Pernikahan Tanpa Restu
Semua orang menunduk hormat pada CEO mereka yang sengaja datang langsung ke Mall hari ini, seperti biasanya dia datang untuk mengecek keadaan Mall. Dia tampak cantik dengan pakaian mewah bermerek yang melekat di tubuhnya, dengan santai dan elegan dia berjalan memasuki Mall.
Mereka biasa memanggilnya dengan sebutan Queen, tidak ada yang salah karena dia bagaikan ratu. Wajahnya sangat cantik dan tubuhnya juga sangat terawat putih bersih, tidak heran juga karena kecantikanya banyak laki-laki yang mau dengan nya.
Walaupun CEO mereka seorang wanita tapi jangan salah, kalau masalah pekerjaan dia adalah bos yang sangat tegas. Bahkan jika orang yang pertama bertemu dengan nya akan tertipu dengan wajah polos dan imutnya, tapi aslinya dia sangat galak dan pemarah.
"Selamat datang Queen! kami sangat senang sekali Queen datang hari ini" sapa Pak Rendi, dia adalah menajer Mall.
"Tidak perlu basa basi dengan ku, bagaimana penjualan bulan ini?" tanya nya sambil berjalan mengelilingi Mall.
"Penjualannya meningkat dari bulan lalu Queen, saya akan memberikan laporanya nanti" jawab Pak Rendi sambil tersenyum.
"Kerja bagus, tapi kenapa Mall ini makin norak ya. Aku tidak mau dekorasi yang ada di depan sana, hari ini juga kamu ganti" ucapnya marah karena sebuah dekorasi pada pintu masuk Mall.
" Kamu sebagai manajer harus memperhatikan semua nya!" sambungnya marah, dia masih tetap saja mengomel mencari kesalahan Pak Rendi.
"Iya saya tau Queen, kenyamanan pelanggan adalah yang paling utama. Saya akan menyuruh pegawai untuk menggantinya" Pak Rendi mengangguk cepat.
"Nah itu kamu tau, saya saja tidak suka melihatnya bikin sakit mata tau. Apa lagi para pelanggan!" omelnya lagi dan pak Rendi hanya menganggukan kepalanya.
"Semua nya sudah bagus, cuma kebersihan tolong di perketat lagi. Lihat lantainya masih kotor dan licin" ucapnya sambil memperhatikan sekeliling.
"Baik Queen, saya akan lebih memperhatikan bagian kebersihan" jawab Pak Rendi.
"Queen...!" panggil Madam Lulu, dia adalah laki-laki lemah lembut yang menjadi asisten pribadinya.
"Iya ada apa Lu?" tanya nya sambil melihat kearah Lulu yang berjalan di belakang mereka.
"Kita masih ada jadwal bertemu dengan klien sebentar lagi" jawabnya memperlihatkan jadwal hari ini.
"Kamu benar juga, aku harus pergi sekarang. Ini klien penting dari singapore itu kan?" ucapnya karena dia sudah janji ingin menemui klien itu untuk menawarkan beberapa perhiasaan di toko milik nya.
"Kamu dengar aku ada janji dan harus pergi, jangan lupa kirim laporanya ke kantor!" perintahnya pada Pak Rendi.
"Baiklah Queen, saya pastikan sebelum Queen kembali laporanya sudah ada di meja" jawab Pak Rendi.
"Ayo kita pergi Lu..." ucapnya lalu mereka pergi dari sana.
Sepanjang jalan para pegawai menunduk hormat pada nya, sebenarnya Karine Vandela bukan lah orang yang gila kehormatan. Hanya saja dia sedikit angkuh dan tegas pada semua orang yang bekerja dengan nya, wajar karena sikap pemimpin memang harus begitu.
"Apa Queen sudah pergi Pak?" tanya Della salah satu pegawai toko pakaian disana.
"Iya seperti biasa dia cuma mampir sebentar, kamu tau sendiri dia banyak kerjaan. Oh iya apa kamu melihat Rahmat?" tanya Pak Rendi menanyakan Rahmat kepala kebersihan disini.
"Saya juga nggak tau Pak, pakai monitor saja" jawab Della memberikan monitor yang ada di meja kasir pada Pak Rendi.
"Queen bilang jika semua nya masih kotor dan harus di optimalkan lagi. Dia mengomeli saya, padahal yang mengerjakan ini adalah Rahmat" jawab Pak Rendi kesal sambil menekan tombol untuk tersambung dengan bagian kebersihan.
"Monitor kebersihan...!!" ucapnya tapi tidak ada sautan.
"Apa ini rusak?" tanya Pak Rendi sambil membolak balik benda itu.
"Sudah lah kamu saja yang cari dia, suruh keruangan ku" suruh Pak Rendi pada Della.
"Tapi Pak, bagaimana jika ada pelanggan yang datang?" tanya Della karena dia malas harus keliling mencari Pak Rahmat.
"Jangan banyak alasan, itu ada Rita disana" tunjuknya pada Rita yang duduk di kasir.
"Baiklah saya akan pergi sekarang" jawab Della lalu pergi.
"Tunggu...!" ucapnya dan Della pun menghentikan langkah nya.
"Ada apa lagi Pak?" tanya nya sambil berbalik menghadap Pak Rendi.
"Apa menurut kamu hiasan di pintu masuk Mall sangat norak?" tanya Pak Rendi yang membuat Della bingung dan dia akhirnya mengatakan pendapatnya.
"Menurut saya sedikit norak sih Pak, semua nya bewarna merah dan imlek pun sudah lewat bulan lalu" jawab Della sambil sedikit berpikir.
"Begitu ya? pantas saja" jawabnya sambil mengingat kata-kata Queen tadi.
"Saya sudah selesai, pergi lah" Pak Rendi mengarahkan tanganya agar Della pergi.
Della pun pergi untuk mencari Pak Rahmat, kebetulan juga dia tidak punya nomor hp nya. Sedangkan Pak Rendi kembali keruanganya, dia ingin mempersiapkan laporan untuk di antar ke kantor.
.
.
Sedangkan di tempat lain, Karine dan Lulu sedang duduk bersama dengan seorang wanita paru baya yang berpenampilan modis. Sepertinya dia dari kalangan istri pejabat, dia sengaja datang jauh-jauh hanya untuk membeli perhiasan dari toko Karine.
Karine terlihat menawarkan bermacam-macam perhiasan dan berlian, dia sangat tertarik dengan kalung mutiara. Sehingga dia memborong semua perhiasan mutiara yang mereka bawah, Karine sangat senang karena dia mendapatkan keuntungan yang cukup besar.
"I am very happy that Mrs. Ema really likes all her jewelry, I hope we can meet again in the future"
(Saya senang sekali jika Nyonya Ema sangat menyukai semua perhiasannya, saya berharap nanti kita bisa bertemu lagi) ucap Karine tersenyum ramah pada klien nya itu.
"yes, I am also very happy because the jewelry you sell is very good, I don't regret coming all the way here"
(iya saya juga sangat senang karena perhiasan yang anda jual sangat bagus, saya tidak menyesal jauh-jauh datang kesini) jawabnya menggunkan bahasa ingris, dari raut wajah nya dia terlihat sangat senang.
"Next time I also want to go to your jewelry shop, it's a shame I'm in a hurry right now because my husband has an urgent job and has to go back to Singapore"
(Lain kali saya juga ingin pergi ke toko perhiasan kamu, sayang sekali saat ini saya buru-buru karena suami saya ada kerjaan mendadak dan harus pulang ke singapore) sambungnya mengatakan ke inginannya untuk berkujung ke toko Karine.
"Just let me know that if Mrs. Ema goes to Indonesia, I will personally show you around my shops"
(Kabari saja kalau Nyonya Ema ke indonesia, saya sendiri yang akan mengajak Nyonya berkeliling ke toko-toko saya) jawab Karine yang berusaha ramah agar kilen nya juga senang.
"Thank you, See you next time Miss Karine"
(Terima kasih, sampai bertemu di lain waktu Nona Karine) ucapnya pada Selvia.
"Yes, see you again Mrs. Ema"
(Iya sampai berjumpa lagi Nyonya Ema)
Karine mengulurkan tanganya tapi Nyonya Ema malah memeluknya, tentu saja Karine membalas pelukanya. Baru lah setelah itu Nyonya Ema pergi, terlihat sebuah mobil mewah sedang menjemputnya.
Karine dan Lulu memutuskan untuk makan siang dulu di restoran ini, kebetulan juga sudah waktunya jam makan siang.
"Kamu mau makan apa Lu? kita makan dulu sebelum kembali ke kantor" tanya Karine sambil melihat buku menu.
"Aku makan steak dengan minumanya jus jeruk" jawabnya sambil menatap Karine.
"Ada lagi Lu, kenapa kamu makan sedikit sekali?" tanya Karine lagi sambil tersenyum kecil.
"Queen akan mengejek aku lagi, aku sedang diet sekarang" jawab Lulu dan Karine pun langsung tertawa.
"Ada-ada saja kamu, kalau mau kurus jangan diet aja tapi olaraga juga Lusma!!" ucap Karine mengatkan nama aslinya Lulu.
"Jangan panggil aku begitu!! aku tidak suka Queen" teriaknya kesal.
"Hahaha...bukan kah itu nama kamu? kenapa kamu kesal?" Karine tidak berhenti tertawa.
"Andai saja aku bisa memutar waktu, aku mau merubah nama ku agar lebih keren" jawab Lulu sambil cemberut.
"Baiklah aku tidak akan menggoda kamu lagi" ucap Karine sambil mengelus kepala Lulu.
"Permisi Mas..!" panggil Karine pada pelayan yang tidak jauh dari mereka.
Tapi yang datang bukan lah pelayan itu, melainkan Mas berjas rapi dan lumayan tampan. Dia membawah kertas pesanan dan pena ditanganya, dia terus tersenyum memandangi Karine.
"Mau pesan apa cantik?" tanya nya pada Karine sambil tersenyum.
"Apa kamu pelayan disini?" Lulu balik bertanya pada laki-laki itu.
"Bukan, lebih tepat nya saya pemilik restoran ini. Nama saya Bram" jawabnya terlihat bangga dan Karine yang mendengar ucapnya hanya tersenyum kecil.
"Kalau kamu siapa?" tanya nya pada Karine sambil mengulurkan tanganya.
"Karine..." jawab Karine singkat dan enggan membalas uluran tangan Bram, Bram pun langsung menarik tanganya kembali.
"Nama kamu cantik sesuai dengan orang nya, jujur saja aku terpesona sama kamu dan aku sudah memperhatikan kamu dari tadi" Dia memuji kecantikan Karine.
"Boleh minta nomor ponsel kamu?" ucapnya sambil memberikan kertas dan pena kepada Karine untuk menulisakan menu yang mau mereka pesan dan nomor Karine juga tentunya.
Karine melirik ke arah Lulu, Lulu pun mengedipkan mata nya. Itu tanda nya dia harus memberikan nomor acak pada Bram, begini lah nasip jadi orang cantik selalu saja ada menganggunya ucap Karine dalam hatinya.
"Aku harap kita bisa bertemu lagi Karine" ucapnya dengan tatapan yang sangat genit.
"Iya tentu saja Bram, jika Tuhan mengizinkan" jawab Karine sambil memberikan kertas itu.
"Jangan lupa balas pesan ku, nanti aku akan menghubungi kamu" laki-laki itu mengedipkan matanya.
"Tunggu pesanannya ya cantik!" ucapnya pada Karine sebelum pergi dari sana.
Karine sudah tidak terkejut lagi karena ini sudah sering terjadi, menurutnya laki-laki itu semua sama saja giliran ketemucewek cantik aja langsung jiwa playboy nya kelihatan.
Tapi bagi Karine itu pengecualian untuk Fedro William, laki-laki dingin yang tidak pernah bicara saat bertemu dengan nya. Bahkan dia tidak pernah melirik Karine sama sekali dan itu membuat Karine sangat kesal, karena Karine sudah lama mengaguminya.
Karine merasa tertantang untuk mendekati asisten Papa nya itu, Karine sempat berpikir apa laki-laki itu tidak normal karena dia juga tidak pernah melihat Fedro pergi bersama wanita.
.
.
.
Hallo teman-teman selamat datang di Novel aku yang baru 🖐
Terima kasih sudah mampir jangan lupa dukung aku dengan meninggalkan jejak kalian like dan komen ya 😊❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments