Kecurigaan

Esoknya Ronal melihat Dorothy agak kacau sepulangnya dari rumah kerabatnya yang tinggal di desa.

Malam itu dirinya memutuskan untuk menginap lantaran sedang asyik mengobrol sembari melepas rindu hingga menelpon Ronal guna mengabari hal penting itu.

Ronal mengijinkannya, bagaimanapun ia tidak memaksa sang istri untuk pulang malam itu. Hanya demi memberinya jatah, yang sekali lagi jarang Ronal dapati lantaran kesibukan kerja keduanya.

Wajah lemas dan lesu membuat ia khawatir kepada istrinya yang baru pulang dengan terburu-buru memasuki kamar mandi, bahkan sempat mengabaikan dirinya.

"Ada apa dengan Dorothy, dia sepertinya agak ini padaku... Ku harap dia baik-baik saja, mungkin hnaya masuk angin atau flu!" gumam Ronal berpikiran positif terhadap istrinya.

Sarapan kali ini istrinya tidak ikut makan lantaran dirinya mengaku sedang sakit dan butuh istirahat.

Beberapa masakan yang Ronal masak untuk sarapan pun tidak termakan di waktu yang tepat. Mengingat istrinya yang tak mau makan.

Ronal memasuki kamar dimana mendapati sang istri tengah berbaring sembari menyentuh bagian selangkangannya yang tertutupi oleh rok itu.

Sebelumnya ia juga mendengar Dorothy muntah-muntah didalam kamar mandi.

Tok.. tok.. tok..

Suara ketukan nampaknya membuat Dorothy tercengang hingga dirinya cepat-cepat menunjukkan keadaan seharusnya, layaknya orang sakit pada umumnya.

"Maaf aku menganggu waktu istirahatmu sayang, aku kesini untuk membawakan mu obat!" ujar Ronal lemah lembut.

"Ngga apa-apa kok, malah kamu perhatian sekali sama aku... "

"!?"

"Ah... aku bantu kamu ya."

"Iya..."

Usai membantu istrinya meminum obat dan keluar dari kamar Ronal kemudian menjalani rutinitas paginya seperti biasa.

Dikhususkan pula untuk menemukan keberadaan surat dari perempuan itu lebih cepat agar istrinya tidak mengetahuinya, tapi siapa sangka hal itu sudah diketahui beberapa kali oleh sang Dorothy.

Saat melakukan peregangan di bawah sinar mentari pagi Ronal akhirnya tak sengaja menemukan sepucuk surat yang baru saja ia cari-cari tidak kunjung ketemu.

"Surat ini lagi, aku sebenarnya sudah muak, tapi di satu sisi senang karena menemukannya. Karena jika Dorothy yang menemukan mungkin akan membuatnya curiga padaku," gumam Ronal.

Dari kejauhan seorang perempuan bergaun putih memperhatikan Ronal dengan sangat intensnya.

Dia sepertinya suka melihat tubuh atletis dan dada sixpack Ronal. Atau mungkin saja perempuan ini selalu memperhatikannya.

"Mmmm aku jadi makin sayang aja sama dia... ingin aku dekati tapi... belum saatnya. Dia mungkin belum terlalu mengingat diriku siapa gara-gara kejadian itu..." ekspresinya di akhir ucapan terlihat murung.

Drrt...

Suara ponsel dari saku celana membuat Ronal bergegas untuk mengecek siapa yang meneleponnya di pagi hari, yang menurutnya mengganggu saja.

"Ya Lex ada apa kau menelpon ku? Bukannya sudah kukatakan aku sedang cuti dan bebas dari..."

"Huh? Kamu bilang melihat Dorothy... bersama seorang pria semalam?"

"Begitulah, aku tidak berbohong. Aku mengetahuinya karena hendak mengunjungi kediaman calon istriku, tak disangka aku malah melihat Dorothy secara tak sengaja!"

"Hei.. apa kamu masih disana?"

Tut... tut...

"Semoga saja tidak terjadi hal buruk seperti yang tengah aku pikirkan, mengingat mereka berdua saling mencintai. Huh... sepertinya aku tidak jadi mampir kerumahnya, karena hal tidak diinginkan bisa saja terjadi!" gumam rekan kerja Ronal mengomentari apa yang diketahuinya semalam.

Sebenarnya dirinya telah berbohong saat mengatakan berkunjung ke kediaman calon istrinya, bahkan sampai sekarang dirinya tidak pernah pacaran sekalipun.

Dan tujuannya dari kota ke desa karena penasaran dengan sahabatnya yang katanya akan membatalkan cutinya secara mendadak dan akan bekerja kembali.

Padahal satu bulan adalah masa cuti yang Ronal mau saat menghadap manajer.

Brak!

Ronal membuka pintu kamar agak keras dan langsung memasuki kamarnya dimana sang istri sedang tertidur pulas tanpa memperdulikannya yang sedang sakit.

"Huh...!? Kenapa sayang kamu barusan yang..."

Tentu mendengar suara gaduh membuat Dorothy terbangun dengan memasang wajah bingung.

Grep.

Belum selesai berbicara, perkataan Dorothy langsung dipotong oleh Ronal sembari memegang erat tangannya.

"Katakan padaku dengar jujur semalam kamu pergi kemana?" tatapan mata Ronal terlihat mengintimidasi membuat Dorothy sangat ketakutan, dan baru kali ini melihat suaminya dengan wajah seperti itu.

"Sakit...! Lepaskan tanganku dulu mas! Aku bisa jelaskan..."

"Oke, aku akan dengarkan baik-baik. Jika ada kontradiksi aku akan langsung mengetahuinya!"

Lalu Dorothy menceritakan dirinya yang semalam pergi bersama dengan kerabatnya untuk membeli sesuatu di mall dan pria yang disangka Ronal adalah selingkuhan Istrinya nyatanya suami dari kerabatnya.

Kemudian Dorothy juga bertanya sedikit kepada suaminya.

Namun Ronal masih curiga dan belum sepenuhnya percaya dengan istrinya.

"Lalu kenapa kamu dan pria itu yang ditugaskan membeli bahan-bahan yang akan diolah menjadi masakan dan lainnya, bukannya terkesan seperti..."

"Sayang, saat itu kerabat ku sedang mengambil tas yang tertinggal di mobil. Jadi... rekan kamu mungkin melihatnya seolah aku sedang bersama pria lain, kan dia sedang melaju kan mobilnya, sekilas aku terkesan berselingkuh sih.. uhuk!"

Melihat istrinya yang semakin pucat membuatnya jadi tak nyaman dan tak enak terus terusan bertanya. Maka Ronal percaya sepenuhnya pada perkataan istrinya, bukannya berumah tangga harus saling mempercayai, pikirnya.

Sore hari.

Saat Ronal sedang menonton TV bersama sang istri yang sudah baikan.

Tring..

Pesan masuk terlihat di layar ponsel milik Ronal yang kini tergeletak di atas meja tak jauh dari keduanya.

Sontak dari jarak itu Dorothy melihat beberapa perkataan manis dan panjang dalam penggalan notifikasi pesan tersebut.

Sama halnya dengan Ronal yang melihatnya lalu...

Grap.

Dorothy dengan sigap langsung mengambil ponsel itu sebelum suaminya yang mengambilnya.

Dalam keadaan canggung dan berkeringat dingin Ronal melihat ke arah sang istri sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Apa ini? Ada chat dari perempuan lain terus pesannya mesra gini? Apa kamu selingkuh selama ini mas?" cecar Dorothy membuat Ronal gelagapan.

"... itu, pesan itu..."

"Nggak usah mengelak mas, pesan ini dari selingkuhan kamu kan!?" tatapan tajam Dorothy entah mengapa membuat Ronal sekejap berubah.

"Apa kamu bilang? Aku selingkuh, pesan ini dari perempuan gila itu yang sudah pernah aku jelaskan padamu!" jelas Ronal sekali lagi ekspresinya terlihat menyakinkan dari perkataannya yang menekan, namun karena kembali mengingat hal itu sama sekali tidak membuat Dorothy yakin seratus persen.

Bahkan mungkin saja hanya sepuluh persen nya saja.

Dan Dorothy langsung dibuat terdiam setelahnya seakan dia sedang berpikir serta melamun disaat yang sama.

Tring..

Tring..

Pesan dari perempuan itu kembali masuk hingga terus-menerus bermuculan pada layar ponsel Ronal yang kini di pegang Dorothy.

"Ngomong-ngomong aku juga masih curiga sama kamu, ya... yang tadi pagi!"

Perkataan Ronal kini membuat istrinya termenung tak bisa berkata-kata lagi, entah mengapa saat Dorothy akan menjelaskan mulutnya terasa keluh.

"Sayang, kamu percaya kan sama aku... hiks...?" pada akhirnya setelah memaksa untuk berbicara, Dorothy menemukan perkataan yang ingin dia tanyakan pada suaminya. Diiringi isak tangis.

Namun pada saat Ronal akan menjawab nomor tidak dikenal muncul dari layar ponsel.

"Emm... sayang... aku kangen... kita ketemuan yuk!"

Terpopuler

Comments

范妮

范妮

Ak suka banget ini sama judulnya...
semangat kak

2023-06-09

1

Gomen nasai

Gomen nasai

Ada rahasia kayaknya antara mereka berdua?

2023-02-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!