Please, Jangan Mencintaiku

Please, Jangan Mencintaiku

Kebohongan Yang Tak Jeli

"Aku sudah menemukan sayang, apa kamu masih mengenal ku aku memiliki keinginan besar untuk selalu bersamamu mulai dari sekarang!"

Mata Ronal membola bahkan berkeringat dingin setelah menemukan setangkai bunga didepan pintu rumahnya di pagi hari.

Terdapat pula sepucuk surat yang terselip pada wadah bunga tersebut dengan ungkapan tak diduga-duga dan tak tahu apa maksudnya.

Bunga mawar dengan hiasan indah dan sesuatu yang mengingatkan dirinya di masa lalu.

"Ada apa sayang, kamu sepertinya menemukan sesuatu, apa susu dari pak Limun sudah datang?" suara lembut seorang wanita membuat Ronal gelagapan dan langsung menyembunyikan setangkai bunga yang ditemukannya.

Perempuan berparas cantik berkulit putih bersih itupun kini menatap Ronal lantaran menangkap sekilas lagak suaminya yang mencurigakan.

"Itu, tadi aku melihat kadal berekor dua di depan pintu. Aku hendak menangkapnya, namun kadal itu lumayan lincah dan lolos dari tangkapan ku begitu saja. Sayang sekali, padahal aku menginginkannya!" terang Ronal sembari memperagakan, ekspresi polosnya itu membuat istrinya percaya serta menimbulkan gelak tawa hingga Dorothy tertawa kecil mendengar penuturan suaminya.

Alasan yang spesifik lantaran Ronal diketahui menyukai hewan sejenis reptil, bahkan ia memiliki dua jenis sebagai peliharaannya.

"Jadi hanya kadal, tapi kamu terlihat mencurigakan tadi?"

"...."

Seorang pria paruh baya datang ke kediaman Rasford dengan membawa keranjang botol berisi susu.

Seketika pembicaraan sepasang suami istri itupun buyar karenanya, setelah pria paruh baya itu menyela dan datang disaat waktu yang tidak tepat.

Tepat di hari Minggu ini mereka berdua asyik dalam dunianya sendiri dari mulai memasak bersama, berkebun, dan bersepeda menuju ke sebuah taman untuk menikmati pemandangan indah disana.

Sebenarnya mereka berdua sedang bebas dari rutinitas sehari-hari dari hiruk pikuk perkotaan. Kini hidup sederhana dan senyaman mungkin di desa dengan gaya hidup disebut slow living.

"Kamu lihat nggak, disana ada yang sesuatu menarik?" ucap Dorothy guna mengalihkan perhatian suaminya.

"Huh?"

Tidak melihat sesuatu yang menarik seperti yang dikatakan oleh Dorothy, Ronal lalu menoleh kembali ke arah istrinya.

Cup.

Tak disangka saat ia menoleh istrinya sudah menunggunya dengan kecupan mesra hingga bibir keduanya bertemu secara langsung.

Melirik sekitaran taman yang sepi membuat Ronal berinisiatif untuk melanjutkan hal int*m yang ingin ia lakukan bersama sang istri.

Tidak peduli jika ada orang yang kecolongan melihat, Ronal seakan mengabaikan kemungkinan itu.

Usai melakukan adegan panas iapun mengelus pucuk kepala sang istri dengan lembut serta membisikkan kode kepadanya.

Hadiah malam yang selama ini dinanti-nanti oleh Dorothy.

Dari kejauhan, seorang wanita cantik berambut hitam panjang serta berponi memergoki kemesraan sepasang kekasih itu dari kejauhan.

Dia nampak kesal begitu melihatnya serta marah entah mengapa, bahkan menggertak kan giginya sembari memukul pohon yang menjadi tempatnya mengintip.

Tak kuat melihatnya membuatnya memutuskan untuk pergi dari sana.

Di kursi panjang yang ada di taman mereka kemudian berpegangan tangan sembari membaca sebuah buku bersama, bergurau lalu terjadi aksi serang kecil antar keduanya.

Kemesraan mereka itu terlalu manis hingga jika taman itu ramai dipadati oleh pengunjung akan membuat siapa aja yang melihatnya merasa iri.

Hampir setengah jam mereka berdua disana sampai beberapa pengunjung mulai berdatangan.

Kembali melanjutkan kemesraan sebagai bentuk dari keharmonisan rumah tangga mereka yang kini saling menyuapi satu sama lain tanpa peduli aktivitas manis mereka dilihat oleh beberapa pasang mata disana.

Taman yang sudah semakin ramai pertanda jika mereka harus pulang.

Sepulangnya dari taman mereka berdua kini dibuat terkejut, ketika melihat meja makan berisikan hidangan terlihat baru saja di masak nampak begitu tertata rapi dan dikhususkan untuk seseorang.

Tak lain adalah Ronal, karena sebuah foto dirinya di masa lalu dan hiasan cantik yang ditemukan pada salah satu kursi didekat meja makan.

"Bukannya ini foto kamu sayang? Apa ada yang memasuki rumah kita selama kita pergi?" tanya Dorothy kebingungan.

"Panggil polisi!"

"Hah? Kenapa nggak di cek dulu aja sayang, biar jelas dulu, siapa tahu ada orang yang memberi kita kejutan. Tapi... sepertinya khusus buat kamu deh kayaknya?"

Ronal tidak menanggapi perkataan istrinya ia langsung saja bergegas menuju tempat telepon berada.

Terlihat dirinya sedang menghubungi seseorang.

Dorothy lalu menemukan sepucuk surat berwarna merah yang terdapat di bawah sup ayam yang nampak begitu lezat, tercium dari aromanya yang dapat membangkitkan selera.

"Sayang, aku rindu sama kamu, kini karena kita memiliki kesempatan dan takdir sudah merestui kita, kurasa untuk kedepannya kita akan selalu bersama-sama dalam suka maupun duka dan melewati hari demi hari hingga kita menua. Kita akan selalu bersama selalu. Ku harap kita memulai semuanya dari awal dengan cerita yang indah."

Tidak ada nama pengirim dalam surat tersebut hanya tulisan rapi dan cantik sebagai bukti dari asumsi yang tengah Dorothy pikirkan.

Bahwa suaminya selingkuh dengan seorang wanita yang notabenenya sekretaris di tempat kerjanya.

Asumsi lain pun terlintas dalam kepala Dorothy jika Ronal hendak menduakan dirinya.

Membuat Dorothy seketika kesal lalu mengengam erat surat itu hingga lusuh, kemudian ia sembunyikan dalam saku.

"Siapa yang kamu panggil mas?" tanya Dorothy agak menekan dalam ucapannya.

"... ah aku memanggil polisi, kurasa ada orang mencurigakan yang memasuki rumah kita!"

"Orang mencurigakan kamu bilang, kalau begitu bagaimana kamu jelaskan ini, coba baca!" lanjut Dorothy sembari menyodorkan Ronal sepucuk surat dengan tatapan mengintimidasi.

Ronal pun membacanya, baru setelah selesai membaca isi keseluruhan surat itu...

"Siapa sayang?"

"... aku tidak tahu, tidak ada nama pengirim dalam surat ini. Kemungkinan seperti yang aku duga."

"Tapi isinya menjelaskan bahwa wanita itu suka sama kamu lho mas, apa kamu nggak ingat wanita yang pernah kamu dekati maupun suka saka sama kamu lalu bertepuk sebelah tangan?" cecar Dorothy nampak ingin tahu dengan jelas hal ini dari sang suami.

"Kamu nggak selingkuh kan?" imbuhnya karena tak tahan lagi.

"Mana mungkin aku selingkuh, aku hanya mencintai kamu seorang! Tunggu, aku ingat sekarang, orang yang mengirim surat ini pasti adalah mantan pacarku, ya itu dia! Dia sangat terobsesi padaku!"

Dorothy terdiam kemudian menangis. Dia tidak menyangka suaminya akan membohonginya.

Mengingatkan dirinya dulu ketika Ronal pernah bersumpah bahwa dia tidak memiliki mantan maupun pacar.

Dan Dorothy adalah perempuan pertama yang dia cintai.

"Maaf aku tidak menyadari hal ini dari awal, sampai-sampai aku menelpon polisi untuk datang kemari. Aku akan segera..."

"Mmm... hiks..."

Dorothy kemudian mendekatkan dirinya kepada Ronal dan terbaca bahwa dia sedang membutuhkan pelukan.

Ronal pun memeluk Dorothy dengan lembut kehangatan tubuhnya mampu membuat Dorothy seketika merasa tenang, walaupun dalam hatinya masih ada rasa sakit yang terpendam.

"Ya aku akan menjelaskan padamu terlebih dahulu. Jangan menangis, karena tangisanmu akan membuatku sangat sedih..." pinta Ronal sembari mengelus punggung istrinya.

Nampaknya Ronal belum menyadari akan hal itu.

Malamnya, Dorothy tak bisa tidur malam ini dengan Ronal lantaran dirinya beralasan sedang datang bulan dan memiliki pertemuan mendadak dengan seorang klien yang kebetulan berada di desa ini.

Ronal mengijinkannya dan dirinya harus mengikhlaskan keinginannya itu sejak dari pagi lenyap begitu saja.

Di satu sisi dirinya akan sabar menunggu hingga hari itu tiba.

Dalam gelapnya malam saat dirinya hendak memejamkan mata terasa kehadiran seseorang didekatnya. Lalu sebuah tangan bergelayut dibelakang tubuh Ronal sembari memberi kode.

"Dorothy!? Ternyata dia tidak jadi menemui kliennya, bagus, kalau begitu..." bersamaan dengan itu Ronal berbalik dan dipaksa untuk berciuman.

Cup.

Gelapnya kamar karena lampu dimatikan membuat Ronal tidak bisa melihat wajah cantik istrinya.

"Baiklah, kita mulai sekarang!"

Terpopuler

Comments

Ratna Jumilah

Ratna Jumilah

Aku mampir kak..

Ini ceritanya di zaman apa kak? kok aku ngebayanginnya di era 80 an. 😁

2023-09-13

1

范妮·廉姆

范妮·廉姆

Gift bunga untuk karya kakak
jgn lpa gift jg ya. mksh.

2023-06-09

1

Cantik Jelita

Cantik Jelita

apa mungkin itu mantan pacar Ronal ?

2023-02-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!