Bab 2

Alisha dan Nadia sudah saling mengenal dan bersahabat sejak mereka kecil. Kepindahan keluarga Nadia di lingkungan tempat tinggal Alisha, membuatnya memiliki teman bermain di rumah. Hal itu membuatnya senang karena Alisha adalah anak tunggal. Oleh karenanya dia sedikit banyak bergantung pada sahabatnya itu.

Tidak terkecuali masalah jodoh, Alisha selalu meminta pendapat Nadia. Walaupun hanya sebatas suka, dia akan meminta saran dari sahabatnya itu.

Untung saja hari ulang tahunnya kemarin berlalu dengan cepat, ia sudah mulai kesal karena beberapa orang yang mengenalnya memberi ucapan berikut dengan sindiran. Mereka terus saja membahas kapan Alisha menikah, umurnya sudah tua, dan sebagainya. Seandainya pantas, ia sudah menyerang balik mereka semua dengan omelannya.

Namun Alisha memilih fokus dengan usahanya. Saat ini bukan saatnya memikirkan tentang pernikahan sekalipun ia sangat ingin. Ia harus memikirkan cara untuk menghidupkan kembali usaha kateringnya.

Semenjak omset usahanya menurun drastis, Alisha kesulitan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Bahkan ia sampai harus berutang pada Nadia untuk sekedar membeli beras.

Selain itu, usahanya selalu terkendala masalah modal. Ia tidak mempunyai modal untuk sekedar menalangi pesanan. Hal itu juga mempengaruhi kinerja katering kecilnya di mata pelanggan. Mereka enggan mempercayakan pesanan mereka pada katering Alisha.

Upaya apapun yang ingin ia tempuh, selalu menemui jalan buntu. Setiap Alisha ingin membuat sesuatu, ia selalu terkendala masalah uang. Beberapa kali ia sudah merepotkan Nadia dengan meminjam padanya, namun ia tidak bisa terus meminjam uang pada sahabatnya itu. Bahkan saking frustasinya Alisha sempat berkeinginan untuk bekerja ke luar negeri, namun ia urungkan karena tidak ada yang menjaga sang ibu.

Ah, memikirkan ibunya membuat Alisha kembali memikirkan masalah pernikahan. Ia tidak bisa menipu dirinya sendiri, bahwa dia sangat menginginkan sebuah pernikahan dalam hidupnya. Teman seangkatannya hampir telah menikah seluruhnya, bahkan adik kelasnya juga sudah memiliki anak.

Tapi pernikahan baginya saat ini adalah hal yang menakutkan. Ia tidak bisa membayangkan betapa suami dan keluarganya nanti akan ikut merasakan kesulitan yang ia hadapi selama ini. Dan ia tidak mau hal itu terjadi. Tetapi jika ia tidak segera membuka hati, atau setidaknya mencoba, ia juga tidak akan tahu kapan jodohnya akan mendekatinya.

Hari ini pun Alisha dijadwalkan bertemu dengan seorang pria yang dikenalkan Nadia padanya. Beberapa hari yang lalu Nadia memberikan nomor ponsel Alisha pada seorang kenalannya. Tentu setelah mendapat persetujuan dari Alisha. Meskipun canggung, Alisha selalu menerima semua saran dan usaha perjodohan dari teman dan tetangganya. Ia tidak ingin dicap sebagai gadis pemilih padahal tidak kunjung laku.

Nad, apa orangnya mau ketemu sama aku?

Alisha mengirim pesan pada Nadia karena ia tak mau sakit hati apabila ternyata pria itu mundur teratur setelah melihat dirinya

Ting

Enggak, udah diem aja. Dia bentar lagi datang

Alisha merapihkan rambutnya setelah membaca balasan Nadia. Lama ia menunggu kedatangn pria itu, tapi ia tak kunjung datang. Alisha sempat berpikiran negatif bahwa ia pasti takkan datang.

Namun ketika Alisha hendak bangkit dan melangkah pergi, seorang pria datang menghampirinya. Ia sempat tertegun karena pria itu sangat tampan dan memiliki tipe wajah idamannya. Alisha masih terpaku selama sekian menit, membuat pria itu menggerakkan kelima jemarinya di depan wajah Alisha.

"Halo, Kak. Saya yang mau ambil pesanan kuenya" kata pria itu.

Mendengar kata kue dan pesanan, Alisha terbelalak. Ternyata ia melupakan tujuan pertamanya. Ia memang berniat membawa serta pesanan kue yang akan diambil sendiri oleh pelanggan, dan ia melupakan itu. Ketika pria yang memesan itu mendatanginya, Alisha malah mengira bahwa dia adalah pria yang akan dijodohkan padanya. Sungguh memalukan.

"Ah, oh..iya..maaf, kak. Ini kuenya, terima kasih" ucap Alisha sambil mengatupkan kedua tangannya.

Pria itu hanya tersenyum dan sedikit membungkuk untuk berpamitan. Alisha memandanganya dari langkah pertama hingga mobilnya menghilang dari pandangannya. Ia sangat terpesona dengan pria itu. Postur tubuhnya sangat proporsional, wajahnya juga memiliki porsi ketampananan yang pas di mata Alisha, sangat cukup untuk menjadi pria idaman Alisha.

Alisha lantas menyadarkan dirinya. Ia disini untuk menemui pria yang mungkin menjadi jodohnya. Namun ia masih saja menyempatkan diri mengecek nama dari pria yang mengambil kue tadi.

"Bian Aditya?" ucap Alisha sambil tersenyum malu-malu.

Aksi salah tingkahnya terpaksa berhenti saat ada pria lain yang mendatanginya. Kali ini benar-benar pria yang sedang ia tunggu.

"Permisi, dengan Alisha?" kata pria itu menyapa dengan sopan.

"Oh iya.." Alisha menerima uluran tangan pria itu dan menjabat tangannya.

Mereka berdua mengobrol dalam waktu yang cukup lama. Alisha merasa nyaman karena pria itu tidak menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman berada di dekatnya.

Akhirnya mereka sepakat untuk bertemu kembali dalam waktu dekat. Namun pikiran Alisha justru kembali pada pria yang bernama Bian itu. Bahkan dalam hatinya ia berharap pria itu kembali memesan kue di tempatnya agar dia bisa bertemu dengannya lagi. Sungguh konyol.

***

"Gimana tadi, ketemuannya?" tanya Nadia.

"Mmm..biasa sih, maksudnya ya gitu-gitu aja" jawab Alisha.

Malam itu Alisha dan Nadia sedang berbelanja bahan untuk pesanan esok hari. Ketika Nadia gencar bertanya tentang pertemuannya, Alisha malah salah fokus. Ia justru menceritakan kekagumannya pada Bian, hingga harapannya ingin bertemu lagi.

"Emang secakep itu? Kaya?" pertanyaan yang selalu diucapkan Nadia.

"Ganteng, mobilnya merk P tapi nggak tahu kaya enggaknya" jawab Alisha meladeni sahabatnya.

"Waow. Kabari aku kalau dia order lagi" pungkas Nadia.

***

Tidak butuh waktu lama untuk Tuhan mewujudkan keinginan Alisha. Seminggu kemudian dia mendapat pesan masuk dari seseorang yang menulis bahwa kue yang Alisha buat sangat enak dan cocok dengan seleranya. Orang itu ingin memesan kembali dalam jumlah yang lebih banyak. Alisha tak berhenti tersenyum tatkala melihat nama pengirim pesan tersebut. Orang itu adalah Bian, pria yang memiliki semua hal yang menjadi tipe idealnya.

"Baik, Kak Bian. Saya catat pesanannya, terima kasih" gumam Alisha sembari mengetik apa yang ia ucapkan dan mengirimnya pada Bian.

Ia melihat foto Bian di profil akunnya, dan malah menjadi salah tingkah sendiri. Ia mulai membayangkan hal konyol seperti Bian menjadi suaminya, apa yang kiranya akan terjadi. Apakah dia akan hidup enak? Apakah masalahnya akan teratasi? Dan muncul pertanyaan apakah dia mau menikahinya?

Alisha selalu membayangkan hal-hal semacam itu. Terkadang dia melakukan itu untuk menghibur dirinya sendiri. Dengan berkhayal dia merasa bisa membuat mimpinya sendiri. Karena apabila itu terjadi dalam kehidupan nyata, ia tak yakin bisa menanganinya.

Tiba-tiba lamunannya menguap saat Nadia menepuk bahunya dari belakang. Alisha terlalu sibuk berkhayal sampai melupakan janjinya mengantar Nadia ke bank untuk mengurus kartu atmnya yang tertelan mesin.

"Ngelamunin apa sih, Al? tanya Nadia.

"Bian.." jawabnya sambil tersenyum sok manja.

​Alisha bercerita tentang Bian yang kembali memesan kue padanya. Ia berharap ada kesempatan dan peluang untuk mengobrol dengannya walau hanya sebentar.

Tahu sahabatnya begitu senang dan antusias, Nadia langsung melancarkan aksinya. Gadis itu memang selalu terdepan dan bergerak cepat dalam membantu Alisha. Meskipun dia agak pecicilan dan banyak melakukan hal konyol, tetapi Nadia sangat perhatian dan menyayangi Alisha.

"Tenang, aku akan buat dia menyukaimu" katanya.

"Cih.."

Alisha menyukai sifat positif Nadia. Oleh karenanya dia selalu melakukan apa yang menurut Nadia baik untuknya. Sama dengan pikiran Nadia, Alisha pun ingin mencoba lebih dekat dan mendapatkan hati Bian. Ia sudah muak dengan semua omong kosong tentang perawan tua. Ia bertekat akan membuktikan bahwa dia juga bisa mendapatkan jodoh sesuai impiannya, meski usianya sudah dianggap tua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!