part 5

Bug bug bug

"Sudah ku kukatakan untuk tidak menyakiti nya bukan! Itu untuk kalian yang sudah memukul nya!" Bentak nya pada anak buah nya.

"Maaf tuan, kami ceroboh," ucap salah satu dari mereka yang memberanikan diri untuk meminta maaf.

"Kalian sekarang pergi dan lakukan tugas kalian yang lainnya! Now, sebelum aku berubah pikiran,"

Mendengar perintah dari tuan mereka, anak buah tersebut langsung berakti terbirit-birit takut terkena amukan dari tuan mereka lagi.

Setelah kepergian anak buah nya, Juan lantas langsung menuju ke arah kamar nya menemui orang yang dia cari.

Wajah nya yang tadi emosi kini tersenyum lebar, begitu besar efek dari wanita itu untuk nya.

Juan mempercepat langkah kaki nya agar segera sampai di kamar nya.

Pria itu kembali tersenyum saat melihat wanita nya masih belum sadar dari pingsan nya.

Wanita itu terlihat polos saat tertidur serta begitu cantik. Juan semakin menyukainya.

Lama Juan menatap gadis itu dari samping. Juan mengambil kursi untuk nya serta meminum alkohol untuk menunggu wanita nya bangun.

"Sudah bangun baby," sapa Juan setelah melihat wanita nya tersebut mengerjap kedua mata nya tanda dia akan segera bangun.

"Aku ada dimana," ucap Elena langsung duduk dan melihat ke sekeliling kamar dan menyadari jika kamar itu bukan lah milik nya.

Hingga mata nya kini tepat berhenti di mata Juan yang juga kini sedang menatap nya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kau yang membawaku kemari!" Tuduh Elena sambil mengingat pria yang sedang berada seruangan dengan nya.

"100 untuk mu baby, jadi apa kamu sudah mengingat ku sekarang heum,"

Elena mengernyit kan dahi nya hingga mata kini kian melotot menatap tajam ke arah Juan.

Elena refleks memundurkan diri nya dan turun dari kasur menjauh dari Juan.

Juan tekekeh kecil melihat gelagat Elena yang waspada kepada diri nya.

Pria itu membasahi bibir bawah nya sambil menatap telak ke arah Elena.

"Seperti nya kamu sudah mengingat ku baby."

"Kau pria bajingan, mengapa membawaku kemari hah! Darimana kau tau aku berada dan tidak cukup kah dirimu sudah menghancurkan masa depanku!!" Teriak Elena dengan nafas yang menggebu.

Rentetan ingatan saat Juan memaksa nya saat itu kini berputar kembali di otak nya.

"Kau benar baby, aku masih belum cukup dan masih menginginkan mu lagi, bagaimana itu baby, apa yang harus kulakukan," ucap Juan dengan seringai kecil nya.

"Cih, aku tidak Sudi, " sinis Elena beralih ke arah pintu.

Namun berkali-kali dia mencoba membuka nya pintu nya tidak terbuka dan sekarang dia tau jika pria itu begitu licik karena sudah mengunci pintu nya agar dia tidak bisa keluar.

Elena membalikkan tubuh nya dan menatap bengis ke arah Juan.

"Bukan pintu nya!" Desis Elena.

"Ayolah, jangan terburu-buru baby, bagaimana jika kamu menemani ku di sini dulu ," ucap Juan.

"Jangan mempermainkan ku, buka pintu nya!" Teriak Elena.

"Wah Kau sangat ganas baby, tapi aku suka dan pasti menyenangkan mendengar suaramu saat sedang berada dibawah ku. "

"Em  dan maaf baby,  tapi aku lupa menaruh kunci nya dimana. Nanti aku akan cari setelah aku mengingat nya yah," Juan tersenyum menyebalkan.

Elena menghembuskan nafas nya lelah dan mendekat ke arah pria itu.

"Sebenarnya apa maumu, kau mau uang? Akan aku berikan sebanyak yang mau mau, tapi tolong lepaskan aku," ucap Elena yang kini memohon.

Dia sebenarnya malas melakukan nya tapi tidak apa-apa asal dia bisa keluar dari lingkungan pria asing itu.

Juan tertawa. "Uang? Aku tidak butuh uang mu baby, uang mu sudah banyak bahkan lebih dari milik mu."

"Sombong sekali," lirih Elena.

"Ya memang kenyataannya seperti itu baby, bahkan jika kau meminta uang mu akan kuberikan untuk mu dengan sukarela,"

"Aku tidak butuh, terimakasih. Dan jangan memanggil ku baby, namaku Elena," ketus Elena.

"Aku tau namamu baby, hanya saja ini adalah panggilan kesayangan ku untuk mu," ucap Juan dengan tersenyum lembut.

"Terserah apa katamu," ucap Elena yang kini diam.

"Ada apa baby, ?" Tanya Juan  saat Elena yang kini diam dan terlihat berpikir

Pria itu bahkan bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Elena.

"Jika yang terlintas di pikiran mu sekarang adalah untuk melarikan diri ku, maka segera singkirkan pikiran mu itu baby, karena aku tak akan membiarkan hal itu terjadi," tekan Juan pada Elena.

Elena menatap terkejut ke arah Juan, bagaimana pria itu bisa tau.

"Aku ada pekerjaan hari ini baby, jadi maafkan aku tidak bisa menemani mu sepanjang hari ini, semoga kamu betah, aku tidak akan lama," ucap Juan yang hendak mengecup pipi Elena namun dihindari oleh wanita itu.

Juan tersenyum kecil, mungkin Elena butuh waktu pikir nya walaupun sebenarnya dia bisa melakukan nya secara paksa jika dia mau.

"Aku akan menyuruh pelayan mengantar makanan untuk mu baby, kamu pasti lapar, tunggu sebentar ya," Juan mengusap rambut Elena dengan amat lembut.

Lalu setelah nya pria itu keluar dari kamar milik nya dan wajah nya yang kini berbinar dan ceria menjadi datar kembali setelah keluar dari kamar tersebut.

Juan beralih ke arah dapur untuk menemui kepala pelayan yang mengurus segala perdapuran nya.

"Siapkan makanan untuk wanitaku, sekarang dia berada di kamarku. Pastikan dia memakan semua makanan nya. Kau tau kan akibat nya jika kau gagal?" Tanya Juan yang langsung diangguki oleh kepala pelayan tersebut.

"Saya mengerti tuan," ucap kepala pelayan tersebut sambil menunduk hormat.

"Jangan lupa untuk melaporkan padaku," ucap Juan lalu melangkah kan kaki nya untuk pergi.

Kepala pelayan tersebut menhela nafas lega saat tuan nya sudah pergi.

Dia berharap dengan kehadiran wanita yang dibawa oleh tuan nya bisa mengubah sifat tuan nya tersebut kembali hangat seperti dulu lagi.

"Ayo semua nya kita harus bekerja dengan cepat, nyonya pasti sudah lapar," ucap kepala pelayan tersebut kepada pelayan yang lain nya.

Sedangkan Elena kini tengah mengamati situasi di kamar pria itu.

Mencoba mencari celah bagaimana dia akan melarikan diri dari tempat itu.

Sungguh Elena tidak ingin terkurung di sini, dia memiliki kehidupan nya sendiri.

"Sial, tidak ada jalan keluar manapun selain pintu kamar ini. Jendela nya pun sudah dia kunci dengan rapat," keluh Elena yang kini lelah dan memilih merebahkan diri nya di atas kasur king size milik Juan.

"Huft, bagaimana cara mu untuk keluar, mana aku lupa membawa ponsel ku. Bodoh kau Elena ," umpat nya pada diri ny sendiri.

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!