Belum cukup mental

Sepulang dari apart Geri, Adel mendapatkan tatapan yang mengerikan dari Bunda dan Ayahnya begitu membuka pintu ruamhnya. Adel merasakan hawa panasnya neraka jahanam.

"Dari mana Del?!" tanya Ayahnya seolah tidak terjadi apa-apa namun mimik wajahnya tidak menggambarkan hal tersebut.

"Belajar yah," Adel berusaha menjawab sesantai dan senatural mungkin.

"Hemmm," Ayah Nino menyipitkan matanya. Anaknya itu belajar darimana ilmu berbohong itu?

"Belajar bohong ke ayah sama bunda kamu ya!" tuduh Nino tak melepaskan tatapan menyelediknya.

"A-adel sungguh belajar. Nih," Adel membuka tasnya dan menunjukkan buku tulis hasil belajarnya yang amburadul.

"MANA ADA!!! Itu bukan tulisan kamu!" sentak Nino

Adel terkejut lalu membalik buku tulisnya ternyata yang dia tunjukkan malah hasil hitungan Geri tadi.

Gleg

"Anjir...Mampus gue! Gak bakal percaya lagi nih!" batin Adel meneguk ludahnya seakan dibelakangnya terdapat jurang dalam membuat dia mengurungkan niat diri untuk kabur malam ini.

"Su-sungguh Ayah, Adel gak bohong. Besok senin Adel ada UH loh. Ayah tahu kan, kalo Adel bodoh dibidang akademik." ujar Adel sedikit merendahkan diri padahal dalam hati menggerutu tidak rela mengatakan diri sendiri bodoh didepan orang tuanya.

"Adel, kamu belajar dimana? Sama siapa? Koo bisa kamu pergi ke gedung apartemen?" celetuk Bunda Herni bertanya padanya.

"A-adel belajar di apart temen Adel Bun. " jawab Adel bersuara kecil sedikit takut. Rahasia ratu queen yang mentalnya langsung ciut karena ayah bundanya.

"Temen? detailnya?!" imbuh Bunda Herni menginterogasi anak perempuan semata wayangnya.

"Padahal mantan pengacara kenapa masih lancip aja tuh otaknya?!" Keluh Adel dihatinya.

"Na-namanya Ger-geri, dia pacar baru Adel!" suaranya yang kecil yang cara bicaranya yang bergumam,.semakin kecil lagi ketika Adel mengaku dia memiliki pacar disaat Adel baru pindahan belum dapat seminggu.

"PACAR???!!!" teriak kaget Nino dan Herni saling bertatapan.

"Iy-iya,"

Ayah Nino menghela napasnya, anaknya itu suka bikin dirinya pusing akan tingkah nakalnya. Yang padahal diturunkan dari Nino sendiri.

"Masuk ke kamar dan tidur!" titah Ayah Nino tanpa bisa dibantah.

"Oh iya, tidak ada coklat seminggu kedepan! Awas saja kalo sampai ketahuan, makin bertambah hukumanmu!" Nino melayangkan ultimatum kepada Adel yang untuk sekarang mengalah saja daripada membantah.

Adel masuk ke kamarnya dengan lesu tak berdaya hiduo tanpa coklat.

......................

Berlanjut hingga senin pagi, Adel masih lesu sebab ketika dia bangun dari tidurnya seperti ada yang kurang apalagi kalo bukan coklat. Coklat membantu Adel untuk bisa terus bahagia meskipun suasana hatinya mendung.

Di meja makan sudah ada Ayah dan Bundanya. Adel masih kesal atas larangan makan coklat. Padahal hanya orang tuanya yang paham betul seberapa besar cintanya terhadap coklat.

Adel duduk meraih piring dan mengambil secentong nasi, lauk pauk dan sayur tidak lupa. Melahap habis berniat dia akan berangkat sekolah tidak bersama dengan Ayahnya yang kejam.

Nino dan Herni menggelengkan kepala. Mereka tahu anaknya sedang kesal sebab perkara tadi malam. Tapi, mereka tak mau ambil pusing.

"Adel sudah selesai." Adel berdiri dan pergi ke dapur untuk mencuci piringnya.

Setelah itu, menyalami kedua orang tuanya tanpa mengatakan'aku berangkat sekolah Yah Bun'

Herni jadi khawatir,"Yah apa gak keterlaluan kamu kasih hukuman ke anakmu?" ia jadi tidak rela dicuekin anaknya.

"Tidak apa, dia harus menyesal karena tidak berkata jelas. Masa anak perempuan main ke rumah temen laki-laki yang berstatus pacar hanya berduaan. Bahaya Bun! Dia cewek." tegas Nino

"Iya sih bener, tapi bunda gak rela harus dicuekin Adel. Kan Ayah yang kasih hukuman kenapa bunda juga yang dicuekin?" ujar bunda Herni sambil mengerucut sebal.

"Lah, yang kasih tahu ke ayah kan bunda. Coba kalo ayah gak tahu, ya gak bakal dapat hukuman tuh Adel." Herni mendengus sebal.

......................

Tiba di sekolah, Adel masih menampakkan wajah datarnya yang tak sedap dipandang. Bahkan, cewek dan cowok disana tidak mau mendekatinya hanya sekedar menanyakan dirinya baik-baik saja.

"Emang Ta*i " umpatnya pelan.

Di depan loker, seperti biasa dia berganti sepatu khusus didalam gedung sekolah. Begitu membuka lokernya, garis bibirnya yang melengkung kebawah kian tertarik keatas sumringah senang.

"Aaa.. ternyata masih ada yang perhatian sama gue rupanya!" gumamnya senang sambil membuka coklat dan memakannya.

Sebuah tulisan sticknote dilihat Adel. Tertulis...

...Semangat dong! Jangan cemberut gitu... nih aku kasih coklat mahal buat kamu biar senyum kamu terbit terus ya...

...By Geri...

Adel tersenyum. Memasukkan coklat itu kedalam saku rok nya dan membiarkan isi pesan itu tertempel dipintu loker.

Di koridor, Adel berpapasan dengan Sintya yang tak sengaja ditangkap oleh matanya sebuah senyum licik entah tersirat hal buruk apa.

Langkah terhenti merasakan firasat buruk akan segera menimpanya bila dia membuka engsel pintu kelasnya.

Melirik kekiri dan kanan."Sial, tuh anak sinting! Berani banget mau ngusilin gue. Mana gak ada anak lain buat gue jadiin korban apes lagi!" gerutunya

"Loh gak mau masuk Del?!" tanya Pak Jefri

Adel berbalik badan dengan ekspresi sangat bahagia ada korban pengganti, ya meskipun itu guru tapi tidak apa daripada dia yang mampus.

"Silakan bapak guru dulu, saya tiba-tiba jadi ingin ke toilet pak. Ijin sebentar ya pak!" Adel bergegas kabur dan bersembunyi dibalik dinding.

Pak Jefri begitu membuka pintu kelas, guyuran minyak ikan dan tepung mengguyur tubuh wanginya.

Amis syekali...

Para murid terdiam, ada yang menundukkan wajah demi menahan gelak tawa, dan ada yang menatap pak Jefri miris.

Pak Jefri menghirup bau tak enak yang berasal dari tubuhnya, tangannya mengepal marah. Betapa sia-sia usahanya yang mandi menggunakan sabun mahal yang baru dibelinya dari Korea.

"SIAPA YANG BERBUAT USIL SEPERTI INI??!!!" teriakan menggelegar memenuhi ruang kelas itu.

Sial sekali guru itu, terkena jebakan Batmannya Sintya🥴

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!