...Hallo guys?...
...Happy reading. Semoga suka....
...*...
...*...
...*...
...Rintik Dan Garis Takdir - Dihukum 2...
Kini Rintik sudah berada di lapangan dan hormat kepada bendera sampai jam istirahat nanti. Memang agak kejam hukuman dari Langit namun itu semua Langit lakukan agar murid yang telat jera dan tak mengulanginya lagi.
Namun sepertinya itu tidak berlaku untuk Rintik. Bahkan di saat matahari sedang terik-teriknya Rintik dengan semangat hormat kepada bendera merah putih kebanggaannya.
"Senyum-senyum kek orang gila lo!" komentar Langit yang sedang berteduh di bawah pohon.
Rintik menengok. "Emangnya gak boleh senyum-senyum? Senyum kan menambah pahala," ucap Rintik.
"Terserah! Yang bener tuh hormatnya!" ucap Langit lalu memejamkan matanya.
"Dih, dia malah tidur bukannya ikut pelajaran!" ucap Rintik lalu kembali hormat.
"Ayo, Rintik kamu pasti kuat!" semangati nya.
Lama-lama Rintik semakin kepanasan dan lelah. Sekuat tenaga Rintik menyelesaikan hukumannya ini karena sebenarnya lagi jam istirahat.
"Aduh, kok pusing ya? Padahal kan udah sarapan tadi!" ucap Rintik karena kepalanya tiba-tiba pusing.
"Eh, kok redup sih?!" tanyanya binggung.
Sepertinya tubuhnya sudah tak kuat lagi dan ambruk ke tahan.
Bruk!
Mendengar suara orang jatuh, Langit pun terbangun dan segera menghampiri Rintik yang sudah jatuh pingsan.
"Woy, bangun lo!" ucap Langit.
"Gak usah pura-pura lo! Gak mempan juga buat gue!" ucap Langit namun Rintik tak ada pergerakan sama sekali.
Langit membungkuk dan mengecek keadaan Rintik. "Beneran pingsan ni anak!"
Bersamaan dengan Rintik yang pingsan bel istirahat pun berbunyi. Semua murid berbondong-bondong keluar kelas dan menuju kantin.
"Ck! Nyusahin aja lo!" ucap Langit lalu dengan sangat terpaksa menggendong Rintik ala bridal style menuju uks.
"Udah telat, panjat gerbang, mau kabur juga sekarang malah pingsan!" gerutu Langit seraya berjalan menuju uks.
"Eh, demi apa? Itu Langit gendong Rintik? Gue gak salah lihat kan?" tanya salah satu siswi dengan make up yang sedikit tebal.
"Eh, iya tuh. Demi apa?! Gue juga pengen di gendong sama Langit!" ucap teman siswi itu dengan pakaian sedikit ketatnya.
"Iya deh sama. Tapi apa bener Rintik pingsan?" tanya teman satunya lagi.
"Ya mungkin aja bener," jawab siswi ber-make up tebal.
"Alah, paling caper aja tuh! Biar dapet perhatian dari Langit. Kalian tau sendiri kan kalau Rintik suka sama Langit," ucap salah satu siswi yang lewat.
"Bisa jadi tuh!" seru mereka setuju.
Banyak sekali bisik-bisik dari para murid yang Langit lewati. Ada yang terang-terangan memuji kebaikan Langit.
Dan ada juga yang mengira jika Rintik hanya pura-pura pingsan saja karena ingin caper serta ingin digendong oleh Langit.
"Ck! Nyusahin aja nih bocah!" ucap Langit menaruh Rintik di brankar uks.
"Periksa dia!" perintah Langit kepada petugas pmr yang bertugas.
Petugas itu mengatakan jika Rintik dehidrasi serta kecapean saja.
Tak lama datanglah kedua sahabat Rintik. Mereka tau jika Rintik ada di uks dari para murid yang melihat tadi.
"Ya ampun Rintik!" ucap kedua sahabatnya heboh langsung menghampiri Rintik.
"Kok dia bisa pingsan? Pasti gara-gara lo kan?!" tuduh Embun.
Cahaya Embun Gentari, gadis cantik berparas menawan dengan muka judes yang melekat darinya sejak lahir serta mulutnya yang pedas seperti omongan netizen itu adalah sahabat Rintik sejak mereka SMP.
"Bisa gak usah nuduh gitu?! Masih untung sahabat lo itu gue tolongin!" kesal Langit karena Embun selalu menuduhnya.
"Heh! Sahabat gue tuh gak butuh bantuan lo! Jadi pergi aja lo!" usir Embun.
"Bukannya makasih! Malah ngusir! Dasar gak punya sopan santun!" ucap Langit lalu melenggang pergi.
"Gak punya sopan santun lo bilang?! Lo tuh yang gak punya sopan santun!" teriak Embun.
"Heh! Gue gak akan sudi bilang makasih sama cowok gak ada hati kek lo!" teriak Embun lagi.
"Embun! Jangan teriak-teriak nanti yang pada istirahat ke ganggu!" ucap Mentari, sahabatnya.
Mentari Syifania Adista, gadis berparas imut serta baby face yang seringkali menjadi penengah ketika Embun beradu argument dengan Langit ataupun anak-anak osis lainnya. Sifatnya yang lemah lembut membuat dia disenangi semua orang.
"Biarin! Salah siapa si langit-langit neraka itu cari gara-gara mulu sama gue!" ucap Embun.
"Mentang-mentang dia ganteng, cucunya pemilik sekolah, ketua osis, ketua basket. Terus dia berhak lakuin itu ke Rintik?!" tanya Embun menggebu-gebu.
"Udah lah Mbun, itukan udah masa lalu. Lagian Rintik gak mempermasalahkan hal itu juga," ucap Mentari.
"Ya tapikan Tar..."
"Yang penting Rintik udah dibawa Langit ke uks dan dapet perawatan dari petugas pmr Mbun," ucap Mentari.
"Aduh, kalian tuh ngapain sih teriak-teriak?! Aku jadi makin pusing nih dengernya!" ucap Rintik yang terbangun karena suara teriakan Embun tadi.
"Rintik? Akhirnya lo udah bangun juga!" ucap Embun.
"Masih pusing ya? Aku panggilin petugasnya dulu ya?" tanya Mentari.
"Gak usah Tar, aku udah gapapa kok," ucap Rintik.
"Beneran?" tanya Mentari.
"Iya bener," jawab Rintik.
"Jadi kalian yang bawa aku kesini? Aku kira Langit," ucap Rintik.
"Bukan kita Rin. Tapi Langit yang bawa kamu kesini," ucap Mentari.
"Lo ngapain sih pake ngomong segala!" kesal Embun.
"Kita kan harus jujur Mbun. Gak boleh bohong. Dosa tau!" ucap Mentari.
"Iya deh iya. Gak bakal bohong lagi kok," ucap Embun.
"Terus kenapa Langit gak ada disini temenin aku?" tanya Rintik.
"Gue usir! Lagian lo kan gak butuh dia!" ucap Embun bersedekap dada.
"Ih, Embun kok diusir sih?!" tanya Rintik.
"Kenapa emangnya? Gak boleh?" tanya Embun.
"Lagian salah siapa dia lakuin itu ke lo dulu! Gue gak pernah terima ya sahabat gue di gituin sama dia!" ucap Embun.
"Enak aja dia gituin lo dulu! Dia gak punya otak apa? Yang dia lakuin itu bikin lo malu dan sedih!" sambungnya.
"Gue gak mau lo sedih lagi makanya gue suruh dia pergi aja!" ucap Embun.
"Terus kamu udah bilang makasih sama dia?" tanya Rintik.
"Belum. Dan gak akan pernah!" ucap Embun.
"Mbun...gak boleh gitu ih! Kita ini harus menerapkan kata maaf, makasih dan tolong di hidup ini!" nasehat Mentari.
"Iya-iya gue bilang nih, makasih Langit yang gak punya otak dan hati!" ucap Embun.
"Ya didepan orang atuh Mbun!" ucap Rintik.
"Dih, ogah! Lo aja sana!" suruh Embun.
"Ya udah kalau gak mau. Biar aku aja yang bilang makasih sama Langit," ucap Embun lalu turun dari brankar uks.
"Eh, eh. Lo tuh masih belum sehat! Nanti kenapa-kenapa gimana?" tanya Embun.
"Aku gapapa. Lagian kamu kan gak mau bilang makasih sama Langit jadi biar aku sendiri aja," ucap Rintik.
"Jangan. Biar gue temenin lo," ucap Embun.
"Aku juga Rin," ucap Mentari.
"Ya udah kalau gitu ayo kita cari Langit," ucap Rintik.
"Bentar! Deh! Aku mau bilang sesuatu sama kalian mumpung inget!" ucap Rintik.
"Sesuatu apa?" tanya kedua sahabatnya.
"Sini deketan! Takut ada yang denger nanti!" ucap Rintik membuat kedua sahabatnya mendekat.
"Mau ngomong apaan sih? Pake deket-deket segala?!" tanya Embun.
"Udah diem dulu! Aku mau cerita nih!" ucap Rintik.
"Jadi..."
"Jadi...aku sama..."
"Sama siapa?" tanya kedua sahabatnya.
"Jadi aku sama Langit..."
"Kenapa lo sama Langit?!" tanya Embun.
"Iya nih! Cerita yang bener dong Rin!" ucap Mentari.
"Sabar! Sabar! Ini mau cerita!" ucap Rintik.
"Jadi aku sama Langit bakal tunangan minggu depan," ucap Rintik gembira.
"Apa? Lo sama Langit bakal tunangan?" pekik Embun kaget bukan main.
"Embun! Bisa gak sih jangan terisak! Nanti kalau ada orang yang denger gimana?!" tanya Rintik.
"Maaf-maaf! Lagian lo ngomong gitu siapa sih yang gak kaget dengernya!" ucap Embun.
"Aku. Aku gak kaget sih soalnya udah lihat keluarga Rintik sama keluarganya Langit ketemu di cafe waktu liburan kemarin," ucap Mentari.
"Ih, lo kok gak bilang-bilang sih sama gue?!" kesal Embun.
"Hehehe lupa," ucap Mentari.
"Jadi beneran lo bakal tunangan sama Langit minggu depan?!" tanya Embun.
"Iyups. Benar sekali!" jawab Rintik.
...[CAHAYA EMBUN GENTARI]...
...[MENTARI SYIFANIA ADISTA]...
...To be continued....
...Terima kasih sudah membaca....
...Kira-kira masalah apa yang ada di masa lalu mereka hingga membuat Embun benci terhadap Langit dan anak osis?...
...Jangan lupa untuk like, komen, share, favorit and vote ya?!...
...See you di next chapter and cast berikutnya guys....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
ᔑᗴᖇᗩᕼ しᑌ
embun bar bar bangt, cowo kaya langit aja di sewotin trus memang kaga abis takut nya nih ciwi. yg sabar ya rintik smoga cepat baik ya udah kaga usah si dengerin noh para ciwi ciwi gabut ghibahin lu
2023-02-25
0
☯︎B ᴢᴀʀ⋰
salah satu hukuman nya y gitu antara hormat bendera, lari keliling lap atw bersihin kardi alias kamar mandi. kan si langit tetap aja ada perhatian nya di saat si rintik pingsan jls khawatir lah
2023-02-25
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻ɢ⃟꙰ⓂSARTINI️⏳⃟⃝㉉
Rintik nglakuin kslhn ap pek dihukum di lpngn upacara,kn panas banget,ap kuat
2023-02-25
0