"Terimakasih banyak mama sudah mau menerima Zee anakku!"
"Bagaimana pun, dia adalah cucu saya. Keturunan keluarga ini," Alexa yang mendengar langsung mengepalkan kedua tangannya. Ia merasa tidak terima dengan ucapan ibu mertuanya. Tiba-tiba saja perutnya terasa sakit "Awwww!" ringisnya memegang perut, Bian dengan cepat mendekat ke arah istri keduanya itu "Sayang, apa yang terjadi?"
Bian menggendong istrinya dan membawa ke rumah sakit "Aku ikut," Xie meminta ikut namun Alexa tidak mengizinkannya
"Tidak! Maksud ku, kau di sini saja bersama Zee anak mu. Aku tidak apa-apa," Xierra pun mengangguk mengerti "Mas, kabarin aku tentang Alexa segera!" Bian mengangguk, dan segera membawa Alexa.
"Aku berdoa agar dia baik-baik saja," ujar Xierra. Ia berdoa agar madunya itu baik-baik saja kandungannya. Xie memegang perutnya yang terasa sedikit sakit. Namun ia menahan sakitnya "Apakah perut mu sakit?" Cinta bertanya kepada menantunya "T-tidak ma, hanya nyeri sedikit!"
"Ya sudah, lebih baik kamu istirahat sekarang di kamar. Zee biar mama yang menjaganya,"
Xierra mengangguk, cinta menunjukkan kamar untuk Xie "Mulai sekarang ini kamar kamu, maaf jika Mama tidak memberikan kamu kamar utama. Karena di pakai oleh Bian dan Alexa, saya harap kamu mengerti,"
"Saya mengerti, ma!"
Cinta langsung meninggalkan Xierra, walau sikap cueknya namun cinta masih memberikan perhatian kecil kepada wanita itu
********
Di kamar, Xierra menangis senggugukan apakah dirinya bisa menerima segalanya? Kuat melihat Alexa yang akan di utamakan sementara dirinya lah istri pertama? "Aku istri pertama namun berasa seperti orang ketiga hiks," ia menutupi wajahnya di bantal.
Melihat sikap dingin ibu mertuanya, hinaan dan cacian dari ibunya Alexa dan juga sikap tidak adil suaminya? Didepan matanya, sang suami akan bermesraan dengan madunya itu "J-ji-jika bukan dem-i anak-anak mungkin aku sudah akan berpisah dengan mu, apa kesalahan ku? Mengapa aku terlihat sangat hina di mata semua orang?"
Xierra tenggelam dalam kesedihannya, mengapa ia harus menderita atas hal yang bukan kesalahannya?
Xierra mengingat bagaimana waktu itu, Bian datang di kehidupannya dan mengisi hatinya. Bahkan, ia tidak tahu jika lelaki itu sudah memiliki kekasih.
Terdengar suara langkah kaki yang mendekat, segera wanita cantik itu menghapus air matanya "Kenapa kamu menangis? Apa karena sudah berhasil merebut cinta orang lain?" Xierra yang gemetar, mengepalkan tangannya menahan rasa sakit karena hinaan Itu "Saya ingatkan kepada kamu! Lebih baik kamu pergi dari rumah menantu saya. Jadi lah wanita yang memiliki harga diri! Bian dan anak saya saling mencintai,"
"Hentikan mbak Rosa!" Cinta masuk membawa segelas susu, tadinya ia ingin memberikan susu hamil kepada Xierra agar perutnya terasa enakan. Cinta meletakan gelas itu di atas meja "Mbak ini wanita, namun mengapa tega sekali mengatakan itu kepada sesama wanita mbak?"
Rosa menatap besannya "Lalu, apa yang mbak lakukan? Bersikap baik kepada wanita ini? Memberikannya susu hamil, wah hebat sekali! Di sana, anak saya menahan sakit karena wanita ini dan mbak di sini justru memberikan pelayanan kepadanya, hebat sekali!" Rosa menatap tajam Cinta
"Bukan begitu, tetapi saat ini Xierra sedang mengandung. Sama seperti Alexa, keadaannya juga tidak terlalu baik! Kenapa mbak ke sini?"
Rosa terdiam sejenak, lalu mengatakan jika dia ingin mengusir Xierra dari rumah
*******
Bian memberikan air putih kepada istri keduanya "Minum lah sayang!"
Alexa mengambil segelas air putih itu dan tersenyum mengucapkan terimakasih banyak "Terimakasih banyak sayang, kamu selalu melakukan hal yang membuat ku bahagia,"
Bian membalas senyuman istrinya, membelai rambut Alexa "Saya tahu, yang terjadi tidak benar. Tapi maafkan saya dan jangan menyakiti diri kamu lagi sayang!"
"Mas?"
"Hem?" Bian masih menatap mata Alexa dengan tatapan teduhnya, membuat Alexa merasa aman wanita itu segera memeluk suaminya "Kamu mencintai aku kan?" Bian mengangguk, menjauhkan wajahnya sedikit agar bisa menjangkau wajah istrinya "Mengapa mengatakan itu sayang? Aku sangat mencintaimu, iya mas akui mas salah karena sudah bermain api. Tetapi, cinta mas hanya untuk mu sayang ku," mendengar itu membuat Alexa senang
"Saya juga sangat mencintai mas, saya enggak bisa hidup tanpa mas! Mas adalah hidup saya, saya bisa mati tanpa mas,"
"Maaf kan mas sayang! Mas memang suami yang buruk, mas gagal menjadi pemimpin kamu!"
"Mas, apakah mas mencintai Xierra?" Alexa menatap suaminya untuk memastikan perasaan sang suami kepada wanita itu. Bian terdiam, ia sendiri tidak tahu perasaannya kepada Xierra "Jawab mas! Apakah mas mencintainya?"
"Sayang, jangan memikirkan hal itu ya? Cinta mas hanya kepada mu, dan mas ingin kamu tidak terlalu stress! Mas enggak mau anak kita kenapa-kenapa!"
Alexa mengangguk, Bian memeluknya lebih erat dan memberikan kenyamanan kepada Alexa. Pria itu terdiam, bahkan ia tidak tahu apa yang ia rasakan sekarang. Apakah ia mencintai Xierra atau tidak
Namun yang pasti, Bian hanya ingin bertanggung jawab dan bersikap adil kepada kedua istrinya sampai Xierra melahirkan. Setelah itu, ia akan meninggalkan dan menceraikan Xierra sedangkan anak-anaknya dengan Xierra akan ia bawa.
"Mas, setelah Xierra melahirkan kamu akan menceraikan dia kan?" Bian mengangguk "Iya sayang, mas akan melakukannya demi menebus semua kesalahan mas kepada mu sayang!"
Alexa terlihat lebih gembira, ia hanya perlu bersabar sebentar saja sampai suaminya akan menjadi miliknya dengan utuh.
"Sebaiknya kita pulang sekarang, kamu harus istirahat total!"
"Mas, adalagi yang ingin saya sampaikan!"
"Apa itu sayang? Katakan lah!"
"Hem, begini mas! Saat ini, saya sedang hamil tua. Ini juga anak pertama kita, kita sudah menantunya dalam dua tahun belakangan ini. Jadi, mas bisa kan setiap malam bersama saya tidurnya?" Bian terdiam sebentar, memikirkan ucapan istrinya.
Alexa benar, ini adalah anak pertama kali. Dan dia sedang hamil tua pasti lebih membutuhkan aku. Bagaimana jika tiba-tiba ia merasakan sakit perut seperti tadi? Dan aku di kamar Xierra, pasti tidak akan tahu. Tidak! Aku tidak mau mengambil resiko yang akan membahayakan anakku! ~batin Bian.
******
Alexa terlihat kesal, memanggil suaminya "Mengapa mas malah melamun? Apakah mas keberatan?"
"Tidak sayang! Mas akan tidur bersama kamu setiap malam, kamu jangan khawatir ya?"
"Terimakasih banyak sayang, saya tahu kamu bersalah. Tetapi kamu melakukannya karena tidak sengaja, dan ia sudah mengandung itu sebabnya membuat mas tidak punya pilihan lain selain menikah dengannya. Jadi, saya tidak akan menyalahkan mas! Saya tahu, hanya saya yang ada di hati kamu mas!!"
Bian hanya tersenyum, namun ia tiba-tiba saja teringat dengan istri pertamanya "Mengapa aku merasa gelisah seperti ini? Apakah ada sesuatu yang terjadi?" gumamnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments