum pernah kesana tentu saja mau, bukan belum pernah tapi ada beberapa kali itu pun bersama bodyguard Papa kali ini dia juga ingin tau bagaimana rasa nya datang kesana dengan bebas seperti orang normal lainya.
Selama ini dia memang selalu di ikuti oleh bodyguard kemana-mana, baru dua tahun belakangan ini Papa memberikan Karine bebas pergi kemana hanya bersama dengan Lulu karena Papa menganggap Karine sudah cukup dewasa.
.
.
Sore hari nya, pekerjaannya masih belum selesai. Karine menyuruh Lulu mengerjakan semua nya, dia langsung pergi sendirian menggunkan taksi. Lulu kembali memaksa untuk ikut tapi pekejaanya masih banyak, dia hanya berdoa semoga Karine selamat kali ini.
Dengan senang Karine pergi dari sana, Lulu yang bisa melihat kepergian Karine. Masalahnya kalau orang tua Karine tau, tidak hanya Karine yang dapat masalah tapi dia juga.
"Aku pergi dulu Lu, kalau aku nggak pulang bilang saja menginap di rumah Rere" ucap Karine benar-benar pergi.
"Iya hati-hati Queen, jangan membuat masalah!!" teriak Lulu.
Setelah itu Karine pergi ke butik Mama nya untuk mengambil gaun dan baru lah dia pergi ke salon, mereka hanya berlima nanti. Ini bukan reuni teman satu kelas, tapi hanya gengs mereka saja.
Beberapa menit kemudian dia sudah sampai, semua yang ada di butik menunduk hormat pada nya. Dia masuk dengan anggun, beruntung tidak ada Mama nya disini.
"Selamat datang Non Karine, ada yang bisa saya bantu?" tanya Ike salah satu pegawai butik.
"Aku mau cari gaun untuk acara reuni, dimana gaun-gaun yang baru?" tanya Karine sambil melihat-lihat sekeliling nya.
"Ayo ikut saya, gaun terbaru ada di sana" tunjuknya Karine pun mengikuti Ike dari belakang.
"Apa Mama ada disini?" tanya Karine sambil menatap Ike yang berjalan di samping nya.
"Hari ini Nyonya nggak datang Non, kata nya dia juga ada acara di luar" jawab Ike dan Karine pun langsung teringat kalau Mama nya memang ada acara arisan setiap hari sabtu dan minggu.
Tidak butuh waktu lama dia sudah menemukan gaun yang dia mau, setelah itu Karine pergi dari sana. Dia menuju salon yang tidak jauh dari butik Mama nya, bahkan Rere dan Cia sudah menunggu di restoran saat ini. Mereka bilang akan mendekorasi tempat nya nanti, sekalian ini untuk merayakan kepulangan Bianca dari Jepang.
Satu jam kemudian Karine sudah siap dengan gaun cantiknya yang berwarna biru muda, gaun itu sedikit terbuka dan mengekspos bahu indah nya. Setelah itu dia pergi ke resto, dari tadi Rere selalu saja menghubungi Karine karena dia belum datang.
Saat sampai di sana, hari terlihat sudah gelap. Karine pun masuk kedalam resto. Mereka memesan ruangan khusus, saat Karine masuk Rere dan Cia terlihat duduk sambil mengobrol.
"Sore gais, maaf aku telat tadi banyak kerjaan" sapa Karine setelah sampai di sana.
"Nah akhirnya datang juga kamu Karine, ayo duduk sini" jawab Rere sambil menyuruh Karine duduk.
"Biasa lah pekerjaan aku banyak banget!" ucap Karine lalu duduk di depan Rere.
"Apa Bianca dan Lisa belum datang?" sambung Karine bertanya pada teman-teman nya.
"Mereka lagi di jalan, Lisa kayak nya nggak ikut nanti malam. Soalnya dia bawah Anabel kesini" jawab Cia karena tadi Lisa sudah bilang kalau anaknya nggak mau di tinggal.
Dari mereka berlima, Lisa yang sudah menikah. Dia menikah setelah tamat kuliah dan mempunyai putri yang cantik bernama Anabel, menikan muda tidak jadi hambatan bagi Lisa karena suami nya adalah CEO salah satu Bank Swasta.
Sedangkan Rere adalah wanita yang bebas, dia bahkan menjalin hubungan dengan banyak laki-laki. Dia tidak mau terikat dengan hubungan karena trauma, orang tua nya bercerai beberapa tahun lalu karena Papa nya selingkuh. Saat ini dia tinggal dengan Mama nya dan adik perempuanya yang masih kuliah.
Kalau Cia itu orang nya sangat polos sekali, dari kuliah sampai saat ini dia hanya pacaran dengan satu laki-laki. Cia terlihat sangat bucin pada pacaranya, itu terkadang membuat Karine dan teman-teman lain nya tidak suka. Apa lagi pacarnya sering minta uang pada Cia dan terkesan memanfaatkan Cia, belum lagi saat laki-laki itu belum mendapatkan kerja. Cia lah yang membiayai hidupnya, Via atau pun Rere sangat sering menasehatinya.
Dan Bianca adalah wanita yang pintar sehingga dia melanjutkan S2 di Jepang, dia juga sudah mendapatkan pekerjaan di perusahan jepang yang berada di Indo saat ini. Kabarnya dia akan menikah dengan pacarnya orang Jepang, mereka akan menetap di Indo.
"Hay semuanya..!!" teriak Bianca yang baru masuk bersama dengan Lisa dan Anabel.
"Akhirnya kalian datang, kami udah lama nunggu nih" jawab Rere.
"Maaf jalanan macet" ucap Bianca lalu memeluk mereka satu-satu.
"Kalian pergi barengan?" tanya Cia melihat Lisa dan Bianca datang bersama.
"Nggak kok, kami ketemu di parkiran tadi jadi barengan masuk kedalam. Beri salam pada tante sayang" ucap Lisa menyuruh putrinya untuk menyapa.
"Selamat malam tante" ucapnya sopa sambil sedikit menundukan kepalanya.
"Ya ampun imut sekali, mana pintar lagi" Karine menghampiri Anabel dan mencubit pipi nya yang lucu dan menggemaskan.
"Ayo kita duduk dan mulai makan" jawab Rere sambil menepuk tanganya.
Beberapa menit yang lalu semua pesanan mereka sudah datang, ini juga sudah hampir jam tujuh malam. Dari tadi Via, Rere dan Cia hanya mengobrol santai membahas tentang kabar semua teman-teman mereka.
"Kalau ada yang mau tambah, tambah aja. Nanti CEO kita yang bayar semua nya" ucap Rere sambil menatap Karine yang duduk didepan nya.
"Sialan loh Re..!" jawab Via terlihat kesal.
"Ya nggak papa lah, loh kan banyak duit. Apa daya kita cuma karyawan biasa" canda Lisa sambil tersenyum.
"Iya nih, lihat lah yang baru masuk kerja hanya minta uang orang tua" ucap Bianca sambil menghembuskan nafas dalam.
"Serasa beban banget ya Bun?" canda Cia sambil tertawa mendengar perkataan Bianca.
"Baiklah aku traktir, kalian puas kan?" jawab Karine sambil tersenyum.
"Nah gitu dong, Karine memang yang terbaik deh" Cia dan Rere mengancungkan jempolnya.
"Ngomong-ngomong loh sendiri yang nggak pernah cerita masalah percintan di sini, cerita sama kita loh pasti punya pacar kan?" tanya Bianca penasaran.
"Aku nggak punya pacar dan belum tertarik juga" jawab Karine singkat dan selalu itu alasan yang dia berikan dari dulu.
"Sudah bisa di tebak jawabnya, dia ni tertutup banget. Saat sering main kerumah juga begitu" sahut Rere menceritakan masalah percintaan Karine.
"Bukan kah yang aku dengar banyak anak konglomerat yang deketin loh, loh kan cantik. Jangan-jangan loh yang terlalu pemilih kali" sambung Lisa.
"Iya itu memang kenyataanya dan aku juga sering di jodohkan Mama, tapi aku belum menemukan laki-laki yang tepat" jawab Karine lagi dan semua nya pun berhenti membahas soal ini.
"Itu nama nya kamu terlalu pemilih" jawab Cia menyimpulkan apa yang di katakan Karine.
"Sudah lah berhenti membahas masalah Karine, mungkin dia sangat menikmati waktu sendirian. Sekarang kita ke Bianca dulu, kapan kamu akan menikah?" tanya Rere sangat bersemangat.
"Aku juga yang kena, itu masih cukup lama karena kami baru mau mempersiapkan nya sekarang. Mungkin 4 atau 5 bulan lagi karena mau mengurus kepindahan dia juga" jawab Bianca, dia bilang agak repot karena harus mengurus data pindah negara dulu dan berkas-berkas lain nya.
"Agak repot juga ya menikah dengan orang luar, kapan-kapan ajak lah dia kumpul sama kita. Sekalian kenalan juga" ucap Lisa.
"Iya aku akan mengajak dia nanti kalau dia udah ikut balik ke Indo" jawab Bianca sambil menganggukan kepalanya.
"Kapan-kapan kita nginap bareng yuk, kayaknya seru seperti kuliah dulu" ucap Karine sambil mengingat kenangan mereka dulu.
"Ide yang bagus tu, tapi kanyak nya yang ini nggak bisa. Dia kan sudah punya suami" Bianca melirik kearah Lisa.
"Tenang saja, nanti aku akan luangkan waktu untuk kalian. Suami ku juga tidak pernah mempermasalahkan itu" jawab Lisa sambil tersenyum.
"Lihat tu Cia, cari suami yang kayak Rigo. Lisa selalu bahagia karena suaminya sangat menyayanginya dan yang jelas dia sangat bertenggung jawab, mana banyak uang nya lagi" ucap Rere agar Cia sedikit tersinggung.
"Ya kan bedah Re, Dio baru lulu kuliah tahun lalu dan lagi usaha untuk lulus PNS tahun ini" jawab Cia yang selalu membela pacarnya.
"Sudah lah jangan bahas ini, ayo lanjutkan makan nya" sambung Karine, jangan sampai mereka bertengkar disini pikir Karine dalam hati nya.
"Apa kamu mau tambah cantik?" tanya Karine pada Anabel yang dari tadi hanya diam saja.
"Tidak usah tante, Ana sudah kenyang" jawabnya dengan lembut.
"Jadi pengen punya anak kaya Lisa, imut banget" ucap Karine sambil mengelus kepala Anabel.
"Makanya pacaran lalu nikah, apa kamu mau aku kenalin dengan Abang sepupu ku? dia ganteng banget" Rere mempromosikan sepupunya.
"Nggak lah, gila kali aku harus sepupuan sama kamu" jawab Karine sepontan dan membuat semua yang ada disana tertawa mendengar ucapnya.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments